dalam imamat Kristus), kegiatan pewartaan ditengah dunia seperti ditegaskan oleh Paus
(mengambil bagian dalam kenabian Kristus), Yohanes Paulus II dalam surat gembalanya
dan kegiatan pengembalaan anggota Gereja “Redemptoris Missio”. Diantara kaum awam
(mengambil bagian dalam rajawi yang menjadi pewarta Injil, para katekis
tugas ini hendaknya dapat dilakukan dengan dengan memperluas tugas pelayanan yang
penuh tanggung jawab, secara maksimal dan diberikan kepada kaum awam baik di dalam
optimal, disertai usahanya untuk memupuk maupun di luar Gereja, selalu saja ada
aneka keutamaan hidup,(Prasetya, 2007: 21). kebutuhan atau karya tugas pelayanan dari
Kaum Awam yang terlibat dalam katekis, seorang pelayan dengan cirinya
wujud untuk mengambil bagian dalam Secara umum peran katekis sangat
gembira dan menyampaikan ajaran Katolik sangat penting karena kehadiran mereka
yang berpusatkan pada diri dan pribadi sangat membantu kelancaran tugas pastor
Yesus Kristus yang tampak dalam sabda dan paroki yang notabene diparoki ini imam atau
yang terpanggil secara khusus menjadi rasul stasi sangat dibutuhkan karena katekis
adalah bagian dari umat dan yang paling tau Katekis juga bisa menggantikan posisi
keadaan umat tanpa katekis umat tidak akan pastor paroki dalam berbagai pelayanan
berkembang dalam iman sperti domba yang sakramentali bila pastor paroki berhalangan.
Dari hasil observasi tidak langsung sesuai dengan apa yang diharapakan. Hanya
melalui via telepon dengan dua orang sebagian kecil saja katekis yang
katekis bahwa tugas-tugas katekis yang menjalankan tugas dengan baik. Paroki
sudah dipercayakan oleh pastor kepada Santo Agustinus Tana Malli Lamboya
membimbing umat yang kurang paroki yang memliki jumlah katekis yang
berpartisipasi pada waktu misa atau ibadat cukup banyak yaitu:20orangyang tersebar
pada hari Minggu, memberikan katekese dipusat paroki dan juga stasi. Jumlah Stasi di
saat bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), Paroki Santo Agustinus Tana Malli
membina anak-anak calon baptis, pembinaan Lamboya yakni 12 stasi. Setiap stasi
calon komoni pertama, pendampingan anak- ditempatkann 1-2 orang katekis dengan
anak sekami, pemberian kursus bagi alasan karena adanya faktor usia. faktor usia
pasangan nikah, memimpin doa Rosario yang dimaksud ialah satu katekis muda yang
pada bulan Mei dan Oktober, ibadat membantu katekis yang lanjut usia yang
penguburan orang mati, terlibat aktif dalam mungkin dapat menggantikan posisinya.
pembangunan Gereja dan tanggungan liturgi Dari 20 orang katekis yang terlibat
pesta natal dan paskah. katekis memiliki aktif hanya 10 orang Karena dari 20Orang
tugas khusus yakni mewartakan sabda, katekis yang berlatar belakang pendikan:
memimpin ibadat sabda setiap hari Minggu. Sarjana Agama 5 orang, eks Frater 1 orang,
SPD 1 orang dan yang tamat SMA 13 mampu menjadi mitra bagi yang lain dengan
orang.Dilihat dari tingkat pendidikan katekis penuh kerendahan hati dan ketulusan hati.
sendiri rata-rata tingkat Sekolah Menengah Kemitraan ini dapat terwujud kalau
Atas (SMA). Sehingga pemahaman katekis keduanya mau dan berani untuk saling
tentang tugas dan tanggung jawabnyamasih memperjuangkan sikap dasar yang sama,
sangat kurang.Ada beberapa alasan yang yaitu tumbuh dan berkembang bersama-
membuat katekis tidak menjalankan sama sehingga Gereja katolik dapat berdiri
tugasnya yakni: partisipasi umat dalam kokoh, berkembang, dan menghasilkan buah
sumber refrensi untuk katekis dalam hal ini katekissebagai rekan kerja pastor paroki
buku-buku, peralatan liturgi yang kurang dapat dipahami sebagai mitra yang saling
memadai, jarak yang ditempah sangat jauh, tolong menolong, selalu ada disaat
latar belakang pendidikan yang masih sangat membutuhkan, membantu satu sama lain
minim karena sebagian besar katekis tidak sebagai saudara, teman, kawan seperjalanan.
memiliki pengetahuan khusus, dan juga Bedanya pastor paroki sebagai religius dan
sibuk dengan urusan keluarga serta berbagai katekis sebagai awam tapi mempunyai
paroki harus mampu menjalin Kerja sama. beriman yang ada diwilayahnya.
Kerja sama antara katekis dan pastor paroki Dengan demikian upaya yang dapat
dapat terwujud kalau didasarkan pada sikap dilakukan pastor paroki untuk mengatasi
dan semangat kemitraan. Keduanya mau dan persoalana yang dihadapi oleh katekis
sebagai rekan kerjanya ialah: mengadakan paroki di Paroki Santo Agustinus Tana
baik, mengadakan rekoleksi bersama dengan 2. Untuk mengetahui apa saja yang
katekis disetiap stasi yang dapat mendorong menjadi faktor-faktor pendukung dan
dan memamacu katekis agar dapat penghambat katekis sebagai rekan kerja
mereka sebagai agen pastoral. Pastor paroki Tana Malli Lamboya Keuskupan
bahwa katekis adalah rekan kerja pastor 3. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja
paroki yang menggantikan posisi pastor yang perlu dilakukan untuk membantu
Kerja Pastor Paroki Di Paroki Santo Metode penelitian kualitatif adalah metode
Agustinus Tana Malli Lamboya Keuskupan penelitian yang menguataman analisa isi
peran katekis sebagai rekan kerja pastor yang telah ada, dan berdasarkan data-data
16). Hal ini dimaksud agar peneliti dapat penelitian. Adapun alat-alat yang digunakan
mengetahui permasalahan mengenai Peran dalam penelitian ini yakni sebagai berikut:
mengapa penulis memilih lokasi ini sebagai digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian terjadi ditempat ini Kedua: untuk mendapatkan data yang lebih
melakukan penelitian mudah karena tempat Peran Katekis Sebagai Rekan Kerja
penelitian ini dapat dijangkau oleh peneliti. Pastor Paroki di Paroki Santo Agustinus
menggunakan dua teknik pengumpulan data, wawancara yang telah dilakukan oleh
Wawancara adalah salah satu lebih lanjut dan mendalam untuk dapat
teknik pengumpulan data dengan proses menemukan jawaban yang tepat dan sesuai
untuk mendapatkan data secara lisan. Gambaran Peran Katekis Sebagai Rekan
Dalam penelitian ini yang menjadi titik Kerja Pastor Paroki Di Paroki Santo
Informasi yang didapat akan semakin ditengah dunia seperti ditegaskan oleh Paus
lengkap jika dilengkapi dengan dokumen Yohanes Paulus II dalam surat gembalanya
kebijakan, catatan harian, fotofoto, awam yang menjadi pewarta Injil, para
kebutuhan atau karya tugas pelayanan dari paroki mapun di stasi. Namun kenyataanya
katekis, seorang pelayan dengan cirinya katekis tidak melaksanakan tugas tersebut
dilakukan oleh penulis tentang Peran yang tidak aktif, tidak terlibat dalam
Katekis Sebagai Rekan Kerja Pastor Paroki, pembangun gereja, tidak terlibat dalam
katekis sadar akan tugas dan tanggung jawab pendampingan sekami. Sehingga penulis
yang dipercayakan oleh pastor paroki yakni menyimpulkan bahwa katekis belum
sebagai Memimpin ibadat hari minggu di menyadari sepenuhnya akan tugas dan
Stasi, ibadat lingkungan Komunitas basis tanggung jawab yang sudah dipercayakan.
Gereja (KBG) berupa doa syukuran keluarga Faktor-Faktor Yang Mendukung Dan
Para katekis berusaha melayani umat Tubuh Kristus, terhimpun menjadi umat
berbasis data, jumlah umat, ekonomi umat, Allah, dengan cara mereka sendiri ikut
data penerima sakramen harus dicatat mengemban tugas imamat, kenabian dan
sebagai hal penting dalam karya pastoral. rajawi” (LG 31). Keterlibatan tersebut
Disamping itu para katekis juga terlibat menjadi nyata ketika mereka mengambil
bagian dalam kegiatan liturgi, bersifat internal maupun eksternal yang
Pengembangan ini menjadi faktor yang pelayanan katekis tidak mau berkorban,
sangat penting karena dapat mendukung lebih sibuk dengan urusan pribadi,
dan menunjang katekis katekis dalam kesulitan membagi waktu antara sekolah
menjalankan tugasnya. Faktor pendukung dan tugas gereja, Belum bisa memilih
itu ialah: sebagian umat terlibat aktif, lagu mana yang cocok dengan perayaan,
jarak rumah dengan gereja berdekatan, atau hari minggu biasa atau peringatan.
adanya dukungan dari pastor paroki Faktor yang bersifat eksternal yaitu jarak
dengan mengikuti rekoleksi bulanan juga rumah dengan gereja sangat jauh, sumber
dukungan dari keluarga, menjalin refrensi dalam hal ini buku-buku dan
komunikais yang baik dengan pastor perlengkapan liturgi yang masih sangat
tugasnya tentu banyak sekali hambatan- beriman. Para katekis harus mempunyai
memperbaharui mereka terus menerus ditunjuk secara khusus oleh Gereja sesuai
Upaya-upaya yang dapat dilakukan Kristus, agar Dia dicintai dan diikuti oleh
untuk meningkatkan peran katekis mereka yang belum mengenal-Nya dan oleh
sebagai rekan kerja pastor paroki kaum beriman sendiri, (Komkat KWI,
khususnya sebagai rekan kerja pastor paroki menunaikan tiga tugas Kristus yaitu menjadi
terkadang mengalami berbagai macam imam nabi dan raja. Dengan demikian tugas
hambatan oleh sebab itu perlu adanya upaya dari katekis ialah membantu pastor paroki
untuk meningkatkan peran katekis sebagai untuk melayani umat baik yang ada di stasi
rekan yakni: Dengan demikian upaya yang maupun yang ada di paroki itu sendiri.
mengikuti rekoleksi bulanan dan Rekoleksi sesuai dengan apa yang diharapakan. Hanya
bulanan secara teratur, evaluasi Pada setiap sebagian kecil saja katekis yang
dua bulan, mengikuti kegiatan pembinaan di menjalankan tugas dengan baik. Paroki
PUSPAS sebagai penyegaran dalam latihan- Santo Agustinus Tana Malli Lamboya
latihan berupa kotbah dan latihan memimpin Keuskupan Weetebula merupakan salah satu
lainnya. Melalui kegiatan yang dilakukan paroki yang memliki jumlah katekis yang
secara terus-menerus membuat katekis cukup banyak yaitu: 20 orang yang tersebar
menyadari akan pentingnya tugas dan dipusat paroki dan juga stasi. Jumlah stasi di
ditempatkann 1-2 orang katekis dengan akan pentingnya tugas dan tanggung jawab
membantu katekis yang lanjut usia yang Cahyadi, Krispurwana, (2009). Pastoral
menyadari akan tugas dan tanggung jawab Jehaut, Ardus, (2020). Pastor Paroki.
sibuk dengan urusan pribadi, kesulitan KBBI, Edisi Terbaru. Jakarta: Tim Prima
tugas Gereja , jarak yang ditempuh sangat Kleden, Paul, (2006). Rancang Bersama
upaya yang dilakukan ialah menyadarkan KWI, (1991). Dokumen Konsili Vatika II.
Kanisius.
Obor
STIPAS KAK.