I Nyanyian Pembuka
III Pengantar
Saudara/i, segenap umat beriman, sidang
perkabungan yang terkasih.
1
bercela, bernilai sebagai usia yang lanjut. Dan dalam
bacaan injil Yesus bersabda kepada Marta dan Maria, dan
saat ini kepada kita sekalian, bahwa dasar hidup abadi
adalah iman kepada Yesus Kristus yang adalah
kebangkitan kebangkitan dan kehidupan. Dalam
persekutuan dengan para orang kudus yang percaya akan
kebangkitan dan kehidupan dalam Yesus Kristus, mari kita
merayakan kurban misa ini, dengan mohon ampun.
IV Pernyataan Tobat
2
P : semoga Allah memperhatkan kita, semoga Ia
menunjukkan kerelaan hati-Nya, memberikan
pengampunan dan damai sejahtera, serta kelak
mengantar kita ke hidup yang kekal.
Umat : Amin.
VI Bacaan Injil
3
Saudara/i,...,
Bacaan suci yg kita renungkan pada kesempatan ini,
saya ambil dari bacaan pada hari ini. Bacaan injil, adalah
bacaan yg sudah sering kita dengar, yaitu tentang
perubahan wujud Tuhan Yesus di atas bukit, atau yg kita
kenal dgn peristiwa transfigurasi Tuhan Yesus.
Kisah transfigurasi adalah Kisah ini adalah titik
sentral dalam injil Markus, dan merupakan kisah yg tidak
asing lagi. Karena itu sy tidak perlu jelaskan lagi. Tetapi
saya mengajak saudara/i sekalian, untuk melihat ada
sesuatu yg menarik dan menjadi bingkai dari kisah
transfigurasi yg diberitakan oleh penginjil Markus, yaitu
salib dan penderitaan. Transfigurasi adalah puncak cerita,
sementara salib dan penderitaan adalah bingkainya.
Injil dimulai dengan pengajaran Yesus tentang
bagaiman Ia akan menderita sengsara. Dan diakhiri dengan
pemberitahuan tentang Elia yg sudah datang dan orang
memperlakukan dia seturut kehendak mereka.
Sebagai pengikut Kristus, yang hidup menurut
teladan Tuhan Yesus, kisah ini memberi makna mendalam
tentang, kemuliaan yg menjadi tujuan hidup semua orang
4
beriman, tetapi yg harus dicapai melalui Salib dan derita.
Dalam perjalanan hidup kita, Tuhan sesekali mengajak kita
merasakan hadirat-Nya, melalui peristiwa atau kejadian
luar biasa yg membuat kita yakin sungguh bahwa Tuhan
ada, tetapi setelah itu, Ia megajak kita untuk turun gunung,
sebab ada salib yg menanti untuk dipikul dan begitu banyak
penderitaan yg perlu dijalani.
Penderitaan itu penting, sebab dengannya Tuhan
menguji iman kita. Di pihak lain, dengan iman yg benar,
kita akan melihat salib dan penderitaan sebagai berkat dati
Tuhan.
Dalam peristiwa transfigurasi, ada pengulangan
pemakluman Tuhan Yesus sebagai anak Allah, yaitu
"Inilah Anak-Ku yg Ku-kasihi, dengarkanlah Dia." Kata2
ini sudah terdengar sewaktu Yesus dibaptis di sungai
Yordan. Ini adalah pengingat bagi kita semua, akan
peristiwa pembaptisan kita masing2. Kita adalah anak2
kekasih Allah lewat pembaptisan. Sebagai anak angkat
Allah, kehendak Bapa terhadap kita ialah, kita mengikuti
jejak Yesus, sang Anak Tunggal Allah, untuk memikul saib
dan menderita, supaya bisa memperoleh kemuliaan surga.
5
Santa Rosa dari Lima mengatakan: "Selain salib,
tidak ada tangga lain yg dengannya kita bisa sampai ke
dalam kemuliaan surga."
Dalam tiap sidang perkabungan, bagi seorang manusia yg
meninggal, kita lazimnya membuat daftar panjang kebaikan
dan jasa almarhum atau almarhumah, dan hal itu biasanya
kita terima sebagai sesuatu yang wajar. Karena apapun
yang kita katakan atau kita perbuat tidak mampu lagi
merubah kenyataan. Putih akan tetap putih dan hitam akan
tetap hitam.
Akan tetapi tiap peristiwa kematian sebenarnya
merupakan kesempatan emas bagi kita yang masih hidup
untuk merenungkan secara serius dan mendalam,
apakah daftar-daftar panjang kebaikan yang lazim kita
ungkapkan itu menyentuh arti hidup seorang beriman?
karena kitab kebijaksanaan menyatakan bahwa hidup
manusia itu mempunyai nilai atau arti, jika hidup itu
dihayati tanpa cacat dan cela. Lalu dikatakan bahwa
hidup itu tak bercela, jika seseorang itu hidupnya baik dan
jujur. Orang jujur disayang Allah, orang jujur tidak
6
kalah dengan orang yang berumur panjang, kata kitab
kebijaksanaan.
Hal ini berarti bahwa kejujuran dan kebaikan hati
mempunyai nilai dan arti yang panjang sekali, malah
abadi. Sedangkan orang yang tidak jujur dan tidak baik
hatinya, biarpun jumlah tahun hidupnya banyak, tetapi arti
dan nilai hidupnya 0 tahun atau pendek sekali dimata
Tuhan dan sesama. Dengan bahasa lain, daftar kebaikan
dan tanda jasa buatan manusia masih harus dicocokan
dengan daftar kebaikan dan tanda jasa dari Tuhan,
hakim yang adil satu-satunya.
Saudara/i...,
Manusia tetaplah manusia. Kita selalu tidak
sempurna, karena itu tak ada yang tanpa retak. Maka
almarhumpun sebagai manusia biasa, hidupnya bukan
tanpa noda dan cela. Namun sebagai orang Kristen yang
7
percaya kepada kebaikan Tuhan, Bapa maha pengampun,
kita yakin beliau diampuni karena imannya kepada Kristus
yang mati dan bangkit. Iman inilah yang membawa
kepastian akan membangkitkannya juga, karena Kristus
bersabda, “Akulah kebangkitan dan kehidupan.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup
dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-
lamanya!”. Sabda Tuhan ini, meneguhkan iman kita,
bahwa saudara kita, almarhum ... yang telah meninggal
akan turut diselamatkan oleh Tuhan karena imannya. Juga
bagi kita yang masih hidup di dunia ini, Tuhan
menjanjikan, bahwa kita tidak akan mati selama-lamanya,
asalkan kita percaya.
Tetapi percaya seperti apa? Percaya bukan hanya
sebatas kata-kata, tetapi seperti dalam bacaan pertama:
"berusaha untuk hidup dengan tidak bercela". Tidak
tipu daya, tidak melakukan kejahatan, tidak menyusahkan
orang lain, dst2. Orang-orang percaya adalah orang2 yang
penuh dengan belas kasihan dan kasih setia.
8
Mari dengan bekal keyakinan iman ini, kita melepas
kepergian saudara kita, almarhum ..., kembali ke tempat
asal kita, rumah Bapa, kediaman abadi di surga. Ia telah
mendahului kita, dan itu artinya kita akan berpisah dengan
Dia. Tetapi perpisahan ini tidak akan merenggangkan jarak
antara kita, kalau kita tetap mencintai dia dan menemani
perjalanan dia ke rumah Bapa dengan doa-doa dan kurban
kita.
IX Doa Umat:
9
1 : Bagi saudari kita almarhum …..
10
bangkit lagi, Kau-sinari cahaya cinta kasih-Mu. Kami
mohon ...
X Persiapan Persembahan
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN (buku halaman 154)
XI PREFASI
XIV DOA DAMAI
XV ANAK DOMBA ALLAH
XVI DOA PENUTUP.
Imam : Marilah kita berdoa
Allah Bapa yang mahabaik, berkat korban Kristus yang
telah kami sambut dalam Ibadat kudus, limpahkanlah
kurnia kerahiman-Mu kepada hamba-Mu .... yang telah
11
berpulang (ini). Ia telah Kauberi rahmat pembaptisan, maka
penuhilah kiranya ia juga dengan anugerah kebahagiaan
abadi. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami.
Umat : Amin
12