Anda di halaman 1dari 12

MISA PEMAKAMAN

I Nyanyian Pembuka

II Tanda Salib dan Salam

P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


U: Amin
P: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah
Bapa kita dan dari Tuhan Yesus, beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya

III Pengantar
Saudara/i, segenap umat beriman, sidang
perkabungan yang terkasih.

Kita berkumpul bersama dengan keluarga yang berduka,


untuk berdoa bagi keselamatan jiwa .... . Kita hendak
menguatkan dan menemani keluarga yang berduka, agar
mereka pun tabah dalam menghadapi kedukaan ini.

Semoga dalam perayaan ini, sabda Tuhan yang akan kita


dengar dan renungkan bersama, dapat menjadi sumber
kekuatan iman, untuk meneruskan peziarahan hidup di
dunia ini.

Tuhan berfirman lewat kitab Kebijaksanaan mengingatkan


bahwa mutu hidup manusia tidak diukur menurut
panjangnya umur dan jumlah tahun hidup, tetapi menurut
kesucian hidupnya. Atau dengan kata lain hidup tak

1
bercela, bernilai sebagai usia yang lanjut. Dan dalam
bacaan injil Yesus bersabda kepada Marta dan Maria, dan
saat ini kepada kita sekalian, bahwa dasar hidup abadi
adalah iman kepada Yesus Kristus yang adalah
kebangkitan kebangkitan dan kehidupan. Dalam
persekutuan dengan para orang kudus yang percaya akan
kebangkitan dan kehidupan dalam Yesus Kristus, mari kita
merayakan kurban misa ini, dengan mohon ampun.

IV Pernyataan Tobat

P : Tuhan Yesus, karena pembaptisan, kami telah menjadi


satu dengan apa yang sama dengan kematian-Mu dan
menjadi satu pula dengan apa yang sama dengan
kebangkitan-Mu. Tuhan kasihanilah kami

Umat : Tuhan kasihanilah kami

P : Engkau rela disalibkan dan wafat bagi kami supaya


tubuh dosa kami hilang kuasanya dan supaya kami
jangan menghambakan diri lagi kepada dosa. Kristus
kasihanilah kami.

Umat : Kristus kasihanilah kami

P : Engkau menanggung dosa kami supaya kami bebas dari


kekuasaan dosa dan hidup menurut kehendak Allah.
Tuhan kasihanilah kami.

Umat : Tuhan kasihanilah kami

2
P : semoga Allah memperhatkan kita, semoga Ia
menunjukkan kerelaan hati-Nya, memberikan
pengampunan dan damai sejahtera, serta kelak
mengantar kita ke hidup yang kekal.

V Doa Pembuka (collecta)


P : Marilah kita berdoa
Allah Bapa, kemuliaan umat beriman dan kehidupan orang
jujur, kami telah ditebus berkat wafat dan kebangkitan
Yesus Putera-Mu. Kasihanilah kiranya hamba-Mu ……
yang telah meninggal. Semasa hidupnya ia telah percaya
bahwa menurut sabda-Mu kami manusia akan bangkit dan
hidup kembali. Semoga ia Kau perkenankan menikmati
kebahagiaan kekal dengan hati gembira. Demi Yesus
Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan
Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa.

Umat : Amin.

VI Bacaan Injil

BACAAN I : Ibrani 11:1-7


BACAAN II : Markus 9:2-13
VII Renungan

3
Saudara/i,...,
Bacaan suci yg kita renungkan pada kesempatan ini,
saya ambil dari bacaan pada hari ini. Bacaan injil, adalah
bacaan yg sudah sering kita dengar, yaitu tentang
perubahan wujud Tuhan Yesus di atas bukit, atau yg kita
kenal dgn peristiwa transfigurasi Tuhan Yesus.
Kisah transfigurasi adalah Kisah ini adalah titik
sentral dalam injil Markus, dan merupakan kisah yg tidak
asing lagi. Karena itu sy tidak perlu jelaskan lagi. Tetapi
saya mengajak saudara/i sekalian, untuk melihat ada
sesuatu yg menarik dan menjadi bingkai dari kisah
transfigurasi yg diberitakan oleh penginjil Markus, yaitu
salib dan penderitaan. Transfigurasi adalah puncak cerita,
sementara salib dan penderitaan adalah bingkainya.
Injil dimulai dengan pengajaran Yesus tentang
bagaiman Ia akan menderita sengsara. Dan diakhiri dengan
pemberitahuan tentang Elia yg sudah datang dan orang
memperlakukan dia seturut kehendak mereka.
Sebagai pengikut Kristus, yang hidup menurut
teladan Tuhan Yesus, kisah ini memberi makna mendalam
tentang, kemuliaan yg menjadi tujuan hidup semua orang

4
beriman, tetapi yg harus dicapai melalui Salib dan derita.
Dalam perjalanan hidup kita, Tuhan sesekali mengajak kita
merasakan hadirat-Nya, melalui peristiwa atau kejadian
luar biasa yg membuat kita yakin sungguh bahwa Tuhan
ada, tetapi setelah itu, Ia megajak kita untuk turun gunung,
sebab ada salib yg menanti untuk dipikul dan begitu banyak
penderitaan yg perlu dijalani.
Penderitaan itu penting, sebab dengannya Tuhan
menguji iman kita. Di pihak lain, dengan iman yg benar,
kita akan melihat salib dan penderitaan sebagai berkat dati
Tuhan.
Dalam peristiwa transfigurasi, ada pengulangan
pemakluman Tuhan Yesus sebagai anak Allah, yaitu
"Inilah Anak-Ku yg Ku-kasihi, dengarkanlah Dia." Kata2
ini sudah terdengar sewaktu Yesus dibaptis di sungai
Yordan. Ini adalah pengingat bagi kita semua, akan
peristiwa pembaptisan kita masing2. Kita adalah anak2
kekasih Allah lewat pembaptisan. Sebagai anak angkat
Allah, kehendak Bapa terhadap kita ialah, kita mengikuti
jejak Yesus, sang Anak Tunggal Allah, untuk memikul saib
dan menderita, supaya bisa memperoleh kemuliaan surga.

5
Santa Rosa dari Lima mengatakan: "Selain salib,
tidak ada tangga lain yg dengannya kita bisa sampai ke
dalam kemuliaan surga."
Dalam tiap sidang perkabungan, bagi seorang manusia yg
meninggal, kita lazimnya membuat daftar panjang kebaikan
dan jasa almarhum atau almarhumah, dan hal itu biasanya
kita terima sebagai sesuatu yang wajar. Karena apapun
yang kita katakan atau kita perbuat tidak mampu lagi
merubah kenyataan. Putih akan tetap putih dan hitam akan
tetap hitam.
Akan tetapi tiap peristiwa kematian sebenarnya
merupakan kesempatan emas bagi kita yang masih hidup
untuk merenungkan secara serius dan mendalam,
apakah daftar-daftar panjang kebaikan yang lazim kita
ungkapkan itu menyentuh arti hidup seorang beriman?
karena kitab kebijaksanaan menyatakan bahwa hidup
manusia itu mempunyai nilai atau arti, jika hidup itu
dihayati tanpa cacat dan cela. Lalu dikatakan bahwa
hidup itu tak bercela, jika seseorang itu hidupnya baik dan
jujur. Orang jujur disayang Allah, orang jujur tidak

6
kalah dengan orang yang berumur panjang, kata kitab
kebijaksanaan.
Hal ini berarti bahwa kejujuran dan kebaikan hati
mempunyai nilai dan arti yang panjang sekali, malah
abadi. Sedangkan orang yang tidak jujur dan tidak baik
hatinya, biarpun jumlah tahun hidupnya banyak, tetapi arti
dan nilai hidupnya 0 tahun atau pendek sekali dimata
Tuhan dan sesama. Dengan bahasa lain, daftar kebaikan
dan tanda jasa buatan manusia masih harus dicocokan
dengan daftar kebaikan dan tanda jasa dari Tuhan,
hakim yang adil satu-satunya.

Kita patut bertanya. Apa yang dicari orang setiap,


pagi, siang, dan malam. Apakah uang, apakah kehormatan?
apa yang dicari Yesus? pagi, siang dan malam. Bukankah
Yesus mencari kita?. Lalu apa yang dicari oleh almarhum?

Saudara/i...,
Manusia tetaplah manusia. Kita selalu tidak
sempurna, karena itu tak ada yang tanpa retak. Maka
almarhumpun sebagai manusia biasa, hidupnya bukan
tanpa noda dan cela. Namun sebagai orang Kristen yang

7
percaya kepada kebaikan Tuhan, Bapa maha pengampun,
kita yakin beliau diampuni karena imannya kepada Kristus
yang mati dan bangkit. Iman inilah yang membawa
kepastian akan membangkitkannya juga, karena Kristus
bersabda, “Akulah kebangkitan dan kehidupan.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup
dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-
lamanya!”. Sabda Tuhan ini, meneguhkan iman kita,
bahwa saudara kita, almarhum ... yang telah meninggal
akan turut diselamatkan oleh Tuhan karena imannya. Juga
bagi kita yang masih hidup di dunia ini, Tuhan
menjanjikan, bahwa kita tidak akan mati selama-lamanya,
asalkan kita percaya.
Tetapi percaya seperti apa? Percaya bukan hanya
sebatas kata-kata, tetapi seperti dalam bacaan pertama:
"berusaha untuk hidup dengan tidak bercela". Tidak
tipu daya, tidak melakukan kejahatan, tidak menyusahkan
orang lain, dst2. Orang-orang percaya adalah orang2 yang
penuh dengan belas kasihan dan kasih setia.

8
Mari dengan bekal keyakinan iman ini, kita melepas
kepergian saudara kita, almarhum ..., kembali ke tempat
asal kita, rumah Bapa, kediaman abadi di surga. Ia telah
mendahului kita, dan itu artinya kita akan berpisah dengan
Dia. Tetapi perpisahan ini tidak akan merenggangkan jarak
antara kita, kalau kita tetap mencintai dia dan menemani
perjalanan dia ke rumah Bapa dengan doa-doa dan kurban
kita.

Selamat jalan …, doakanlah kami, saudara/I mu,


anak-anak, serta semua yang mencintaimu, agar pelita iman
kami tetap bernyala. Amin.

VIII Syahadat Para Rasul


Saudara-saudari terkasih, setelah mendengarkan dan
merenungkan sabda Tuhan, marilah bersama-sama kita
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Allah
dengan bersama-sama berdoa, Aku Percaya...

IX Doa Umat:

P : Bapa yang mahabaik, karena kekuatan Roh Kudus


kami selalu berani menyapa Engkau dan
memanjatkan permohonan. Dengarkanlah seruan dan
permohonan umat-Mu ini.

9
1 : Bagi saudari kita almarhum …..

Ya Bapa, kasihanilah hamba-Mu ….. dengan kasih-Mu


yang tak terhingga. Semasa hidupnya ia telah
merayakan Ekaristi dan menyambut tubuh dan darah
Putera-Mu. Perkenankanlah dia menikmati perjamuan
surgawi di dalam rumah-Mu. Kami mohon......

2. : Bagi keluarga yang berduka cita.

Ya Bapa, hapuslah air mata dan duka nestapa dari kaum


keluarga. Semoga, karena Sabda Putera-Mu yang
kami renungkan ini, mereka dihibur dan diteguhkan
serta selalu bergantung kepada-Mu, sebagaimana
yang sudah ditunjukkan oleh Yesus Putera-Mu. Kami
mohon......

3 : Bagi para Uskup dan para imam yang sudah


meninggal:

Ya Bapa, semoga para gembala kami; para uskup dan


imam yang telah Kaupanggil menghadap hadirat-Mu,
Kau-ikutsertakan dalam perayaan surgawi. Kami
mohon ...

4 : Bagi para pemimpin negara dan masyarakat kita yang


sudah meninggal:

Ya Bapa, semoga para pemimpin negara dan masyarakat


kami yang sudah meninggal dengan harapan akan

10
bangkit lagi, Kau-sinari cahaya cinta kasih-Mu. Kami
mohon ...

5 : Bagi kita sekalian di sini:

Ya Bapa, semoga iman kami Kauteguhkan, sehingga


kelak kami semua bersatu dalam kerajaan-Mu di
surga. Kami mohon ....

Imam : Allah Bapa kami yang mahabaik, semoga doa


kami berguna bagi keselamatan saudara-saudara kami
yang sudah meninggal dunia. Bebaskanlah mereka
dari dosa dan limpahkanlah penebusan-Mu kepada
mereka. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
Umat : Amin

X Persiapan Persembahan
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN (buku halaman 154)
XI PREFASI
XIV DOA DAMAI
XV ANAK DOMBA ALLAH
XVI DOA PENUTUP.
Imam : Marilah kita berdoa
Allah Bapa yang mahabaik, berkat korban Kristus yang
telah kami sambut dalam Ibadat kudus, limpahkanlah
kurnia kerahiman-Mu kepada hamba-Mu .... yang telah

11
berpulang (ini). Ia telah Kauberi rahmat pembaptisan, maka
penuhilah kiranya ia juga dengan anugerah kebahagiaan
abadi. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami.

Umat : Amin

Dilanjutkan dengan doa di depan Jenasah. (Pemberkatan


jenazah)

XVII Sambutan-sambutan dari Keluarga Besar (kalau


ada)

Penghormatan terakhir dari keluarga, sebelum peti


jenasah ditutup. Kemudian peti jenasah ditutup dan mulai
perarakan ke Makam (Lih. buku upacara pemakaman hal.
30). Urutan perarakan. -Para pembawa lilin (2 orang), -
Pembawa salib (1 orang), - pembawa air berkat, -Pemimpin
Upacara, - Setelah itu peti jenasah dan rombongan lainnya.

12

Anda mungkin juga menyukai