PENDAHULUAN
Gereja mempunyai dua arti. Gereja ( huruf g kapital ) adalah himpunan orang
yang digerakkan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni, berhimpun bersama
untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh Kristus,
menjadi Tubuh Kristus” ( KGK No. 777 ). Pengertian selanjutnya, gereja ( huruf g
kecil ) adalah bangunan tempat ibadah umat kristiani. Mengacu dari pengertian di
atas, Gereja Katolik mendefinisikan bahwa misinya adalah memberitakan Injil
Yesus Kristus, memberikan pelayanan sakramen - sakramen dan melakukan
karya amal. Prasetya, Warwanto & Adhi ( 2007. h. 23 ) menyatakan dalam
Gereja Katolik ada berbagai macam pelayanan, seperti katekese perkawinan,
katekese calon krisma, katekese calon baptis, pendampingan iman remaja, dan
pendampingan iman anak. Dengan banyaknya jenis pelayan tersebut, kita
sebagai mahasiswa / i Katolik dapat ikut serta dalam kehidupan menggereja
tersebut.
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mengajak para orang muda, khususnya mahasiswa / i Katolik Universitas
Esa Unggul untuk terlibat aktif dalam hidup menggereja dan bermasyarakat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada akhir misa, imam berkata: " Misa telah selesai; pergilah, kamu diutus ! “
Kita diutus ke mana ? Apa tugas kita sebagai " utusan " ?
Kata Yesus, pergilah ke segala penjuru dan wartakanlah Injil. Kita diutus untuk
menunjukkan apa yang kita pelajari dari Yesus. Kita menunjukkan ciri khas kita
sebagai murid-Nya. Kita mewartakan dengan perbuatan dan perkataan kita
bagaimana murid Kristus itu.
Dalam Injil Yesus bersabda: " Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku :
Tuhan, Tuhan ! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Surga. Pada hari terakhir banyak orang
akan berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-
Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi
nama-Mu juga ? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka
dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan ! " ( Mat 7: 21-23 ).
Ini merupakan teguran keras bagi kita, Yesus menilai kita belum cukup
melakukan kehendak Bapa di Surga. Karena dalam banyak hal kita terbawa
arus, tidak berani menunjukkan kebenaran. Terlebih sebagai orang muda, kita
takut, bersembunyi pada ketidakberdayaan. Orang muda ini siapa ? Orang
muda bisa apa ? Orang muda bisa ikut terlibat dalam hidup menggereja !
Perintah Tuhan yang utama adalah: Kasihilah Allah Tuhanmu dan kasihilah
sesamamu. Inilah juklak yang Yesus berikan: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
2
Santo Yakobus menulis: " Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian
jugalah iman tanpa perbuatan - perbuatan adalah mati. " Ungkapan cinta
diwujudkan dengan pemberian, yang disertai kasih.
Di sekitar kita, banyak sesama yang masih sangat membutuhan uluran tangan
kita. Uluran tangan yang berisikan barang - barang kebutuhan sehari - hari untuk
memerangi kemiskinan. Uluran tangan kita yang berisikan perhatian yang tulus.
Uluran tangan kita yang berisikan penghiburan dan pendampingan. Uluran
tangan dalam bentuk pelayanan kita.
Yesus juga berkata: " Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu
untuk menangkap ikan? " Karena itu, bertolaklah ketempat yang dalam dan di
sana hidup menggereja ( ikut serta terlibat dalam pelayanan dan bermasyarakat
) ; jangan hidup di gereja.
3
“ Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada
hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun
dalam pengajaran rasul - rasul ( Kerygma ) dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa ( Liturgia ).
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak
mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap
bersatu ( Koinonia ) , dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan
bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu
membagi - bagikannya ( diakonia ) kepada semua orang sesuai dengan
keperluan masing - masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka
berkumpul tiap - tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah
masing - masing secara bergilir dan makan bersama - sama dengan gembira
dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang
( Martyria ). Dan tiap - tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang
yang diselamatkan ”.
4
memimpin perayaan liturgis tertentu seperti : memimpin Ibadat Sabda / Doa
Bersama ; membagi komuni ; menjadi lektor, pemazmur, organis, misdinar,
paduan suara, penghias Altar dan Sakristi ; dan mengambil bagian secara aktif
dalam setiap perayaan dengan berdoa bersama, menjawab aklamasi, bernyanyi
dan sikap badan.
Pewartaan ( Kerygma ) berarti ikut serta membawa Kabar Gembira bahwa Allah
telah menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa melalui Yesus Kristus,
Putera-Nya. Melalui bidang karya ini, diharapkan dapat membantu Umat Allah
untuk mendalami kebenaran Firman Allah, menumbuhkan semangat untuk
menghayati hidup berdasarkan semangat Injili, dan mengusahakan pengenalan
yang semakin mendalam akan pokok iman Kristiani supaya tidak mudah goyah
dan tetap setia. Beberapa karya yang termasuk dalam bidang ini, misalnya :
pendalaman iman, katekese para calon baptis dan persiapan penerimaan
sakramen - sakramen lainnya. Termasuk dalam kerygma ini adalah pendalaman
iman lebih lanjut bagi orang yang sudah Katolik lewat kegiatan - kegiatan
katekese.
Kesaksian ( Martyria ) berarti ikut serta dalam menjadi saksi Kristus bagi dunia.
Hal ini dapat diwujudkan dalam menghayati hidup sehari - hari sebagai orang
beriman di tempat kerja maupun di tengah masyarakat, ketika menjalin relasi
dengan umat beriman lain, dan dalam relasi hidup bermasyarakat. Melalui
bidang karya ini, umat beriman diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan
terang di tengah masyarakat sekitarnya. Sehingga mereka disukai semua orang
dan tiap - tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.
6
2.3 TANTANGAN HIDUP MENGGEREJA
Ateisme praktis adalah sikap hidup yang tidak menghiraukan hal-hal religious.
Ciri – ciri atheisme praktis adalah :
7
2.3.2 Hedonisme
KGK 1718: Sabda bahagia sesuai dengan kerinduan kodrati akan kebahagiaan.
Kerinduan ini berasal dari Allah. Ia telah meletakkannya di dalam hati manusia,
supaya menarik mereka kepada diri-Nya, karena hanya Allah dapat
memenuhinya
“ Pastilah kita semua hendak hidup bahagia, dan dalam umat manusia tidak ada
seorang pun yang tidak setuju dengan rumus ini, malahan sebelum ia selesai
diucapkan ”. (Agustinus, mor. eccl. 1,3,4).
8
“Dengan cara mana aku mencari Engkau, ya Tuhan? Karena kalau aku mencari
Engkau, Allahku, aku mencari kehidupan bahagia. Aku hendak mencari Engkau,
supaya jiwaku hidup. Karena tubuhku hidup dalam jiwaku, dan jiwaku hidup
dalam Engkau” (Agustinus, conf. 10,29).
“Allah sendiri memuaskan” / God alone satisfies. ( Thomas Aquinas, symb. 1 )
2.3.3 Konsumerisme
Dampak konsumerisme:
Tidak bisa memprioritaskan mana yang diperlukan dan mana yang diinginkan
Persaingan tidak sehat, gengsi atau tidak tampil adanya.
Malu menunjukkan diri sendiri
9
2.3.4 Idolatry
Tidak hanya terbatas pada benda atau dewa - dewa buatan manusia.
Dalam Perjanjian Baru, penyembahan berhala lebih kepada keinginan hati kita
terhadap sesuatu lebih dari Allah.
Suatu hal yang baik yang kita jadikan terutama dalam hidup kita, seperti uang,
karir, pasangan, penerimaan orang, keluarga, dsb.
Kita akan mengenal “berhala” kita ketika hal tersebut hilang dalam hidup kita.
Contoh:
Jika kita kehilangan karir kita, kita akan khawatir, tetapi jika karir adalah
“berhala” kita, maka kita akan hancur.
Jika pasangan kita menghianati kita, kita akan marah, tetapi jika pasangan kita
adalah “berhala” kita, maka kita akan pahit dan membencinya.
Jika anak kita terkena narkoba, kita akan sedih, tetapi jika anak kita adalah
“berhala” kita, maka akan putus asa.
Ia sepertinya memberikan apa yang seharusnya kita dapatkan dari Allah, seperti
identitas, pengharapan, sukacita, dsb
Tapi sebenarnya menuntut kita “ mati ” untuknya. Ia menuntut segalanya dalam
hidup kita. Misalnya :
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Lewat pembahasan malakah ini telah terjawab pertanyaan dari perumusan masalah :
Bagaimana peran kita sebagai mahasiswa / i Katolik dalam hidup
menggereja ? Orang muda bisa apa ?
Ada banyak bentuk hidup menggereja & bermasyarakat yang bisa dilakukan oleh
mahasiswa / i Katolik dalam keseharian, di antaranya :
Dalam tugas Liturgi ( Liturgia ) :
memimpin Ibadat Sabda / doa bersama / doa rosario dalam kegiatan
lingkungan / wilayah / OMK / KKMK
menjadi lektor, pemazmur, organis, misdinar, paduan suara, tim dekorasi
Altar dan Sakristi
mengambil bagian secara aktif dalam setiap perayaan dengan berdoa
bersama, menjawab aklamasi, bernyanyi dan sikap badan.
Menjadi pengajar Bina Iman Anak ( BIA ) , Bina Iman Remaja ( BIR )
11
Dalam tugas Kesaksian ( Martyria ) :
menjadi saksi Kristus bagi dunia. Hal ini dapat diwujudkan dalam
menghayati hidup sehari - hari sebagai orang beriman di tempat kerja
maupun di tengah masyarakat, ketika menjalin relasi dengan umat
beriman lain, dan dalam relasi hidup bermasyarakat.
Misalnya :
Melalui bidang karya ini, umat beriman diharapkan dapat menjadi ragi,
garam dan terang di tengah masyarakat sekitarnya.
3.2 SARAN
Orang muda dapat menjalankan hidup menggereja, baik dalam pelayanan dan
bermasyarakat dengan baik, bila menghindari beberapa sikap di bawah ini :
Atheisme praktis
Hedonisme
Konsumerisme
Idolarity
Semoga Roh Kudus selalu menerangi, menuntun, dan menolong orang muda
untuk menjalankan tugas dalam hidup menggereja dan bermasyarakat. Amin. (
†)
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.parokimbk.or.id/warta-minggu/renungan/06-03-
2011-hidup-menggereja-bukan-hidup-di-gereja/ , diakses 25
Maret 2019.
https://santopauluspku.wordpress.com/2018/07/29/berbagai-
tantangan-hidup-menggereja-saat-ini/ , diakses 25 Maret 2019.
https://penakatolik.com/2013/12/23/semakin-banyak-awam-
dibutuhkan-dalam-hidup-menggereja-dan-bermasyarakat/ ,
diakses 28 Maret 2019.
https://www.facebook.com/notes/iman-katolik/panca-tugas-gereja-
liturgia-koinonia-kerygma-diakonia-martyria/10150456710675178/
, diakses 29 Maret 2019.
13