Anda di halaman 1dari 11

Pelajaran 1

Materi: Arti dan Makna Gereja


Tujuan:
1. Agar peserta mengerti arti dan makna Gereja sebagai Tubuh Kristus dan umat Allah.
2. Agar peserta mengerti konsekuensi (akibat) Gereja sebagai umat Allah dan sebagai Tubuh
Krsitus.

Pokok Pikiran
- Kata Gereja berasal dari bahasa latin ecclesia; bahasa yunani ekklesia.
- Gereja mempunyai arti kumpulan atau pertemuan. Pertemuan atau kumpulan yang
dimaksudkan ialah umat yang dipanggil Tuhan.
- Pengertian Gereja menurut kitab suci.

a. Gereja sebagai Tubuh Kristus.


Pembaptisan telah menjadikan kita menjadi serupa dengan Kristus sebab kita semua yang
telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh (bdk. 1Kor 12:13). Demikianlah dengan
memberikan Roh-Nya, Kristus secara misteri menjadikan kita tubuhNya. Di dalam tubuh itu hidup
Kristus mengalir kepada semua orang beriman, yang oleh sakramen-sakramen dipersatukan secara
misteri tetapi nyata dengan Kristus yang telah menderita dan dimuliakan (bdk. LG 7a).
Dalam susunan Tubuh Kristus itu terdapat keanekaragaman anggota dan tugas. Dengan
gambaran “tubuh”, Paulus mau menyampaikan bahwa didalam Gereja terdapat kesatuan jemaat
meskipun ada aneka tugas dan pelayanan. Paulus menegaskan “Kamu semua adalah tubuh Kristus
dan kamu masing-masing adalah anggotanya (1Kor 12:27). Sebab tubuh tidak terdiri dari satu
anggota tetapi atas banyak anggota. Demikian pun Gereja, meskipun terdiri berbagai banyak orang,
bermacam-macam suku, beraneka macam tugas yang dimiliki oleh setiap orang namun mereka
tetap satu kesatuan yaitu menjadi satu tubuh dengan Kristus sebagai kepala.
Paulus menggambarkan Gereja sebagai “tubuh” dengan Kristus sebagai kepalanya. Sama
seperti tubuh manusia yang terdari dari kepala, tangan, kaki, mata, rambut, mulut, lidah dan lain lain
demikian pun Gereja. Tubuh manusia itu satu namun terdiri banyak anggota. Mereka mempunyai
tugas dan peranan yang berbeda. Mata untuk melihat, tangan untuk meraba, hidung untuk mencium,
kaki untuk berjalan. Bagian-bagian tubuh manusia itu meskipun mempunyai tugas dan peranan yang
berbeda-beda namun tetap menjadi satu kesatuan. Bagian-bagian tubuh itu tidak pernah
mempersoalkan tugas dan peranan yang mereka terima sebab meskipun berbeda tetap satu
kesatuan.

b. Gereja sebagai Umat Allah.


Umat Allah berarti umat yang dipilih oleh Allah (Im 26:12) dan dikhususkan bagi Allah (Kel
19:5). Sejak semula Allah berkehendak menguduskan dan menyelamatkan kita, bukan terpisah-pisah
melainkan dalam hubungan kita satu sama lain sebagai umat Allah, oleh sebab itu Gereja Kristus
mempersatukan kita supaya memperoleh keselamatan.
Pengertian umat Allah mempunyai ciri kas sebagai berikut.
a. Umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah sendiri. Umat Allah adalah
umat yang dipilih oleh Allah (Im 26:12) dan dikhususkan bagi Allah (Kel 19:5). Panggilan
menjadi umat Allah bukan terjadi karena usaha manusia melainkan rahmad Allah sendiri
sebagai bukti cinta kasihNya kepada manusia supaya memperoleh keselamatan.
b. Umat Allah dipanggil dan dipilih Allah untuk melakukan misi tertentu , yaitu
menyelamatkan dunia.
c. Hubungan antara Allah dan umatNya dimeteraikan oleh suatu perjanjian. Umat harus
menaati perintah-perintah Allah dan Allah selalu menepati janji-Nya.
d. Umat Allah selalu dalam perjalanan demi memperoleh keselamatan yang dijanjikan Allah.

Panggilan menjadi umat Allah merupakan rahmad yang diberikan Allah kepada manusia.
Kristuslah yang memperoleh Gereja melalui darahNya, menjiwainya dengan RohNya dan
melengkapinya dengan sarana-sarana yang berguna untuk membina suatu kesatuan kemasyarakatan
yang nampak. Umat yang dipilih Allah mengarahkan seluruh hidupnya kepada Yesus Kristus
sebagai pencipta keselamatan yang mempersatukan seluruh umat melalui Gereja-Nya.
Gereja sebagai umat Allah mempersatukan seluruh umat yang dipilih Allah melalui
sakramen permandian dan sakramen penguatan. Melalui sakramen permandian dan penguatan
(krisma) seluruh umat Allah memiliki martabat dan kewajiban yang sama yaitu hidup sebagai
anggota Tubuh Kristus, yang mempunyai tugas dan peranan yang berbeda namun mempunyai tujuan
yang sama.
Panggilan menjadi umat Allah bersifat personal (pribadi) dan komuniter (bersama). Personal
(pribadi) berarti masing-masing orang harus mempertanggungjawabkan panggilannya dihadapan
Allah melalu peristiwa-peristiwa hidup yang dialami setiap hari. komuniter berarti kita
memperjuangkan dan menghidupi iman kita dalam kesatuan dan kebersamaan dengan saudara-
saudari seiman. Oleh karena itu panggilan menjadi umat Allah bukanlah menjadi tanggungjawab
pribadi saja melainkan menjadi tanggungjawab bersama sebagai kesatuan orang beriman.
Singkatnya Gereja hendaknya bersatu dengan umat, namun untuk menjadi Gereja yang
menyatu dengan umat ada beberapa hal yang harus disadari oleh para anggotanya misal:
a. Bagi Pemimpin Gereja (hirarki)
- Hirarki harus menyadari fungsi sebagai pemimpin, yakni sebagai fungsi pelayan. Pimpinan
bukan diatas maut, tetapi ditengah umat.
- Hirarki harus peka untuk melihat dan mendengar karisma dan karunia-karunia yang tumbuh
dikalangan maut.

b. Bagi setiap anggota umat


- Seluruh anggota umat harus menyadari dan menghayati persatuannya dengnan umat lain.
Umat tidak dapat menghayati kehidupan imannya secara individual saja.
- Seluruh anggota umat harus aktif dalam kehidupan mengumat, menggunakan segala
karisma, karunia, dan fungsi yang dipercayakan kepadanya untuk kepentingan dan misi
Gereja ditengah masyarakat. Seluruh anggota umat bertanggung jawab dalam hidup dan misi
Gereja.

c. Bagi Hubungan Awam dan Hierarki


- Kaum awam bukan lagi pelengkap atau pelengkap penderita, melainkan partner bagi para
hierarki.
- Awam dan hierarki memiliki martabat yang sama, hanya berbeda fungsi.

Sumber bahan
Pedoman Dewan Pastoral. Keuskupan Agung Palembang. 2003.
PROSES PEMBELAJARAN

2
1. Doa Pembukaan
pembina mengajak peserta untuk mengawali pertemuan dengan doa pembukaan.
2. Menggali pengalaman peserta tentang Gereja.
Apakah arti Gereja menurut anda?
Kemungkinan jawaban (Gereja adalah gedung/tempat beribadah, paguyupan, umat).
3. Mendalami pengalaman dengan membaca Kis 2:41-47.
4. Membuat simbol-simbol
Pembina meminta peserta untuk mengambarkan Gereja menurut pikiran mereka dalam
bentuk simbol-simbol. Peserta dapat memilih simbol yang akan digunakan asal dapat
mengungkapkan pengertian Gereja yang dimilikinya.
5. Penutup.

Pelajaran II
Materi: Hirarki
Tujuan: Agar peserta mengetahui hirarki dalam gereja katolik.

Pokok Pikiran
- Hirarki merupakan jabatan kepemimpinan dalam Gereja.
- Hirarki Gereja katolik terdiri dari paus sebagai pemimpin tertinggi, dewan para uskup, dan
para imam serta diakon sebagai pembantu uskup.
- Dalam susunan hirarki, paus sebagai pemimpin tertinggi menggantikan Santo Petrus yang
dipercaya Yesus untuk memimpin Gereja.
- Orang yang menjabat sebagai hirarki dalam Gereja katolik menggantikan Kristus di dunia. Ia
mengambil tiga bagian dalam tugas imamat Kristus yaitu sebagai raja, sebagai imam,
sebagai nabi.
Sumber:
Komkat Padang. 2001. Mari dan Lihatlah. Buku Pelajaran calon Katolik Dari Gereja Protestan.

Siapa yang Memimpin Gereja.

Ada sebagian orang mengatakan bahwa yang memimpin Gereja adalah Paus. Sebagian orang
ada yang mengatakan bahwa yang memimpin Gereja adalah Kristus sendiri. Mana yang benar?
Sebenarnya yang memimpin Gereja adalah Kristus sendiri. Kristuslah kepala Gereja (Ef
5:23). Dialah satu-satunya pemimpin kita (Mat 23:10).
Kalau begitu bagimana kedudukan Paus dalam Gereja katolik?
Paus pada dasarnya menjabat sebagai uskup Roma. Sebagai uskup Roma, beliau mempunyai
kedudukan khusus diantara semua uskup didunia. Paus menjadi orang nomer satu diantara para
uskup. Hal itu sama seperti rasul Petrus memiliki kedudukan istimewa dan utama diantara para
rasul. Petruslah yang pertama kali mengakui Yesus sebagai Mesias, anak Allah yang hidup (Mat
16:16), dia pula yang dipercaya Yesus “ memegang kunci kerajaan sorga” (Mt 16:19). Petruslah
3
yang diminta Yesus menguatkan iman para rasul lainnya (Luk 22:32). Setelah bangkit, kepada
Petruslah Yesus menyatakan ‘gembalakanlah domba-dombaku’(Yoh 21:15-19).
Para uskup adalah pengganti para rasul. Paus adalah pengganti Petrus. Sebagaimana yang
diamanatkan Yesus kepada Petrus maka paus melanjutkan peranan Petrus. Dalam hal inilah paus
bisa disebut pemimpin Gereja yang tampak didunia. Dialah gembala umat katolik yang sedang
dalam peziarahan atau perjalanan menuju ke sorga.
Walaupun Paus berfungsi sebagai kepala negara vatikan, tugas beliau yang utama bukanlah
dalam bidang politik kenegaraan. Tugas beliau yang utama dalam bidang pastoral yaitu
menggembalakan umat beriman agar menjadi serupa dengan Yesus Kristus dan tidak menyimpang
dari ajaran Kristus dan para rasul.
Paus artinya Bapa, oleh karena itu Paus sering disebut juga santo Bapa atau Bapa Suci. Paus
disebut demikian bukan berarti beliau tidak berdosa tetapi karena menjalankan tugas-tugas suci dan
membimbing umat dibawah bimbingan Roh Kudus dan membimbing umat bukan dengan “main
kuasa”’, tetapi bagaikan seorang bapa kepada anak-anaknya.
Berdasarkan keputusan Konsili vatikan I, dalam mengajar, Paus memiliki ‘infalibilitas’ yaitu
tidak dapat sesat. Namun, tidak berarti paus tidak dapat sesat dalam banyak hal, sebagaimana sering
dimengerti oleh sementara orang. Paus tidak dapat sesat hanya jika beliau berbicara tentang ajaran
iman dan moral dan ajaran itu diucapkan “ex catedra” (dari tahtanya).

Pengertian Hirarki
Hirarki artinya kepemimpinan berjenjang dalam Gereja. Fungsi hirarki adalah membimbing
umat beriman agar menjadi semakin Kristiani. Hirarki juga berfungsi untuk menjaga kemurnian
ajaran Gereja, agar ajaran Gereja tetap sesuai dengan ajaran dan kesaksian para rasul, karena Gereja
didirikan atas dasar para rasul (Ef 2:20). Hirarki juga berfungsi menjaga kesatuan ajaran iman dan
moral yang benar, sehingga terdapat kesatuan ajaran bagi Gereja diseluruh dunia. Karena kesatuan
ajaran iman dan moral inilah, maka hanya terdapat satu Gereja katolik saja diseluruh dunia.
Hirarki mengambil bagian dalam tiga tugas imamat Kristus, yaitu:
1. sebagai raja berperan menggembalakan umat.
2. sebagai imam berperan menguduskan umat.
3. sebagai nabi berperan mewartakan iman yang benar.

4
Susunan Hirarki menurut Gereja Katolik
1. Paus
Paus tinggal di vatikan. Dia adalah penerus tahta santo Petrus.
Sebagai kepala Gereja katolik sedunia, Paus dibantu oleh:
a. Para Kardinal
Kardinal adalah penasihat Paus dalam bidang-bidang tertentu seperti iman, moral, kitab suci,
kebudayaan dan lain-lain. Kardinal diangkat oleh Paus. Para kardinal ikut serta dalam pemilihan
paus atau sidang konklaf yaitu sidang untuk pemilihan Paus baru.
b. Kuria Roma
Kuria Roma adalah departemen-departemen kepausan yang menyelenggarakan berbagai macam
urusan gerejani. Setiap departemen dipimpin oleh seorang kardinal.
c. Duta besar Vatikan
Duta besar vatikan menjadi wakil negara vatikan disuatu negara. Tugasnya lebih banyak dalam
bidang pastoral daripada politik.
2. Uskup
Para uskup merupakan penganti para rasul diangkat menjadi Guru dalam ajaran, imam dalam
ibadat dan pelayanan dalam kepemimpinan. Uskup diangkat oleh Paus dan jabatan sebagai uskup
akan disandang seumur hidup oleh orang yang menerimanya.
Keuskupan merupakan bagian umat katolik yang dipercayakan kepada seorang uskup dan
digembalakan dengan bekerja sama dengan para imam dan mewujudkan Gereja Kristus yang satu,
kudus, katolik dan apostolik.
Seorang uskup adalah pemimpin Gereja lokal. Sering juga disebut wali Gereja. Untuk
menjalankan tugasnya uskup dibantu oleh:
a. Vikaris jenderal.
b. Para pastor
c. Diakon tertahbis
Diakon tertabis tidak sama dengan diakon awam. Diakon tahbisan membantu uskup (dan
pastor) dalam bidang-bidang khusus dan terbatas seperti menjadi saksi perkawinan, menerimakan
komuni, membaptis dan sebagainya.

PROSES PEMBELAJARAN
1. Doa pembukaan.

5
2. Menggali pengalaman peserta.
Pembina mengajak peserta untuk menyebutkan tugas-tugas seorang pemimpin misalnya
melindungi rakyat, mengusahakan kesejahteraan, mengusahakan ketentraman, bersikap adil
dan lain sebagainya.
3. Pembina memberikan penjelasan kepada peserta tentang hirarki dengan berpedoman pada
pokok pikiran dan materi yang telah tertulis diatas.
4. Pertanyaan.
Pembina memberikan pertanyaan kepada peserta berikut ini.
a. Siapa yang mendirikan Gereja?
b. Sebutkanlah susunan hirarki dalam Gereja Katolik?
5. Kesimpulan
Hiraki merupakan jabatan pemimpin dalam gereja katolik. Orang yang termasuk dalam
hirarki Gereja katolik ialah orang-orang yang tertabis (menerima sakramen imamat). Ia
mengemban tugas imamat Kristus yaitu sebagai raja, imam, dan nabi.
6. Doa penutup.

Pelajaran III

Tema: Hidup Membiara


Tujuan:
1. Agar peserta didik mampu menyadari dan menjelaskan inti hidup membiara.
2. Agar peserta menyadari dan menjelaskan makna dari kaul-kaul hidup membiara yang terdiri
dari kaul ketaatan, kemiskinan, kaul keperawanan.
3. Agar peserta mengetahui arti peranan tiga kaul/janji yang diucapkan oleh para biarawan-
biarawati.

Pokok pikiran
- Hidup membiara merupakan cara hidup yang dipilih oleh seseorang yang dengan sadar
bersedia mengikuti jejak Kristus sampai mati dan sanggup untuk tidak menikah (selibat)
demi mewartakan kerajaan Allah.
- Seseorang yang bersedia menjalani hidup membiara harus memiliki persatuan yang erat
dengan Kristus dan menerima cara hidup Yesus secara menyeluruh serta mewujudkan dalam
kehidupan sehari-hari.
- seseorang yang menjalani hidup sebagai biarawan-biarawati harus menyakini doa sebagai
sumber kekuatan sebab melalui doa biarawan/biarawati dapat menjalin hubungan yang lebih
dekat dengan Allah.
- Hidup membiara mempunyai perbedaan yang khusus dibandingkan dengan hidup yang
dialami banyak orang misalnya hidup berkeluarga. Sebab dalam hidup membiara seseorang

6
mengucapkan dan menjalankan tiga nasihat injil yang biasa dikenal sebagai janji/kaul.
Janji/kaul tersebut terdiri dari kaul kemiskinan, kaul ketaatan, kaul keperawanan.
- Janji atau kaul yang diucapkan oleh seorang biarawan/biarawati memperingatkan seseorang
pada hal-hal berikut ini:
a. manusia tidak terlalu terpaku pada kekayaan dan harta, kuasa dan kedudukan,
perkawinan dan kehidupan berkeluarga saja, walaupun itu sangat bernilai.
b. mengarahkan manusia kepada Kerajaan Allah, yang sudah mulai terungkapkan di dunia
ini, namun yang “belum” menjadi nyata sepenuhnya. Jadi menunjuk kepada kenyataan
yang akan datang.

Inti Hidup Membiara

Sendi utama dari kehidupan membiara, yang dituntut dari setiap orang Kristen, ialah
persatuan atau keakraban dengan Kristus dan penyerahan total kepada Kristus, yang dinyatakan
dengan meninggalkan segala-galanya demi Kristus dan juga dengan terus menerus semakin
mengaarahkan diri kepada Kristus, khususnya dalam hidup doa.
Tanpa keakrapan atau rasa kekeluargaan yang kuat maka hidup membiara sebenarnya tidak
memiliki dasar yang kuat. Seorang biarawan hendaknya selalu bersatu dengan Kristus dan
menerima pola hidup Yesus Kristus secara menyeluruh bagi dirinya. Maka semboyan semboyan
hidup membiara yang sering dipakai istilah “meniru Kristus” (LG.n. 42). Ungkapan ini tidak boleh
ditafsirkan secara lahiriah belaka. Mereka yang mengikuti Kristus “meneladan bentuk
kehidupannya” (LG.n. 44) tetapi meneladani itu harus diusahakan dengan sungguh-sungguh
sehingga mereka dapat bersatu dan menyerupai Kristus.

Kekuatan Hidup Membiara


Untuk sungguh dapat menyerupai dan menyatu dengan Kristus orang harus sering
berkomunikasi atau bertemu dengan yesus Krsitus. Pertemuan atau komunikasi dengan Tuhan yang
dilakukan seorang biarawan biasanya diungkapkan melalui doa. Bagi seorang biarawan yang benar-
benar menghayati hidupnya menjadikan doa sebagai kekuatan untuk dapat meneladan dan bersatu
dengan Kristus.

Kekhasan Hidup Membiara


Ada tiga yang menjadi kekhasan hidup membiara yaitu menjalan tiga nasihat injil yang
sering disebut sebagai kaul/janji. Tiga nasihat injil tersebut terdiri dari kemiskinan, ketaatan,
keperawanan.

a. Kemiskinan
Setiap manusia mempunyai hak untuk memiliki sesuatu misalnya harta dan kekayaan.
Namun dengan Kaul kemiskinan seseorang yang menjalani hidup sebagai biarawan mau menjalani
hidup seperti Kristus (Mat. 8:20; Luk. 10:1-12) dan rasul-rasulNya (Mat 10:5-15). Kemiskinan yang
dimaksudkan bukan berarti miskin tidak punya apa, tidak punya tempat tinggal dan lain sebagainya
namun kemiskinan yang dimaksudkan ialah bersedia hidup sederhana, kerelaan menyumbangkan
apa saja demi kerasulan. Misalnya tenaga, waktu, keahlian dan keterampilan (segala kemampuan
dan seluruh kehidupan).

7
b. Ketaatan
Salah satu milik yang paling berharga yang sering dipertahankan dan diperjuangkan manusia
ialah kemerdekaan. Merdeka untuk berbuat dan bertindak seturut kehendak hati. Dengan kaul
ketaatan manusia mau taat seperti Kristus (Yoh. 4:34; Flp. 2:2-7), melepaskan kemerdekaannya dan
menaruh kehendaknya dibawah kehendak dan kuasa orang lain demi kerajaan Allah. Siapa yang
tidak suka akan kemerdekaan, siapa yang tidak suka akan kuasa dan kedudukan? Semua itu adalah
harta yang sangat bernilai tetapi dengan hidup membiara semuanya direlakan untuk dilepaskan.
Ketaatan yang dimaksudkan ialah ketaatan kepada kehendak Allah yang terwujud melalui
kegiatan hidup sehari-hari misalnya taat kepada pimpinan, taat kepada aturan.

c. Keperawanan
Kaul keperawanan manusia mau mengikuti Kristus, rela melepaskan kebahagian hidup
berkeluarga demi kerajaan Allah. Dengan hidup sebagai perawan, seorang religius menyatakan
kesediaannya penuh mengikuti Kristus dan seperti Kristus, ia mengungkapkan pembaktian diri
secara menyeleruh demi terlaksananya kerajaan Allah.

Menjadi Tanda
Seorang biarawan/biarawati merupakan orang yang menjadi teladan umat. Dari kehidupan
mereka akan tampak nilai-nilai kehidupan yang patut untuk dicontoh oleh siapapun juga. Terutama
dengan kaul/janji yang diucapkan dan dihayati oleh mereka. Kaul/janji yang diucapkan para
biarawan itu akan menjadi tanda bahwa:
- kaul/janji yang diucapkan para biarawan-biarawati memperingatkan kita supaya tidak terlalu
terpaku pada kekayaan dan harta, kuasa dan kedudukan, perkawinan dan kehidupan
berkeluarga saja, walaupun itu sangat bernilai.
- kaul/janji yang diucapkan para biarawan-biarawati mengarahkan kita kepada Kerajaan Allah,
yang sudah mulai terungkapkan di dunia ini, namun “belum” menjadi nyata sepenuhnya.
Jadi menunjuk kepada kenyataan yang akan datang.

Sumber:
Lalu, Yosef. 1990. YESUS teladanku buku pelajaran agama katolik. Jakarta: Obor.

Proses Belajar
1. Doa pembukaan.
2. Pembina memberi masukan tentang inti hidup membiara, kekuatan hidup membiara berdasar
tulisan diatas.
3. Menyadari arti kaul/janji yang terdiri dari kaul kemiskinan, kaul ketaatan, kaul keperawanan.
4. Menyadari kaul/janji sebagai tanda Kerajaan Allah.
5. Doa Penutup.

PAROKI
Paroki yaitu persekutuan umat beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam batas-batas
wilayah tertentu dalam lingkup keuskupan, yang reksa pastoralnya dipercayakan
kepada pastor paroki dibawah otoritas uskup diosesan (Lihat KHK Kan.515&1).
Wilayah yaitu bagian dari paroki yang terdiri dari beberapa stasi atau lingkungan yang saling
berdekatan dalam batas-batas wilayah tertentu yang telah ditentukan oleh dewan
pastoral paroki.

8
Stasi yaitu daerah yang terdapat sejumlah kaum beriman, yang karena keadaannya yang khusus
misalnya karena jaraknya jauh dari paroki maupun karena jumlah umatnya masih
terbatas dilayani secara khusus oleh pastor kepala paroki pusat.
Lingkungan/kring yaitu bagian paroki yang terdiri dari sejumlah keluarga (maksimal 40 kepala
keluarga).

LIMA PERINTAH GEREJA


1. Rayakan hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
2. Ikutilah Perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan hari raya yang diwajibkan, janganlah
melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.
3. Berpuasalah dan berpantanglah pada hari yang ditentukan.
4. Mengaku-dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun.
5. Sambutlah tubuh Tuhan pada Masa paskah.

PUASA DAN PANTANG

Matiraga maksudnya:
1. mengakui bahwa kita ini orang berdosa, yang sepantasnya dihukum tetapi mengharapkan
belas kasih.
2. ikut serta dalam penderitaan dan wafat Kristus demi keselamatan sendiri dan sesama.
3. menyatakan cinta kasih kita kepada Kristus yang telah wafat di salib demi kita.
Puasa merupakan tindakan sukarela berpantang samasekali atau sebagian makanan dan atau
minuman, baik untuk tujuan keagamaan atau untuk tujuan lain.
Cara bermatiraga:
Bermatiraga yang baik itu menerima dengan iklas tanpa menggerutu segala sesuatu yang tidak
menyenangkan misalnya makan terlambat, makan kurang lezat, disakiti hatinya, tidak diperhatikan
teman, dsb.
Gereja juga memperingatkan soal matiraga dengan mengadakan masa Adven (persiapan
natal) dan masa Prapaska (persiapan paska). [pada maa prapaska juga memerintahkan panatng dan
puasa.

Siapa yang wajib berpantang dan berpuasa.


Yang wajib berpuasa adalah orang yang sudah berumur 18 tahun sampai 60 tahun. Sedangkan yang
wajib berpantang mereka berumur 14 tahun keatas.

Bagaimana cara berpuasa dan berpantang


Cara berpuasa ialah pada hari yang ditentukan oleh Gereja hanya diperbolehkan sekali sehari makan
kenyang, siang atau malam, lain halnya dikurangi asal masih dapat mengerjakan tugas sehari-hari.
sedangkan cara berpantang ialah pada hari yang ditentukan oleh Gereja, dapat memilih selaras
dengan semangat matiraga, berpantang makan: daging, ikan, garam, manisan dan lain-lain.

Peraturan wajib pantang dan puasa pada masa prapaska


- Berpantang dan berpuasa pada hari Rabu Abu dan jumat suci. Pada hari jumat lain di masa
prapaska wajib pantang saja.
- Wajib puasa: semua orang beriman yang berumur antara delapan belas dan lima puluh
sembilan tahun.

9
- Puasa makan kenyang satu kali saja.
- Wajib pantang: semua yang sudah berumur empat belas tahun keatas.
- Pantang dapat berarti pantang daging, rokok, garam, televisi, garam dan lain-lain.
- perkawinan tidak boleh dirayakan secara merah.

GEREJA BASIS

Kelompok basis Gereja ialah cara hidup menggereja yang baru untuk lebih mewujudkan kerajaan
Allah di dunia.

Ciri kelompok basis gereja.


1. Terdiri dari kelompok kecil umat.
2. KBG adalah suatukelompok umat “akar rumput”, kelompok dasar dalam hidup menggereja dan
bermasyarakat.
3. KBG senantiasa bergumul dengan hidup nyata dalam terang iman kristiani.
4. KBG adalah pemberdayaan umat awam
5. KBG bersifat terbuka, tidak eklusif.

Jabatan Mengajar (Magisterium).

Pokok Pikiran
- Magisterium adalah jabatan mengajar terutama dalam hal iman dan susila. Orang yang berhak
untuk memegang jabatan mengajar ialah paus dan uskup.
- Seorang Paus sebagai pemimpin Gereja tertinggi dalam menjalankan tugasnya terutama dalam
menjalankan wewenang mengajar mempunyai keistimewaan yaitu ajaran atau ketetapan yang
diumumkan oleh seorang Paus diyakini sebagai kebenaran. Ketetapan-ketetapan yang
dikeluarkan oleh Sri Paus diyakini sebagai seseuatu yang keluar berdasarkan karunia Roh
kudus maka tidak ada seorang pun yang mengganggu gugat.
- Demikian pun seorang uskup, apabila seorang uskup mengajar ada keterikatan yang erat
dengan Uskup Roma maka ajarannya harus dihormati sebagai saksi kebenaran ilahi.

Para uskup mempunyai tanggungjawawab yang besar terhadap pewartaan Injil sebab uskup
adalah bentara iman yang menghantarkan murid-murid baru kepada Kristus. Kepada umat yang
diserahkan kepada mereka itu para uskup mewartakan iman yang harus dipercaya dan diterapkan
dalam perilaku. Dalam terang Roh Kudus mereka menjelaskan iman, sambil mengeluarkan hal-hal
baru dan lama dari khazanah Wahyu (bdk. Mat. 13, 52); mereka berusaha agar iman menghasilkan
buah dan dengan waspada menghindarkan paham-paham salah yang mengancam kawanan mereka
(bdk. 2 Tim 4:1-4).

Apakah para beriman wajib menerima apa yang diajarkan oleh mereka yang memegang
jabatan mengajar dalam Gereja?

10
Uskup yang mengajar dalam persekutuan dengan Uskup Roma, harus dihormati sebagai
saksi kebenaran ilahi dan katolik oleh semua orang beriman. Mereka harus menyetujui keputusan
Uskup mengenai hal iman dan susila, yang diajukannya atas nama Kristus, dan menganutinya
dengan kepatuhan hati yang bersifat keagamaan.
Secara khusus kepatuhan dari kehendak dan budi harus diberikan kepada wewenang
mengajar yang otentik dari uskup Roma, juga apabila ia berbicara bukan ex cathedra. Maksudnya,
wewenangnya yang tertinggi untuk mengajar itu harus diakui dengan hormat, dan keputusan-
keputusan yang diambilnya diterima dengan jujur, sesuai dengan paham dan maksud yang
dikemukakan oleh uskup Roma. Maksud tersebut dapat diketahui terutama dari sifat dokumen, dari
seringnya ajaran yang sama diutarakan, dan pula dari cara mengutarakannya.

Bagaimana jabatan mengajar yang dipegang Sri Paus harus dimengerti dan diterima.
Berdasarkan jabatannya uskup Roma (paus), mempunyai keistimewaan terutama dalam
menuguhkan saudara-saudarinya dalam iman. Ia (paus) sebagai gembala tertinggi seluruh umat
Kristen memiliki hak prerogatif (kebal-salah) dalam mewartakan Injil.
Apabila seorang Paus mengeluarkan ajaran-ajaran iman atau ketetapan-ketetapan meskipun
bukan karena persetujuan Gereja maka keputusan tersebut tidak dapat digangu gugat. Sebab
ketetapan-ketetapan tersebut diungkapkan dengan bantuan Roh Kudus. Hal itu sesuai yang
dijanjikan Allah kepada Santo Petrus. Dalam hal ini, uskup Roma bertindak sebagai guru tertinggi
seluruh Gereja, ia justru menjelaskan atau melindungi ajaran iman Katolik. Pada jabatan secara
khusus terdapat karisma kebal-salah Gereja sendiri.

Apakah ajaran yang dinyatakan Paus sebagai pasti benar, termasuk wahyu
Apabila uskup Roma atau semua uskup bersama dengannya menetapkan satu ajaran, maka
ajaran itu mereka ungkapkan sesuai dengan wahyu sendiri. Maka semua orang wajib berpegang dan
menyesuaikan diri kepadanya. Dalam kitab suci atau tradisi wahyu diteruskan secara utuh, lewat
suksesi* para uskup dan terutama berkatuskup Roma. Dibawah terang Roh kebenaran, wahyu
dipelihara secara murni dan dijelaskan dengan setia dalam Gereja.

11

Anda mungkin juga menyukai