Panggilan bersaksi tidak hanya ditujukan bagi gereja, melainkan orang-orang yang
bersekutu di dalamnya. Gereja adalah jemaat.
Jadi, setiap orang percaya bertugas dan dipanggil bersaksi di mana saja dan kapan
saja.
Menolong sesama yang kesulitan, berbicara dengan sopan, bersikap tertib,
mengatur waktu dengan baik adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk
bersaksi. Melakukan hal-hal yang berdampak positif bagi sesama merupakan
kesaksian.
Kesimpulan: Kapan dan dimana pun itu, kita sebagai orang yang percaya harus
bersaksi tuk sesama. Karena Tuhan Yesus sendirilah yang mengamanatkan tugas
bersaksi sebelum Ia naik ke surga.
BAB 7
GEREJA YANG BERSEKUTU
A. Arti Bersekutu
Bersekutu dalam bahasa Yunani disebut koinonia. Koinonia memiliki arti yang
cukup luas. Dalam masyarakat Yunani istilah ini digunakan untuk menggambarkan
hubungan manusia dengan para dewa.
Gereja terbentuk dari persekutuan orang-orang percaya, yang senantiasa
beribadah bersama. Kisah Para Rasul menjelaskan persekutuan jemaat perdana.
Jemaat perdana bertekun dan sejati dalam Bait Allah. Mereka juga bersekutu
bersama di rumah masing-masing secara bergiliran untuk berdoa dan memuji
Tuhan dalam kesatuan hati (Kis. 2:41-47).
B. Yesus Mengajar
Perjanjian Baru mencatat bahwa sebagian besar kehidupan dan pelayanan Yesus
didominasi dengan kegiatan mengajar. Yesus memberikan tentang kasih Allah
kepada orang banyak di mana pun Ia berada: sinagoge, Bait Allah, tepi danau,
lapangan, bukit, dll (Mat. 4:23;7:29). Saat berusia 12 tahun, Yesus sudah mengajar
di Bait Allah (Luk. 2:41-47). Yesus membarui pandangan bahwa tidak hanya orang
dewasa yang mampu mengajar. Anak-anak pun ternyata dapat mengajarkan
banyak hal kepada orang dewasa. Yesus mengajarkan dengan cara yang
menyentuh hati orang yang ia ajar. Ia mempraktikkan ajaran-Nya. Oleh sebab itu,
Yesus sering menegur para ahli Taurat dan Farisi yang mengajar hanya dengan
perkataan. Namun, perbuatan mereka tidak mencerminkan ajaran mereka. Yesus
mengajarkan dengan mengandalkan kuasa dan hikmat Allah. Ia tidak asal
mengajar, tetapi mengajar dengan cara dan pemahaman yang benar. Hal ini
membuat orang Farisi, ahli Taurat dan orang-orang Yahudi sangat takjub
mendengar pengajaran Yesus. Setiap hari Yesus berjalan berkeliling dari desa ke
desa, dari kota ke kota sambil mengajar dan memberitahukan Injil Kerajaan Allah.
Dalam mengajarkan, Yesus menggunakan berbagai pendekatan dan metode
mengajar dengan membuat orang-orang mengerti apa yang Dia ajarkan. Yesus
juga sellau mengajar murid-murid-Nya. Selama tiga setengah tahun Yesus
mengajar murid-murid-Nya. Sebelum murid-murid pergi mengajar dan
memberitakan Injil, mereka sudah belajar segala hal dari Tuhan Yesus sebagai
Guru mereka.
C. Gereja yang Mengajar
Gereja mengajar warga jemaatnya melalui pewartaan (kerygma).
Pewartaan pada dasarnya merupakan tugas para pemimpin gereja. Akan tetapi,
mengingat gereja adalah jemaat, maka setiap orang percaya memiliki tanggung
jawab untuk mengajar.
Gereja yang mengajar dapat diwujudkan melalui banyak hal, seperti khotbah,
katekisasi, pelajaran agama Kristen, pendalaman Alkitab, dan bentuk-bentuk
pengajaran lainnya. Gereja juga sudah mulai memberikan pengajaran yang
bersifat umum, seperti kursus bahasa Inggris, pendalaman materi pelajaran bagi
sekolah dasar dan menengah, kursus menjahit, wirausaha, dll. Bahkan, saat ini,
gereja yang mengajar bukan hanya ditujukan bagi jemaat saja, melainkan bagi
masyarakat yang lebih luas lagi.
Gereja mulai bekerja sama dengan lembaga-lembaga sosial, seperti rumah
singgah bagi para tunawisma dan anak-anak jalanan. Gereja terlibat untuk
mengajarkan mereka untuk mengubah kehidupan mereka melalui pelatihan dan
pendidikan formal.
Gereja yang mengajar melalui pewartaan bertujuan agar iman percaya jemaat
bertumbuh dan menjadi manusia yang seutuhnya.
Kesimpulan: Kita harus taat dalam mengikuti ajaran-ajaran dari Tuhan Yesus dan
tidak degil seperti bangsa Israel. Kita juga harus bisa sabar dalam mengajar
seperti Tuhan Yesus saat Ia mengajarkan bangsa Israel tanpa perasaan kesal
meskipun bangsa Israel berkali-kali memberontak dan menggerutu.