Anda di halaman 1dari 13

PERAN KATEKIS SEBAGAI REKAN fasilitator dalam katekese, rosario, terlibat dalam

pembinaan iman kelompok kategori, turut serta


KERJA PASTOR PAROKI memberikan kursus perkawinan, pendampingan
DI PAROKI SANTO AGUSTINUS TANA calon komuni pertama dan permandian.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa
MALLI LAMBOYA sejauh ini katekis kurang menyadari akan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan oleh pastor
KEUSKUPAN WEETEBULA paroki. Disebabkan karena katekis lebih sibuk
dengan tugas sekolah, tugas pribadi, dan
kurangnya sumber refrensi dalam hal ini buku-
Noviana Reko Dewa buku dan peralatan liturgi.

Novidewa2205@gmail.com Kata-kata kunci: Katekis, Rekan Kerja, Pastor


Paroki
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Karya Ilmiah ini dengan tema: Peran
Katekis Sebagai Rekan Kerja Pastor Paroki Di Dalam kehidupannya sebagai umat
Paroki Santo Agustinus Tana Malli Lamboya
Keuskupan Weetebula. Alasan penulis memilih beriman katolik, berdasarkan sakramen
judul ini karena adanya permasalahan yang
penulis temukan yakni kurangnya kesadaran Baptis, Penguatan atau Krisma, dan Ekaristi,
katekis dalam menjalankan tugasnya sebagai
rekan kerja pastor paroki. kaum awam diharapkan mau mengambil
Pokok permasalahan dalam penulisan ini
yaitu: Bagaimana gambaran peran katekis bagian dalam tugas perutusan Yesus Kristus
sebagai rekan kerja pastor paroki di Paroki Santo
Agustinus Tana Malli Lamboya Keuskupan
sebagai imam, nabi dan raja, seperti
Weetebula? Faktor-faktor apa saja yang
mendukung dan menghambat peran katekis
sebagai rekan kerja pastor paroki di Paroki Santo dikatakan Konsili Vatikan II: “Kaum
Agustinus Tana Malli Lamboya? Upaya-upaya
apa saja yang perlu dilakukan untuk beriman Kristiani yang berkat Baptis telah
meningkatkan peran katekis sebagai rekan kerja
pastor paroki di Paroki Santo Agustinus Tana menjadi anggota Tubuh Kristus, berhimpun
Malli Lamboya?.
Metode yang digunakan dalam penulisan menjadi umat Allah, dengan cara mereka
ini adalah metode kualitatif deskriptif. Alasan
penulis memeilih metode ini karena dalam
sendiri ikut mengemban Tugas Imamat,
metode ini penulisan mengadakan pengumpulan
data, teknik wawancara dan dokumentasi.
Metode ini juga bertujuan untuk mengelola data Kenabian dan Rajawi Kristus”, (Prasetya,
alami yang ditemukan di lapangan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini 2007: 21).
yakni: katekis adalah seluruh umat beriman yang
dipanggil secara khusus untuk melayani baik di Keterlibatan kaum awam dalam
sekolah, di paroki bahkan ada yang menjalankan
keduanya. Tugas-tugas katekis ialah Memimpin upaya untuk mengembangsuburk an Gereja
ibadat hari Minggu, ibadat lingkungan, sebagai
Katolik tampak secara nyata dalam kegiatan awam membantu hierarki dalam

liturgi dan peribadatan (mengambil bagian menjalankan tugas perutusan Gereja

dalam imamat Kristus), kegiatan pewartaan ditengah dunia seperti ditegaskan oleh Paus

(mengambil bagian dalam kenabian Kristus), Yohanes Paulus II dalam surat gembalanya

dan kegiatan pengembalaan anggota Gereja “Redemptoris Missio”. Diantara kaum awam

(mengambil bagian dalam rajawi yang menjadi pewarta Injil, para katekis

Kristus.Keterlibatan mereka dalam tugas- mempunyai tempat terhormat. Bahkan

tugas ini hendaknya dapat dilakukan dengan dengan memperluas tugas pelayanan yang

penuh tanggung jawab, secara maksimal dan diberikan kepada kaum awam baik di dalam

optimal, disertai usahanya untuk memupuk maupun di luar Gereja, selalu saja ada

aneka keutamaan hidup,(Prasetya, 2007: 21). kebutuhan atau karya tugas pelayanan dari

Kaum Awam yang terlibat dalam katekis, seorang pelayan dengan cirinya

kegiatan pewartaan kabar gembira, sebagai sendiri, (Komkat 1997:65).

wujud untuk mengambil bagian dalam Secara umum peran katekis sangat

kenabian Yesus Kristus, biasandisebut penting khususnya di Paroki Santo

sebagai katekis, ia memenuhi misi Agustinus Tana Malli Lamboya Keuskupan

khususnya, Yaitu mewartakan kabar Weetebula, katekis memiliki peran yang

gembira dan menyampaikan ajaran Katolik sangat penting karena kehadiran mereka

yang berpusatkan pada diri dan pribadi sangat membantu kelancaran tugas pastor

Yesus Kristus yang tampak dalam sabda dan paroki yang notabene diparoki ini imam atau

karya-Nya, (Prasetya, 2007: 30). pastornya terbatas untuk melayani umat di

Katekis merupakan kaum awam Stasi-Stasi yang jauh.Kehadiran katekis di

yang terpanggil secara khusus menjadi rasul stasi sangat dibutuhkan karena katekis
adalah bagian dari umat dan yang paling tau Katekis juga bisa menggantikan posisi

keadaan umat tanpa katekis umat tidak akan pastor paroki dalam berbagai pelayanan

berkembang dalam iman sperti domba yang sakramentali bila pastor paroki berhalangan.

tidak memiliki gembala. Namun pada kenyataanya tidak

Dari hasil observasi tidak langsung sesuai dengan apa yang diharapakan. Hanya

melalui via telepon dengan dua orang sebagian kecil saja katekis yang

katekis bahwa tugas-tugas katekis yang menjalankan tugas dengan baik. Paroki

sudah dipercayakan oleh pastor kepada Santo Agustinus Tana Malli Lamboya

mereka yakni: mengarahkan dan Keuskupan Weetebula merupakan salah satu

membimbing umat yang kurang paroki yang memliki jumlah katekis yang

berpartisipasi pada waktu misa atau ibadat cukup banyak yaitu:20orangyang tersebar

pada hari Minggu, memberikan katekese dipusat paroki dan juga stasi. Jumlah Stasi di

saat bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), Paroki Santo Agustinus Tana Malli

membina anak-anak calon baptis, pembinaan Lamboya yakni 12 stasi. Setiap stasi

calon komoni pertama, pendampingan anak- ditempatkann 1-2 orang katekis dengan

anak sekami, pemberian kursus bagi alasan karena adanya faktor usia. faktor usia

pasangan nikah, memimpin doa Rosario yang dimaksud ialah satu katekis muda yang

pada bulan Mei dan Oktober, ibadat membantu katekis yang lanjut usia yang

penguburan orang mati, terlibat aktif dalam mungkin dapat menggantikan posisinya.

pembangunan Gereja dan tanggungan liturgi Dari 20 orang katekis yang terlibat

pesta natal dan paskah. katekis memiliki aktif hanya 10 orang Karena dari 20Orang

tugas khusus yakni mewartakan sabda, katekis yang berlatar belakang pendikan:

memimpin ibadat sabda setiap hari Minggu. Sarjana Agama 5 orang, eks Frater 1 orang,
SPD 1 orang dan yang tamat SMA 13 mampu menjadi mitra bagi yang lain dengan

orang.Dilihat dari tingkat pendidikan katekis penuh kerendahan hati dan ketulusan hati.

sendiri rata-rata tingkat Sekolah Menengah Kemitraan ini dapat terwujud kalau

Atas (SMA). Sehingga pemahaman katekis keduanya mau dan berani untuk saling

tentang tugas dan tanggung jawabnyamasih memperjuangkan sikap dasar yang sama,

sangat kurang.Ada beberapa alasan yang yaitu tumbuh dan berkembang bersama-

membuat katekis tidak menjalankan sama sehingga Gereja katolik dapat berdiri

tugasnya yakni: partisipasi umat dalam kokoh, berkembang, dan menghasilkan buah

hidup meggerejapun terasa kecil, yang berlimpah, (Prasetya, 2007: 24).

kuranganya komunikasi dari pastor paroki, Berdasarkan pernyataan tentang

sumber refrensi untuk katekis dalam hal ini katekissebagai rekan kerja pastor paroki

buku-buku, peralatan liturgi yang kurang dapat dipahami sebagai mitra yang saling

memadai, jarak yang ditempah sangat jauh, tolong menolong, selalu ada disaat

latar belakang pendidikan yang masih sangat membutuhkan, membantu satu sama lain

minim karena sebagian besar katekis tidak sebagai saudara, teman, kawan seperjalanan.

memiliki pengetahuan khusus, dan juga Bedanya pastor paroki sebagai religius dan

sibuk dengan urusan keluarga serta berbagai katekis sebagai awam tapi mempunyai

alasan lainya. maksud dan tujuan yang sama yakni sama-

Katekissebagairekankerjapastor sama mewartakan Injil kepada semua umat

paroki harus mampu menjalin Kerja sama. beriman yang ada diwilayahnya.

Kerja sama antara katekis dan pastor paroki Dengan demikian upaya yang dapat

dapat terwujud kalau didasarkan pada sikap dilakukan pastor paroki untuk mengatasi

dan semangat kemitraan. Keduanya mau dan persoalana yang dihadapi oleh katekis
sebagai rekan kerjanya ialah: mengadakan paroki di Paroki Santo Agustinus Tana

pertemuan, menjalin komunikasi dengan Malli Lamboya Keuskupan Weetebula.

baik, mengadakan rekoleksi bersama dengan 2. Untuk mengetahui apa saja yang

katekis disetiap stasi yang dapat mendorong menjadi faktor-faktor pendukung dan

dan memamacu katekis agar dapat penghambat katekis sebagai rekan kerja

memahami dapat melaksanakann tugas pastor paroki di Paroki Santo Agustinus

mereka sebagai agen pastoral. Pastor paroki Tana Malli Lamboya Keuskupan

jugamenjelaskan kepada umat setempat Weetebula.

bahwa katekis adalah rekan kerja pastor 3. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja

paroki yang menggantikan posisi pastor yang perlu dilakukan untuk membantu

parokidi stasi itu. katekis sebagai rekan kerja pastor

Berdasarkan masalah diatas maka paroki di Paroki Santo Agustinus Tana

penulis tertarik untuk melakukan penelitian Malli Lamboya Keuskupan Weetebula.

dengan judul “Peran Katekis Sebagai Rekan METODE PENELITIAN

Kerja Pastor Paroki Di Paroki Santo Metode penelitian kualitatif adalah metode

Agustinus Tana Malli Lamboya Keuskupan penelitian yang menguataman analisa isi

Weetebula”. (content analyse). Pendekatan yang

TUJUAN PENELITIAN digunakan pada penelitian ini adalah

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai pendekatan empiris-rasional (induktif-

berikut: kualitatif). Artinya artinya penelitian ini

1. Untuk mengetahui bagaiman gambaran dumulai dari kata-kata empiris (Fenomena)

peran katekis sebagai rekan kerja pastor yang telah ada, dan berdasarkan data-data

tersebut dilakukan rasionalisasi atau


teorisasi untuk menafsirkan data-data datayang bertujuan menggai informasi yang

empiris tersebut, (STIPAS KAK, 2019:15- dibutuhkan peneliti saat melakukan

16). Hal ini dimaksud agar peneliti dapat penelitian. Adapun alat-alat yang digunakan

mengetahui permasalahan mengenai Peran dalam penelitian ini yakni sebagai berikut:

Katekis Sebagai Rekan Kerja Pastor Paroki 1. Lembaran pertanyaan

di Paroki Santo Agustinus Tana Malli Lembaran pertanyaan adalah

Lamboya Keuskupan Weetebula. daftar pertanyaan yang disusun secara

LOKASI PENELITIAN sistematika oleh peneliti dengan tujuan

Adapun lokasi penelitian yang digunakan untuk menggali informasi saat

oleh penulis untuk melakukan penelitian penelitian dilakukan.

ialah di paroki Santo Agustinus Tana Mali 2. Studi dokumentasi

Lamboya Keuskupan Weetebula. Alasan Adapun alat pengumpulan yang

mengapa penulis memilih lokasi ini sebagai digunakan dalam penelitian ini adalah

tempat penelitian karena Pertama: menggunkan wawancara dan juga

permasalahan yang berkaitan dengan judul pengamatan langsung sebagai informasi

penelitian terjadi ditempat ini Kedua: untuk mendapatkan data yang lebih

memudahkan dalam proses penelitian. akurat. Studi dokumentasi yang tersedia

Ketiga: Jarak tempat penelitian untuk dilakukan untuk mengetahui tentang

melakukan penelitian mudah karena tempat Peran Katekis Sebagai Rekan Kerja

penelitian ini dapat dijangkau oleh peneliti. Pastor Paroki di Paroki Santo Agustinus

ALAT PENGUMPULAN DATA Tana Malli Lamboya Keuskupan

Dalam penelitian ini, peneliti Weetebula.

menggunkan beberapa alat pengumpulan


TEKNIK PENGUMPULAN DATA PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, peneliti Berdasarkan analisis data hasil

menggunakan dua teknik pengumpulan data, wawancara yang telah dilakukan oleh

antara lain: penulis serta ditinjau dari data hasil

1. Wawancara wawancara, maka penulis akan membahas

Wawancara adalah salah satu lebih lanjut dan mendalam untuk dapat

teknik pengumpulan data dengan proses menemukan jawaban yang tepat dan sesuai

Tanya jawab antara peneliti dan informan dengan rumusan masalah.

untuk mendapatkan data secara lisan. Gambaran Peran Katekis Sebagai Rekan

Dalam penelitian ini yang menjadi titik Kerja Pastor Paroki Di Paroki Santo

fokus penelitian yaitu: Pastor paroki, Agustinus Tana Malli Lamboya

katekis sebagai informan utama dan juga Keuskupan Weetebula

umat sebagai informan tambahan. Katekis merupakan kaum awam

2. Dokumentasi yang terpanggil secara khusus menjadi rasul

Dokumentasi juga adalah salah awam membantu hierarki dalam

satu teknik dalam mengumpulkan data. menjalankan tugas perutusan Gereja

Informasi yang didapat akan semakin ditengah dunia seperti ditegaskan oleh Paus

lengkap jika dilengkapi dengan dokumen Yohanes Paulus II dalam surat gembalanya

dokumen misalanya: Sejarah kehidupan, “Redemptoris Missio”. Di antara kaum

kebijakan, catatan harian, fotofoto, awam yang menjadi pewarta Injil, para

gambar, dan dokumen tertulis. katekis mempunyai tempat terhormat.

Bahkan dengan memperluas tugas pelayanan

yang diberikan kepada kaum awam baik di


dalam maupun di luar Gereja, selalu saja ada dalam menangani keuangan baik yang di

kebutuhan atau karya tugas pelayanan dari paroki mapun di stasi. Namun kenyataanya

katekis, seorang pelayan dengan cirinya katekis tidak melaksanakan tugas tersebut

sendiri, (Komkat 1997:65). sesuai dengan apa yang di pahami, katekis

Berdasarkan hasil penelitian yang tidak melakukan kunjungan kepada umat

dilakukan oleh penulis tentang Peran yang tidak aktif, tidak terlibat dalam

Katekis Sebagai Rekan Kerja Pastor Paroki, pembangun gereja, tidak terlibat dalam

katekis sadar akan tugas dan tanggung jawab pendampingan sekami. Sehingga penulis

yang dipercayakan oleh pastor paroki yakni menyimpulkan bahwa katekis belum

sebagai Memimpin ibadat hari minggu di menyadari sepenuhnya akan tugas dan

Stasi, ibadat lingkungan Komunitas basis tanggung jawab yang sudah dipercayakan.

Gereja (KBG) berupa doa syukuran keluarga Faktor-Faktor Yang Mendukung Dan

dan ibadat kematian, sebagai fasilitator Menghambat Para Katekis Dalam

dalam katekese, rosario, terlibat dalam Menjalankan Perannya Sebagai Rekan

pembinaan iman kelompok kategori, turut Kerja Pastor Paroki.

serta memberikan kursus perkawinan, 1. Faktor Pendukung

pendampingan calon komuni pertama dan Kaum beriman Kristiani, yang

permandian, bertugas dibidang administrasi. berkat Baptis telah menjadi anggota

Para katekis berusaha melayani umat Tubuh Kristus, terhimpun menjadi umat

berbasis data, jumlah umat, ekonomi umat, Allah, dengan cara mereka sendiri ikut

data penerima sakramen harus dicatat mengemban tugas imamat, kenabian dan

sebagai hal penting dalam karya pastoral. rajawi” (LG 31). Keterlibatan tersebut

Disamping itu para katekis juga terlibat menjadi nyata ketika mereka mengambil
bagian dalam kegiatan liturgi, bersifat internal maupun eksternal yang

(Prasetya,2019:11). Oleh karena itu mengakibatkan katekis tidak

supaya tugas katekis betul-betul menjalankan tugasnya sebagai rekan

dijalankan maka perlu adanya kerja pastor paroki. Faktor penghambat

pengembangan karya pastoral. yang bersifat internal yaitu dalam

Pengembangan ini menjadi faktor yang pelayanan katekis tidak mau berkorban,

sangat penting karena dapat mendukung lebih sibuk dengan urusan pribadi,

dan menunjang katekis katekis dalam kesulitan membagi waktu antara sekolah

menjalankan tugasnya. Faktor pendukung dan tugas gereja, Belum bisa memilih

itu ialah: sebagian umat terlibat aktif, lagu mana yang cocok dengan perayaan,

jarak rumah dengan gereja berdekatan, atau hari minggu biasa atau peringatan.

adanya dukungan dari pastor paroki Faktor yang bersifat eksternal yaitu jarak

dengan mengikuti rekoleksi bulanan juga rumah dengan gereja sangat jauh, sumber

dukungan dari keluarga, menjalin refrensi dalam hal ini buku-buku dan

komunikais yang baik dengan pastor perlengkapan liturgi yang masih sangat

paroki, mengadakan sosialisasi dan kurang, kesadaran dan keterlibatan umat

rekolekis, mengadakan evaluasi secara dalam mengikuti Perayaan Ekaristi, doa

rutin, memberikan semangat dan Rosario masih sangat kurang.

motivasi. Hal tersebut terjadi Karena katekis

2. Faktor Penghambat kurang menyadari bahwa dirinya adalah

Katekis dalam menjalankan utusan Tuhan untuk melayani umat

tugasnya tentu banyak sekali hambatan- beriman. Para katekis harus mempunyai

hambatan yang dijumpai, baik yang spiritualitas yang mendalam, yakni


mereka harus hidup dalam Roh, yang KESIMPULAN

akan membantu mereka untuk Katekis adalah seorang awam yang

memperbaharui mereka terus menerus ditunjuk secara khusus oleh Gereja sesuai

dalam indentitas khusus mereka. kebutuhan setempat, untuk memperkenalkan

Upaya-upaya yang dapat dilakukan Kristus, agar Dia dicintai dan diikuti oleh

untuk meningkatkan peran katekis mereka yang belum mengenal-Nya dan oleh

sebagai rekan kerja pastor paroki kaum beriman sendiri, (Komkat KWI,

Katekis dalam menjalankan tugasnya 1997:17). Tugas dari katekis ialah

khususnya sebagai rekan kerja pastor paroki menunaikan tiga tugas Kristus yaitu menjadi

terkadang mengalami berbagai macam imam nabi dan raja. Dengan demikian tugas

hambatan oleh sebab itu perlu adanya upaya dari katekis ialah membantu pastor paroki

untuk meningkatkan peran katekis sebagai untuk melayani umat baik yang ada di stasi

rekan yakni: Dengan demikian upaya yang maupun yang ada di paroki itu sendiri.

dilakukan ialah menyadarkan katekis dengan Namun pada kenyataanya tidak

mengikuti rekoleksi bulanan dan Rekoleksi sesuai dengan apa yang diharapakan. Hanya

bulanan secara teratur, evaluasi Pada setiap sebagian kecil saja katekis yang

dua bulan, mengikuti kegiatan pembinaan di menjalankan tugas dengan baik. Paroki

PUSPAS sebagai penyegaran dalam latihan- Santo Agustinus Tana Malli Lamboya

latihan berupa kotbah dan latihan memimpin Keuskupan Weetebula merupakan salah satu

lainnya. Melalui kegiatan yang dilakukan paroki yang memliki jumlah katekis yang

secara terus-menerus membuat katekis cukup banyak yaitu: 20 orang yang tersebar

menyadari akan pentingnya tugas dan dipusat paroki dan juga stasi. Jumlah stasi di

tanggung jawab yang dipercayakan. Paroki Santo Agustinus Tana Malli


Lamboya yakni 12 stasi. Setiap stasi terus-menerus membuat katekis menyadari

ditempatkann 1-2 orang katekis dengan akan pentingnya tugas dan tanggung jawab

alasan karena adanya faktor usia. faktor usia yang dipercayakan.

yang dimaksud ialah satu katekis muda yang DAFTAR PUSTAKA

membantu katekis yang lanjut usia yang Cahyadi, Krispurwana, (2009). Pastoral

mungkin dapat menggantikan posisinya. Gereja. Yogyakarta: Kanisius

Berdasarkan hasil penelitian Duka, Gerardus, (2016). Pastoral Keluarga.

menunjukkan bahwa katekis kurang Kupang: Mangkay Publishing

menyadari akan tugas dan tanggung jawab Jehaut, Ardus, (2020). Pastor Paroki.

yang diberikan. Disebabkan karena katekis Yogyakarta: Kanisius

sibuk dengan urusan pribadi, kesulitan KBBI, Edisi Terbaru. Jakarta: Tim Prima

membagi waktu antara tugas sekolah dan Pena

tugas Gereja , jarak yang ditempuh sangat Kleden, Paul, (2006). Rancang Bersama

jauh, partisipasi umat dalam hidup Awam Dan Klerus, Maumere:

menggereja terasa kecil. Dengan demikian Ledalero

upaya yang dilakukan ialah menyadarkan KWI, (1991). Dokumen Konsili Vatika II.

katekis dengan mengikuti rekoleksi bulanan Jakarta: Obor

dan Rekoleksi bulanan secara teratur, (1996). Iman Katolik. Yogyakarta:

evaluasi Pada setiap dua bulan, mengikuti Kanisius

kegiatan pembinaan di PUSPAS sebagai (1997). Pedomen Untuk Katekis.

penyegaran dalam latihan-latihan berupa Yogyakarta: Kanisius

kotbah dan latihan memimpin lainnya. (2016). Kitab Hukum Kanonik.

Melalui kegiatan yang dilakukan secara Jakarta: Bogor


(2019). Spiritualitas Misioner Katekis, 185- Sugiyono, (2009). Metode Penelitian

188. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Lembaga Alkitab Indonesia, 2004. Alkitab. Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Jakarta LAL Susanto, AB, (2014). Manajemen Paroki

Prasetya, (1999). Panduan Untuk Calon Manual Bagi Pelayan Pastoral,

Baptis Dewasa. Yogyakarta: Jakarta: Consulting Group.

Kanisius Tarigan Jacobus. Dari keluarga untuk

(2007). Menjadi Katekis Siapa Gereja Kisah Perjalanan Seorang

Takut ?!, Yogyakarta: Kanisius Imam. Jakarta: Gramedia.

(2019). Spiritualitas Katekis, Telaumbanua, (1999). Ilmu kateketik

Yogyakarya: Kanisius. Hakikat dan Metode, Jakarta: Obor.

Sanjaya, Indra V, (2011). Belajar Dari

Yesus “Sang Katekis” Yogyakarta:

Kanisius.

Sinaga, Anicetus, (1996). Imam Triniter

(Pedoman Hidup Imam), Jakarta:

Obor

Sekolah Tinggi Pastoral Keuskupan Agung

Kupang. (2019). Pedoman

Penulisan Skripsi. Kupang:

STIPAS KAK.

Anda mungkin juga menyukai