Dorce Sondopen
Kaprodi S1 Pendidikan Agama Kristen Sekolah Tinggi Teologi Excelsius
Abstract
The mission can relate evangelism and discipleship so as to have a close relationship
and a unity that can not be decided. This is also useful and beneficial to the growth of the
church. The growth of evangelical churches are seeking to make disciples are in the process of
discipleship intact that can be sorted by viewing aspects of qualitative, quantitative organic and
focus inseparable from one another.
Abstraks
Misi dapat merelasikan penginjilan dan pemuridan sehingga mempunyai hubungan yang
erat dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat diputuskan. Hal inilah yang juga berguna dan
bermanfaat bagi pertumbuhan gereja. Pertumbuhan gereja adalah penginjilan yang mencari untuk
memuridkan di mana terjadi proses pemuridan yang utuh yang dapat dipilah dengan melihat aspek
kualitatif, kuantitatif, organik dan fokus yang tidak terpisahkan satu dari yang lainnya.
Kedua, “Missio Christi” adalah pengutusan abad ke-20. Berkaitan dengan hal tersebut,
Kristus dalam arti: (1) Kristus mengutus maka Yakob Tomatala mendefisikan misi
murid-murid-Nya; (2) Kristus diutus Allah adalah rencana pengutusan Allah (Missio
(Yoh. 20:21); (3)”Mission Dei” adalah Dei) yang kekal yang (untuk) membawa
keseluruhan pekerjaan Allah untuk shalom kepada manusia (umat-Nya) dan
menyelamatkan dunia: pemilihan Israel, segenap ciptaan-Nya demi kejayaan
pengutusan para nabi kepada Israel dan kerajaan-Nya.155 Misi (mission) adalah
kepada bangsa-bangsa sekitarnya, tugas-tugas (missions) yang dimandatkan
pengutusan Kristus kepada dunia, oleh Allah kepada umat-Nya untuk menjadi
pengutusan rasul-rasul dan pekabaran- “alat shalom-Nya kepada manusia dari segala
pekabaran Injil kepada bangsa-bangsa. Di bangsa”.156
sini Allah adalah Pengutus Agung. 153 Allah
adalah sumber, inisiator, dinamisator, Relasi Penginjilan dan Pemuridan
pelaksana, dan penggenap misi-Nya. Jadi, Pengertian Penginjilian
Allah sendirilah yang aktif dan keaktifan Misi tidak lepas dari pengertian
umat Allah adalah respon tanggung jawab penginjilan di mana keduanya saling
yang berada dalam lingkup keaktifan Allah. berhubungan erat. Misiologi telah dianggap
Disisi lain, David W. Ellis mengatakan sebgai induk dari semua ilmu misi termasuk
bahwa: ilmu penginjilan. Jadi, dalam misi ada
Misi adalah panggilan yang tritunggal untuk penginjilan dan dalam penginjilan dapat
menyatakan Kristus kepada dunia dengan
jalan proklamasi, kesaksian dan pelayanan, ditemukan misi (pengutusan). Penginjilan
supaya dengan kuasa Roh Kudus Allah dan
Firman-Nya, manusia dibebaskan dari berasal dari kata “Injil” (bahasa Arab), yang
egoisme dan dosanya dan dengan tindakan
Allah dilahirkan kembali sebagai anak-anak dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru
Allah dan menjadi anggota keluarga Allah menggunakan kata-kata sebagai berikut:
dengan jalan percaya akan Dia melalui Yesus
Kristus, yang diterimanya sebagai Pertama, kata “euangelion”. Kata
Juruselamatnya pribadi dan dilayaninya
sebagai Tuhannya dalam persekutuan tubuh- “euangelion”, pertama kali digunakan dalam
Nya, yaitu Gereja, untuk kemudian
menyatakan Dia kepada dunia.154 bidang militer, kemudian berkembang arti
“euangelion” menjadi adalah upah yang
Penafsiran tradisional mengenai diberikan kepada seorang pembawa berita
hakekat misi telah mulai diperbaharui pada kemenangan dari medan pertempuran.
153 155
Arie de Kuiper, Missiologia (Jakarta: BPK Yakob Tomatala, Teologi Misi
Gunung Mulia, 2003) 10. (Jakarta:YT Leadership Foundation, 2003), 24.
154 156
David W. Ellis, Gumulan Misi Masa Kini Ibid., 26.
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1975), 22-23.
157 159
Yakob Tomatala, Teologi Misi, 17. Tokoh-tokoh yang menggunakan istilah
158
Istilah ini dikembangkan oleh Abraham “apostolate” untuk menjelaskan mengenai misi adalah
Kuyper dalam buku yang ditulis J.H. Bavinck, An A. van Ruler, J.C. Hoiekedijk dan A. Kuper.
160
Introduction to the Science of Mission (1960), xvii. LeRoy Eims, Pemuridan Seni yang Hilang
(Bandung: LLB, 2002), 11.
Marvin Leech mengatakan bahwa roda apa yang dilakukan Yesus adalah strategi
kehidupan murid Yesus bertujuan Christlike penting dalam pemilihan. Yesus tidak
(Yoh. 15:5; Gal. 2:20). Tujuan pemuridan terburu-buru menangkap orang pertama yang
adalah pelipatgandaan.161 Karena itu Robert menunjukan minat.165 Tujuan Yesus memilih
E. Coleman mengatakan bahwa proses dua belas murid adalah “untuk menyertai Dia
pemuridan mencakup delapan hal sebagai dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil”
berikut:162 (Mrk. 3:14). Dengan demikian Yesus
Pertama, “pemilihan murid”163 di melakukan hubungan akrab dengan para
mana Lukas 6:13 berkata: “Ketika hari siang, murid dan membinanya. Hal tersebut
Ia (Yesus) memanggil murid-murid-Nya, menjadi jelas di mana Yesus berkata: “Bukan
lalu memilih dari antara dua belas orang, kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang
yang disebut-Nya rasul”. Siapakah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan
harus menjadi murid? (1) Ia adalah kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan
seseorang yang mau belajar, bukan orang buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang
yang sangat menonjol; (2) Konsentrasi kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,
pikirannya tidak bercabang-cabang diberikan-Nya kepadamu” (Yoh. 15:16).
(memberikan sepenuh dirinya dan waktunya Kedua, “persekutuan” di mana kata
untuk Yesus); (3) Memusatkan perhatian persekutuan (koinonia). Kata “koinonia”
kepada pribadi-pribadi: dunia dapat berubah mengacu pada ikatan kasih yang
hanya jika orang-orang di dalamnya telah mempersatukan seluruh umat Allah. Dalam
diubah lebih dahulu. bahasa Inggris adalah “fellowship” adalah
“two fellows in one ship” (dua orang dalam
Orang-orang yang dipilih oleh Yesus
satu kapal). Hal itu menunjukkan adanya
adalah orang-orang biasa – penjala ikan,
pemungut cukai, dan lain sebagainya. Pada kemitraan. Jadi, persekutuan adalah suatu
yang lebih dari sekadar berjabat tangan,
saat sebelum Ia memilih orang-orang yang
menepuk bahu, senyuman ramah dan
akan Ia latih, Ia berdoa sepanjang malam
(Luk. 6:12,13).164 Bagi LeRoy Eims bahwa
161
Marvin Leech, Pemuridan III (Semarang: Marvin Leech, Pemuridan II (Bandung: LLB, 1988)
STTBI, 1995), 1-3. 57-61.
162 164
Baca Robert E. Coleman, Rencana Agung Peter Wagner, Gereja yang Berdoa
Penginjilan (Bandung: Kalam Hidup) 1993; baca juga (Yogyakarta: Yayasan Andi, 1993) mengatakan
Marvin Leech, Pemuridan V (Semarang: STTBI, bahwa doa harus menjadi prioritas yang utama dalam
1995), vii-5. gereja. Doa harus mendapat bintang lima dalam urutan
163
Baca bagian “Selection of Disciples” program gereja.
165
Robert E. Coleman, The Master Plan of Evangelism LeRoy, Pemuridan Seni yang Hilang, 24.
(Old Tappan: Fleming H. Revell Company, 1964),
sambutan hangat seseorang. Semua hal Mamon”. Di sini dibutuhkan “penyerah diri”
tersebut memang termasuk di dalamnya. secara total, sebab taat adalah belajar.
Persekutuan bukan hanya sekadar Keempat, “pengurapan” di mana
ramah-tamah sambil menikmati kopi panas Yohanes 20:22 dikatakan “terimalah Roh
dan makan kecil seusai kebaktian. Kudus”. Frasa ini mengarahkan bahwa
Persekutuan lebih dari hal-hal tersebut di Yesus menghendaki ketaatan pada pengikut-
atas. Persekutuan adalah suatu wujud kasih Nya karena hanya dengan demikianlah
yang murni, yang berhasil menangani dan mereka dipenuhi oleh Roh-Nya. Dengan
mengatasi berbagai permasalahan yang Roh-Nya para murid dapat melihat kasih
cenderung memecah-belah umat Allah. Allah bagi dunia yang terhilang ini. Yesus
Persekutuan merupakan suatu ketetapan hati ingin menanamkan pengertian bahwa hidup-
para anggota gereja untuk saling mengasihi Nya mencerminkan maksud Allah yang
dan bersatu. Persekutuan tidak akan kekal untuk menyelamatkan umat-Nya. Hal
membiarkan suatu kesalahan menimbulkan tersebut bukan hanya teori, melainkan secara
perpecahan. Persekutuan adalah kunci untuk aplikasi. Jadi, diperlukan “pengudusan” diri
masuk ke dalam kehidupan yang sebenar- terus menerus melalui pelayanan kasih
benarnya di dalam gereja.166 kepada orang lain.
Ketiga, “penyediaan” di mana Matius Kelima, “percontohan” di mana
11:29 berkata “Pikullah kuk yang Yohanes 13: 15 berkata: “Aku telah
Kupasang”. Frasa ini adalah Yesus memberikan suatu teladan kepada kamu”.
menghendaki ketaatan murid-murid-Nya Yesus memperlihatkan cara hidup-Nya:
dalam proses pembentukan di mana ia harus berdoa, menggunakan Alkitab,
siap melalui “jalan Salib”. Lukas 16:13 memenangkan jiwa, mengajar dengan wajar,
berbunyi: “Seorang hamba tidak dapat dan segalanya. Hal itu dilakukan dengan
mengabdi kepada dua tuan. Karena jika harapan dapat menjadi teladan bagi para
demikian ia akan membenci yang seorang murid dan orang lain.
dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia Keenam, “pengutusan” di mana
kepada yang seorang dan tidak Matius 4:19 berkatak: “Kamu akan
mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat kujadikan penjala manusia”. Frasa ini
mengabdi kepada Allah dan kepada menegaskan bahwa Yesus memberi tugas
kepada para murid agar menjala manusia
166
Darrell W. Robinson, Total Church Life
(Bandung: LLB, 2004), 72-72.
(penginjilanl). Tetapi pengutusan ini diberi motivasi pada dua arah – ke dalam dan
ke luar. Secara ke dalam mereka harus diberi
merupakan proses latihan (praktek) murid- motivasi untuk mengadakan persekutuan
dengan Yesus Kristus167. Dan secara ke luar
murid agar pada suatu ketika mereka dapat mereka harus menjadi saksi bagi Kristus
Yesus. Proses keseluruhannya harus
mengambil alih pekerjaan-Nya untuk dijalankan dengan banyak doa dan pikiran.
memberitakan Injil keselamatan kepada Mungkin proses itu dapat digambarkan
dengan sebuah proyek bangunan baru.168
dunia. Metode yang digunakan diharapkan
mencontoh metode yang telah Yesus lakukan Dari pemahaman antara penginjilan
sepanjang para murid mengikuti Yesus. dan pemuridan di atas, maka dapat
Ketujuh, “pengawasan” di mana direlasikan bahwa keduanya mempunyai
Markus 8:17 berkata: “belum jugakah kamu hubungan yang erat dan merupakan satu
paham?” Dalam proses pengutusan; latihan; kesatuan yang tidak dapat diputuskan.
praktek (pengutusan pertama; Mat. 10:5; Penginjilan merupakan langkah awal dari
Mrk. 6:7; Luk. 9:102) maka Yesus pemuridan. Penginjilan sebagai salah satu
mengawasi para murid-Nya. Yesus dimensi esensial, yang pemberitaan
mengevaluasi para murid yang telah praktek, keselamatan di dalam Kristus kepada mereka
lalu mereka kembali pelayanan bersama- yang tidak percaya kepada-Nya, memanggil
sama. Pada waktu tertentu Yesus kembali mereka untuk bertobat dan meninggalkan
mengutus mereka (Mrk. 6:7; Luk. 10: 2-16; hidup yang lama, memberitakan
Luk. 9:52). pengampunan dosa dan mengundang mereka
Kedelapan, “pelipatgandaan” di untuk menjadi anggota-anggota yang hidup
mana Yohanes 15:16 berkata: “pergi dan dari komunitas Kristus di bumi dan untuk
menghasilkan buah”. Para murid adalah memulai kehidupan pelayanan kepada orang
pelopor memenangkan jiwa sebanyak lain di dalam kuasa Roh Kudus.169
mungkin. Hal tersebut dituangkan dalam Sedangkan pemuridan adalah kegiatan yang
Amanat Agung Yesus (Mat. 28:19; Mrk. lebih mengarah memotivasi dan melatih
16:15). Berkaitan dengan pelipatgandaan orang-orang percaya dewasa rohani agar
murid, maka LeRoy Eims mengatakan: mereka dengan sepenuh hati menyerahkan
Langkah pertama untuk membentuk diri kepada Allah untuk menjadi murid.
sekelompok orang yang berminat bagi
pemuridan ialah motivasi. Mereka harus Dengan demikian, dengan kasih dan
167
Sasarannya adalah melihat munculnya mengalir dalam kuat kuasa penyelamatan kepada
sekelompok orang yang mempelajari Firman Tuhan orang lain di sekitar mereka.
168
secara pribadi dengan teratur dan yang berdoa secara LeRoy Eims, Pemuridan Seni yang
efektif. Orang-orang itu hidup di dalam persatuan Hilang, 52.
169
dengan Yesus Kristus yang vital hari demi hari, dan David J. Bosch, Transformasi Misi
melalui hidup mereka kehidupan Yesus Kristus Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999), 16.
sukacita, ia selalu haus memberitakan Injil berikut: Pertama, menangkap visi Allah di
dan kembali melakukan pemuridan seperti mana gereja wajib melakukan memberitaan
pada masa ia diproses menjadi seorang Injil. Kedua, setelah mempunyai visi, maka
murid. ia mulai menentukan prioritas di mana doa
menjadi kekuatan misi dan pendeta menjadi
Gereja Lokal sebagai Pusat Proses Misi motivator jemaat agar termotivasi melakukan
Agar dapat memotivasi jemaat kegiatan misi. Ketiga, memetakan jalan di
melakukan penginjilan apalagi pemuridan, mana tujuan yang mau arah harus jelas
maka gereja lokal adalah sarana efektif dengan mengembangkan metode apa agar
mewujudkan tujuan tersebut.170 Direlasikan tujuan itu tercapai. Keempat, setelah
dengan hal tersebut, dikatakan bahwa gereja mempunyai metode untuk mencapai tujuan,
yang bertumbuh perlu menekankan maka tim perlu dibangun: mempersiapkan
pelayanan yang seimbang171 sebagai berikut: misionaris. Kelima, memperluas
Pertama, ibadah yang penuh kuasa: suasana pengaruhnya dengan cara: (a) mengutus para
doa, puji-pujian, jemaat bersaksi, khotbah pekerja, (b) menyediakan pendanaan misi,
yang diurapi, dan undangan menerima Yesus (c) tetap dalam jalur meski badai
sebagai Juruselamat; Kedua, pelayanan mengoyangkan, dan (d) berbagi apa yang
kerohanian yang kuat: kelompok-kelompok sudah mereka pelajari dengan tim.173
PA; Ketiga, dorongan untuk menginjili Jadi, Darrell W. Robinson,
dengan dinamis: komitment memenangkan mengatakan bahwa kalau gereja lokal hidup
jiwa. Keempat, pelayanan pastoral yang bersama Kristus dan mengalami kehadiran-
konsisten: setiap anggota harus membimbing Nya, maka timbullah belas kasihan,
secara kerohanian. Kelima, persekutuan yang kepedulian, dan kerinduan untuk melayani
mempersatukan dan yang bertumbuh.172 dalam diri jemaat-Nya. Dari kepedulian
Pemikiran di atas didukung oleh semacam ini lahirlah pelayanan dalam
Dean Wiebracht dengan merumuskan bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan
beberapa tahap yang perlu dilakukan lain-lain. Semuanya ini adalah pelayanan
seseorang menjadi dewasa rohani sebagai yang memenuhi kebutuhan masyarakat dan
170
J. Riberu, “Masalah Pendidikan pada Alkitab (2 Tim. 2:16-17), gereja yang berpusat pada
Umumnya dan Pendidikan Agama pada khususnya”, ketaatan (Yak. 1:22).
172
Identitas & Ciri Khas Pendidikan Kristen di Indonesia Darrell W. Robinson, Total Church Life,
(2000), 170. 96-97.
171 173
Gereja yang seimbang adalah: gereja yang Baca Dean Wiebracht, Menjawab
berpusat kepada Kristus (Kol. 3:23), gereja yang Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta: Kanisius,
berpusat kepada orang , gereja yang berpusat pada 1997).
174 176
Darrell W. Robinson, Total Church Life, David Mays, Bagaimana Membuat Jemaat
31. Anda Terlibat dalam Misi Penginjilan (Bandung:
175
Dean Wiebrecht, Menjawab Tantangan ACMC, 1997), 31-32.
177
Amanat Agung, 46-48. LeRoy Eims, Pemuridan Seni yang Hilang
(Bandung: LLB, 2002), 11.
178
LeRoy Eims, Pemuridan Seni yang
Hilang, 11.
Coleman, Robert E. The Master Plan of Robinson, Darrell W. Total Church Life.
Evangelism. Old Tappan: Fleming H. Bandung: LLB, 2004.
Revell Company, 1964. Tomatala, Yakob. Teologi Misi. Jakarta: YT
Eims, LeRoy. Pemuridan Seni yang Hilang. Leadership, 2004.
Bandung: LLB, 2002. Vine, W.E. Expository Dictionary of New
Ellis, David W. Gumulan Misi Masa Kini. Testament Words. McLean:
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1975. MacDonald Publishing Company, tp.
Gerber, Vergil. Pedoman Pertumbuhan th.
Gereja/Penginjilan. Bandung: Kalam Wiebracht, Dean. Menjawab Tantangan
Hidup, 1973. Amanat Agung (Yogyakarta: Kanisius,
Kirk, Andrew J. Apa itu Misi. Jakarta: BPK 1997.
Gunung Mulia, 2012.
Leech, Marvin. Pemuridan I. Bandung: LLB,
Jurnal
1987.
Leech, Marvin. Pemuridan II. Bandung: Riberu, J. “Masalah Pendidikan pada
LLB, 1988.
Umumnya dan Pendidikan Agama
Leech, Marvin. Pemuridan III. Semarang:
STTBI, 1995. pada khususnya”, Identitas & Ciri
Leech, Marvin. Pemuridan V. Semarang:
Khas Pendidikan Kristen di
STTBI, 1995.
Mays, David.Bagaimana Membuat Jemaat Indonesia (2000).
Anda Terlibat dalam Misi Penginjilan.
Bandung: ACMC, 1997.