Anda di halaman 1dari 3

NAMA: MEIKE MARTINA IPANAMA

NPM: 1217520120087

TUGAS LITURGIKA B

1. Buatlah telaahan mengenai Dasar, Pengertian, dan Fungsi Pelayanan dan Pelayan Firman dalam Liturgi
sebagai Perayaan Kehidupan Bersama Yesus Kristus dalam Persekutuan Roh Kudus.
Jawaban:
Menurut apa yang ditelaah mengenai Dasar, Pengertian, dan Fungsi Pelayanan dan Pelayan Firman
dalam Liturgi sebagai Perayaan Kehidupan Bersama Yesus Kristus dalam Persekutuan Roh Kudus
sesungguhnya hal dasar yang peluh dilihat adalah Pelayanan tidak hanya sebatas orang-orang yang
ditabiskan tetapi mereka merupakan pelayan khusus. pelayanan dalam perayaan liturgis adalah
pelayanan terhadap Allah dan sesama manusia dalam kata dan perbuatan. Bahwa pelayanan Firman
dalam kata tidak mengabaikan pelayanan Firman dalam akta atau perbuatan. Peranan Pelayan Firman
yang ditahbiskan menjadi aspek yang menonjol dalam perayaan Liturgis karena Gereja memercayakan
sepenuhnya tugas dan tanggung jawabnya untuk menjaga kemurnian dan mengembangkan secara luas
ajaran-ajaran gereja yang disampaikan melalui pelayanan Firman.
Pelayanan dan Pelayanan Firman sendiri sebenarnya lebih bersifat spontan, kharismatis, fleksibel dan
tidak seragam pada satu pihak dan berfungsi untuk membangun, membina, mengajar, mendidik,
menasihati dan menguatkan atau menggembalakan jemaat pada pihak lain. Dengan demikian maka
pelayanan Firman tidak dapat diabaikan, baik Firman sebagai yang dicatat dan disaksikan di dalam
Alkitab (Firman yang tertulis mengenai Firman Yang Hidup dan menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus)
maupun Firman sebagai yang diberitakan di dalam dan/atau melalui pemberitaan gereja.

2. Berikanlah penilaian Anda terhadap Dasar, Pengertian, dan Fungsi Pelayanan dan Pelayan Firman
dalam Liturgi sebagai Perayaan Kehidupan Bersama Yesus Kristus dalam Persekutuan Roh Kudus.
Jawaban:
Sesungguh dari Dasar, Pengertian, dan Fungsi Pelayanan dan Pelayan Firman dalam Liturgi sebagai
Perayaan Kehidupan Bersama Yesus Kristus dalam Persekutuan Roh Kudus pastinya memiliki
perkembangan dengan beriringnya waktu dan akan mengalami perubahan. Sehingga dengan demikian
dapat dinilai bahwa sebenarnya perubahan itu telah berjalan dengan beringinya waktu atau zaman yang
kita jalankan di mana pada gereja mula-mula maupun gereja perdana tidak terdapat pelayanan yang
terstruktural seperti Ketua Sinode, Majelis Pekerja Harian, Ketua Klasis, Majelis Pekerja Klasis, Ketua
Majelis Jemaat, Majelis Jemaat, Pendeta, Penatua, dan Diaken dalam kalangan Gereja Protestan atau
Paus, Uskup, Imam dan Diakon dalam kalangan Gereja Katolik ataupun juga Pendeta dan Diakon di
kalangan Gereja Pentakosta dan Gereja Baptis. Tetapi jika dilihat pada saat ini gereja telah memiliki
strukutur yang demikian baik dalam gereja Protestan, Katolik, maupun Pentakosta.
3. Bandingkanlah corak pemahaman mengenai Pelayanan Firman dan Pelayan Firman dalam Liturgi
sebagai Perayaan Kehidupan Bersama Yesus Kristus dalam Persekutuan Roh Kudus di lingkup Gereja
Katolik, Pentakosta dan Protestan.
Jawaban:
 Gereja Katolik: Di kalangan GK, selain peranan Paus, Kardinal, Uskup, Imam dan Diakon sebagai
peranan pelayan yang ditahbiskan, maka terdapat pula peran Prodiakon, Lektor, dan Akolit (Putera-
Puteri Altar atau PPA) sebagai pelayan liturgis yang tidak ditahbiskan, namun berasal dari kalangan
umat. Peranan Prodiakon selaku warga gereja adalah untuk membantu menerimakan komuni dalam
perayaan eukaristi, pelayanan sabda, memimpin ibadah kepada orang sakit, ibadah yang non-
sakramental dan ibadah tanpa memberikan berkat (penumpangan tangan) kepada peserta ibadah.
Mereka ini tidak ditahbiskan, melainkan dilantik untuk masa jabatan tertentu.
 Gereja Protestan: Di kalangan Gereja Protestan, selain Pendeta, Penatua dan Diaken sebagai
pelayan yang ditahbiskan, maka terdapat pula pelbagai peran liturgos yang dilantik. Kita mengenal
Koster yang bertugas di Konsistori untuk menyiapkan seluruh perayaan liturgis, lonceng bahkan
dalam situasi tertentu mereka dapat berfungsi sebagai Kateket (pendidik dan pengajar iman).
Mereka membantu Pendeta, Penatua dan Diaken untuk mengawasi keberadaan hidup sosial dan
spiritual warga jemaat.
 Gereja Pentakosta: Di kalangan Gereja Pentakosta, hanya Pendeta (Pelayan Firman) atau Gembala
dan Diakon yang ditahbiskan. Tidak sama dengan di Gereja Protestan yang Penatua dan Diakennya
ditahbiskan dalam jangka waktu tertentu, maka di kalangan Gereja Pentakosta, Diakon ditahbiskan
tidak dalam jangka waktu tertentu, melainkan seumur hidup. Di kalangan Gereja Pentakosta,
meskipun persiapan Pelayan Firman dilakukan melalui pendidikan formal Pelayan, namun peranan
kharismatik dan pengalaman supernatural seorang pelayan Firman sangat lebih diutamakan.
Pengutamaan peranan kharismatik ini menyebabkan peranan Pendeta yang ditahbiskan tidak
menjadi lebih mutlak dari peran seorang warga gereja dalam perayaan Liturgis.

4. Berikanlah pendapat Anda sendiri mengenai Pelayanan Firman dan Pelayan Firman dalam Liturgi
sebagai Perayaan Kehidupan Bersama Yesus Kristus, Sesama Manusia dan Alam semesta dalam
persekutuan Roh Kudus.
Jawaban:
Pelayaan Firman dan Pelayan Firman sebagai Perayaan Kehidupan Bersama Yesus Kristus, Sesama
Manusia dan Alam semesta dalam persekutuan Roh Kudus merupakan seorang yang telah ditabis dan
yang akan memberitakan Firaman kepada umat. Pelayanan Firman sendiri murupakan mereka yang
menjadi pelayan khusus yang dipercayakan oleh umat dalam memberitkan karya kebenaranyanya,
bahkan sebagai Pelayan Firman mereka memiliki peranan yang sangat besar dimana gereja sendiri
memercayakan mereka untuk menyatakan karya Allah lewat pemberitaan Firman Allah.

Anda mungkin juga menyukai