D
I
S
U
S
U
N
OLEH
JULIYANTI BR.PAKPAHAN
NIM : 01201811122
MAKUL : PAK & MISIOLOGI
DOSEN PENGAMPU : PINCE SITUMORANG,
M.Pdk
2022
Abstrak
Dalam kegiatan pengajaran dan pembinaan gereja, gereja harus
mengejawantakan tiga tugas utama pengajaran Agama Kristen yaitu:
(1) Marturia (tugas kesaksian untuk memberitakan Injil),
(2) Koinonia (tugas pembinaan persekutuan),
(3) Diakonia (tugas pelayanan kepada Tuhan dan sesama manusia).
Gereja sebagai tempat persekutuan yang mampu mempraktekan model
Eklesiologi yang dapat mempraktekan proses edukasi dengan benar dan baik.
Pengembangan kurikulum gereja di lokal. Didasarkan pada kerinduan dan
hasrat untuk mengembangkan kualitas anggota jemaat, oleh karena itu
pengajaran kepada jemaat lokal melalui khotbah, ibadah raya, pendalaman
Alkitab dan kompok sel. Pengembangan kurikulum pengajaran agama Kristen
dalam gereja di lokal sangat perlu atau dibutuhkan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain:
Pertama, visi dan misi gereja. Visi dan misi gereja akan mewarnai
kurikulum di gereja lokal. Oleh karna itu dalam tata laksana pengajaran di
gereja, para pemimpin gereja atau pendeta harus mampu melahirkan berbagai
topik pengajaran berdasarkan visi tersebut.
Kedua, nilai-nilai yang dibangun dalam gereja, artinya merujuk kepada
motto pelayanan yang dikembangkan. Dengan demikian daras pengajaran dan
pembinaan di gereja lokal, harus diarahkan kepada nilai-nilai tersebut serta
peruntukkan kepada pencapaian tersebut.
PENDAHULUAN
Misi adalah suatu kegiatan yang mengutus seseorang atau kelompok ke suatu
tempat atau daerah tertentu, untuk melaksanakan program atau kegiatan dalam
jangka waktu tertentu. Dalam konteks dan konten misi khususnya misi
kedaerah-daerah tertentu, diperlukan strategi, metode dan pendekatan-
pendekatan.
Dalam kaitan dengan kurikulum pendidikan gereja (Pengajaran Agama
Kristen Gereja Lokal) diperlukan disain kurikulum yang sesuai dengan konteks
gereja lokal. Sebagai subyek pengajaran Agama Kristen, gereja harus mampu
mempresentasikan pelayanan yang bersifat edukatif, inovatif dan kreaktif, oleh
sebab itu gerejalah yang pertama harus mendesain program pelayanan di
jemaat, keluarga, serta masyarakat.
Gereja harus mengajarkan, mengadakan pembinaan terhadap kualitas hidup
jemaat-jemaat. Gereja sebagai tempat persekutuan yang mampu mempraktekan
model eklesiologi yang dapat mempraktekan proses edukasi. Salah satunya
adalah harus mampu mengajarkan tentang pertumbuhan iman jemaat untuk
mencapai kedewasaan iman. Sebagai tubuh Kristus, umat Allah, dan
persekutuan orang percaya, dan juga institusi (lembaga) Gereja harus mampu
membawa umat untuk bertumbuh dalam iman kepada Allah melalui Yesus
Kristus, oleh firman-Nya. Dengan demikian Gereja terpanggil untuk
melaksanakan tugas pendidikan atau pembinaan warga jemaat.
1) MISI DAN MISIOLOGI
a. Pengertian Misi
Istilah Mission atau misi (dipakai dalam bahasa Inggris, Jerman dan
Belanda dengan istilah missie dipergunakan dalam kalangan gereja, tetapi
umumnya menggunakan kata Zending) berasal dari istilah bahasa latin Missio
yang diangkat dari kata millere (berkaitan dengan kata Missum)yang berarti to
send (mengirim atau mengutus).
Padanan kata ini dalam bahasa Yunani Apostello. Kata Apestello tidak
berarti mengirim atau kirim(Pempo) secara umum, tetapi lebih dari itu
yaitu”mengirim dengan otoritas”
b. Pengertian Misiologi
Pengertian dari segi etimologisnya. Missiologi berasal dari kata dalam
bahasa Latin missio dan bahasa Yunani logos. Mission berarti perutusan dengan
pesan atau message khusus untuk disampaikan atau tugas khusus untuk
dilaksanakan. Logos berarti ilmu atau studi, kata atau wacana, yang dari
beberapa pengertian itu kita bisa mengambil kesimpulan bahwa misiologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang perutusan.
Misiologi atau ilmu pengetahuan misi, adalah wilayah
lingkup teologi yang mempelajari mandat, pesan dan karya misionaris Kristen.
Misiologi adalah refleksi multi-disipliner dan cross-cultural pada semua aspek
penyebaran agama Kristen, meliputi teologi, antropologi, sejarah, geografi, teori
dan metode komunikasi dan metodologi.
Ilmu pengetahuan misi mempelajari akibat positif dan negatif dan strategi
penyebaran Kristen. Misiologi juga mempelajari dampak evangelisasi dan amal.
Salah satu tujuan misiologi adalah memisahkan antara praktik yang penting
untuk Kristen dan praktik Kristen yang dapat bervariasi di antara komunitas-
komunitas namun masih menyatakan kepercayaannya pada agama Kristen.
2) MISI DALAM AGAMA KRISTEN
Dalam Kristen, misi dibahas dalam misi Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Dalam Perjanjianjian Lama, pekabaran injil berasal dari Hati Allah
(Mission Dei). Pekabaran injil bukanlah sebuah gagasan Perjanjian Baru, tetapi
perkabaran injil terdapat di seluruh Alkitab.
Dalam Alkitab (Perjanjian Lama mapun Perjanjian Baru) dapat dikatakan
bahwa karya misi Allah sangat nyata. Edmund Woga mengatakan ‘karya misi
pertama-tama dilihat sebagai karya Allah, yakni Allah mengutus Diri-Nya
kepada dunia’. Dalam hal ini Allah melalui CiptaanNya yaitu alam semesta dan
seisinya (Kejadian 1). Manusia pertama Adam adalah merupakan karya
CiptaanNya yang diberi mandat untuk mengelola dunia seisinya.
Allah telah mempersiapkan misiNya lewat umatNya, Israel sebagai anak-
anak Abraham, untuk menjadi berkat bagi segala Bangsa. William Dyrness
dalam pengamatannya berpendapat: “Perjanjian Lama mempersiapkan sebuah
berita universal Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan Orang Kristen
yang dalam Perjanjian Baru akan menjadi misi universal.
Misi dalam Perjanjian Lama bersifat sentripetal (dari luar ke pusat),
dalam pengertian bangsa-bangsa datang kepada Israel dan mereka dapat
mengenal serta menyembah Tuhan yang benar. Allah Perjanjian Lama yang
mengabarkan Injil melanjutkan karya penyelamatanNya melalui anakNya dan
gerejaNya dengan kuasa Roh Kudus. Seperti yang diamati oleh Stott, tema
mengenai pengabaran Injil semakin meningkat dalam Perjanjian Baru, “Misi
pertama adalah milik Allah, karena Dialah yang mengutus nabi-nabiNya,
AnakNya, RohNya. Dari antara misi-misi ini, misi Anak Allah merupakan
pusat, karena misi Anak Allah merupakan puncak dari pelayanan nabi-nabi, dan
dalam misi ini tercakup pengutusan Roh Kudus sebagai klimaknya.
Amanat yang diberikan Tuhan Yesus untuk memuridkan segala bangsa
akan tetap berlaku sampai akhir Zaman. Tugas kita sebagai orang percaya
adalah memberitakan Injil kepada setiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Amanat Agung ini merupakan tugas inti dari misi, yaitu “menjadikan
murid” dari segala suku bangsa. Fokus inti misi yaitu ”menjadikan murid” akan
melibatkan dan akan menggerakkan umat Allah untuk pergi sebagai proses
pelaksanaan srategi dan tanda taat kepada Allah untuk memberitakan Injil,
Babtis sebagai proses Inkorporasi ke dalam wadah umat Allah untuk diteguhkan
menjadi anggota gereja, dan Ajar sebagai proses konseptualisasi yang
menunjang pemahaman, perubahan dan pendewasaan hidup serta peran umat
Allah.
Tuhan Yesus Kristus adalah contoh nyata dari misi Allah bagi umat
manusia, dimana dengan kehadiratan Tuhan Yesus Kristus memberikan harapan
bagi setiap orang khususnya pada saat itu dan pada saat ini. J. Andrew Kirk
mengemukan pendapatnya tentang pentingnya misi dalam konten orang
percaya. “Misi adalah realita mendasar tentang kehidupan kekkristenan kita.
Kita adalah orang Kristen sebab kita telah dipanggil oleh Allah untuk bekerja
dengan-Nya di dalam mencapai tujuan-tujuan-Nya bagi umat manusia secara
keseluruhan. Hidup kita di dunia adalah kehidupan dala misi. Hidup hanya
mempunyai tujuan selama ia mempunyai dimensi misioner”. Jadi Misi dalam
perseptif Alkitab dimulai dari Penciptaan (Kejadian 1), kemudian berlanjut
sampai pada kehadiran Tuhan Yesus Kristus di dunia ini, artinya misi Allah
bagi umat manusia bersifat dimanis dengan tujuan untuk memuliakan namaNya.
a) TUGAS GEREJA
3 tugas gereja yang secara umum kita kenal adalah :
1) Koinonia (bersekutu),
Dalam kehidupan beriman gereja, tidaklah efektif bila tidak disertai
dengan kehidupan dalam persekutuan, karena dalam bersekutu hubungan
dengan sesama semakin dibangun, hubungan sosial menjadi baik ketika
aktif dalam persekutuan.
2) Marturia (bersaksi),
Sebagai umat pilihan Allah adalah wajib memberitakan kepada orang lain
segala perbuatan Tuhan yang telah memanggil kita kepada-Nya (1
Ptr.2:9-10). Bersaksi adalah sesuatu yang wajib bagi umat ketebusan
Allah, memberi kesaksian teradap orang lain atas segala sesuatu yang
Tuhan nyatakan dalam kehidupan gereja melalui kehidupan sehari-hari,
melalui sikap hidup, tutur kata serta seluruh aspek kehidupannya. Dengan
demikian gereja adalah saksi kristus di tengah-tengah dunia.
3) Diakonia (melayani).
Secara harafia kata “diakonia” berarti memberi pertolongan atau
pelayanan.
Diakonia berarti semua pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan bagi
Kristus dalam jemaat,dan memperluas jemaat oleh mereka yang dipanggil
sebagai pejabat dan oleh anggota jemaat biasa.
b) MISI GEREJA
a. Memberitakan Injil ke seluruh dunia dan menjadikan setiap bangsa
murid Tuhan.
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-
20)
"Lalu Ia berkata kepada mereka: 'Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah
Injil kepada segala makhluk.'" (Markus 16:15)
5) PELAYANAN MISI
1. https://scholar.google.co.id/citations?
view_op=view_citation&hl=id&user=btl8ouUAAAAJ&citation_for_vie
w=btl8ouUAAAAJ:IjCSPb-OGe4C
2. https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Misiologi/
TKI5EAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=DASAR+DASAR+MISIOLOGI&printsec=frontcov
er
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Misiologi
4. file:///C:/Users/Win10/Downloads/TugasJURNALOSFMARIASITTI.pdf
5. https://misi.sabda.org/apa-misi-gereja
6. https://misi.sabda.org/sekilas_tentang_misi
7. https://alihamdan.id/apa-itu-visi-dan-misi/
8. https://www.neliti.com/publications/282414/implikasi-misiologi-dalam-
pengembangan-kurikulum-agama-kristen-di-gereja-lokal
9.