Anda di halaman 1dari 14

SIKAP-SIKAP LITURGI

• Beralan
Membuat tanda salib
Membungkuk
Berlutut
Menebah dada
Duduk
Berdiri
Menengadahkan kepala
Menyembah
Mengatupkan tangan
Bersalaman dan bergandengan tangan.
BERJALAN
• Bertemu dengan pembesar:
sikap hormat; begitu pula
bertemu dengan Tuhan
• Berjalan dengan khidmat dan
pandangan ke arah depan 
tanda penghormatan dan
kesungguhan
• Berjalan yang baik: tidak tergesa-
gesa supaya kesan khidmat dan
tenang dapat terjaga
Membuat tanda salib
• Tanda salib adalah satu hal yang
tak lazim dalam gereja
• Dalam konteks liturgi tanda salib
sering dibuat a.l.: pada saat
masuk dan keluar gereja,
mengawali dan mengakhiri
ekaristi, doa pribadi; saat
menerima berkat:
pengampunan, persembahan,
perutusan/ akhir ekaristi;
membacakan injil: memberikan
tanda salib di dahi, mulut/ bibir
dan dada.
Membungkuk
• Dipakai untuk mengiringi doa
dan ungkapan penyembahan
• Tanda penghormatan yang besar
Berlutut
• adalah sikap doa yang mengungkapkan
kerendahan hati seseorang yang ingin
bermohon kepada Tuhan atau
bersembah sujud kepadaNya
• Bertekuk lutut berarti memperkecil diri
di hadapan Allah
• Orang yang sombong akan mengangkat
kepala dan merasa lebih tinggi dari yang
lain. Sebaliknya, orang yang rendah hati
akan merasa kecil di hadapan Allah maka
ia akan berlutut.
Menebah Dada
• Sebagai tanda tobat atau
penyesalan
• Dalam KS: kisah pemungut cukai
Duduk
- Duduk di kursi, di bangku
atau bersila di lantai
(lesehan) adalah sikap
istirahat, rileks dan tenang.
- Untuk berpikir dan
bermenung
Berdiri
• Berdiri adalah sikap biasa bagi
orang Yahudi wakti berdoa.
• Berdiri melambangkan
kesiapsiagaan dan
penghormatan seorang hamba
di hadapan tuannya.
• Berdiri mengungkapkan sikap a)
siap menyambut, b) siap
mendengarkan, c) siap diutus,
dan e)siap berkarya. Berdiri
dilakukan:
Menengadahkan Kepala
• Menengadahkan kepala adalah
sikap doa yang mengungkapkan
permohonan dengan kebulatan
hati
• Pernah dibuat oleh Abraham
dalam PL; Yesus di Taman
Getsemani
Menyembah
• Menyembah, mengatupkan
kedua tangan di atas dahi,
merupakan tanda bakti dan
hormat kepada Tuhan atau raja.
• tanda hormat tidak mungkin di
tempat rendah. Tempat tinggi
adalah tempat luhur dan
terhormat.
Mengatupkan tangan
- Merupakan ungkapan kesetiaan
kepada Tuhan
- Kita bekerja sehari-hari dengan
tangan. Seakan-akan tangan tak
pernah berhenti. Dengan
mengatupkan tangan kita
menjadi tenang dan bisa
memusatkan pikiran.
- Dengan tangan mengatup, kita
mau menutup sementara segala
kegiatan sehari-hari untuk
bertemu dengan Tuhan. Kita mau
menyatakan kesetiaan padaNya
Bersalaman dan bergandengan tangan
• mengungkapkan kasih
sayang persaudaraan
• Ungkapan perdamaian
dengan umat
• Bergandeng tangan
merupakan tanda kesatuan
dan kebersamaan

Anda mungkin juga menyukai