KELAS XI
KOMPETENSI DASAR
1.1. Bersyukur pada Allah yang menganugerahkan Gereja
sebagai umat Allah dan persekutuan yang terbuka.
2.1. Bertanggungjawab sebagai anggota Gereja yang merupakan
umat Allah dan persekutuan yang terbuka.
3.1. Memahami Gereja sebagai umat Allah dan persekutuan
yang terbuka.
4.1. Melakukan aktifitas (menuliskan refleksi/doa/puisi/ membuat
kliping berita dan gambar/ melakukan wawancara dengan
tokoh-tokoh umat) tentang Gereja sebagai umat Allah dan
persekutuan yang terbuka.
Uskup
Pada dasarnya Paus adalah seorang Uskup. Paus adalah
pemimpin/kepala Dewan Uskup. Seorang Uskup selalu berkarya
dalam persekutuan dengan para Uskup lain dan mengakui Paus
sebagai kepala. Karya seorang Uskup adalah “menjadi asas dan
dasar kelihatan bagi kesatuan dalam Gereja-Nya (LG 23). Tugas
pokok Uskup di tempatnya sendiri adalah pemersatu. Tugas
hierarki yang pertama dan utama adalah mempersatukan dan
mempertemukan umat. Tugas ini dapat disebut tugas
kepemimpinan dari para Uskup “dalam arti sesungguhnya disebut
pembesar umat yang mereka bimbing”
Kardinal:
Kardinal bukan jabaran hierarkis dan tidak termasuk struktur
hierarkis. Kardinal adalah penasehat dan membantu Paus dalam
tugas reksa harian seluruh Gereja. Mereka membentuk suatu
dewan Kardinal. Jumlah dewan yang berhak memilih Paus
dibatasi 120 orang di bawah usia 80 tahun. Seorang Kardinal
dipilih oleh Paus secara bebas.
Soal PTS
2. Awam
Secara Teologis: Awam adalah umat Allah yang tidak
tertahbis yaitu: Umat biasa dan biarawan/ wati tak tertahbis
(suster, frater/ bruder).
Secara Etimologis: Awam adalah umat Allah selain imam dan
biarawan/wati.
Tugas Awam
Menjalankan tugas kerasulan:
Internal, membangun hidup iman jemaat: misalnya:
menjadi katekis / guru agama, aktif dalam kegiatan
lingkungan dan organisasi gereja di paroki.
Eksternal, membangun tata Dunia. Gereja menjadi tanda
keselamatan dunia. Awam diutus terlibat dalam masyarakat,
dalam karya sosial atau politik.
Hubungan Awam dan Hierarki sebagai Partner Kerja
Awam dan Hierarki memiliki kedudukan yang sama dengan
tugas yang berbeda. Karena itu hubungan yang ideal adalah
hubungan KESALINGAN – Kerja sama
Bagian Ketiga
SIFAT-SIFAT GEREJA
Bagian Keempat
TUGAS-TUGAS GEREJA
A. Doa:
Arti : Doa berarti berdialog atau berkomunikasi dengan
ALlah, sebagai ungkapan iman pribadi atau bersama-sama.
Mengapa kita Berdoa
a. Menjadi kuat : Lukas 22:40 Setelah tiba di tempat itu Ia
berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan
jatuh ke dalam pencobaan
b. Mendapat keselamatan : Matius 24:20 Berdoalah,
supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada
musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
c. Keberhasilan : Matius 7:7. "Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
d. Persatuan dengan Allah : Kisah Para Rasul 22:17
Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang
berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi.
Jenis Doa
Bapa Kami adalah doa singkat yang sempurna. Di dalamnya
mencakup jenis-jenis doa berikut :
a. Doa iman: Bapa kami yang ada di surga
b. Doa Pujian / Kemuliaan : Dimuliakanlah nama-Mu.
c. Doa Pengharapan: Datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
d. Doa Permohonan. Berilah kami rejeki pada hari ini.
e. Doa Tobat. Dan ampunilah kesalah kami, seperti kami
pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
f. Doa permohonan / harapan: Dan janganlah masukan
kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari
yang jahat.
B. Sakramen:
Pengertian :
a. Asal kata : Sakramen berasal dari kata 'mysterion'
(Yunani), yang dijabarkan dengan kata 'mysterium' dan
'sacramentum' (Latin). Sacramentum dipakai untuk
menjelaskan tanda yang kelihatan dari kenyataan
keselamatan yang tak kelihatan yang disebut sebagai
'mysterium'.
b. Kitab Suci : Dasar pengertian sakramen sebagai misteri/
'mysterium' kasih Allah, yang diterjemahkan sebagai
"rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad... tetapi yang
sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya" (Kol
1: 26, Rom 16:25). Rahasia/ 'misteri' keselamatan ini tak
lain dan tak bukan adalah Kristus (Kol 2:2; 4:3; Ef
3:3) yang hadir di tengah-tengah kita (Kol 1:27).
c. Katekismus : mengutip perkataan St. Leo Agung :, "apa
yang tampak pada Penebus kita, sudah dialihkan ke dalam
misteri-misteri-Nya"/ sakramen-sakramen-Nya.
Jadi Sakramen adalah: Tanda yang kelihatan untuk rahmat
Allah yang tidak kelihatan; sebagai sarana keselamatan,
untuk menguduskan, membangun tubuh Kristus dan
akhirnya mempersembahkan ibadah kepada Allah
(Sacrosanctum Consilium Art 59).
1. Babtis :
a. Makna :
Menghapus dosa dan dosa asal.
Secara resmi diterima / dilantik sebagai anak Allah.
Secara resmi/ sah diterima sebagai anggota gereja.
b. Materi : Air
c. Forma/rumusan: Aku membabtis engkau dalam nama Bapa,
Putera dan Roh Kudus.
d. Pemberi : Imam dan umat yang telah dibabtis dalam situasi
darurat.
2. Tobat:
a. Makna:
Pemulihan hubungan pribadi dengan gereja / sesama.
Pemulihan hubungan pribadi dengan Tuhan.
Penyembuhan luka batin karena perasaan bersalah /
berdosa.
b. Materi: berkat dan tanda salib dari Imam.
c. Forma : Atas nama Allah dan Gereja aku melepaskan
Engkau dari dosamu, pergilah dalam damai, dan jangan
berbuat dosa lagi.
d. Pemberi : Imam yang diberi wewenang oleh Uskup.
3. Ekaristi
a. Makna:
Persatuan dengan Yesus Kristus
Pengampunan dosa.
Persekutuan dengan semua jemaat Allah.
Puncak perayaan iman.
Merayakan kembali pengurbanan Kristus di Salib.
b. Materi : Roti murni dan Anggur tak beragi.
c. Forma :
Ambillah dan makanlah, inilah tubuhku.
Ambillah dan minumlah, inilah darahku, darah perjanjian
baru dan kekal yang tumpahkan bagimu dan bagi
semua orang untuk pengampunan dosa.
Lakukanlah ini sebagai peringatan akan daku.
d. Pemberi : Imam.
4. Krisma :
a. Makna:
Gereja mengakui pribadi telah dewasa dalam iman.
Siap menerima tugas-tugas gereja, dan menggunakan
karunia-karunia Roh Kudus sebagai imam, nabi dan
raja.
Menerima Roh Kudus untuk tugas perutusan
b. Materi : Minyak Krisma (minyak zaitun murni).
c. Forma : Terimalah Roh Kudus.
d. Pemberi : Uskup atau bersama pastor yang diberi
wewenang oleh Uskup.
5. Perkawinan
a. Makna :
- Arti perkawinan katolik menurut KHK1983 kan.1055 §1
adalah perjanjian (foedus) antara seorang laki-laki dan
seorang perempuan untuk membentuk kebersamaan
hidup. Latar belakang definisi ini adalah dokumen Konsili
Vatikan II, Gaudium et Spes §48). GS dan KHK tidak lagi
mengartikan perkawinan sebagai kontrak. Bertujuan
untuk :
a) Bonum vitae – kebaikan hidup bersama pasangan.
b) Bonum prolis – terbuka terhadap kelahiran anak dan
kebaikan hidup mereka.
c) Bonum Coniugum: membentuk kebersamaan hidup.
b. Sifatnya : Monogami, sacramental dan tak terceraikan.
c. Forma : Janji perkawinan.
d. Materi : Ucapan janji dengan meletakan tangan di atas Kitab
Suci dan Stola Imam.
e. Pemberi : Suami + Istri di hadapan saksi dan Imam.
6. Imamat :
a. Arti : Imamat berasal dari nama kitab ketiga kitab
Taurat: Kejadian –Keluaran– Imamat – Bilangan – Ulangan.
Dalam bahasa Ibrani, imamat adalah wagyra = Ia
memanggil (Imamat 1:1). Isi pokok kitab ini adalah perintah
Allah kepada Musa di gunung Sinai untuk umat Israel, yaitu
tentang kesucian Tuhan, dan bagaimana manusia harus
hidup dan beribat agar dapat memelihara hubungan yang
baik dengan Tuhan.
b. Makna : Sakramen imamat diberikan kepada seorang
diakon untuk resmi menjadi imam, pemimpin dan gembala
umat yang tugas utamanya adalah menjaga kekudusan
kawanannya dan menjaga kesatuan Gereja.
c. Materi : Urapan minyak tahbisan dan penumpangan tangan
Uskup.
d. Forma : Doa pentahbisan.
C. Sakramentalia
Sakramentalia adalah berkat suci yang diberikan Tuhan
melalui gerejanya pada orang atau barang / benda yang kemudian
menjadi suci yang di dalamnya menjadi tanda berkat Allah. Dalam
Kisah Para Rasul 19:12 diceritakan kekuatan benda / barang
yang telah dikuduskan tersebut : “Bahkan orang membawa sapu
tangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan
meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit
mereka dan keluarlah roh-roh jahat.”
Berikut jenis sakramentalia :
Pemberkatan orang, benda/ barang, alat rohani :
pemberkatan ibu hamil, anak-anak, orang yang berulang
tahun, berkat menghadapi ujian, motor / mobil baru, rumah,
patung, Rosario, kitab suci, dll.
Pemberkata dalam arti tahbisan rendah : pemberkatan
untuk orang atau benda untuk keperluan liturgis. Misalnya,
pemberkatan / tahbisan lector akolit, katekis, prodiakon,
kapel, gereja, lonceng gereja, altar, minyak suci, air babtis,
dll.
D. Devosi
Devosi (latin : devotion = penghormatan) adalah bentuk-bentuk
penghormatan atau kebaktian khusus kepada rahasia
kehidupan Yesus, misalnya devosi (penghormatan) kepada
Hati Kudus Yesus, devosi kepada Allah yang maha Rahim,
jalan salib, Devosi kepada Sakramen Maha Kudus. Atau devosi
kepada orang-orang kudus, misalnya devosi kepada Bunda
Maria, kepada santa-santo pelindung.
Pelaku Kerygma
1. Magisterium.
Gereja katolik memiliki kelompok tertahbis (hirarki) yang
memiliki wewenang mengajar. Mereka punya kuasa untuk
mengajarkan iman dan kesusilaan. Semua umat kini boleh saja
menafsir kitab suci, namun hanya merekalah yang dapat
mengajarkan, atau mengesahkan bahwa ajaran iman
seseorang (awam) dapat diterima. Magister – pengajar/ doctor.
Magisterium : wewenang mengajar.
2. Pewarta Sabda.
Para pewarta adalah termasuk kaum awam. Mereka diberikan
mandat dan kemampuan oleh magisterium untuk
mengajar. Mereka adalah:
a. Para pengkotbah dalam ibadat-ibadat ,
b. Para katekis, umat dengan pelbagai latar belakang
pendidikan dan pekerjaan yang mau terlibat sebagai
penggerak umat dan masyarakat untuk mengenal Kristus
dan atau hidup menurut ajaran Kristus.
c. Guru Agama : mereka yang diakui oleh pemerintah dan
gereja, memiliki pengetahuan yang baik tentang iman
Katolik dan Kitab Suci, serta tradisi gereja.
Pekerja Pelayan
Orientasinya adalah uang Oritentasinya Berkat
Bahagia jika jabatan / gaji Bahagia jika dirinya makin
naik. berarti untuk orang lain.
Kerja berdasarkan jam Siap sedia kapan pun
kerja. dibutuhkan.
Kemajuan perusahan / Kebahagiaan orang lain
usaha berarti berarti kemuliaan Tuhan
kesejahteraan pekerjanya. dan kebagiaan batin
pribadi.
Saya harus mendekati Saya mendekati mendekati
orang lain sebab saya orang lain sebab mereka
membutuhkan mereka. membutuhkan saya.
Saya harus mendapatkan Mereka harus
apa yang mereka punya. mendapatkan apa yang
saya punya.
Harus selektif memilih Semua orang patut
patner atau sasaran pendapat pelayanan,
pelanggan. Jauhi yang terutama yang tidak
tidak berdaya / miskin. berdaya / miskin