Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AGAMA KATOLIK

KELOMPOK 1

OLEH:

AFIA JESSICA AMETEMBUN

VERONICA FRANSISCA MADO

Fakultas Pertanian

Universitas Patimura Ambon

2022
HAKIKAT GEREJA

1. ARTI KATA GEREJA DAN PENDIRI GEREJA


Kata "Gereja" yang berasal dari kata Igreja dibawa ke Indonesia oleh para misionaris Portugis.
Kata tersebut adalah ejaan Portugis untuk kata latin ecclesia, yang ternyata berasal dari bahasa
Yunani, ekklesia. Kata Yunani itu sebetulnya berarti "kumpulan" atau "pertemuan" atau "rapat".
Namun, ekklesia bukan sembarang kumpulan, melainkan kelompok orang yang sangat khusus. Untuk
menonjolkan kekhususan itu dipakailah kata asing itu, kadang-kadang dipakai juga kata "jemaat" atau
"umat".Tetapi, perlu diingat bahwa jemaat ini sangat istimewa. Maka lebih baik memakai kata
"Gereja" saja, yakni "ekklesia". Kata Yunani itu berasal dari kata yang berarti "memanggil". Jadi
Gereja adalah umat yang dipanggil dan Tuhan

Siapa Yang Mendirikan Gereja?.


Dalam Matius 16 : 18 - 19 mengatakan bahwa " Dan Akupun berkata kepadamu : Engkau adalah
petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat didunia ini akan
terikat di Surga dan apa yang kau lepaskan didunia ini akan terlepas di Surga. Ayat ini memberikan
kesaksian bahwa Yesus Kristuslah pendiri Gereja serta Ia Sendirilah yang menjadi kepala Gereja.
Kristus bukan hanya menjadi kepala gereja melainkan menjadi kepala atas segala sesuatu yang ada
sebab segala sesuatu telah diletakan dibawah tumpuan kaki-Nya (Ef. 1 : 22 - 23)

2. MODEL MODEL GEREJA


Hakikat gereja dapat ditelusuri dalam.pandangan teologis tentang gereja yang sangat dipengaruhi
oleh pandangan para bapa gereja ( pada abad ke-3). Pandangan teologis tentang gereja dapat
terangkum dalam 7 model gereja yaitu :
1. GEREJA SEBAGAI SAKRAMEN HIDUP ILAHI
Ide pokok dari gereja sebagai sakramen hidup Ilahi ialah bahwa Allah sendiri
merupakan sumber hidup manusia ia memberikan kehidupan kepada manusia Meskipun
mereka sering kali menolak kebaikan hati Allah namun Allah menembusnya melalui Yesus
Kristus putranya. wafat dan kebangkitan Kristus itu kemudian menjadi sumber hidup yang
baru yang mendamaikan manusia dengan Allah dan mendamaikan manusia dengan
sesamanya. Dengan demikian Yesus Kristus dapat disebut Sakramen Dasar bagi seluruh
keselamatan dan menjadi sumber serta puncak iman kristiani. Dalam gereja Kristus hadir
melalui tanda dan sabda. Dalam gereja model ini Imam lah yang menjadi pusat sedangkan
Iman umat beriman menerima ke-7 sakramen itu . dapat dilihat bahwa Imam disini sebagai
pelaku utama dalam pembangunan gereja.
Terdapat dua pengecualian pada pemberian sakramen yang pertama yaitu sakramen
pembaptisan dapat diterimakan oleh seorang pembuka Jemaat atau dalam keadaan darurat
oleh setiap awam dan yang kedua pada sakramen perkawinan, seorang pemuka jamaat atau
diakon dapat menjadi saksi kalau iman tidak ada. Karakteristik dari gereja model ini yaitu
bahwa Allah sendiri merupakan sumber hidup manusia dan puncak iman kristiani. Melalui
ke-7 Sakramen,keselamatan ilahi dianugerahkan ke manusia pasa saat-saat hidup tertentu.
2. GEREJA SEBAGAI INSTITUT HIERARKI
Dalam model ini gereja sebagai lanjutan dari hidup dan karya Yesus Kristus. Dengan
kata lain Yesus Kristus bertindak dalam gereja-Nya melalu 3 fungsi yaitu
mengajar,menguduskan dan memimpin yang berasal dari Kristus sendiri. Ia yang
mengajarkan jalan, kebenaran dan hidup menuju Allah. Gereja pada masa ini memndang
dirinya sebagai pelanjut karya Kristus dan partisipasi manusia dalam karya pembangunan iru
harus mengikuti saluran hierarkis. Paus para Uskup dan para Imam mengambil bagian dalam
imamat Kristus melalui sakramen imamat untuk melayani umatnya. Dengan partisipasi kaum
awam mereka memimpin dan melayani baik dalam maupun diluar gereja.
3. GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH
Di masa perjanjian baru Yesus membentuk suatu umat Israel baru" yang terdiri dari
Yahudi dan non-Yahudi dikumpulkan mereka semua di dalam gereja dan dibina menurut
pengajaran dan teladan hidup Kristus sendiri, oleh para Uskup dan para imam dengan
partisipasi dari biarawan/i dan kaum Awam .umat Allah itu hanya dibina dan dituntun dan
bukan dikuasai sebab pengembalaan adalah pelayanan dan bukan kekuasaan.
Umat Allah itu bersifat dinamis ikut mengalami kejayaan maupun hari-hari kelam
Seiring berjalannya waktu yaitu juga dalam perebutan bersama kerajaan-kerajaan itu gereja
sendiri pun ikut mengalami perpecahan di dalamnya sehingga terdiri atas berbagai
denominasi. karakteristik atau inti dari gereja sebagai umat Allah yaitu gereja model ini
menjelaskan bahwa umat sendirilah yang menjadi pelaku utama dalam berbagai macam
pelayanan hierarki tetap ada namun mereka tetap dalam semangat pelayanan.
4. GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN / KOMUNIO
Gereja model persekutuan dipahami dalam arti yang terbatas seperti gereja pada masa
para rasul Di mana mereka berkumpul di rumah Mereka masing-masing mendengarkan
firman Tuhan, makan perjamuan bersama, mengunjungi zina, memecah roti, saling berbagi
suka duka, uang dan harta milik mereka dalam kegembiraan dan kesederhanaan. Gereja
sebagai persekutuan ini merupakan kesatuan kecil dengan lingkup kecil di mana orang saling
mengutarakan hubungan personal secara langsung. Di sini orang akan bertemu sebagai rekan
seiman dan sebagai manusia yang sama. Contoh model umat Allah yaitu seperti pembagian
Paroki atau stasi. Yang menjadi unsur penting dalam gereja model ini adalah munculnya
kelompok-kelompok kecil secara spontan. Yang ditekankan ialah peran serta sumbangan dari
semua anggota. tentu saja ada pemimpin namun kepemimpinan di sini tergantung pada
penerimaan oleh kelompok. Karakteristik atau inti dari gereja model ini yaitu kesatuan-
kesatuan kelompok kecil dengan lingkup kecil di mana orang saling mengutarakan hubungan
personal secara langsung seperti contoh pembagian stasi/Paroki dan rukun.
5. GEREJA MISIONER/EKUMENIS
Gereja model misioner memfokuskan perhatiannya pada pelayanan gereja kepada dunia.
Pelayanan gereja akhir-akhir ini Baik Katolik maupun Protestan memberikan perhatian besar
pada pelayanan kepada dunia. Pelayanan yang diberikan bukan hanya dalam bentuk
"diakonia" saja melainkan ikut bekerja sama dengan berbagai pihak yang hendak baik
mencari solusi bagi penyebab munculnya struktural sosial yang tidak adil, berbagai dampak
perkembangan dunia modern yang mengakibatkan munculnya berbagai problem masyarakat
dan berbagai kegiatan sosial karitatif lainnya. Karakteristik dari gereja model ini bukan
mengarah ke jemaat gerejanya tetapi lebih kearah pelayanannya ke dunia.
6. GEREJA : TUBUH KRISTUS
Dalam 1 Kor 12 : 13 Rasul Paulus menjelaskan bahwa semua orang yang telah dibaptis,
baik orang Yahudi maupun non-Yahudi baik budak maupun orang Merdeka semuanya adalah
satu tubuh dan minum dari satu roh. Dengan ini Rasul Paulus sebenarnya ingin
mengungkapkan tentang kesatuan Jemaat bahwa meskipun ada begitu banyak karunia
pelayanan, namun gereja itu satu. Selanjutnya dalam Ef. 1 : 23 Paulus menyatakan bahwa
Jemaat adalah tubuh Kristus. Dialah pemersatu Jemaat. Dialah kepala atas gerejanya (bdk.
Ef. 4 : 16). Karakteristik dari gereja tubuh Kristus yaitu bahwa semua orang yang telah
dibaptis adalah satu tubuh dan minum dari satu roh. begitu banyak karunia pelayanan namun
gereja itu satu.
7. GEREJA : BAIT ROH KUDUS
Bait Allah merupakan tempat pertemuan antara Allah dengan manusia. Perjanjian baru
mengajarkan bahwa Bait Allah itu adalah Kristus sendiri . Umat beriman diajak untuk
mengambil bagian dalam kehidupan awal Tritunggal melalui gereja. Dengan merayakan
perayaan - perayaan liturgis umat beriman diharapkan membangun dirinya menjadi Bait Suci
tempat kediaman Allah dalam Roh.

4. TANGGUNG JAWAB ANGGOTA GEREJA


1. GEREJA ADALAH KITA SEMUA
Gereja sering disamakan saja pada pemimpin gereja, yakni Uskup para imam dan kaum
biarawan biarawati. Ini adalah pandangan yang keliru.Gereja adalah kita semua umum.
Uskup, Imam,biarawan biarawati dan umat. sebenarnya yang dimaksudkan itu adalah
pendapat kebijakan atau petunjuk pemimpin gereja tetapi gereja bukan hanya terdiri dari
para pemimpin itu melainkan kita semua orang Katolik adalah warga Gereja Katolik..l
2. KLERUS DAN AWAM
Sejak terjadi perpecahan besar pada abad ke-16, dalam gereja Katolik muncul suatu
perbedaan yang ketat antara dua golongan umat yakni golongan klerus dan golongan kaum
awam kaum. klerus diserahi hak dan kewajiban untuk mengajar menguduskan dan
memimpin sedangkan kaum awam diajar dikuduskan dan dipimpin.
Pemisahan yang tepat dalam tugas dan tanggung jawab antara kaum klerus dan kaum
awam mulai ditinjau kembali sesudah vatikan kedua. Peninjauan kembali akhirnya
memunculkan kesadaran baru bahwa partisipasi kaum awam dalam pelayanan dan
pengabdian bukan hanya dibuat untuk a membantu kaum awam dan hierarki tetapi
pelayanan atau alam ini dibuat tugas tanggung jawab yang dikembangkan kepada semua
orang beriman Kristiani berdasarkan pemandian suci..
Perbedaan kaum klerus dan kaum awam itu tampak pada pentahbisan jadi dimana
kaum klerus itu adalah merujuk pada pentahbisan dimana yakni diakon Imam Uskup yang
memiliki tugas khusus dalam praktik keagamaan Nah kalau misalnya kaum awam itu
kebalikan dari kaum klerus itu yaitu umat Allah yang tidak menerima pentahbisan.

5. BANYAK ANGGOTA TAPI SATU TUBUH


Banyak anggota tetapi satu tubuh banyak anggota tetapi satu tubuh itu artinya bahwa dalam
keadaan apapun kita semua adalah umat Allah. kita tetap ada dalam satu tubuh yakni Kristus itu
sendiri.
seperti pada contoh di mana ada dua orang berkumpul di situ kita akan bersama-sama
dengan dia. Dalam 1 Korintus 12: ayat 20-22 memberi contoh bahwa, kepala dan kaki dan tangan
tidak bisa menyangkal satu sama lain dimana tanpa tubuh mereka tidak bisa apa-apa.

6. GEREJA SETEMPAT DAN PAROKI


1. GEREJA SETEMPAT
Disini Uskup bersama dengan paus mewakili seluruh gereja dalam ikatan Damai Cinta
Kasih dan persatuan hal ini menunjukkan bahwa gereja Kristus itu sungguh hadir dalam diri
Jemaat gereja atau orang-orang beriman setempat Jadi tanpa ukur tentu tidak ada gereja
setempat Uskup lah yang menjadi pembentuk gereja setempat menawarkan ta'ala mewartakan
setelah merayakan ekaristi dan sakramen sakramen lain.
2. PAROKI
Ada mulanya penggbalaan dan pelayanan terhadap gereja setempat berada dalam tangan
uskup dan para imamnya. ra imam itu tinggal di kota dimana uskup menetap.kemudia.
mereka diutus oleh uskup nya untuk merayakan EKARISTI dan asakramen" serta
mewartakan firman di pelosok".setelah menunaikan tugas para imam kembali lagi ke kota
dimana uskup berada . Pada abad ke 3 mulai ada imam" yang menetap di pelosok" untuk
melayani dan menggembalakan umat di situ. Inilah cikal bakal munculnya paroki".
Secara yudiris , Paroki adalah suatu bagian dari gereja setempat atau Keuskupan dengan
tempat ibadah gembala atau Pastor dan umat sendiri. inilah bentuk lahir dari Paroki tetapi
batin Paroki itu jauh lebih penting. Paroki adalah sel terkecil dari tubuh mistik Kristus dan
masalah setempat. dalam Paroki kaum beriman menampakan dan mewujudkan gereja
persatuan bangsa yang tidak dibangun atas dasar hak-hak dan kewajiban-kewajiban
melainkan mereka bekerja atas dasar cinta kasih dan pengabdian.
1. PAROKI ADALAH SUATU PERISTIWA
Peristiwa yang dimaksud yakni sedang terjadi selalu hidup selalu muncul dan
tidak pernah akan selesai. Oleh karena itu janganlah disangka bawah kalau tidak ada
Pastor Paroki tetap gedung gereja yang permanen pada orang yang beriman yang
sudah di permandian kan. selalu itu baru untuk bentuk lahirnya sebuah paroki-paroki
yang sesungguhnya adalah suatu persatuan umat Allah setempat dalam ikatan cinta
kasih dan pengabdian yang nyata dalam kehidupan setiap hari.
2. PERSATUAN HIDUP PAROKI TAMPAK PADA PERAYAAN EKARISTI
Dalam perayaan ekaristi, umat Paroki menyatakan diri sebagai suatu
persekutuan umat beriman di mana Kristus mengundang umat Paroki ikut dalam
perjamuan nya untuk dipersatukan dengan nya sebagai perayaan persatuan umat
Allah tempat ekaristi adalah perlambang perjamuan abadi di surga di mana
diharapkan persatuan umat beriman dengan Kristus dan satu sama lain Di dunia ini
dan terus-menerus dilanjutkan di surga.
Ekaristi adalah perjamuan makan rohani keluarga Allah dimana Kristus sendiri
kelihatan dalam diri imannya. Dalam keluarga yang baik semua anggota bersatu
dalam cinta kasih dan semangat saling mengabdi dan membahagiakan. Demikian
pula mengikuti perayaan ekaristi Kudus, kaum beriman hendaknya menyadari
mereka diundang pada perjamuan Tuhan Justru untuk menciptakan dan
menempatkan persatuan cinta dan pengabdian.
Oleh karena itu hendaknya mereka membuang dari hatinya rasa Kebencian
Dendam perselisihan Iri hati dan pikiran serta sikap Acuh Tak Acuh terhadap
saudara-saudara seima. persatuan umat Paroki dalam perayaan ekaristi hendaknya
lewat berdoa dan menyanyi bersama-sama menciptakan suasana tenang dan hormat
sehingga Sabda Tuhan yang diwartakan dapat menghasilkan buah sebanyak-
banyaknya.
3. PERSATUAN CINTA KASIH DAN PENGABDIAN DINYATAKAN DALAM
HIDUP SEHARI-HARI
Seperti yang terjadi dalam setiap keluarga Paroki sebagai umat Allah atau
gereja setempat juga Mengalami berbagai peristiwa baik suka maupun duka sangat
diharapkan supaya sebagai saudara seiman umat Paroki itu saling meneguhkan dan
menghibur anggota parokinya yang ditimpa kemalangan dan ikut bersukacita dengan
mereka yang bersukacita mereka tidaklah mungkin semua umat Paroki menyatakan
persatuannya pada saat-saat tersebut. Namun, sekurang-kurangnya mereka yang
tinggal berdekatan dalam satu basis umat rukun dengan orang yang mengalami
peristiwa yang menggembirakan atau menyedihkan tersebut dapat secara terang-
terangan menyatakan ikut bergembira atau berduka umat Paroki juga dapat
menyatakan cinta kasih dan pengabdiannya melalui perhatian kepada orang miskin
orang sakit orang lanjut usia atau orang yang juga kesepian atau merasa diri asing
sebagai orang pindahan baru.
Jadi sebagai umat beriman Kristiani yang baik umat Paroki senantiasa
membuka hatinya bagi semua orang tanpa batas karena cinta dan pengabdian kerja
sendiri meliputi segala orang tanpa kecuali.

JIKA ADA YANG MERASA KELEBIHAN, MOHON DI CEK KEMBALI KARENA UANGNYA PAS.
DAN JIKA ADA KEKURANGAN MOHON DI MAAFKAN KARENA KAMI HANYALAH MANUSIA
BIASA YANG TIDAK LUPUT DARI KATA DOSA,SEKIAN DAN TERIMA KASIH SELANUTNYA
ADA AKSI KRITIK DAN SARAN SERTA DISKUSI.

Anda mungkin juga menyukai