Anda di halaman 1dari 10

IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA XIII TAHUN A

DI RUMAH MASING-MASING
MINGGU, 28 JUNI 2020
Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut
Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” Demikianlah kata Yesus
dalam bacaan Injil hari ini. Kita diajak untuk
memikul salib hidup kita setiap hari. Selama kita
hidup, kita akan menerima salib hidup. Kadangkala
salib itu tidak kita harapkan. Tetapi Yesus mengajak
kita untuk tabah dalam iman memikul salib hidup
kita. Yesus sendiri sudah memanggul salib-Nya,
wafat dan bangkit demi cinta-Nya kepada kita.
Maka, kita pun memiliki kekuatan bahwa Tuhan
akan membantu kita manakala kita memiliki salib
hidup kita.
Sambil mendoakan situasi dunia kita yang sedang
dilanda wabah virus corona, kita juga ingat dalam
ibadah kita ini, semua keluarga kristen yang sedang
mengalami cobaan dalam hidup berkeluarga
mereka. Semoga Sabda Tuhan hari ini menguatkan
mereka untuk bisa memikul salib penderitaan
mereka dengan penuh iman.
Mari kita serahkan seluruh salib hidup kita juga
kepada Tuhan dalam ibadah kita ini. Semoga salib
kita membuat kita makin dekat dan makin mencintai
Tuhan, yang adalah Penyelamat kita.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah Bapa kami yang mahabaik, berkat rahmat-Mu
kami Engkau perkenankan menyapa Engkau
dengan sebutan Bapa, dan Engkau jadikan kami
sebagai anak-anak terang. Kami mohon,
lepaskanlah kiranya kami dari kegelapan dosa dan
peliharalah kami dalam terang kebenaran-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (2Raj. 4:8-11,14-16a)
L : Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja.
Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal
seorang perempuan kaya yang mengundang dia
makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan,
singgahlah ia ke sana untuk makan. Berkatalah
perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya
aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang
kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus. Baiklah
kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang
berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana
baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah
kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang
kepada kita, ia boleh masuk ke sana."
Pada suatu hari datanglah ia ke sana, lalu masuklah
ia ke kamar atas itu dan tidur di situ. Kemudian
berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat
baginya?" Jawab Gehazi: "Ah, ia tidak mempunyai
anak, dan suaminya sudah tua." Lalu berkatalah
Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah dipanggilnya,
berdirilah perempuan itu di pintu. Berkatalah Elisa:
"Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini
akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi
jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi
Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!"
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
09. BACAAN KEDUA (Rm. 6:3-4,8-11)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, tidak tahukah kamu, bahwa kita
semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita
telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru.
Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya,
bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita
tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara
orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi
atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian
terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya,
dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya:
bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup
bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut
Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Mat. 10:37-42)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari
pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa
mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih
dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa
tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak
layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia
akan memperolehnya.
Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku,
dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut
Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut
seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah
nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar
sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang
benar.
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir
sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena
ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT


Bacaan Injil yang kita dengarkan tadi mengajak kita
untuk mencintai Yesus, menerima-Nya dan melakukan
apa yang diajarkan-Nya.
Pertama, Yesus mengajak para pendengar-Nya untuk
mengasihi Allah dengan segenap hati. Ia membanding-
kan kasih kepada Allah itu melebihi kasih kepada
orangtua dan sanak saudara. Kasih seperti ini
membuat orang rela untuk memberikan nyawanya.
Yesus sendiri, karena amat mencintai kita,
memberikan nyawanya bagi kita. Seperti kita
dengarkan dalam bacaan kedua tadi, Yesus rela mati
bagi kita. Kasih atau cinta seperti inilah yang
diharapkan oleh Yesus. Sama seperti Allah mencintai
kita, demikian juga kita mencintai Allah dengan
sepenuh hati. Jika kita mencintai Tuhan dengan
segenap hati, maka kita juga akan mencintai sesama
kita, karena semuanya adalah anak-anak Allah, milik
Allah.
Bagaimana kita mencintai Tuhan? Apakah cinta kita
kepada Tuhan cukup kuat? Ataukah cinta kita kepada
Tuhan itu mudah dikalahkan oleh cinta kita kepada
keinginan hati kita sendiri?
Kedua, menerima Yesus dan melakukan apa yang
diajarkan Yesus. Ketika orang mencintai dengan
sepenuh hati, ia akan menerima apapun yang
berhubungan dengan orang yang dicintainya. Yesus
menyebut salah satu perbuatan kasih yaitu
memberikan air sejuk secangkir sebagai perbuatan
yang luar biasa. Kisah ini mengingatkan kita akan
perbuatan Allah yang memberikan air kepada orang
Israel di padang gurun. Mereka amat membutuhkan
air di tengah kekeringan padang. Maka, pemberian air
dalam contoh Yesus ini merupakan ungkapan
perhatian yang luar biasa terhadap sesama.
Sebagai pengikut Kristus, kita diajak untuk melakukan
perbuatan yang serupa. Kita memberikan perhatian
pada sesama kita dan menolongnya untuk bisa
merasakan cinta Tuhan. Kita menerima Tuhan juga
ketika kita menerima orang-orang kecil. Apakah kita
cukup peduli dengan sesama kita yang menderita?
Kita bisa berbagi hidup kita dengan sesama dan bisa
saling menolong satu sama lain, agar cinta Tuhan juga
hidup dan dirasakan di tengah kita.
Kisah perempuan Sunem dan nabi Elisa yang saling
berbuat baik dalam bacaan pertama tadi bisa menjadi
contoh bagi kita. Kita menerima sesama kita dan
mengupayakan hal yang terbaik bagi mereka agar
mereka pun bisa merasakah kehadiran Tuhan.
Semoga keluarga kita menjadi tempat di mana kita
saling mencinta dan merasakan bahwa Tuhan
sungguh hadir di dalamnya.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Barangsiapa mengikuti Kristus, ia harus
meninggalkan banyak hal untuk dapat menemukan
segalanya. Tetapi kita juga tahu bahwa Allah akan
mendengarkannya, bila ia berdoa kepada-Nya.
Marilah kita sampaikan doa-doa permohonan kita
kepada Allah, Bapa kita.
P : Bagi para misionaris dan pewarta Kabar Gembira.
Semoga mereka yang telah meninggalkan orangtua,
sanak saudara, bahasa dan budaya demi
mewartakan kabar gembira, mendapatkan
kekuatan dari Allah, terutama dalam pelayanan
mereka di tempat-tempat yang sulit dan terpencil.
Marilah kita mohon,…
P : Bagi panggilan hidup membiara dan menjadi imam.
Semoga hati kaum muda di zaman kini tergerak
untuk melayani Tuhan dengan cara hidup bakti dan
menjadi pelayan umat-Nya dengan menjadi imam.
Marilah kita mohon,…
P : Bagi orang-orang yang ditelantarkan. Semoga
mereka tidak menjadi putus asa dan semoga
mereka menemukan bantuan dari berbagai pihak
agar dapat hidup sebagai sesama ciptaan Tuhan.
Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Semoga kita selalu diberi
anugerah kesabaran dalam menghadapi segala
cobaan dan kesulitan hidup dan iman kita. Marilah
kita mohon,…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa di surga, segala yang baik datang
daripada-Mu. Berkenanlah memandang kami, dan
jiwailah serta bimbinglah kami dengan rahmat-Mu
dalam perjalanan menuju Engkau Demi Kristus,
Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, setelah menyadari karya
keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita
memuji Dia dan berseru:
Terpujilah Engkau di surga
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Allah, Bapa yang maharahim, kami memuji nama-
Mu karena Engkau telah mengangkat kami menjadi
putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau
memelihara kami dengan menyediakan segala yang
kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji
Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan
diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa.
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri
Yesus Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat dan
kebangkitan-Nya Engkau membebaskan kami dari
kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk
membimbing dan mendampingi hidup kami dan
menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-
kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami
rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke
dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari
yang jahat.
18. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
komuni yang bertemakan syukur.

19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku-
kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat
solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan
tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam
melaksanakan tugas mereka.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.
Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan
penyakit, doakanlah kami. Amin

20. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa kami yag mahakudus, kami besyukur
kepada-Mu atas cinta kasih yang telah mewarnai
hidup kami. Tabahkanlah hati kami setiap kali kami
memanggul salib, terutama ketika kami menemui
kesulitan dalam memberikan kesaksian atas cinta
kasih-Mu.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
21. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
22. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling
meneguhkan iman kepada Tuhan.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP
***

Roma, 18 Juni 2020


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai