Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA HARI RAYA PENTAKOSTA

MINGGU, 23 MEI 2021


Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk Roh Kudus;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Lima puluh hari sesudah Paskah, kita merayakan
turunnya Roh Kudus. Dalam bacaan pertama, kita
akan mendengarkan bagaimana Roh Kudus itu turun
ke atas mereka semua yang percaya, yang ketika itu
berada di Yerusalem. Mereka pun berani memberikan
kesaksian tentang iman mereka. Roh Kudus
memampukan mereka untuk bersaksi.
Roh Kudus ini telah dijanjikan oleh Yesus pada
perjamuan akhir. Kita akan mendengarkan janji
Yesus ini dalam bacaan Injil. Kata Yesus, “apabila Ia
datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu ke dalam seluruh kebenaran”. Kita bersyukur
atas janji Yesus ini, karena Roh Kudus juga
dicurahkan ke atas kita. Dalam Gereja Katolik, kita
semua menerimakan Sakramen Penguatan, di mana
kita memohonkan secara khusus penyertaan Roh
Kudus agar kita mampu menjadi saksi iman kita.
Karena kita telah menerima Roh Kudus, bahkan
sejak kita dibaptis, maka kita pun diharapkan untuk
hidup sesuai semangat Roh ini. Dalam bacaan
kedua, Rasul Paulus mengingatkan kita demikian:
“Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga
dipimpin oleh Roh”. Semoga kita selalu
menghasilkan buah-buah roh dan bukannya
keinginan daging. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama
karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita
menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang
dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah Bapa yang mahakasih, Engkau telah memanggil
dan mempersatukan kami menjadi Gereja-Mu, satu
Tubuh dalam satu Roh. Bukalah hati kami terhadap
Roh-Mu yang menerangi kami, sehingga kami
semakin dibarui dalam iman, harapan dan kasih.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama
dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 2:1-11)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya
berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari
langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang
memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti
nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka
masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh
Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh
itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang
saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak.
Mereka bingung karena mereka masing-masing
mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa
mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang
dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua
yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana
mungkin kita masing-masing mendengar mereka
berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa
yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia,
Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan
Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia,
Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan
dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi,
orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka
berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang
perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
[Atau mendaraskan Mazmur Tanggapan berikut:]
Refren (Mzm. 98:2b)
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan,
dan jadi baru seluruh muka bumi.
Mzm. 104:1ab,24ac,29bc,-30,31,34;
Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar!
Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan,
semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan.
(Refren)

Apabila Engkau mengambil roh mereka,


matilah mereka dan kembali menjadi debu.
Apabila Engkau mengirim Roh-Mu,
mereka pun tercipta kembali,
dan Engkau membarui muka bumi.
(Refren)
Biarlah kemuliaan TUhan tetap untuk selamanya,
biarlah TUhan bersukacita
atas semua yang diciptakan-Nya.
Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya!
Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Gal. 5:16-25)
L : Bacaan dari Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia.
Saudara-saudari, hiduplah oleh Roh, maka kamu
tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab
keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh
dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan
daging karena keduanya bertentangan sehingga
kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki.
Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin
oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum
Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati,
amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan
kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak
ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah
menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah
hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. MADAH PENTEKOSTA
(Bisa didoakan oleh satu orang)
Datanglah Roh Ilahi
dan terangilah kai
dengan sinar surgawi.
Datanglah sumber kasih
pelipur hati sedih
pencipta tanpa pamrih.
Kuatkanlah yang lemah
bangunkanlah yang rebah
segarkanlah yang lelah.
O cahaya mulia
penuhilah segera
budi dan hati hamba.
Tanpa berkat restu-Mu
tiada sesuatu
dapat sungguh bermutu.
Yang kotor bersihkanlah
yang kering siramilah
yang luka sembuhkanlah.
Yang kaku haluskanlah
yang beku luluhkanlah
yang sesat pulangkanlah.
Kami umat-Mu ini
mohon dikaruniai
sapta rahmat Roh Suci.
Kami mohon berkat-Mu
agar setia pada-Mu
dan bahagia selalu. Amin.
11. ALLELUIA
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Datanglah, Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman,*
dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.
U : Alleluia
12. INJIL (Yoh. 15:26-27; 16:12-15)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya: “Jikalau Penghibur yang
akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh
Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi
tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi,
karena kamu dari semula bersama-sama dengan
Masih banyak hal yang harus Kukatakan
kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat
menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh
Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-
kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia
akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan
datang.
Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterimanya
dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya,
adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterimanya
dari pada-Ku."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

13. RENUNGAN SINGKAT


Kita sudah mendengarkan tiga bacaan di hari Minggu
Pentakosta ini, yang semuanya berbicara tentang Roh
Kudus. Mari kita timba satu dua refleksi dari bacaan-
bacaan ini.
Pertama, Roh Kudus dan bahasa. Dalam bacaan
pertama, kita mendengar orang banyak yang saat itu
sedang berziarah ke Yerusalem mengerti kata-kata dari
mereka yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Pada masa itu,
bahasa Yunani menjadi bahasa internasional. Bisa jadi,
mereka mengerti karena pemakaian bahasa umum
tersebut. Namun yang pasti, mereka mendengar isi
kesaksian orang-orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus
itu yang berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar
yang dilakukan Allah.
Kisah singkat ini mengajarkan kita bahwa Roh Kudus
selalu menuntun kita untuk memakai bahasa kita
dengan bijak. Apapun yang keluar dari mulut kita,
hendaknya mengarahkan orang lain untuk menyadari
kebesaran Tuhan. Jika bahasa kita menjauhkan kita
sendiri dan orang lain dari Tuhan, maka sesungguhnya
kita sedang menentang Roh Kudus. Kita sendiri akan
sulit dimengerti karena bahasa kita bukanlah bahasa
yang bisa diterima.
Kedua, Roh dan buah kebaikan. Dari bacaan kedua,
kita menimba wejangan Paulus yang meminta kita
untuk hidup menurut roh. Buah roh itu selalu
berhubungan dengan hal-hal yang membangun pribadi
dan kebersamaan. Kita dengarkan ulang kata-kata
Paulus ini. “Buah roh adalah kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak
ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Itulah pesan
bagi kita semua. Kita diajak untuk menyalibkan
keinginan daging kita agar Roh dapat berkarya di dalam
diri kita.
Ketiga, Roh Kudus, Roh Kebenaran. Dalam Injil kita
dengar janji Yesus tentang Roh Kudus. Yesus
menyebut-Nya sebagai Roh Kebenaran. Nama ini
sekaligus menunjukkan peran yang diharapkan dari-
Nya. Roh ini akan menuntun kita semua kepada
seluruh kebenaran. Ketika kita terbuka kepada Roh
Kudus, maka kita akan berbicara apa adanya.
Kebenaran itu terungkap dalam hidup yang apa
adanya, tidak berbelit-belit atau menipu. Ketika kita
menipu orang lain, kita tetap tidak merasa nyaman
karena Roh Kudus tetap menyuarakan kebenaran yang
kita ingkari itu. Ia selalu berusaha menuntun kita untuk
berbuat benar. Orang yang terbuka terhadap Roh
Kudus, akan lebih mudah dituntun kepada kebenaran.
Ia mendengarkan Roh Kudus yang berbicara di dalam
hatinya. Ia merasa bebas dan tenang. Semoga
perayaan turunnya Roh Kudus di hari mengingkatkan
kita semua untuk selalu mendengarkan suara Roh
Kudus di dalam hati kita agar kita dapat dituntun oleh-
Nya kepada hidup yang benar dan yang
menyelamatkan.

14. HENING
15. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
16. DOA UMAT
P : Saudara dan saudari terkasih, berkat Roh Kudus,
kita diperkenankan menyapa Allah sebagai Bapa.
Maka marilah kita panjatkan doa-doa kepada Bapa
di surga. Kita menjawab:
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan,
dan jadi baru seluruh muka bumi.
P : Bagi seluruh umat Allah. Kita berdoa agar Roh
Kudus, Sang Penghibur, menggembirakan hati
seluruh umat dalam segala sua-duka perjuangan
hidup. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pemimpin bangsa. Semoga karena
dorongan Roh Kudus, mereka senantiasa berupaya
membangun dan membina damai sejahtera serta
kerukunan. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang-orang yang lemah dan yang beku
hatinya. Kita berdoa agar Allah Bapa mencurahkan
Roh Kudus untuk menguatkan dan membarui
semangat hidup mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita masing-masing. Kita berdoa semoga
anugerah Roh Kudus yang telah kita terima dalam
Sakramen Baptis dan Penguatan, kembali bernyala-
nyala dalam hati kita, sehingga kita semakin rajin
mengamalkan cinta kasih dalam hidup sehari-hari.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami
sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah doa-doa
kami dan utuslah Roh Kudus-Mu untuk menjiwai
kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

17. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari terkasih, Allah, Bapa yang
mahakuasa telah mencurahkan Roh Kudus kepada
kita. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Terpujilah Allah Roh Kudus, yang mengobarkan iman kita.
U : Terpujilah Allah Roh Kudus, yang mengobarkan iman kita.
P : Ya Allah, pada awal kelahiran Gereja, Engkau
mengutus Roh Kudus kepada pada rasul dalam rupa
lidah-lidah api. Roh Kudus yang sama Engkau berikan
kepada kami, supaya kami pun giat mewartakan Kabar
Gembira seperti para rasul. Maka kami memuji
Engkau:
U : Terpujilah Allah Roh Kudus, yang mengobarkan iman kita.
P : Karena kekuatan Roh Kudus itu, kami mampu
memuliakan Engkau dan menjawab cinta kasih-Mu.
Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Allah Roh Kudus, yang mengobarkan iman kita.
P : Di dalam Roh Kudus, kami telah Engkau angkat
menjadi putra-putri-Mu, sehingga kami menjadi
saudara satu sama lain dan pantas menyebut Engkau:
Abba, Bapa. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Allah Roh Kudus, yang mengobarkan iman kita.
P : Dengan Roh Kudus-Mu, Engkau menguatkan yang
lemah, mengangkat yang terjatuh, menyemangati yang
letih-lesu dan berbeban berat, menyegarkan yang
haus, menggairahkan yang malas, dan melunakkan
hati yang keras. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Allah Roh Kudus, yang mengobarkan iman kita.
P : Maka, Bersama seluruh umat beriman, dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup
[nama Uskup setempat], dan Pastor Paroki kami [nama
pastor paroki setempat], dan dengan semangat yang
dikobarkan oleh Roh Kudus-Mu, kami
melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil
bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau
lagu Roh Kudus]

18. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
19. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
PASKAH atau ROH KUDUS

20. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon,
jauhkanlah kami dari virus,
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit,
kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.
Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan penyakit,
doakanlah kami. Amin

21. DOA PENYERAHAN DIRI KEPADA ROH KUDUS


[OLEH SANTO AGUSTINUS]
Berhembuslah dalam diriku, ya Roh Kudus,
agar segala pikiranku kudus.
Bertindaklah dalam diriku, ya Roh Kudus,
agar karyaku juga kudus.
Tariklah hatiku, ya Roh Kudus,
agar aku mencintai hanya yang kudus.
Teguhkanlah aku, ya Roh Kudus,
agar aku memperjuangkan segala yang kudus.
Peliharalah aku, ya Roh Kudus,
agar aku senantiasa kudus. Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, kita telah
menerima Roh Kudus, Roh Kebenaran dan Cinta
kasih. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk
memahami semua yang telah diajarkan oleh Kristus,
dan membangun persekutuan hidup bersama dalam
cinta kasih. Semoga kita selalu berusaha menuruti
keinginan roh dan menghasilkan buah-buah roh,
serta meninggalkan keinginan-keinginan daging kita.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa yang maha pengasih, kami bersyukur
kepada-Mu karena Engkau menganugerahi Gereja-
Mu kurnia Roh Kudus. Kami mohon, peliharalah
kami dengan semangat Roh-Mu, agar kami semakin
mampu menjadi saksi kebenaran dan cinta kasih
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara
kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia,
alleluia
U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 20 Mei 2021


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
LAMPIRAN LAGU-LAGU ROH KUDUS
Roh Kudus Tamu Hatiku
Roh Kudus tamu hatiku, cinta Allah yang abadi.
Nyalakan dalam batinku, api cinta yang ilahi.
Sudilah Kau perbarui, hati seluruh umat-Mu,
agar berubah kiranya, wajah bumi kami ini
Berikan kami rahmat-Mu, agar hidup rukun damai
Tak gentar menjadi saksi, cinta serta kebenaran

Utuslah Roh-Mu Ya Tuhan [Yubilate no. 365]


Utuslah Roh-Mu ya Tuhan,
dan jadi baru seluruh muka bumi.
1. Allahku namaMu hendak kupuji,
Engkau amat agung
berdandan sinar kebesaran
2. Ya Tuhan berselubungkan cahaya
Bagai jubah raja
langit Kau pasang bagai kemah

Cinta Kasih Allah [Yubilate no. 378]


Cinta kasih Allah dicurahkan di dalam hati kita
Oleh Roh Ilahi, sumber cinta kasih
Yang dianugerahkan bagi kita
1. Walau kaya raya dan kuasa,
walau cantik indah mempesona
walau pandai dan gagah perkasa,
percumalah tanpa cinta kasih
2. Cinta kasih itu murah hati,
cinta kasih sabar dan tawakal
cinta kasih tak megahkan diri,
tak mencari keuntungan diri
3. Cinta kasih menutup segala,
cinta kasih selalu percaya
cinta kasih mengharap segala,
menanggung kurban dengan gembira

Anda mungkin juga menyukai