Anda di halaman 1dari 5

Ibadat Sabda

Mensyukuri Hari Pembaptisan

I.RITUS PEMBUKA

1. Lagu Pembuka
2. Tanda Salib
P : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin.

3. Salam
P : Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah, selalu tinggal beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya

4. Kata Pengantar
P : Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus.
Pembaptisan merupakan suatu peristiwa yang lazim dilakukan bagi hidup umat
manusia dalam ajaran iman Khatolik; di mana pada momen demikian setiap kita yang
dibaptis beroleh kepenuhan rahmat dan berkat sukacita daripada Roh Allah sendiri.
Melalui pembaptisan, setiap kita layak bergabung dalam hidup iman Khatolik yang
sejati. Kita yang telah dibaptis, sesungguhnya hidup bersatu di dalam Kristus. Terlepas
dari itu, sebagai orang beriman, peristiwa pembaptisan hendaknya dapat kita lihat dan
maknai sebagai suatu momen pengungkapan rasa syukur kita atas segala
penyelenggaraan kasih Allah bagi hidup kita; bahwasanya Allah telah berkenan
menerima kita dalam hidup persatuan dengan-Nya di dalam gereja Khatolik dan bahwa
hidup kita seutuhnya menjadi milik Allah sendiri. Dengan demikian Allah akan selalu
menyertai dan selalu menyempurnakan hidup kita, agar kita dapat menjalani hidup yang
lebih baik seturut apa yang Ia kehendaki bagi diri kita. Oleh karenanya dengan rendah
hati kita menyadari bahwa sebagai makhluk yang lemah, kita cenderung kurang
bersyukur atas segala penyelenggaraan kasih Allah itu, maka marilah kita mengambil
sikap batin yang tenang dan hening sejenak untuk merenungkan segala yang telah kita
peroleh daripada kasih Ilahi-Nya dalam hidup kita selama ini.
(hening sejenak)

5. Pernyataan Tobat
P : Sadar bahwa selama ini kita sering jatuh ke dalam dosa, maka marilah di awal ibadat
syukur pembaptisan dari pada saudara kita (Nama) ini, dengan rendah hati kita
mengakui segala salah dan dosa kita di hadapan Tuhan,

U : Saya mengaku ...


P: Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita mengampuni dosa kita dan
smenghantar kita ke hidup yang kekal

U: Amin

6. Doa Pembuka
P : Marilah kita berdoa (hening sejenak)
Ya Allah, Bapa dan Tuhan kami yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Syukur
dan terima kasih kami haturkan ke hadirat-Mu atas segala perlindungan dan penyertaan-
Mu yang kudus teristimewa atas anugerah rahmat pembaptisan yang Engkau berikan
kepada saudara/i (ayah/ibu) kami (Nama). Saudara kami ini telah bersatu dengan
Engkau di dalam pembaptisannya. Semua ini menjadi sarana untuk menempuh hidupnya
agar semakin teguh dalam iman seperti yang telah ia terima dalam sakramen
pembaptisannya menjadi umat Khatolik yang sejati dalam langkah yang akan ia hadapi,
lebih-lebih kehidupan imannya. Berkatilah saudara kami ini dan seluruh anggota
keluarganya, sanak saudara/i yang ada di sekitarnya, agar tercipta suasana hidup yang
rukun dan damai. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa
bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus Allah sepanjang segala
masa.
U : Amin.

II.LITURGI SABDA
1. Bacaan I : (Fakultatif)
2. Mzm Tanggapan (Jika ada Bacaan I)
3. Injil : Yohanes, 3:1-8
4. H o m i l i/renungan singkat

Kelahiran Baru

Bapak, ibu, saudara/i sekalian, baptis adalah sakramen yang memasukkan kita ke dalam
persekutuan dengan Tubuh Mistik Kristus, yaitu Gereja. Baptis juga disebut sebagai pintu
Gereja. Hanya ada sedikit persamaan yang dapat ditarik antara Gereja dan sebuah bangsa.
Kebanyakan dari kita tidak menunnggu hingga kita berumur dua puluh satu tahun, lalu
mempelajari konstitusi, sejarah suatu Negara, dan akhirnya memutuskan untuk menjadi warga
Negara tersebut. Sebagian besar warga suatu Negara dilahirkan dari rahim bangsa tersebut.
Dalam arti sempit, Gereja itu sendiri adalah yang pertama, Tubuh Mistik Kristus. Pembaptisan
menggabungkan kita ke dalam persekutuannya karena kita dilahirkan dari rahim Gereja.
Seperti yang telah dijelaskan, kita tidak menjadi anggota Gereja seperti sebuah bata
ditambahkan ke susunan bata pada sebuah rumah. Kita tergabung dengan Gereja sebagai sel-sel
yang meluas dari sel-sel pusat. Namun, kita mungkin bertanya, “Perbedaan apa yang terjadi
akibat dituangkannya beberapa tetes air?” Apabila disatukan dengan Roh Allah, air itu akan
menjadikan diri kita sama sekali berbeda. Kita bisa mengambil bagian dalam keilahian Allah.
Bapak, ibu, saudara/i sekalian yang terkasih dalam Kristus. Dalam Injil Yohanes yang
telah kita dengar bagaimana Yesus berbicara tentang suatu kelahiran kedua yang disempurnakan
oleh dua perantara: air dan Roh Kudus. Air secara alamiah tentu tidak bisa memberikan
pengaruh rohani. Namun, air menjadi sabda utama dari yang disampaikan secara tidak kelihatan
dan secara rohani pada jiwa tersebut, yang dirumuskan dalam ungkapan kata-kata pembaptisan:
“saya membaptis engkau dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus”.
Air adalah sebuah sabda yang baik untuk sakramen baptisan. Air menandakan
pembersihan. Dengan demikian, pembaptisan membersihkan kita dari dosa-dosa. Lagi pula, air
bersifat transparan terhadap cahaya. Hal itu menandakan bagaimana cahaya dapat disampaikan,
cahaya iman kepada jiwa. Orang-orang Yunani dahulu kala mengatakan bahwa semua
kehidupan bersumber dari air. Secara biologis, pendapat mereka mungkin salah. Namun, secara
teologis pendapat mereka masuk akal karena semua kehidupan Ilahi sebenarnya dimulai dari
air. Yesus pernah mengatakan kepada Nikodemus bahwa jika tidak dilahirkan kembali dari
pembaptisan di dalam Roh Kudus, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga karena
seharusnya kita tidak perlu menjadi heran atas perihal ini, bagaimanapun kita tidak dapat
menghayati kehidupan seorang manusia kecuali jika kita dilahirkan dari daging. Dan kita pun
tidak dapat menghayati kehidupan Ilahi kecuali kalau kita dilahirkan dari Allah.

5. Aku Percaya
6. Doa Permohonan
P : Saudara-saudari, marilah kita panjatkan syukur dan permohonan kepada Allah yang
Mahabaik yang telah mencurahkan berkat-Nya bagi kita semua, terutama atas saudara
kita (nama) yang pada hari ini merayakan syukur atas pembaptisannya.

1. Bagi saudara (nama)


Ya Bapa Semoga saudara kami (nama) ini tetap berada dalam bimbingan-Mu dan
menjadi pribadi yang beriman selalu seperti yang telah Kau persatukan di dalam
pembaptisan dan untuk dapat menghayati jalan panggilannya sebagai iman Khatolik.

P : Marilah kita mohon,


U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

2. Bagi orang tua penerima baptisan.


Semoga dengan berkat dan rahmat Allah, orang tua penerima baptisan mampu
membinah perkembangan iman anak sesuai dengan kehendak Tuhan sendiri.

P : Marilah kita mohon,


U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

3. Bagi kesehatan jiwa dan raga.


Semoga Tuhan menganugerahkan kesehatan jiwa dan raga kepada kita sekalian
teristimewa saudara kita (nama)
Ini, dan menjauhkan dia dari segala sakit-penyakit yang membahayakan serta dapat
meneguhkan dia dalam melaksanakan setiap tugas panggilannya sehari-hari.

P : Marilah kita mohon,


U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

4. Bagi kita sekalian yang berkumpul di sini.


Ya Bapa semoga kami sekalian yang berkumpul di sinipun Kau baptis kembali untuk
dapat menggali lebih jauh seberapa besar penghayatan iman dan harapan kami kepada-
Mu di dalam peristiwa permandian kami masing-masing.
(hening sejenak)
P : Marilah kita mohon,
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

5. Bagi persatuan dan kerukunan hidup dalam keluarga.


Ya Bapa sumber kedamaian semoga terciptalah suasana saling menghormati dan
menghargai satu sama lain dalam hidup keluarga kami masing-masing, sehingga kami
dapat lebih peka mendengarkan suara-Mu yang menyapa lewat kata-kata dan perbuatan
sesama dalam anggota keluarga kami masing-masing.

P : Marilah kita mohon,


U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Bapa yang Mahabaik, demikianlah doa-doa dan harapan yang dapat kami panjatkan
kehadirat-Mu karena hanya Engkaulah yang selalu setia mendengar dan menerima
permohonan kami ini demi Yesus Kristus Pureta-Mu Tuhan dan pengentara kami yang
hidup dan bertaktha bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus Allah
sepanjang segala abad,
U : Amin.

III. RITUS PENUTUP


1. Doa Penutup
P : Marilah kita berdoa (hening sejenak).
Ya Allah, Bapa kami yang Mahapengasih dan Mahapenyayang, semoga peristiwa
pembaptisan ini selalu mengingatkan kami untuk semakin menyadari arti hidup iman
kami ini dan supaya setiap saat berusaha menghayati nasehat dan ajaran-Mu dengan
lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Kami percaya, walaupun banyak rintangan yang
datang menghadang, Tetapi Engkau tidak akan merelakan hamba-Mu saudara kami
(nama) ini jatuh ke dalam lembah nista. Oleh Karena itu, berkatilah kami, terutama
saudara kami (nama) agar tetap tegar dalam membela kebenaran imannya sebagai saksi
Putera-Mu, Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin.

2. Berkat dan Pengutusan


P : Semoga Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga kita sekalian dan segala karya kita senantiasa diberkati oleh Allah yang
Mahakuasa, Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. (Jika bukan imam, tanpa
berkat)
U : Amin.

3. Lagu Penutup

Nama-nama kelompok:
Fr. Nong Feri

Fr. Manfret Iyai

Fr. Falen Mane

Fr. Lendy Metan

Anda mungkin juga menyukai