Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sahala Martua Agustinus Sitindaon

NIM : 180510071
Mata Kuliah : Pastoral Stasioner
Dosen : Largus Nadeak, Lic. S. Th
Katekese, 27 September 2020
Tentang Bulan Rosario
Gereja Katolik menghormati Bunda Maria, karena Bunda Maria dipilih oleh Allah
untuk menjadi Bunda Yesus Kristus. Gereja Katolik secara khusus menghormati Bunda Maria
paada bulan Mei dan bulan Oktober. Orang sering menjuluki bulan Mei sebagai bulan Maria
dan bulan Oktober sebagai bulan Rosario. Nama rosario atau rosarium  berasal dari abad ke-
13 yang artinya tanaman mawar (rose). Tanaman ini selain mempunyai keindahan pada
bunganya (bunga mawar) juga memiliki kasiat untuk menyembuhkan penyakit. Bunga yang
indah dan kasiat ini  lalu menjadi simbol Bunda Maria yaitu Bunda yang memancarkan
kecantikan dan memberi kesembuhan batin. Itulah arti dari sebuah nama rosario, meskipun
nama ini tidak persis sama artinya dengan nama rosario dalam doa rosario, sebab nama
rosario sesungguh baru dikenal artinya pada abad 15.
Sejarah Bulan Rosario yang dirayakan pada bulan Oktober bermula dengan
pertempuran yang terjadi di Lepanto pada tahun 1571 yang dikenal sebagai Battle of Lepanto.
Pada pertempuran tersebut, Kerajaan Ottoman yang berasal dari Turki memiliki jumlah
pasukan yang melebihi pasukan Katolik dari Spanyol, Venesia, dan Genoa. Situasi yang
mendesak ini membuat Don Juan (komandan armada Katolik) berdoa rosario memohon
pertolongan Bunda Maria. Hal tersebut diikut oleh Paus Pius V bersama seluruh umat Katolik
diseluruh Eropa membacakan doa Rosario dan terus menerus didaraskan dari petang hingga
subuh sebagai bentuk permohonan terhadap pertolongan Bunda Maria. Pada tanggal 7
Oktober, pasukan Katolik akhirnya memenangkan perang Lepanto. Setelah itu Paus Pius V
menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai peringatan Rosario dalam Misa Kudus di Vatikan.
Seiring berjalannya waktu, umat Katolik mulai memperingati bulan Oktober sebagai Bulan
Maria.
Saudara-saudara terkasih, bulan depan, yakni pada tanggal 01 Oktober 2020, kita akan
memasuki bulan rosario. Doa Rosario merupakan gabungan antara doa lisan dengan doa
batin, doa permohonan, doa syukur dan doa pujian. Paus Yohanes Paulus II mengatakan
bahwa Rosario adalah benar-benar doa yang berpusat pada Kristus dan merupakan
“ringkasan” seluruh Injil. Dalam doa rosario kita merenungkan suatu peristiwa dalam
kehidupan Yesus Kristus, yaitu peristiwa gembira, peristiwa sedih, peristiwa mulia, atau

1
peristiwa terang. Kala kita berdoa bersama, kita dapat memakai pedoman berikut, pada hari
senin dan sabtu adalah peristiwa gembira, pada hari selasa dan jumat adalah peristiwa sedih,
pada hari rabu dan minggu adalah peristiwa mulia , pada hari kamis adalah peristiwa terang.
Doa rosario selalu kita buka dengan mengucapkan iman kepercayaan kita yaitu
Syahadat Para Rasul. Inilah iman kita yang mendasari hidup doa mengapa kita berdoa
rosario. Kemudian doa rosario dilanjutkan dengan doa Bapa Kami. Inilah doa yang diajarkan
Kristus sendiri kepada kita, doa yang diajarkan karena kita memintanya, karena  kita tidak
tahu bagaimana harus  berdoa. Maka kerendahan hati menjadi syarat utama dalam kita
berdoa, termasuk berdoa rosario. Bunda Maria sendiri juga memberi contoh kepada kita Aku
ini hamba Tuhan jadilah padaku menurut perkataanmu. Selanjutnya rangkai tiga Salam Maria
dalam doa Rosario, mengingatkan kita bahwa doa itu bukan saja untuk menghormati
hubungan Bunda Maria dengan Tri Tunggal, tetapi juga menegaskan kepada kita bahwa doa
kita adalah doa yang ditujukan kepada Tri Tunggal melalui Bunda Maria, atau dengan kata
lain melalui Maria kita sampai kepada Puteranya. Bagian pertama dari doa Rosario lalu
ditutup dengan doa kemulian kepada Tri Tunggal Maha Kudus (Doksologi), dan doa ini akan
terus menandai setiap akhir dari setiap 10 Salam Maria. Bagian kedua dari doa Rosario ialah
bersama Bunda Maria kita menatap wajah Kristus. Bagian ini mengajak kita memasuki dunia
kontemplatif,  menyelami misteri Yesus Kristus melalui peristiwa-peristiwa Gembira, Terang,
Sedih dan Mulia. Inilah kedalaman doa Rosario, yang disebut jiwa dari doa Rosario.
Saudara-saudari terkasih, kita berdoa kepada Bunda Maria karena Ia adalah Bunda
Allah dan doa-doanya sangatlah besar kuasanya (Yoh 2:1-11). Ketika kita berdoa Salam
Maria, kita menggabungkan penyembahan kepada Tuhan dan penghormatan kepada Bunda
Maria. Kita menyatukan doa-doa kita bersama dengan doa-doa Bunda Maria kepada Tuhan.
Kita tidak menyembah Bunda Maria, kita hanya menyembah Tuhan saja. Ketika kita berdoa
kepada Bunda Maria, kita menghormatinya sebagai Bunda Allah dan sebagai Bunda Rohani
kita (Why 12:17, Yoh 19:26,27). Saat kita amat membutuhkan pertolongan, kita tidak saja
berdoa sendiri kepada Tuhan secara langsung, tetapi kita juga meminta orang lain berdoa bagi
kita dan bersama kita. Ketika kita berdoa Rosario, kita didukung oleh Bunda Maria, Bunda
Allah yang Kudus, yang berdoa kepada Tuhan bagi kita dan bersama kita. Tuhan
menghendaki kita menghormati Bunda Maria karena perannya yang istimewa dalam karya
keselamatan Allah. Oleh karena itu semoga kita mempersiapkan diri untuk tekun berdoa.
Berdoa Rosario memberikan banyak waktu untuk ikut merenungkan Injil dan mendalami
semua karya keselamatan Yesus Kristus. Mari kita doakan semoga kita memperoleh segala
kebaikan, khususnya di masa pandemi ini.
2

Anda mungkin juga menyukai