Anda di halaman 1dari 11

IBADAH SABDA HARI MINGGU V PASKAH

DI RUMAH MASING-MASING
MINGGU, 10 MEI 2020
Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini adalah Hari Minggu Kelima dalam masa
Paskah. Bacaan injil menghantar kita kepada janji
Yesus akan keselamatan kita. Dia adalah jalan,
kebenaran dan hidup. Dia mau agar di mana Dia
berada, di situ pun kita berada. Dia akan pergi
kepada Bapa dan mempersiapkan tempat bagi kita
juga. Suatu janji yang luar biasa.
Kita pun diajak untuk mengikuti jemaat perdana,
untuk saling memperhatikan satu sama lain dan
membangun keluarga Allah selama di dunia ini.
Untuk pelayanan kepada yang lemah, jemaat
perdana memilih orang-orang khusus yang disebut
diakon. Kita pun diminta untuk menjadi pelayan satu
bagi yang lain. Rasul Petrus dalam bacaan kedua
memiliki pesan yang sama. “Biarlah kamu juga
dipergunakan sebagai batu hidup untuk
pembangunan suatu rumah rohani”.
Mari kita merayakan ibadah ini sambil mendoakan
dunia kita yang sedang dilanda virus corona. Semoga
berkat kuasa Tuhan, wabah ini pun dilenyapkan dan
kita semua bisa selamat dan kembali dalam situasi
yang normal lagi.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya siap mendengarkan Sabda Allah,
Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Ya Allah, Engkau telah memberikan kami Yesus,
Putra-Mu untuk menjadi batu penjuru bagi hidup
kami. Dialah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Semoga kami selalu merenungkan Sabda-Nya agar
iman kami kepada-Mu semakin teguh.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 6:1-7)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
Pada masa itu, ketika jumlah murid makin
bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-
orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap
orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada
janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan
sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul
itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata:
"Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan
Firman Allah untuk melayani meja.
Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang
dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh
Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka
untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat
memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan
Firman."
Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu
mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman
dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor,
Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut
agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan
kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa
dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah
makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem
makin bertambah banyak; juga sejumlah besar
imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
09. BACAAN KEDUA (1Ptr. 2:4-9)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus.
Saudara-saudari, datanglah kepada-Nya, batu yang
hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia,
tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan
biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup
untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi
suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan
persembahan rohani yang karena Yesus Kristus
berkenan kepada Allah. Sebab ada tertulis dalam
Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion
sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru
yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya,
tidak akan dipermalukan."
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi
bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah
dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah
menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu
sentuhan dan suatu batu sandungan."
Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak
taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga
telah disediakan. Tetapi kamulah bangsa yang
terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar
dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, Sabda Yesus,
supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun
berada.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Yoh. 14:1-12)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Dalam perjamuan akhir, Yesus berkata, "Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah
juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat
tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ
untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku
telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa
kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamupun berada.Dan ke mana Aku pergi,
kamu tahu jalan ke situ."
Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke
mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan
ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga
mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal
Dia dan kamu telah melihat Dia."
Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa
itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata
Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-
sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal
Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat
Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah
Bapa itu kepada kami.
Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa
dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan
kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri,
tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang
melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa
dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya,
percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Sebab Aku pergi kepada Bapa.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT


Bacaan Injil yang barusan kita dengar tadi merupakan
bagian dari wejangan atau nasihat Yesus kepada
para murid-Nya di malam perjamuan akhir. Yesus
telah menubuatkan kepergian-Nya, namun Ia
meminta mereka untuk tidak gelisah.
Dengan terang benderang, Yesus berkata bahwa Dia
akan pergi ke rumah Bapa. Tujuannya adalah untuk
menyiapkan tempat bagi para pengikut-Nya.
Kemudian, Dia akan datang lagi untuk menjemput
mereka sehingga pada akhirnya semua mereka akan
menjadi satu lagi dengan-Nya. Ketika para rasul ragu
karena tidak tahu jalan, Yesus menyatakan bahwa Ia
adalah jalan yang benar dan yang menghidupkan. Dia
datang dari surga dan karenanya Dia tahu jalan
menuju surga.
Perkataan Yesus ini sungguh meneguhkan iman kita.
Kita tahu siapa yang kita ikuti karena Dia bukan saja
peduli pada hidup kita di dunia ini, melainkan juga
pada hidup kita kelak. Dia mau kita semua berada
bersama-Nya di surga. Kita mesti bersyukur atas
kebaikan Tuhan ini dan kita tidak boleh menyia-
nyiakan kehendak Tuhan ini. Kita diajak untuk tekun
dan setia menjadi pengikut-Nya. Yesus adalah batu
penjuru dan siapa yang percaya kepada-Nya tidak
akan dipermalukan, tulis Rasul Petrus dalam bacaan
kedua. Bersama dengan sesama, kita berupaya
menjadi batu hidup untuk membangun rumah rohani
kita agar kelak kita dapat bersatu dengan Batu
Penjuru kita.
Bacaan pertama membantu kita untuk membangun
persatuan dengan Allah dan sesama, selagi kita
berada bersama di dunia ini. Para jemaat perdana
atau jemaat awal selalu berkumpul dan berdoa.
Tetapi mereka juga ingat akan orang-orang lemah
dan terpinggirkan. Mereka butuh perhatian khusus.
Sebutan para janda mewakili mereka yang tidak
punya apa-apa, karena ketika suami meninggal,
mereka tidak punya harapan apa-apa. Mereka
dibantu oleh komunitas mereka. Inilah cara mereka
membangun persatuan sebagai murid Kristus.
Dengan ini, kita diajak untuk saling menolong,
terutama di tengah wabah corona sekarang ini.
Ketika ada kesulitan dalam keluarga, kita
mengupayakan jalan keluar dan tidak saling
mempersalahkan. Ketika kita belum menemukan
jalan keluar, kita berdoa dan memohon bantuan
Tuhan, agar kita bisa dengan lebih tenang
menemukan jalan keluar. Semoga kelak, ketika
Tuhan Yesus datang, kita dijumpai-Nya sebagai salah
satu pengikut-Nya yang setia.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Mari kita panjatkan doa-doa permohonan kepada
Allah kita yang selalu mendengarkan kita.
P : Semoga Bapa Suci, para Uskup dan para imam,
senantiasa mendapatkan kekuatan dan peneguhan
dalam menggembalakan umat Tuhan. Marilah kita
mohon….
P : Semoga para pemimpin negara dan petugas
penanganan virus corona selalu dikaruniai rahmat
kebijaksanaan dan kekuatan dalam menangani
wabah ini. Marilah kita mohon….
P : Semoga mereka yang sakit dan yang amat menderita
karena wabah virus corona ini, mendapatkan
peneguhan dan bantuan dari sesamanya. Marilah
kita mohon….
P : Semoga sama seperti jemaat perdana, kita bisa
saling menolong dalam situasi sulit sekarang ini,
agar kita bisa memperoleh kehidupan yang baik dan
normal kembali. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Tuhan, demikianlah doa-doa permohonan kami.
Kabulkanlah demi Kristus Pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Setelah mendengar dan merenungkan Sabda
Tuhan, kita sadar betapa baiklah Allah terhadap
kita, hingga telah menebus kita. Oleh sebab itu,
marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab dengan
mengutus Putra-Mu yang tunggal, Engkau menebus
kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kita berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami memuji nama-Mu ya Bapa, sebab kami telah
Engkau selamatkan, melalui ketaatan dan
penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam
sengsara dan wafat-Nya. Maka kita berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Engkau telah membangkitkan Yesus, dan dengan
kebangkitan-Nya itu fajar hidup baru Engkau
terbitkan bagi kami. Pintu surga Engkau buka
kembali, dan kami Engkau tuntun masuk ke dalam
surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka
kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan Putra-Mu menjadi dasar iman Gereja-
Mu, yang senantiasa diwartakan bagi dunia. Setiap
kali kami memperingati kebangkitan-Nya, iman
kami Engkau bangkitkan dan Engkau teguhkan.
Maka kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami
melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan
berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami
rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke
dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari
yang jahat.
18. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
komuni atau satu lagu Paskah.

19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon,
jauhkanlah kami dari virus
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit,
kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
20. MENDOAKAN MAZMUR 8
P : Marilah kita bersama mendoakan Mazmur 8 ini.
Kita bersyukur kepada Tuhan yang telah
menciptakan kita dan yang terus memelihara kita.
[Sedapat mungkin didoakan bersama.
Yang lain bisa menggunakan Alkitab]

Ya TUHAN, Tuhan kami,


betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu
telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu,
untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu,
bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?
Apakah anak manusia,
sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya
hampir sama seperti Allah,
dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan hormat.
Engkau membuat dia berkuasa
atas buatan tangan-Mu;
segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
kambing domba dan lembu sapi sekalian,
juga binatang-binatang di padang;
burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut,
dan apa yang melintasi arus lautan.
Ya TUHAN, Tuhan kami,
betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti para permulaan, sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah, kami berterimakasih atas pemeliharaan-
Mu bagi keluarga kami di tengah wabah virus ini.
Semoga kami mampu meneladani jemaat perdana,
untuk saling melayani dan membantu agar kami
dapat keluar dari situasi ini. Semoga kami pun setia
pada Kristus, yang adalah jalan, kebenaran dan
hidup kami. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan
pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda Hari Minggu Kelima Masa Paskah
kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling
menolong.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP
***

Roma, 7 Mei 2020


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai