Anda di halaman 1dari 13

BAB I

GEREJA
PENGANTAR
1. Kehidupan Gereja tidak semua diketahui
sekarang ini, sebagian masih merupakan
misteri.
2. Gereja adalah sebuah organisasi dan Gereja
hanya memiliki arti jika dilihat sebagai karya
Roh.
3. Kegiatan Gereja yang tidak dijiwai oleh Roh
hanyalah kegiatan duniawi.
Sekilas Perjalanan Hidup Gereja
1. Sudah mulai sejak Perjanjian Lama, yaitu Bangsa Israel. Langkah
paling jelas ketika Yesus memanggil Para rasul yang di kemudian
hari menjadi saksi karya Yesus.
2. Petrus sebagai ketua.Yesus mengutus Roh Kudus. Walaupun banyak
dosa melekat pada Gereja, namun Roh Kudus selalu membimbing.
3. Sampa sekarang tetap ada kegiatan Gereja yang kurang dijiwai Roh.
Roh Kudus tetap selalu bekerja sehingga sampai dengan sekarang
Gereja tetap ada.
4. Dalam struktur hierarki Gereja pun (Paus, uskup, Imam), rohaniwan
maupun kaum awam Karya Allah tetap berlangsung terus
walaupun tidak sempurna karena kelemahan manusia.
Keselamatan Gereja bukan hanya untuk anggota Gereja saja tetapi
untuk umat manusia di dunia.
ARTI GEREJA

Penulisan
1. gereja: Gedung atau bangunan.
2. Gereja: kumpulan orang-orang yang percaya
kepada Kristus.
ISTILAH GEREJA

1. Istilah Gereja dari kata Yunani ekklesia.


2. Istilah Gereja Indonesia oleh para misionaris
dari Portugis dengan istilah igreja (ejaan
Portugis), dari kata latin ecclesia.
MAKNA GEREJA

1. Gereja sebagai Umat Allah

2. Gereja sebagai Tubuh Kristus

3. Gereja sebagai Bait Roh Kudus

4. Gereja sebagai Misteri dan Sakramen

5. Gereja sebagai Communio


GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH

1. Kata Umat Allah sedikit rancu jika dimengerti secara duniawi.

2. Secara rasional mengatakan bahwa di dunia tidak ada Allah yang mempunyai

umat.

3. Kata Umat Allah” hanya bisa dimengerti dalam dimensi iman/rohani.

4. Gereja sebagai umat Allah dilihat sebagai perwujudan karya Allah yang konkret

yaitu Allah yang hadir dalam sejarah keselamatan umat manusia, di sini dan

saat ini.

5. Gereja sebagai umat Allah memiliki arti bahwa di tengah kenyataan duniawi kita

sehari-hari ada kenyataan rohani. Setiap umat/orang yang percaya kepada Allah

membiarkan hidupnya dipimpin oleh Allah.


GEREJA SEBAGAI TUBUH KRISTUS
1. Paulus mengambarkan relasi antar anggota Gereja atau jemaat seperti

“tubuh”.

2. Tubuh saling membutuhkan satu sama lain. Melalui gambaran “tubuh” Paulus

mau mengungkapkan kesatuan jemaat..

3. Paulus menggambarkan bahwa “mata” tidak bisa berkata kepada tangan:

“Aku tidak membutuhkan engkau, dan kepala tidak dapat berkata kepada

kaki: Aku tidak membutuhkan engkau“. Sebab tubuh tidak terdiri dari satu

anggota, tetapi atas banyak anggota.

4. Paulus menyimpulkan bahwa semua adalah Tubuh Kristus dengan Kristus

sebagai Kepala dan kita adalah anggota Tubuh Kristus.


GEREJA SEBAGAI BAIT ROH KUDUS

1. Dalam hati setiap orang (anggota Gereja) ada Bait Roh Kudus sebagai tempat bertemunya
manusia dengan Tuhan.
2. Ditegaskan Paulus “tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah
diam di dalam kamu?” (1Kor 3:16)
3. Bait Allah berarti tempat pertemuan dengan Allah, dan menurut ajaran Perjanjian Baru, Allah
itu adalah Kristus (Rm 3:25).
4. Gereja mendorong umat beriman agar dengan perayaan liturgi setiap hari selalu
membangun diri ”menjadi bait suci dalam Tuhan, menjadi kediaman Roh, sampai mencapai
kedewasaan iman.
5. Gereja bukanlah Bait Allah yang mandeg/mati seperti bangunan. Gereja itu Bait Allah yang
hidup dan berkembang. Gereja “dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, degan Yesus
Kristus sebagai batu penjuru”.
GEREJA SEBAGAI MISTERI DAN SAKRAMEN

1. Kata misteri berasal dari kata Yunani mysterion.

2. Kata sakramen berasal dari kata latin sakramentum.

3. Kata misteri dipakai terutama untuk menunjuk pada segi illahi di mana
rencana dan karya keselamatan Allah dipandang sebagai sesuatu yang
tersembunyi. Contoh keselamatan akan masuk ke Surga/hidup kekal.

4. Sakramen lebih menunjuk pada aspek insani/manusiawi yaitu suatu


pandangan bahwa karya keselamatan Allah telah nyata dalam setiap
sejarah, pengalaman maupun keadaan baik yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, yang kelihatan. Contoh roti dan anggur dalam misa.
GEREJA SEBAGAI
COMMUNIO/PERSEKUTUAN
1. Communio merupakan terjemahan bahasa Latin dari kata
Yunani koinonia yang artinya persekutuan.

2. Roh Kudus yang membagi-bagikan karunia dalam


persekutuan.

3. Gereja memperhatikan relasi dengan umat beragama lain.

4. Gereja masuk dalam kehidupan budaya setempat, memakai


hal posifif yang ada di daerah setempat.
GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN PARA KUDUS

1. Orang yang disebut persekutuan para kudus


adalah orang yang berpartisipasi dalam hal-
hal kudus.
2. Persekutuan Para Kudus dalam Gereja yaitu
di Surga/Gereja Jaya, di api penyucian, dan di
dunia/Gereja berjuang.
3. Penjamin keutuhan Gereja dalam
persekutuan Roh Kudus adalah Roh Kudus
sendiri.
Selamat Belajar

Tetap Bersemangat!

Anda mungkin juga menyukai