Anda di halaman 1dari 79

Pendahuluan

A.Latar Belakang.
a.memiliki tempat dan peran yang sangat strategis.
b.membantu anank untuk berkembang menjadi dewasa
secara utuh
c.membantu perkembangan hidup beriman anak dengan
Allah
d.hak dan kewajiban utama anak dari orangtua “ pertama
dan utama
e.Tugas dan perutusan dan perutusan Gereja menjadi
pewarta dan saksi Kabar Gembira Yesus Kristus.
B.Hakikat Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti
a.Usaha secara terencana dan
berkesinambungan
b.memperteguh iman kepada TYME
c.mempertimbangkan hidup toleransi
antar umat beragama
d.usaha untuk interkasi (komunikasi),
memahami, mengahyati iman
C.Tujuan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
a.membantu dan meningkatkan hidup beriman
b.membantu anak untuk membangun kesetiaan pada
Injil Yesus Kristus
(Kerjaan Allah) : situasi dan peristiwa yang
menyelamatkan.

D.Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik dan Budi


Pekerti
Memiliki empat aspek :
a.Pribadi Peserta Didik.
b.Yesus Kristus
Meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah
Bapa dan Kerajaan Allah menurut pernyataan KSPL dan
PB.
C.Gereja.
Makna Gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup
sehari-hari.
d.Masyarakat
membahas secara mendalam tentang hidup
bersama dalam masyarakat sesuai
firman/Sabda Allah, ajaran Yesus Kristus
dan ajaran Gereja.
BAB IV
TUGAS-TUGAS GEREJA
A.Gereja yang Menguduskan
(Liturgia)
B.Gereja Yang Mewartakan
(Kerygma)
C.Gereja Yang Bersaksi (Martyria)
D.Gereja Yang Membangun
Persekutuan (Koinonia)
E.Gereja Yang Melayani (Diakonia)
BAB I
ARTI DAN MAKNA GEREJA
A.Gereja sebagai Umat Allah
B.Gereja Sebagai Persekutuan Yang Terbuka.
BAB II
SIFAT-SIFAT GEREJA
A.Gereja yang Satu.
B.Gereja yang Kudus
C.Gereja yang Katolik
D.Gereja Yang Apostolik
BAB III
PERAN HIERARKI DAN AWAM DALAM GEREJA KATOLIK
A.Hierarki Dalam Gereja Katolik
B.Kaum Awam Dalam Gereja Katolik
dan Budi Pekerti
a.menginspirasi, menguatkan
dengan pembelajaran teoritis
tertentu
b.mengalami proses tertentu yaitu
proses pemahaman, pergumulan
sesuai ajaran KSPL dan PB serta
Ajaran Gereja.
c.Pembaharuan hidup yang
terwujud pada penghayatan iman.
Penjelasan:
Kompetensi Dasar (KD 1 )
KD 1.1.Memahami Gereja Sebagai Umat Allah .
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) :
1.Mensyukuri Gereja sebagai umat Allah
2.Mengungkapkan Pandangan tentang Gereja melalui
pengalaman pribadi
3.Memahami arti Gereja yang sesungguhnya sebagai
Umat Allah
4.Merumuskan Ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah
5.Memahami arti Gereja menurut Kitab Suci dan Ajaran
Gereja
6.Menampilkan dasar dan konsekuensi Gereja sebagai
umat Allah dalam hidup menggereja dewasa ini
Pemahaman Gereja Sebagai Umat Allah (Pengertian
Etimologis)
Kata “ Gereja “ (Portugis): igreja, diambil dari bahasa
Yunani : “ ekklesia : Kumpulan, pertemuan, rapat.
Menurut Paus Fransiskus menjelaskan Gereja (ekklesia)
sebagai pertemuan akbar orang-orang yang dipanggil
oleh Allah, Allah memnggil kita semua untuk menjadi
keluarga-Nya .Sementara itu Spanyol : Igresia, Perancis :
Eglise; Latin : Ecclesia. Semua kata tersebut mempunyai
arti yang sama dalam bahasa Indonesia : GEREJA.
Dalam terjemahan ALKITAB yang berbahasa YUNANI kata
Ekklesia diterjemahkan dari kata IBRANI yaitu QAHAL.
Arti Kata QAHAl:
a.dari sudut militer : Qahal berarti kumpulan orang
yang memanggul senjata dan maju berperang
b.dari sudut Politik: “ QAHAL berarti Kumpulan
para pemimpin bangsa Israel yang dikumpulkan
oleh raja untuk mengambil Keputusan.
c.dari sudut “ Sosio Religius : QAHAL berarti bangsa
yang dihimpun oleh YAHWE yang dipadukan
dengan aturan-aturan dari Yahwe dan mengambil
bagian dalam perjanjian dengan-Nya.
DKL : Umat Allah yang Menjawabi panggilan Yahwe.
= Memahami Gereja sebagai Umat Allah menurut
ajaran Gereja Lumen Gentium LUMEN
GENTIUM(LG art 7) : “ ….berkat Kebangkitan Yesus
itu, iman para murid semakin diperkuat.Maka
Gereja adalah umat yang mengimani Yesus Kristus,
sehingga Gereja disebut umat yang membentuk
sebuah kumpulan orang yang sudah diselamatkan
oleh KRISTUS. Itulah sebabnya, Gereja pada intinya
adalah hidup Kristus sendiri, sehingga Gereja juga
disebut sebagai : “ TUBUH MISTIK KRISTUS “.
LUMEN GENTIUM (LG art 4) :
Umat sesunguhnya adalah “ PERSEKUTUAN
ROHANI “ yaitu persekutuan akan Roh
Kudus. Kita percaya bahwa kita yang
berkumpul sebagai umat Allah ini dibimbing
oleh ROH KUDUS secara terus menerus.
Yang ditampakkan lewat SYUKUR dan
Perayaan ROHANI dalam perayaan Ekaristi
Kudus, terutama Umat Allah mengenangkan
kembali KURBAN KRISTUS DISALIB.
LUMEN GENTIUM (LG art 2) :
Dikatakan bahwa, “ BAPA menetapkan untuk
menghimpun mereka yang beriman dalam
KRISTUS dan dalam Gereja Kudus, Gereja
sebagai umat Allah adalah persekutuan
orang yang “ DIPANGGIL “ oleh Allah,
persekutuan orang yang percaya akan Karya
keselamatan Allah melalui Yesus Kristus,
mengimaninya dan mewartakannya.
Gereja dalam Kristus itu bagaikan “
SAKRAMEN “ yaitu tanda dan
sarana yang menyelamatkan,
persatuan mesrah Allah dan
manusia.
= Memahami Gereja sebagai umat
Allah menurut ajaran Kitab Suci.
a.Kisah Para Rasul 2:41-47
b.I Kor : 12:7-11
c.I Kor 12: 12-18.
Pertanyaan diskusi
a.Apa pesan keseluruhan teks Kitan Suci yang
dibaca
b.Apa makna Gereja menurut teks Kitab Suci
tersebut (Sebutkan ayat-ayatnya).
c.Apa ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah dalam
perikop Kitab Suci tersebut.
d.Apa saja konsekuensinya bagi kita sebagai
anggota Gereja, umat Allah.
=Memahami ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah
=Memahami ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah
a.Inisiatif datang dari Allah sendiri
b.sutu pilihan dan panggilan dari Allah sendiri
c.sebagai bangsa terpilih atau bangsa terpanggil
d.bangsa terpangil itu memiliki misi tertentu yaitu
penyelamatan dunia
e.hubungan Allah dan manusia dimeteraikan oleh
suatu perjanjian yaitu perjanjian saling Mengasihi
(Cinta Kasih).
f.sedang dalam perjalanan menuju tanah Terjanji
yaitu rumah Bapa.
= Yang menjadi dasar dan konsekuensi penting
Gereja sebagai umat Allah
a.hakikat Gereja itu sendiri yaitu persaudaraan
cinta kasih (Kis 2:41-47,4:32-37)
b.Ada banyak karisma dan rupa-rupa Karunia yang
tumbuh dilhat sebagai pelayanan ( I Kor 12:7-10)
c.Seluruh anggota Gereja memiliki martabat yang
sama sebagai anggota umat Allah dan fungsinya
yang brbeda (I Kor 12:12-18)
= Konsekuensi Gereja sebagai umat Allah
a.Konsekuensi untuk Awam/., umat menyadari
kesatuannya dengan umat yang lain (menghayati iman
dalam kebersamaan aktif dala kegiatan hidup menggereja.
Contoh : Katekese, Koor, doa lingkungan, dll
b.Konsekuensi untuk Hierarkis mereka menyadari tugas
mereka ialah tugas peyanan.Mereka memberi peluang
kepada umat untuk membangun Gereja sesuai dengan
Karunia yang dimilikinya.
c.Konsekuensi untuk hierarki dan umat. Hierarki
memandang umat sebagai “ Partner Kerja dalam
membangun Gereja. Memandang umat memiliki martabat
yang sama dengan fungsi yang berbeda.
B.Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka.
KD : 2.Menghayati Gereja sebagai Umat Allah dan Persekutuan
yang Terbuka.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1.Menemukan Perbedaan dari gambaran model Gereja
Institusional Hierarkis
Piramidal dengan model Gereja sebagai Persekutuan Umat Allah.
2.Menjelaskan keanggotaan Gereja beserta peran dan fungsinya
masing-masing menurut ajaran Gereja (Konslil Vatikan II).
3.Merumuskan paham Gereja sebagai Persekutuan Terbuka
menurut Kitab Suci
Kis 4:32-37 tentang Cara Hidup Jemaat yang Pertama
4.Menjelaskan konsekuensi arti Gereja sebagai Persekutuan yang
Terbuka dengan sikap inklusif atau terbuka
Indikator : 1.
PERBEDAAN

Model Gereja Hierarkis Model Gereja Persekutuan Umat Allah


Piramidal
 Para hierarki  Hidup persaudaraan : iman dan harapan yang
menguasai umat sama : persaudaraan adalah

 Oragnisasi (lahiria)  Umat terlibat secara aktif/partisipasi dalam hidup


tertata rapi menggereja
 Mengutamakan hukum  Butuh peraturan namun hati nurani dan
dan aturan tanggungjawab pribadi
 Adanya sikap tertutup :  Sikap sederhana dan terbuka : adanya dialog
Gereja merasa satu- dengan agama lain.
satunya penjamin
kebenaran dan
keselamatan (Extra
eclesiam nulla salus ) :
di luar Gereja tidak ada
keselamatan
 Pastor  Mengutamakan kolegialitas
sentris/hierarki episkopal (keputusan dalam
sentris : kebersamaan).
Hierarkilah pusat
semua gerak
Gereja awam
tinggal
mengikuti .
 Kristosentris: Kristuslah Pusat
hidup Gereja . Kaum
awam,biarawan/I, hierarki
besama-sama mengambil bagian
dalam tugas Kristus dengan cara
yang berbeda: sesuai poteensi,
Profesi.
= Ajaran Gereja tentang Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka
Dalam Dokumen KV II
a. Ad Gentes (AG) art 10 : “Gereja yang diutus oleh Gereja untuk
memperlihatkan dan menyalurkan cinta kasih Allah kepada
semua orang dan segala bangsa menyadari bahwa karya
misioner………. “.Dkl : Panggilan Gereja yang utama ialah menjadi
utusan Kristus untuk menampakan dan menyalurkan cinta kasih
Allah kepada semua bangsa dan semua orang.
B. Gaudium et Spes art 1 : “ Persekutuan murid2 Kristus tdd atas
orang2 yang dipersatukan dalam Kristus, dibimbing oleh Roh
Kudus dalam peziarahan menuju rumah Bapa. Semua murid
Kristus telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan
kepada semua orang.
C. Lumen Gentium art 17: “ Tugas perutusan ini adalah tugas
seluruh umat Allah masing2 seturut kemampuannya
Dalam KV II ada 3 hal pokok penting menjadi dasar
persekutuan umat Allah yang terbuka :
FRATERNITAS (Persaudaraan)
SOLIDARITAS (Kesetiakawanan)
KOMUNITAS ( rukun, persatuan dll.
Lumen Gentium art 8 adalah : “ Gereja sebagai sebuah
persekutuan dalam iman, harap dan ksih.

Indikator : 2 Menjelaskan keanggotaan dalam Gereja sebagai


persekutuan umat dan perannya.
a.Golongan Hierarki
Golongan Hierarki adalah orang2 yang
ditabiskan untuk tugas kegembalaan.Mereka
menjadi pemimpin dan pemersatu umat.Kristus
sebagai Kepala.Tugas hierarki sebagai berikut :
a.menjalankan tugas kepemimipinan dalam
komunikasi iman.mempersatukan umat
dalam iman dalam teladan hidup dan
kewibawaan LG art 27
b.Hierarki menjalankan tugas-tugas Gerejani
yaitu merayakan Sakramen, mewartakan `
Sabda dll
b.Biarawan-biarawati :
 Mereka adalah anggota umat yang dengan
mengucapkan kaul, kemiskinan(keserhanaan);
Ketaataan (kesetiaan); kemurnian hidup maka mereka
bersatu dengan Kristus dan menerima pola hidup
Yesus kristus secara radikal. Kaul2 ini menjadi tanda
kekhasan.
c.Kaum Awam.
 Kaum Awam semua orang beriman Kristen yang
karena pembaptisan menjadi anggota Gereja dan
mengambil bagian dalam tugas Kristus (imam,nabi
dan raja) membangun kerajaan Allah di dunia.
Dengan demikian mereka menjalankan seluruh
perutusan Gereja dalam masyarakat.
= Kegiatan-kegiatan gerejani yang
dilakukan sebagai umat Allah di
lingkungan diantaranya sebagai berikut
:
a.Doa lingkungan, mengikuti Koor, doa
Rosario
b.Rekoleksi/Ret-ret,
c.Katekese : pengajaran
iman,pembinaan iman dll
Tes Tertulis
1.Merumuskan pengertian Gereja sebagai umat Allah
2.Apa dasar biblis (Alkitabiah) tentang Gereja sebagai
umat Allah
3.Apa isi ajaran Gereja Lumen Gentium art 7, 4 dan 2
tentang Gereja sebagai Umat Allah
4.Menjelaskan ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah
5.Apa dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah
6.Apa saja kegiatan yang dapat kamu lakukan untuk
menunjukkan bahwa anda adalah anggota umat
Allah (sebutkan 5).
BAB II.
SIFAT-SIFAT GEREJA
Gereja yang Satu mempunyai kaitan dengan makna dan
hakikat Gereja .
Syahadat iman Gereja Katolik dirumuskan dalam DOA
CREDO (Latin) : Credere artinya PERCAYA . Ada dua rumusan
Kredo yaitu rumusan pendek dan panjang. Syahadat rumusan
pendek disebut : “ Syahadat Para Rasul “ karena menurut Tradisi
Syahadat ini disusun oleh para rasul. Sedangkan Syahadat yang
panjang disebut “ Syahadat NICEA “ yg disahkan oleh konsili
NICEA (325) yg mengutamakan ke-Illahi- an Yesus. Namun
kemudian disebut sebagai : Syahadat Konstantinopel karena
berhubungan dengan konsili Konstantinopel I (381). Pada Konsili
ini ditekankan : Keilahian Roh Kudus yang harus disembah dan
dimuliakan bersama Bapa dan Putera. Syahadat inilah yang lebih
banyak digunakan dalam Liturgi-liturgi Gereja Katolik. Dalam
bagian rumusan yang panjang itu pada bagian akhir dinyatakan
keempat sifat/ciri Gereja Katolik : Satu, Kudus, Katolik dan
Apaostolik.
A.GEREJA YANG SATU.
Kompetensi Dasar : Menghayati sifat-sifat Gereja
sebagai dasar panggilan untuk merasul dan
memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.Merumuskan pengertian Gereja yang Satu.
2.Menggali ayat-ayat Kitab Suci tentang Gereja yang
Satu.
3.Memahami Gereja yang Satu menurut ajaran Gereja.
4.Mengidentifikasi usaha-usaha untuk mewujudkan
Gereja yang Satu.
Mendengarkan cerita : “ Kaum Muda Katolik Sedunia
di Brasil “.
Ratusan bendera nasional berkibar di
tengah tiupan angin dingin di Pantai
Copacabana, Brasil dimana semua orang
muda Katolik dari semua negara berkumpul
yang didorong oleh iman yang sama,
berpartisipasi dalam “ Misa Pembukaan
Hari Kaum Muda Sedunia “.Pada hari Rabu,
tanggal 24 Juli 2013 Paus Fransiskus
meminta kepada umat Katolik untuk
menghindari materialisme, dalam hidup
sehari-hari.
Paus Fransiskus juga mengunjugi salah satu tempat
Ziarah yang sangat terkenal di Amerika Latin yakni : “
Gua Maria Aparecida (disebut tempat Ziarah penderitaan
manusia) serta mengunjungi sebuah rumah Sakit di Rio
de Janeiro, tempat rehabilitasi para pecandu narkoba.
Kedua kunjungan itu mau menunjukkan kesederhanaan
Paus dalam karya kepausannya. Paus juga mengecam
Penyembahan berhala terhadap Uang dan Kekuasaan
serta mendesak umat Katolik fokus pada kaum miskin
dan orang terpinggirkan.Paus menyebut orang2 muda
sebagai” MESIN “.yang dapat memperkuat Gereja Katolik
dan membantu membangun sebuah masyarakat yang
lebih baik.
Terkait dengan Misa Pembukaan, para kaum muda sedunia
merasa senang dengan acara tersebut dan menyebutnya sebagai
“ acara yang luar biasa “ karena menyatukan mereka dari berbagai
negara dan latar belakang. “ Kami datang dari budaya berbeda,
berbicara bahasa berbeda, tapi kami menyanyikan lagu-lagu yang
sama dan memiliki iman yang sama Kata Nancy Issa dari Ramallah,
tepi Barat. Issa salah satu dari 20 anggota delegasi Palestina untuk
merayakan Hari Kaum Muda Sedunia .yang berlangsung di Brasil
tanggal 23-28 Juli 3013. Uskaup Agung Orani Joao Tempesta de
Jeneiro secara resmi membuka Hari Kaum Muda Sedunia dengan
Misa. Pada awal sambutannyaUskup Agung Tempesta ingat Paus
Emeritus Benediktus XVI yang memprakarsai dan memilih kota itu
menjadi tuan rumah Hari Kaum Muda Sedunia 2013. Di tengah
kerumunan massa, ribuan orang Argentina bersorak-sorai, dan di
dekatnya, sekelompok kecil dari Kanada mengungkapkan
kegembiraan mereka sepanjang perayaan itu.Ini sangat luar biasa
dan menggairahkan kata JP Martelino 18, dari Paroki St.Patrick di
Vancouver, British Columbia. Ketika ditanya apa yang ia lakaukan
usai menghadiri acara itu, Martelino menjawab, “ Pasti … aku akan
membawa pesan ini ke Kanada dan saya mencoba berusaha
mengajak lebih banyak orang muda ke Gereja.
Pendalaman Pesan Cerita :
1.Pertemuan itu adalah pertemuan kaum muda Katolik
sejagat ! Apa Tujuannya !
2.Sifat-sifat Gereja yang mana yang cukup jelas dalam
acara-acara pertemuan itu!
3.Apakah dalam acara-acara pertemuan itu terungkap
segi-segi yang menunjukkan bahwa Gereja itu Satu ! Jika
ada sebutkan !
4.Apa artinya Gereja itu Satu !
5.Menemukan ayat-ayat kitab Suci yang menjelaskan ttg
kesatuan Gereja.
6.Menuliskan isi dokumen Gereja Gaudium et Spes art 1
tentang kesatuan Gereja
Kesimpulannya :
Berdasarkan cerita tersebut Gereja merupakan
kumpulan orang dari berbagai macam suku bangsa,
tetapi mereka semua tetap satu dalam iman. Artinya
Gereja bukanlah dalam arti seragam melainkan
kesatuan dalam kebinekaan. Dalam hal mana terletak
kesatuan Gereja ? Pada pemahaman Kesatuan iman
yakni keyakinan umat Allah kepada Allah Tritunggal:
Bapa, Putera dan Roh Kudus. Keyakinan iman de
dengan demikian menunjuk kepada apa yang diimani
oleh Gereja dari dulu hingga sekarang : Kristus sendiri
menghendaki kesatuan Gereja dan menjadikan satu
Tubuh. ( 1 Ptr 2:5-10; I Kor 12:12 ).
Pusat Gereja bukan terletak pada organisasi
melainkan “ Pada Injil Yesus Kristus yang
diwartakan, dirayakan dan dilaksanakan dalam
hidup. Kesatuan Gereja itu terletakpada kesatuan
iman yang diungkapkan dengan cara yang
berbeda-beda. Jadi kesatuan Gereja lebih
mengarah kepada “ Persekutuan dalam
Persaudaraan , saling meneguhkan dan
melengkapi dalam penghayatan iman. (Baik
Gereja zaman dulu, abad pertengahan hingga
Sekarang ini tetap memiliki kesatuan iman yaitu :
Iman Akan Yesus Kristus.
Ada peprpecahan Gereja bukan soal iman
melainkan pada Pimpinan Gereja.
Contoh : Perpecahan antar Gereja Katolik
Roma dengan Gereja Katolik Ortodoks terjadi
karena perbedaan pendapat antara pimpinan
Gereja di Barat (Roma) yaitu Paus dengan
pimpinan Gereja di Timur (Konstantinopel)
yaitu Batriks 1054. Yang mempersatukan kita
sebagai umat Allah bukanlah rumusan yang
tepat melainkan Penghayatan iman bersama
yaitu “ Kesadaran akan kesatuan iman karena
rahmat Injil Yesus Kristus “ .
Jadi Kesatuan Gereja itu terugkap dalam :
Kesatuan iman para Kesatuan iman ini bukan
anggotanya kesatuan statis melainkan
kesatuan yang dinamis.
Iman adalah prinsip
kesatuan batiniah Gereja

Kesatuan dalam Pimpinan Hierarki memiliki tugas untuk


yaitu hierarki mempersatukan umat.
Hierarki sering dilihat sebagai
prinsip kesatuan lahiria dari
Gereja
Kesatuan dalam kebaktian Kebaktian dan Sakramen-
dan kehidupan sakramen merupakan ekspresi
Sakramental. simbolis dari kesatuan Gereja
itu (bdk Ef 4:3-6).
Usaha-saha yang dilakukan untuk memperkuat
kesatuan Gereja atau menguatkan persatuan
dalam Gereja sbb
a.Aktif berpartisipasi dalam kehidupan
menggereja, setia dan taat kepada persekutuan
umat termasuk hierarki Gereja.(Intern Gereja)
b.antar Gereja : adanya kejujuran dan terbuka
satu terhadap yang lain lebih melihat persamaan
dari perbedaan, kegiatan bakti sosial, aksi nyata,
ibadat ekumene, natal bersama dan paskah
bersama dll (Ekstern Gereja).
Menggali Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja
tentang makna Kesatuan Gereja.
1.Mencari ayat-ayat kitab Suci yang
menggambarkan kesatuan Gereja.
a.1 Ptr 2:5-10
b.1 Kor 12 : 12
c.2 Timotius 2: 22
d.Ef 4:3-6
e.Matius 16:16-19.
Penjelasannya :……………..
2.Menemukan Ajaran Gereja tentang Kesatuan Gereja :
a.Gaudium et Spes art 1 tentang “………Kegembiraan
dan Harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman
sekarang ………….. “.
b.KGK (Katekismus Gereja Katolik ) art 813 : Gereja
itu satu karena ada 3 alasan :
Pertama : Gereja itu satu menurut asalnya
yaitu Tritunggal .Kesatuan Allah Tunggal dalam tiga
pribadi Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Kedua : Gereja itu satu menurut pendiri-Nya
Yesus Kristus yang telah mendamaikan semua orang
dengan Allah melalui darah-Nya di Salib
Ketiga: Gereja itu satu menurut Jiwanya yakni
Roh Kudus, yang tinggal dihati umat beriman, yang
menciptakan persekutuan umat beriman, dan yang
memenuhi serta membimbing seluruh Gereja.
Sebagai orang Katolik kita dipersatukan
dalam pengakuan iman yang satu dan sama
dalam perayaan ibadat bersama terutama dalam
Sakramen-Sakramen dan strutur hierarkis
berdasarkan jiwa apostolik yang dilestarikan
melalui Sakramen Tabisan (Imamat).
Gereja yang satu memiliki Kemajemukan
yang luar biasa. Umat beriman menjadi saksi
iman dalam panggilan hidup yang berbeda-beda
dan beraneka bakat dan Talenta NAMUN saling
bekerjasama dalam misi pelayanan Gereja yaitu
pelayanan cinta Kasih berdasarkan semangat
Yesus Kristus dan Injil-Nya.
B.Gereja Yang Kudus.
Kompetensi Dasar : memahami sifat-sifat Gereja
sebagai dasar panggilan untuk merasul dan
memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) :
1.Mensyukuri Gereja yang Kudus
2.Merumuskan arti Gereja Yang Kudus
3.Menguraikan letak kekudusan Gereja.
4.Mendeskripsikan hal-hal yang melukai kekudusan
Gereja.
5.Mengidentifikasi usaha-usaha untuk mewujudkan
Gereja yang Kudus.
Gereja yang kudus :
Kata Kudus mengungkapkan sikap dasar.Kata
kudus atau suci mengandung arti yang dikhususkan
bagi Tuhan. Sesuatu yang dikhususkan bagi Tuhan.
Bukan hanya menyangkut barang, tempat dan waktu
melainkan seluruh bidang keagamaan dan tentu saja
sakral bukan penilaian moral melainkan penilaian dari
segi Illahi menyangkut hubungan Allah dengan
manusia.Relasinya dekat, jauh dan kurang. Jadi
kesucian/kekudusan Gereja terletak pada TANGGAPAN
atas karya Allah yang dihayati oleh manusia yaitu sikap
dasar yang dinyatakan dalan hidup manusia.Kekudusan
Gereja adalah kekudusan Kristus sendiri.Gereja
menerima rahmat kekudusan itu melalui iman.
a.Mereka yang karena kasih karunia Allah, telah mengakui
dosanya dilepaskan dan diselamatkan oleh kaum miskin yang
terendahkan yang ditinggalkan sebagai sisa Israel (Zef 3:12; Yes
7:2-9; 28:16, Kej 15:6)
b.Gereja Yesus Kristus yang dibimbing oleh Roh Kudus yang
berkarya melalui tanda dan sabda-sabda-Nya. Dimana sabda ini
diterima dan diimani sampai terjadi pertobatan dan dimahkotai
permandian disitu dibentuklah komunitas para murid dan
persekutuan Gereja.
c. Kudus itu dikhususkan untuk Tuhan, manusia, barang dan
tempat karena kekudusan datang dari Allah sendiri. Gereja
menerima kekudusan sebagai anugerah Allah dalm Kristus oleh
iman.
d.Gereja itu kudus karena sumber dari mana Gereja berasal
adalah Kudus, ke mana arah yang dituju Gereja dan unsur-
unsurnya Illahi yang ada dalam Gereja adalah Kudus yaitu
kekudusan Kristus sendiri.Kristus ada dalam Gereja dan
menyertai Gereja sampai akhir zaman.
Berdasarkan pokok pikiran di atas kepada : “
peserta didik “ membuat kesimpulan tentang Gereja
yang Kudus ?
Menggali ayat-ayat Kitab suci tentang kekudusan
Gereja
Ef 5:25-26
Matius 5:48
I Yoh 2:20
Kisah Para Rasul 10:38
Rom 1:7
Yoh 17: 11
Berdasarkan ayat-ayat Kitab Suci tersebut : berilah
kesimpulan tentang Gereja yang Kudus ?
= Pemahaman Gereja yang Kudus menurut ajaran
Gereja
Lumen Gentium (LG art 26 ) :
“ Uskup mempunyai kepenuhan sakramen Tabisan maka ia
majnadi pengurus rahmat imamat tertinggi terutama dalam
Ekaristi yang dipersembahkannya sendiri menjadi sumber
kehidupan dan pertumbuhan Gereja …. “.Adapun semua
perayaan ekaristi dipimpin oleh uskup untuk
mempersembahkan ibadat resmi Gereja mengatur menurut
perintah Allah dan hukum Gereja……”.
Lumen Gentium art 8 :
Semua anggota Gereja berjuang menuju kesucian.
Gereja itu suci dan sekaligus selalu dibersihkan aerta terus
menerus menjalankan Pertobatan dan Pembaruan.
Kesimpulan : Gereja disebut Kudus karena :
Pertama:
 Sumber dari mana Gereja berasal adalah Kudus.Gereja didirikan
oleh Kristus. Gereja menerima kekudusannya dari Kristus dan
doanya :
 “ Ya Bapa yang kudus, …. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran
(Yoh 17:11).
Kedua :
 Tujuan dan arah Gereja adalah Kudus. Gereja ditjukan untuk
kemuliaan Allah dan penyelamatan umat manusia.
Ketiga :
 Jiwa Gereja adalah kudus, sebab jiwa Gereja adalah Roh Kudus
Keempat:
 unsur-unsur Illah yang otentik dalam Gereja adalah kudus seperti
ajaran-ajaran dan sakramen-sakramen.
Kelima :
 Anggota Gereja adalah kudus karena ditandai oleh Kristus melalui
pembaptisan dan diserahkan kepada Kristus serta dipersatukan
melalui iman, harapan dan cinta yang kudus.
C.Gereja yang Katolik.
Kompetensi Dasar :
Menghayatai sifat-sifat Gereja sebagai dasar panggilan untuk
merasul dan memperjuangkan nilai-nilai kerajaan Allah.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) :
1.Merumuskan arti Gereja yang Katolik berdasarkan Lumen
Gentium art 13.
2.Menjelaskan arti Gereja yang Katolik menurut ajaran
Kitab Suci
3.Menguraikan usaha-usaha untuk mewujudkan Gereja
yang Katolik
4.Menguraikan konsekuensi Gereja yang Katolik bagi para
pewartanya.
Secara arti kata (harafiah) : kata Katolik berarti
umum, universal,menyeluruh, lengkap dan terbuka.
Disini mau menggambarkan bahwa Gereja berkembang,
tumbuh dan hidup di seluruh dunia. Orang pertama
yang mengunakan kata Katolik ialah st Ignasius dari
Antokhia saat menjadi uskup. Beliau berkata : di mana
ada uskup, disitu ada jemaat seperti dimana ada Kristus
Yesus disitu ada Gereja Katolik yaitu ada dalam perayaan
ekaristi yang dipimpin oleh uskup sebagai pemimpin
Gereja universal artinya dalam setiap jemaat setempat
hadirlah Gereja seluruhnya dan mengajarkan secara
lengkap segalan ajaran iman yang ditujukan kepada
semua orang
= Gereja yang Katolik menurut ajaran Gereja yaitu Lumen
Gentium art 13 :
 “ Satu umat Allah itu hidup di tengah segalabangsa di dunia ini,
memperoleh warganya dari semua bangsa.Semua orang beriman
yang tersebar di seluruh dunia dalam Roh Kudus berhubungan
dengan yang lain. Gereja memajukkan dan menampung segala
kemampuan, kekayaan dan adat istiadat bangsa-bangsa sejauh
itu baik………… “.
 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan dua hal :
 Pertama : dari segi kuantitatif atau Geografis Gereja yang
Katolik “ Umat Allah yang hidup di tengah segala bangsa serta
memperoleh warganya dari semua bangsa
 Dari segi Kualitatif;: Gereja yang memajukan dan menampung
segala kemampuan dan kekayaan, adat istiadat,
 Gereja yang Katolik juga mengatakan bahwa ajaran Gereja dapat
diwartakan kepada semua bangsa, semua lapisan masyarakat,
suku dan adat istiadat dimana pun juga maka umat manusia
dituntut untuk menghormati dan menghargai semua perbedaan
itu,.
Kesimpulannya tentang Gereja yang Katolik
Pertama : Gereja hidup di tengah segala
bangsa dengan warganya dari segala bangsa.
Kedua : ajarannya diwartakan kepada
segala bangsa sejauh ajaran itu baik/luhur.
Ketiga : Gereja Katolik terbuka bagi dunia,
dalam rahmat dan keselamatan yang
diwartakannya.
Kesimpulannya tentang Gereja yang Katolik
 Gereja Katolik hidup di tengah segala bangsa
dengan warganya dari segala bangsa.
 ajarannya diwartakan kepada segala bangsa
sejauh ajaran itu baik/luhur.
 rahmat dan keselamatan yang diwartakannya.
 Iman dan ajaran Gereja bersifat umum
 Kekatolikan Gereja Katolik bersumber dari
Allah sendiri. (SA) Markus : 16: 16; Lukas 10:16.
Bagaimanakah Mewujudkan Kekatolikan
Gereja .Usaha-usaha untuk mewujudkan
Kekatolikan Gereja sbb:
 Bersikapa terbuka terhadap agama-agama lain.
 Menghormati kebudayaan dan adat istiadat
 Suku dan warna kulit
 Kerjasama dng pihak lain yang berhendak baik
 Memprakarsai satu dunia yang lebih baik dan
sejahtera
 Suatu identitas yang dinamis :
mempertahankan diri di mana saja.
Yesus mengutus para Rasul dengan
bersabda : “ Pergilah, ajarilah semua bangsa
dan baptislah mereka atas nama Bapa dan
Putra dan Roh Kudus. ( Mat 28:19-20).
Perintah ini : “ Yesus Kristus untuk
mewartakan kebenaran untuk yang
Menghayatai sifat-sifat Gereja sebagai dasar
panggilan untuk merasul dan
memperjuangkan nilai-nilai kerajaan Allah.
menyelamatkan, dari para rasul ke
seluruh dunia “.
D.GEREJA YANG APOSTOLIK.
Kompetensi Dasar : Menghayatai sifat-sifat Gereja
sebagai dasar panggilan untuk merasul dan
memperjuangkan nilai-nilai kerajaan Allah.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1.Mendeskripsikan arti Gereja yang Apostolik
2.Mengidentifikasi berbagai tradisi Gereja yang
menunjukkan ciri Apostolik.
3.Menguraikan usaha-usaha Gereja dalam mewujudkan
sifat yang Apostolik
Pada zaman sekarang ini.
Penjelasan …….
Indikator 1.Mendeskripsikan arti Gereja yang Apostolik.
Sifat Apostolik atau rasuli berarti bahwa Gereja
baerasal kesaksian iman para rasul dan tetap berpegang
teguh pada iman mereka ( Para Rasul). Pola hidup Gereja
seperti ini mencerminkan kehidupan Gereja perdana
(Cara Hidup Jemaat yang pertama Kis 2 : 41-47).Gereja
mendasarkan diri pada kesaksian para rasul sebab para
rasul sebagai saksi hidup (melihat, menyaksikan dan
mengalami) terdekat bersama Yesus Kristus maka
Gereja hidup tumbuh dan berkembang pada norma
kebenaran iman para rasul.
Bagaimana memahami bahwa terdapat
hubungan antara Gereja Perdana dengan Gereja
sekarang ini ?
Letaknya bahwa pemahaman Gereja perdana dengan
Gereja sekarang ini : “ Pada seluruh hidup dan pelayanan
Gereja sekarang dijiwai dan disemangati oleh iman Gereja
para rasul yakni sebagaimana para rasul mengimani Kristus
Bersifat dinamis) tetap tumbuh dan hidup dibawah
bimbingan ROH KUDUS dan NORMA IMAN Para Rasul.
Pewarisan iman para rasul ini dihayati dan dihidupi oleh
Gereja Sekarang dalam bentuk :
 Legitimasi fungsi dan kuasai hierarki dari para rasul.
Fungsi dan kuasai hierarki diwarisi para rasul
 Ajaran-ajaran Gereja diturunkan dan berasal dari kesaksian
iman para rasul
 Ibadat dan struktur Gereja pada dasarnya berasal dari para
rasul.
Kristus sendiri mendirikan Gereja dan
mempercayakan otoritas-Nya kepada para Rasul-Nya, Ia
mempercayakan otoritas khusus kepada St Petrus, Paus
Pertama, dan Uskup Roma untuk bertindak sebagai vikaris-
Nya (= Wakil-Nya). Otoritas ini telah diwariskan melalui
sakramen Tabisan (Imamat). Imam terttabis itu kemudian
ikut mengmbil bagian dalam imamat Tuhan Yesus Kristus.
Yesus mengutus para rasulnya : “Pergilah, ajarilah
semua bangsa dan baptislah mereka atas nama Bapa
dan Putra dan Roh Kudus dan ajarlah mereka menaati
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu “
(Mat 28:19-20). Inilah perintah resmi Yesus Kristus untuk
mewartakan Kebenaran yang menyelamatkan itu oleh Gereja
diterima dari para rasul untuk dilaksanakan untuk karya
(Pewartaan Injil Tuhan).
Usaha-usaha untuk mewujudkan
keapostolikan Gereja :
 Setia dan mempelajari Injil : sebab Injil merupk
iman Gereja para rasul
 Kesatuan hidup pusatnya : Kitab suci dan
Tradisi Gereja
 Menafsirkan dan mengevaluasi situasi kongkret
kita dengan iman Gereja para rasul berpangkal
pada sikap iman Gereja para rasul.
 Setia dan taat pada hierarki Gereja sebagai
pengganti para rasul.
Selain sifat-sifat Gereja tersebut ( Satu, Kudus, Katolik dan
Apostolik) pada zaman sekarang ini Gereja Katolik juga dituntut
memiliki sifat-sifat yang lain sbb :
 Gereja lebih merakyat dan mengutamakan kaum miskin
 Gereja yang bersifat kenabian ; orang yg berani menyampaikan
kehendak Allah kepada umat manusia (Panggilan Nabi)
 Gereja yang Membebaskan : Gereja sebagai tanda keselamatan
bagi manusia.Gereja diutus untuk menyuarakan dan menjadi
pelopor untuk dunia yang adil, bersaudara, damai, bukan
perpecahan/permusuhan.
 Gereja yang dinamis. Dunia akan tumbuh dan berkembang
maka perlu ber-agiornamento : memperharuai diri sesuai
tuntutan zaman, tetap maju melibatkan diri dalam
memprakarsai keadilan dan perdamaian dunia.
 Gereja yang bersifat Kharismatis ; Gereja yg hidup dijiwai oleh
Roh Kudus harus dapat memberi hidup secara bebas, leluasa
kepada semua lapisan umat manusia terutam mereka miskin
dan sederhana. Roh Allah telah memberikan Karunia-karunia,
bakat, potensi talenta dan kemampuan kepada setiap orang
dengan kebaikan bersama : Kemajuan Gereja.
Beberapa pertanyaan yang perlu anda kerjakan dan
kumpul.
1.Merumuskan kesatuan apa saja yang ada dalam Gereja yg
bersifat Satu
2.Menuliskan salah satu ayat Kitab Suci Perjanjian Baru yg
menunjukkan sifat Gereja yang Satu.
3.Menentukan alasan mengapa Gereja bersifat Kudus ?
4.Mengidentifikasi kekudusan apa saja yg ada dalam Gereja
5.Jelaskan mengapa Gereja bersifat Katolik ?
6.Sebutkan kekatolikan Gereja itu tampak dalama hal apa
saja !
7.Jelaskan mengapa Gereja bersifat Apostolik !
8.Menjelaskan hubungan Gereja Katolik dengan para rasul !
BAB III
HIERARKI DAN AWAM
Catatan Penting :
 Komponen penting dalam Gereja
 Memiliki hubungan penting dalam hidup menggereja
sebagai Partner Kerja = Rekan Kerja Allah
 Ada perubahan(pergeseran) paham dan penghayatan
Gereja dari institusional hierarkis piramidal ke persekutuan
sebagau umat Allah.
 Awam terlibat secara aktif dan memiliki peran penting
dalam hidup menggereja.
 Keduanya bekerjasama untuk menumbuhkembangkan
Gereja seagai umat Allah.
A.Hierarki Dalam Gereja Katolik.
1.Pengertian dan Dasar Kepemimpinan dalam Gereja (Hierarki).
Ada beberapa Peristilahan yang sangat pokok
1.Papabilis : Calon Paus
2.Aggiornamento :Gereja senantiasa
memperbaharui diri sesuai
Tuntutan zaman
3.Sinode : Sidang Agung uskup-uskup
sedunia
4.Hierarki (Yunani) berarti : asal usul suci (tata susunan)
5.Kardinal : Penasehat utama Paus. Anggota
badan tertinggi Gereja Katolik Roma . Membantu Paus
terutamadalam reksa harian seluruh Gereja.
6.Jumlah dewan kepausan yang berhak memilih Paus sebanyak 120
orang. Usianya dibawah 80 tahun.
7.Kardinal dipilih oleh Paus dengan bebas.
8.Servum Servorum Dei : Hamba dari hamba Allah.
Kepemimpinan dalam Gereja untuk melayani bukan dilayani.
9.Magisterium Gereja (Kuaasa mengajar) Gereja dalam bidang
IMAN GEREJA.
Cerita : “ Pemilihan Paus yan penuh Misteri”. Paus yohanes XXIII
Pada waktu Roncalli dipilih menjadi Paus banyak sekali orag
yang kecewa.Karena dia adalah KARDINAL yg sama sekali tidak
dikenal dan tidak disebut-sebut sebagai Papbilis.Orang semakin
kecewa karena Paus terpilih ternyata sudah sangat tua
usianya.Akhirnya orang berpikir SUDAHLAH biarlah dia sebagai
puas peralihan.
NAMUN Paus tua ini membuat banyak kejutan dalam
Gereja. Roncalli yang kemudian dikenal sebagai Paus Yohanes
XXIII diaku sebagai paus yang membaharui kehidupan
menggereja.. Dialah yg melahirkan motto : “ Aaggoirnamentto “
yang berarti Gereja harus senantiasa memperbaharui diri sesuai
dengan tuntutan zaman.
Dikisahkan pada awal masa pelayanannya sebagai paus,
secara SIMBOLIS ia menyuruh supaya semua jendela di Vatikan
dibuka selebar-lebarnya.Gereja harus terbuka kepada dunia,
supaya : UDARA SEGAR DAPAT MASUK dan PANDANGAN JAUH
KEPDEPAN TIDAK DAPAT TERHALANG.
Salah satu keputusan yang sangat menggemparkan di
zamannya adalah ketika beliau mengumumkan akan diadakan
KONSILI : sidang Agung Uskup-uskup sedunia Diceritakan
bahwa sesudah beliau mengumumkan akan diadakan Konsili
itu, beliau sendiri kemudian menjadi sangat terkejut dan
bingung. Bermalam-malam beliau tidak dapat tidur. Entah
bagaimana pada suatu malam yang sangat menggelisahkan itu
tiba-tiba ia berkata pada dirinya sendiri. Roncalli mengapa
engkau bingung dan gelisah. Konsili itu urusan Roh Kudus,
sama sekali bukan urusanmu
Sejak saat itu beliau dapat tidur dengan nyenyak. Konsili
Vatikan II kemudian berjalan sangat mengesangkan dan
penuh kejutan.Semua orang mengakui Konsili Vatikan II
adalah Karya Roh Kudus.
Ada dialog mendalami isi pesan dari cerita
tersebut dengan :
1.Bagaimana kesanmu sesudah
membaca/mendengarkan cerita terebut ?
2.Apakah anda dapat merasakan campur tangan
Tuhan dalam pemilihan dan karya Paus Yohanes
XXII ? Jelaskan !
3.Apa arti sabda Tuhan : “ Bukan Kamu yang
memilih Aku tetapi Akulah yang memilih kamu
“.
4.Apa artinya menjadi gembala umat adalah
suatu panggilan.
1.Pengertian dan Dasar Kepemimpinan dalam Gereja (Hierarki).
 Ada organisasi (perkumpulan) tentu ada pimpinannya
 Pimpinan memiliki tangungjawab supaya perkumpulan tersebut
BAIK.
 Pimpinan dapat mengantar organisasi tersebut kepada
kesejahteraan
 Begitupun : Dalam persekutuan kita sebagai UA tergabung dalm
aGereja memiliki pimpinan.
 Kepemimpinan dalam Gereja disebut Hierarki.

 Jadi dasar kepemimpinan (Hierarki) dalam Gereja.
 Kepemimpinan dalam Gereja pada dasarnya diserahkan kepada
Hierarki
 Sebab hierarki berasal dari Yesus Kristus sendiri maka konsili
mengajarkan bahwa : atas penetapan Illahi para uskup
mengantikan para rasul sebagai penggembala Gereja (LG art 20).
Pernyataan : atas penetapan Illahi para uskup menggantikan para
rasul (bdk Umat Perdana/Gereja Perdana).
2.Susunan Hierarki
a.Dewan para Uskup dengan Paus sebagai Kepala.
Pada mulanya Gereja dipimpin oleh para rasul dan Petrus
sebagai pemimpin tertinggi.Para Uskup pengganti para rasul. Jadi
kalangan para rasul sebagai pimpinan Gereja diganti oleh para
uskup.Tegasnya dewan para uskup menggantik dewan para
rasul.Ketika Kristus mengangkat para rasul Ia membentuk mereka
semacam dewan atau badan tetap(bdk Mat 28:20).
b.PAUS.
Lumen Gentium art 22 menyatakan bahwa adapun dewan
atau badan para uskup hanyalah berwibawa, bila bersatu dengan
imam agung di Roma, penganti Petrus sebagai kepalanya dan
selama kekuasaan primatnya (tempat utama) terhadap semua, baik
para gemabala maupun kaum beriman tetap berlaku
seutuhnya.Sebab imam agung di Roma berdasarkan tugasnya yakni
sebagai wakil Kristus dan gembala Gereja semesta, mempunyai
kuasa penuh, tertinggi dan universal terhadap Gereja dan kuasa itu
selalu dapat dijalankan dengan bebas.
c.USKUP.
KV II Lumen Gentium ( LG art 23) merumuskan
dengan jelas:masing-masing uskup menjadi asas dan dasar
kelihatan bagi kesatuan dalam Gerejanya.
Tugas pokok Uskup adalah :
mempersatukan/mempertemukan umat dalam 3(tiga) tugas
khusus kehidupan Gereja dalam bidang Pewartaan
(Kerygama) Perayaan (Liturgia) dan pelayanan
(Diakonia).untuk membangun komunikasi iman Gereja.
Tugas utama dan Pokok dari Uskup ialah PEWARTAAN INJIL
(LG art 25).
d.Pembantu Uskup: Imam dan Diakon
Para imam adalah wakil uskup di wialayah Gereja Paroki
tertentu seorang imam menghadirkan uskup sendiri. Para
imam dipanggil untuk melayani umat Allah yakni
MEWARTAKAN INJIL, menggembalakan umat dan
merayakan Ibadat (Sakramen – sakramen Allah).
Seorang DIAKON mendapat tumpangan tangan
uskup untuk tugas Pelayanan :
Kardinal bukan jabatan hierarkis dan tidak
termasuk dalam struktur hierarki Kardinal adalah
anggota badan tertinggi Gereja Katolik Roma.
Dewan Kardinal berada di bawah Paus.Mereka
yang memilih seorang paus baru. Kardinal
penasehat utama paus dan membantu paus dalam
reksa harian seluruh Gereja. Jumlah dewan yang
berhak memilih paus berjumlah 120 orang di
bawah usia 80 tahun. Seorang Kardinal dipilih oleh
paus dengan bebas.
3.Fungsi Hierarki
Adapun fungsi hierarkiadalah sebagai berikut
Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi
iman.Hierarki mempersatukan umat dalam iman dengan petunjuk,
nasihat, teladan , kewibawaan dan kekuasaan kudus.
Kepemimpinan hierarki Gereja Katolik memiliki karakter khusus ;
 Pertama : kepemimpinan dalam Gereja merupakan suatu
panggilan Khusus : pilihan oleh Allah (bdk Yoh 15:16) : “ Bukan
kamu yang memilih Aku tetapi Akulah yang memilih kamu “maka
pilihan itu abadi, tidak dapat dihapus atau diturnkan oleh
manusia
 Kedua : Kepemimpinan dalam Gereja bersifat “ Mengabdi dan
Melayani “. Maka kepemimpinan itu bersifat melayani bukan
dilayani.Ia adalah pelayan.
 Menjalankan tugas sebagai pemersatu. Tugas pemersatu ini dibagi
dalam 3 bidang khusus menurut bidang kehidupan Gereja
yakni:PEWARTAAN, PERAYAAN dan PELAYANAN.Dari ketiga
bidang tugas ini yang terpenting adalah bidang PEWARTAAN
INJIL.
4.Peranan Hierarki
Hierarki memiliki peranan penting dalam
penggembalaan Gereja adalah sebagai berikut :
 Memberikan bimbingan pastoral dan tugas
pengajaran (Kuasa mengajar) = Magisterium
Gereja= Kuasa mengajar Gereja dalam iman =
Wewenang mengajar)
 Memperhatikan Gereja-Gereja di seluruh dunia.
 Contoh ; Hierarki Gereja Katolik melibatkan diri
secara khusus terhadap Gereja-Gereja yang
dianiaya, yang sedang menderita dan yang
membutuhkan pertolongan tertentu “ .(bdk CD
art 6 dan 7)
5.Corak Kepemimpinan dalam Gereja.
Yang menjadi corak kepemimpinan dalam Gereja
adalah sebagai berikut :
 Suatu panggilan khusus sebab di dalamnya ada campur
tangan Tuhan bukan karena prestasi, bakat tertentu.
 Bersifat mengabdi dan melayani dan memiliki
wewenang yg berasal dari Allah sendiri. Kepemimpinan
dalam Gereja adalah kepemimpinan untuk melayani
bukan untuk dilayani.Servus Servorum Dei = Hamba
dari hamba-hamba Allah. Kepemimpinan dalam Gereja
harus meneladan pemimpin utama yaitu Yesus Kristus,
seorang pemimpin bersedia menyerahkan nyawanya
bagi umat yang dipimpinnya.
B.Kaum Awam Dalam Gereja Katolik
1.Pengertian Kaum Awam
Kaum Rohaniwan (Hierarki) dan awam memiliki martabat
SAMA : Mewartakan Kerajaan Allah NAMUN Berbeda FUNGSI
contoh Dokter, Nelayan, Guru, pengusaha, petani dll.
Kata “ AWAM “ (Yunani) Laity; Laikos : artinya Umat,
Orang, Bangsa orang beriman yang sudah menjadi warga penuh
melalui pembaptisan, penguatan dan komuni (Bdk 1 Ptr 2: 9-10)
Dalam Kitab suci yg berbahasa Yunani Kata Laikos; Laity
menunjuk kepada orang, bangsa pilihan yg membedakan mereka
dari bangsa-bangsa Kafir dan asing . Bahasa Hibrani: Goyim, Jadi
Kata Laikos/Laity mengarah kepada kenyataan. Pertama : Orang
atau bangsa baru akan Allah yang dikuduskan Allah untuk diri-
Nya di dalam Roh Kudus.Kedua: Orang atau bangsa baru g percaya
kepada Kristus dipersatukan dengan-Nya melalui Pembaptusan.
Namun kemudian laikos, laity dibatasi hanya untuk orang-orang
Kristen biasa bukan menerima tabisan imamt. Konsili Suci
menggambarkan AWAM sebagai orang yg memiliki martabat yg
sama dengan para hierarki atau rohaniwan/i.
Lumen Gentiul (LG) art 31 menjelaskan
tentang AWAM yaitu semua orang beriman
Kristiani kecuali mereka yg termasuk golongan
imam atau status religius yg diakui dalam Gereja.
Jadi kaum beriman Kristiani, yg berkat Baptis telah
menjadi anggota Tubuh Kristus terhimpun
menjadi umat Allah dengan cara mereka sendiri
ikut mengemban tugs kenabian, imamt dan rajawi
Kristus dan dgn demikian sesuai dengan
kemampuan mereka melaksanakan perutusan
segenap umat Kristiani dan seluruh Gereja dan
dunia.
Berdasarkan kutipan Lumen Gentium arti 31 :
AWAM dijelaskan lebih spesifik dalam dua sisi sbb :
 Pertama : Awam adalah bagian umat Allah yagn
memiliki unsur kesamaan dan kebersamaan secara
fundamental memiliki martabat yg sama oleh karena
baptis, maka mengambil bagian dalam tritugas Yesus
Kristus menjadi imam, nabi dan raja.
 Kedua : AWAM adalah anggota umat Allah yang bukan
rohaniwan dan biarawan/i
 Catatan: Teologis awam adalah mereka yang tidak
menerima tabisan suci
 Tipologis awam dimengerti bahwa awam adalah
warga Gereja yg tidak ditabisakan dan juga bukan
biarawan/i.
2.Peranan Kaum Awam
Yang menjadi peranan Kaum Awam memiliki dua
dimensi
a.Kerasulan dalam tata dunia bertugas menemukan Kerajaan
Allahmengusahakan dengan hal-hal duniawai dan
mengaturnya sesuai kehendak Allah.
Contoh : penginjilan dan pengudusan manusia serta
meresapkan dan memantapkan semangat Ijil ke dalam dunia
dalam bidang kerasulan :Kerasulan Hidup berkeluarga,
kerasulan Ideologi, kerasulan Politik, kerasulan sosial
budaya dan pertahanan keamanan dll (tempat pengabdian
dan pelayanan hidup mereka) Dalam dokumen Apstolicam
Actuasitatem (AA) art 2 : Awam sungguh ikutsert
mengemban tuga Kristus sendiri menunaikan bagian mereka
dalam perutusan segenap umat Allah dalam Gereja dan dunia.
Gereja menjadi tanda dan keselamatan dunia; rasul yang
sejati.
Lumen Gentium art 31 : Kaum Awam dipanggil oleh Allah
untuk menjalankan tugas khasnya membangun Kerajaan Allah dan
dibimbing oleh Roh Kudus oleh semangat Injil mereka dapat
menguduskan dunia dari dalam laksana ragi.
b.Kerasulan dalam Gereja
Karena Gereja itu Umat Allah maka memiliki tanggung
jawab membangun Gereja yang dipercayakan kepada hierarki dan
kepada kaum awam sebagai umat Allah juga dituntut untuk
mengambil bagian dalam membangun Kerajaan Allah dalam
tritugas Yesus Kristus yang juga adalah tugas Gereja sbb
Dalam tuga kenabian “ Pewartaan Sabda “ seorang awam
dapat mengajar agama, memimpin kegiatan pendalaman Kitab
Suci, pendalaman iman dll
Dalam tugas imam “ Menguduskan dunia “ seorang awam
dapat memimpin doa/ibadat, memimipin koor menjadi pelayan
altar dll
Dalam tugas gerejawi “ Memimpin dan melayani “ seorang
awam dapat menjadi anggota dewan Paroki, menjadi ketua Liturgi,
ketua KUB dll
3.Hubungan Hierarki dan Awam
Berbicara tentang hubungan antara awam dan hierarki
ada baiknya diperhatikan beberapa hal pokok
Gereja adalah umat Allah. Konsili Vatikan II
menegaskan bahwa semua anggota umat Allah (Hierarki,
biarawan/I dan awam) memiliki martabat yang sama yang b
erbeda peran dan fungsinya.
Setiap komponen Gereja memiliki fungsi yang khas.
Hierarki bertugas “ Memimpin atau melayani “ dan
mempersatukan seluruh umat Allah. Biarawan/I dengan Kaul
(janjinnya) mengarahkan Umat Aallah kepada dunia yg akan
datang (eskatologis) sedangkan awam bertugas merasul
dalam tata dunia dalam keluarga-keluarga dan bidang kerja
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai