Anda di halaman 1dari 8

Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan Orang Kristen – IAKN Toraja

Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan


Orang Kristen

Oleh
Maria Sitti Hawa Dalopez

Institut Agama Kristen Negeri Toraja

mariasittihd@gmail.com

Abstract: The life of Christians who only make fellowship a formality without knowing what
the meaning of the fellowship makes some people wrong in carrying out the Christian
mission as believers. From the existing problems, the author also conducted research in order
to give a true meaning about the community in order to achieve the Christian mission in the
world. Many people do fellowship as a necessity in order to be seen in fellowship. But actually
the fellowship must follow the Christian mission or mission as believers in religion. The
fellowship that is carried out should be in accordance with the teachings of the Scriptures
and be based on the Lord Jesus as God who teaches about how to preach the true gospel to
mankind. From the problems discussed, the implementation of Christian mission in the
fellowship of Christians, this article hopefully can provide an explanation and real meaning
of how to be good fellowship in the various differences that exist in the church.

Keywords : Implementation, Christian Mission, Church, Gospel, fellowship

Abstrak: kehidupan umat Kristen yang hanya menjadikan persekutuan sebagai formalitas
saja tanpa mengetahu apa arti dari persekutuan tersebut membuat sebagian orang keliru
dalam menjalankan misi Kristen sebagai umat percaya. Dari masalah yang ada, penulis
pun melakukan penelitian agar dapat memberikan arti yang sesungguhnya tentang
persekutuan guna tercapainya misi kristen di dunia. Banyak orang melakukan
persekutuan sebagai sesuatu keharusan agar terlihat dalam persekutuan. Tetapi
sesungguhnya persekutuan harus mengikuti misi Kristen atau misi sebagai umat percaya
dalam beragama. Persekutuaan yang dilakukan hendaknya benar-benar sesuai ajaran
Kitab Suci dan berpatokan kepada Tuhan Yesus sebagai Allah yang mengajar tentang cara
mengabarkan injil yang benar kepada umat manusia. Dari masalah yang dibahas,
implementasi misi Kristen dalam persekutuan orang Kristen ini semoga dapat
memberikan penjelasan dan makna sesungguhnya tentang bagaimana bersekutu yang
baik dalam berbagai perbedaan yang ada di dalam gereja.

Kata Kunci: Impementasi, Misi Kristen, Gereja, Injil, Persekutuan


Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan Orang Kristen – IAKN Toraja

1. Pendahuluan
Manusia diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Dalam kisah
penciptaan, Alkitab telah menyatakan dengan jelas, ketika Tuhan Allah berfirman, “Baiklah
kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, menurut gambar Allah,
diciptakanNya dia laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka” (kej 1:26-27).
Dikatakan lebih lanjut, Tuhan Allah berfirman “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri
saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia,”(Kej 2 : 18).
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain. Dalam kehidupan
beragama tidak luput dari persekutuan yang melibatkan lebih dari beberapa orang
percaya.
Bagi gereja yang adalah tubuh kristus, persekutuan adalah yang sangat penting dan
itu adalah salah satu panggilan gereja untuk mewujudkan Misi Kristen. Salah satu misi
Kristen adalah mengabarkan injil keselamatan kepada dunia dan itu dapat diwujudkan
melalui persekutuan yang terjalin diantara jemaat, Namun pada zaman sekarang, banyak
yang menjadikan persekutuan itu sebagai suatu formalitas saja sehingga pelaksanaan misi
Kristen di dunia tidak dilakukan dengan baik.
Dalam persekutuan di gereja, gereja bahkan sering dianggap sebagai organisasi saja
tanpa mengetahui apa yang sebenarnya harus dilakukan oleh gereja dalam mengabarkan
injil keselamatan ke seluruh dunia. Namun, gereja merupakan kumpulan anggota gereja
yang menyadari bahwa mereka memiliki sesuatu yang lazim diantara mereka yakni hidup
bersekutu. Tetapi banyak orang percaya melakukan persekutuan setiap saat tetapi tidak
mengajak yang lain untuk melakukannya. Tanpa menyadari apa misi Kristen yang
sebenarnya sebagai orang percaya.
Dalam menjalankan misi Kristen melalui pelayanan, orang percaya seharusnya
berkeliling seperti Yesus dari kota ke kota dan dari desa ke desa (Matius 9;35a, Lukas
13:22). Begitulah seharusnya orang percaya, mengikuti teladan Yesus dalam menjalankan
Misi Kristen mengabarkan injil ke seluruh dunia. Sayangnya, tidak semua orang memahami
istilah persekutuan secara sama. Persekutuan lebih daripada sekedar perkumpulan atau
kebersamaan. Seringkali yang dijadikan landasan kebersamaan hanyalah kesamaan suku,
hobi, usia, domisili atau status. Walaupun pada dirinya sendiri persekutuan seperti ini
tidak salah, tetapi rawan terjadi perpecahan.
Dalam persekutuan orang Kristen, seperti “persekutuan doa” hanya dilihat sebagai
kebersamaan dalam hal tempat, waktu dan aktivitas. Mereka berdoa bersama-sama,
ditempat dan waktu yang sama. Ironisnya, mereka seringkali tidak mendoakan satu dengan
yang lain. masing-masing hanya datang dengan persoalan hidup sendiri. Begitu pula
dengan persekutuan antargereja di beberapa tempat (tidak semua). Persekutuan hanya
dipahami sebagai kepanitiaan bersama. Jika tidak ada kegiatan khusus, persekutuan itu
Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan Orang Kristen – IAKN Toraja

juga diam atau tidak melakukan apapun. Persekutuan pemuda pemudi bahkan lebih
banyak dari mereke cenderung hanya memikirkan kepentingan pribadi dan seolah bisa
menyelesaikan segala sesuatu sendiri.
Dari latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang dapat disimpulkan
adalah “Bagaimana Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan Orang Kristen”.

2. Tujuan dan Manfaat


Tujuan yang dari penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang misi
Kristen kepada orang pecaya sehingga dapat memahami dengan baik arti persekutuan
guna tercapainya misi Kristen itu.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan misi
Kristen kepada orang percaya baik didalam gereja maupun di seluruh dunia melalui
persekutuan yang terjalin.

3. Pembahasan
Misi Kristen
1
Kata Misi adalah istilah bahasa indonesia dan untuk kata lain adalah Mission yang
berarti perutusan. Kata Mission adalah bentuk substansif dari kata kerja Mittere yang
mempunyai beberapa pengertian dasar antara lain membuang, menembang, mengutus dan
mengirim. 2Misi dipakai dalam bahasa inggris, jerman dan belanda dengan istilah Missie
dipergunakan dalam kalangan gereja, tetapi umumnya menggunakan kata Zending.
Dalam Kristen, misi dibahas dalam misi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam
Perjanjianjian Lama, pekabaran injil berasal dari Hati Allah (Mission Dei). Pekabaran injil
bukanlah sebuah gagasan Perjanjian Baru, tetapi pekabara injil terdapat di selutuh Alkitab.
3
David Howard adalah salah satu pemimpin misi menjelaskan dasar Alkitabiah dalam
pekabaran injil sebagai berikut :
Kegiatan gereja untuk mengabarkan injil bukanlah sebuah pyramid yang
dibangun terbalikdan bertumpuh pada satu ayat dalam kitab Perjanjian Baru
yang terlepas dari ayat-ayat lain, lalu diatasnya kita membangun sebuah
bangunan yang sangat besar yang dikenal sebagai “Pengabaran Injil”.
Kegiatan gereja untuk mengabarkan injil merupakan sebuah pyramid besar
yang dibangun tegak dengan ujungnya diatas dan dasarnya mulai dari Kitab
Wahyu pasal 22. Seluruh isi Alkitab membentuk dasar untuk pengabaran injil
keseluruh dunia,4
Allah telah mempersiapkan misiNya lewat umatNya, Israel sebagai anak-anak
Abraham, untuk menjadi berkat bagi segala Bangsa. William Dyrness dalam
pengamatannya berpendapat: “Perjanjian Lama mempersiapkan sebuah berita universal
Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan Orang Kristen – IAKN Toraja

yang dalam Perjanjian Baru akan menjadi misi universal. Misi dalam Perjanjian Lama
bersifat sentripetal (dari luar ke pusat), dalam pengertian bangsa-bangsa datang kepada
Israel dan  mereka dapat mengenal serta menyembah Tuhan yang benar.
Allah Perjanjian Lama yang mengabarkan Injil melanjutkan karya
penyelamatanNya melalui anakNya dan gerejaNya dengan kuasa Roh Kudus. Seperti yang
diamati oleh Stott, tema mengenai pengabaran Injil semakin meningkat dalam Perjanjian
Baru, “Misi pertama adalah milik Allah, karena Dialah yang mengutus nabi-nabiNya,
AnakNya, RohNya. Dari antara misi-misi ini, misi Anak Allah merupakan pusat, karena misi
Anak Allah merupakan puncak dari pelayanan nabi-nabi, dan dalam misi ini tercakup
pengutusan Roh Kudus sebagai klimaknya.
Berita perjanjian baru adalah bahwa Allah Perjanjian Lama yang mengabarkan Injil
itu telah datang, dalam rupa seorang manusia, sehingga Ia dapat memberikan keselamatan
kepada ciptaan yang dahulu memilih untuk tidak taat kepadaNya. Tetapi ada lebih dari itu.
Kepada mereka yang menerima keselamatan dari Penebus Ilahi yang diutus Allah,
diberikan satu tugas untuk mengabarkan berita itu keseluruh dunia. Misi dalam Perjanjian
Baru bersifat sentrifugal (dari pusat ke luar), yang berarti bahwa dari gereja atau dari
Israel kabar keselamatan akan disampaikan kepada semua suku-suku bangsa.
Tidak ada keselamatan tanpa penderitaan Yesus Kristus. Semua ini tergenapi di
dalam Yesus Kristus yang bersedia menjadi korban bagi umat manusia  yang berdosa. Misi
sedunia adalah kehendak Allah, oleh karena itu setiap orang  Kristen harus terlibat dan
mengambil bagian dalam pekerjaan yang  mulia ini.
Amanat yang diberikan Tuhan Yesus untuk memuridkan segala bangsa akan tetap
berlaku sampai akhir Zaman. Tugas kita sebagai orang percaya adalah memberitakan Injil
kepada setiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Amanat Agung ini merupakan tugas
inti dari misi, yaitu “menjadikan murid” dari segala suku bangsa. Fokus inti misi yaitu
”menjadikan murid” akan melibatkan dan akan menggerakkan umat Allah untuk pergi
sebagai proses pelaksanaan srategi dan tanda taat kepada Allah untuk memberitakan Injil,
Babtis sebagai proses Inkorporasi ke dalam wadah umat Allah untuk diteguhkan menjadi
anggota gereja, dan Ajar sebagai proses konseptualisasi yang menunjang pemahaman,
perubahan dan pendewasaan hidup serta peran umat Allah.
Dalam menjalankan misi kristen, sebagai umat percaya, manusia harus memahami
tentang Apologetika Kristen. Apologetika merupakan Ilmu pengetahuan yang mengajarkan
tentang bagaimana cara memberikan pemahaman dari apa yang dipercayai/diyakini
seseorang secara efektif serta mampu mempertahankan dan
mempertanggungjawabkannya. (McGrath, 2017). Apologetika itu adalah ilmu yang
mengajar orang Kristen dalam memberi pertanggungjawaban tentang pengharapannya
sehingga berfokus pada pribadi apologis yang bersangkutan erat.
Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan Orang Kristen – IAKN Toraja

Apologetika Kristen merupakan sebuah usaha untuk memberikan pemahaman


mengenai bukti-bukti untuk membuktikan bahwa apa yang terdapat dalam Kitab Suci
benar adanya (Tanudja, 2018). Apologetika adalah suatu kemampuan yang harus dimiliki
orang percaya untuk mengomunikasikan imannya kedalam berbagai aspek kehidupannya.
Dalam melaksanakan misi Kristen, umat percaya harus berpedoman pada Kitab
suci dan mengetahui arti apologetika Kristen dalam kehidupan baik dalam pelayanan
maupun persekutuan.

Persekutuan Orang Kristen


Persekutunan bukanlah kata yang asing di telinga orang-orang Kristen. Tidak
sedikit dari mereka yang bahkan terlibat secara aktif dalam beragam jenis persekutuan,
dari persektuan Doa sampai persekutuan aantar gereja.
Menurut KBBI persekutuan adalah persatuan, perhimpunan atau ikatan orang-
orang yang sama kepentingannya. Persekutuan orang Kristen adalah perkumpulan orang-
orang percaya yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai juruselamatNya. Sayangnya,
tidak semua orang memahami istilah “persekutuan” secara sama. Persekutuan lebih
daripada sekedar perkumuplan aau kebersamaan saja tanpa mengetahu apa arti
persekutuan sebenarnya.
Dalam bahasa Yunani, kata persekutuan adalah Koinonia yang berarti partisipasi.
Dalam bentuk kata kerja, Koinoneo berarti “mengambil bagian”. Jemaat Filipi mengambil
bagian dalam pelayanan Paulus melalui bantuan marteriil yang mereka berikan (Filipi
4:15). Sebagai bentuk solidaritas kristus dengan manusia, Dia mendapat bagian dalam
keadaan mereka yaitu mengambil daging (ibrani 2:14). Orang-orang Kristen yang
menderita karena kebenaran telah mengambil bagian dalam penderitaan kristus (1Pet
4:13). Gereja mula-mula yang masih beribadah di rumah-rumah dilarang menerima
pengajar sesat dan memberi dia kesempatan untuk berbicara di rumah mereka. Menerima
orang seperti itu bagian dalam ksesatan mereka (2 Yoh 1 : 11).
Dari semua contoh penggunaan kata koinoneo diatas, Persekutuan mengandung
arti yang lebih mendalam daripada yang seringkali dipikirkan. Ada partisipasi dalam
pelayanan (seperti yang dilakukan jemaat Filipi kepada Paulus atau larangan untuk
menerima pengajar sesat). Ada simpati atau solidaritas (seperti dalam kasus inkarnasi
Kristus Yesus dan partisipasi kita dalam penderitaanNya).
Dalam persekutuan, banyak perbedaan, baik dari segi umur, suku, hobi, atau
perbedaan pendapat, tetapi itu merupakan sebuah keniscayaan. Dalam menggapi
perbedaan, hal yang perlu dilakukan adalah 1) Merayakan, 2)Memanfaatkan,
3)Menghargai, 4)Menerima, 5)Menolerir, 6)Menghindari dan 7)Menyerang. (Tinambunan
& Toruan, 2010). Terkiait dengan itu, sebuah persekutuan tentu mencakup lima hal
Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan Orang Kristen – IAKN Toraja

pertama di atas dan secar khusus menrangkul sekaligus merayakan perbedaan. Dalam
persekutuan orang kudus terdapat persekutuan persahabatan yang benar-benar terbuka.
Persekutuan persahabatan yang terbuka berarti membuka sekaigus memberi ruang bagi
perbedaan.
Gereja adalah orang Kristen yag percaya kepada Kristus dan telah dibaptis.
Sementara itu, persekutuan adalah sebuah ikatan atau persatuan yang akrab dan
bersahabat dalam sebuah ikatan tertentu. Jadi persekutuan orang Kristen artinya orang-
orang yang percaya kepada Kristus dan telah dibaptis yang terikat dan berinteraksi satu
sama dalam ikatan kasih Kristus. Dalam Alkitab, Kisah Para Rasul 2:41-47 terdapat
pengertian tentang gereja sebagai persekutuan. Gereja sebagai persekutuan memiliki arti
yang sama dengan “Gereja sebagai Komunia”. Arti persekutuan atau komunio daam hal ini
tidaklah seperti perkumpulan orang-orang di mall atau di pasar. Dalam persekutuan atau
komunio, setiap anggota persekutuan saling memperhatikan satu sama lain, saling
memiliki, saling memberi, saling mendukung, saling mengembangkan dan saling melayani
agar kebersamaan terus menerus terjaga keutuhannya demi kebahagiaan bersama.
Dalam persekutuan orang Kristen ada beberapa jenis, diantaranya Persekutuan
Doa, Persekutuan Antargereja dan Persekutuan kaum pemuda pemudi dalam gereja.
Persekutuan doa ada yang dilakukan pada hari jumat dan ada yang mengikuti doa
lingkungan yang biasanya diadakan secara rutin dari satu keluarga ke keluarga lainnya.
Dengan mengikuti doa lingkungan maka kita secara langsung dan sadar ingin mengambil
bagian dalam persekutuan bersama-sama dengan saudara seiman kita. Dengan berdoa
bersama-sama, memuji dan memuliakan nama Tuhan maka Tuhan sendiri hadir ketengah-
tengah kita terlebih lagi apabila kita menerapkan dan menghayati cara berdoa yang benar.
Dalam penyelenggaraan doa lingkungan, kita juga bisa mengambil bagian untuk membantu
menyiapkan segala persiapan yang diperlukan mulai dari susunan acara, penataan tempat
sampai pada makan bersama-sama dengan saudara seiman kita. Ada banyak hal yang bisa
dilakukan untuk membuat persekutuan terasa lebih dekat dan nyaman untuk dilakukan
ketika kita turut serta mengambil bagian dan menjalankan segala sesuatunya dengan
ikhlas.
Persekutuan antargereja membantu umat untuk tumbuh dan berkembang dalam
iman dan kepercayaannya akan Tuhan Yesus. Persekutua antargereja dapat berupa retret,
camping rohani, seminar dan masih banyak hal lainnya. Dari persekutuan ini, tentu akan
membangun kerjasama dan membantu umat dalam perkembangan iman dan kepercayaan
melalui khotbah pendeta atau acara-acara kerohanian. Persekutuan ini dapat membangun
komitmen untuk mengabarkan injil ke sesama.
Persekutuan kaum pemuda pemudi dilakukan untuk menarik lebih banyak
pemuda dan pemudi untuk mengambil bagian dalam persekutuan iman. Dalam
Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan Orang Kristen – IAKN Toraja

persekutuan ini, pemuda pemudi dapat saling bertukar pikiran dalam menghadapi zaman
modern yang semakin canggih. Banyak hal yang dapat dilakukan dan itu harus dipahami
oleh semua pemuda pemudi tentang bagaimana membangun iman yang baik dalam Yesus
Kristus. persekutuan yang terjalin jug harus menerapkan konsep persahabatan terbuka,
saling menerima perbedaan dan tidak saling mencemooh.

4. Kesimpulan (Cambria, 12pt, bold)


Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa persekutuan orang Kristen, ada
yang benar-benar hanya menggunakannnya sebagai suatu formalitas saja. Sehingga perlu
diterapkan pemahaman tentang makna persekutuan. Implementasinya dalam kehidupan
orang percaya, misi Kristen hanya dianggap untuk pelayanan semata saja. Perlu
implementasi misi Kristen yang lebih lagi dalam persekutuan. Melihat cara Tuhan Yesus
melayani dan mengabarkan injil dapat jadi pedoman dalam kehidupan beragama Kristen.

Saran saya sebagai penulis, semoga apa yang saya tulis diatas dapat bermanfaat
dalam memahami apa yang dimaksud dengan misi Kristen dan bagaimana
mengimplementasikannya dalam kehidupan terlebih dalam persekutuan orang percaya di
gereja.

Referensi(Cambria, 12pt, bold)

Panuntun, Daniel Fajar, Jimmi Pindan Pute, and Lisdayanti Anita Mangalik. “Model Dialog
Imajiner Entas-Entas Untuk Mengkomunikasikan Kristus Kepada Masyarakat
Tengger.” Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen 2, no. 1 (2020): 84–104.

Susanta, Yohanes Krismantyo. “Gereja Sebagai Persekutuan Persahabatan Yang Terbuka


Menurut Jürgen Moltmann.” Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen 2, no. 1 (2020): 105–126.

Edmun waga, cSsR. “Dasar-dasar Misiologi”. (Yogyakarta 55011) hlm 5

Tri Handoko, Yakub. Injil adalah dasar persekutuan ( 1 Yohanes 1 : 3). REC (Reformed
Exodus Community), Jakarta 2019

Pasasa, Adrianus. “Dasar Alkitab Tentang Misi Dalam Konteks Perkotaan”. Misi Penginjilan,
Jakarta 2012

3Paul Borthwich. Pemberitaan Injil Tugas Siapa?. Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1995

4Dr. Yakob Tomatala, Teologi Misi, YT Leadership Foundation, Jakarta 2003, hl. 55
Implementasi Misi Kristen Dalam Persekutuan Orang Kristen – IAKN Toraja

Anda mungkin juga menyukai