Anda di halaman 1dari 11

IBADAH SABDA HARI MINGGU III PASKAH

DI RUMAH MASING-MASING
MINGGU, 26 APRIL 2020
Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini adalah Hari Minggu Ketiga Masa Paskah.
Sebentar kita akan mendengarkan kotbah Paulus di
Yerusalem yang bersaksi tentang kebangkitan
Yesus. Petrus tidak takut terhadap semua mereka
yang telah membunuh Gurunya. Dalam suratnya
yang akan kita dengarkan dalam bacaan kedua,
Petrus mengajak kita untuk hidup seturut kehendak
Allah, karena kita sudah ditebus dengan harga yang
amat mahal, yaitu dengan darah Yesus.
Bacaan Injil akan mengantar kita kepada kisah
perjalanan dua murid Yesus ke Emaus. Mereka
kecewa karena kematian Yesus. Namun, mereka
kemudian disadarkan oleh Yesus sendiri yang
menemani mereka.
Dalam ibadah ini, kita mendoakan semua orang yang
terjangkit virus corona agar mereka tetap kuat; juga
para dokter-perawat-polisi dan petugas yang
menangani wabah ini agar mereka tetap sehat.
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita,
marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta
memohon ampun atas segala kekurangan kita
supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak
merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah memandang dan memperhatikan
kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya
serta memberikan pengampunan dosa dan damai
sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Ya Allah, terima kasih atas rahmat penebusan yang
kami terima berkat sengsara, wafat dan kebangkitan
Putra-Mu. Ajarilah kami senantiasa untuk selalu
bersyukur atas rahmat penebusan ini dengan saling
membantu dan saling meneguhkan iman kami satu
sama lain.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 2:14,22-33)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas
rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata
kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu
semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan
camkanlah perkataanku ini.
Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini:
Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret,
seorang yang telah ditentukan Allah dan yang
dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan
dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang
dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di
tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan
rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh
oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah
membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari
sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap
berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata
tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada
Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku
tidak goyah.
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-
sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan
tenteram, sebab Engkau tidak menyerahkan aku
kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan
Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau
memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di
hadapan-Mu.
Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan
terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa
kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya
masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia
adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah
berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah,
bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari
keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena
itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara
tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan,
bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang
mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami
kebinasaan.
Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang
hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia
ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima
Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-
Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
09. BACAAN KEDUA (1Ptr. 1:17-21)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus.
Saudara-saudari, jika kamu menyebut-Nya Bapa,
yaitu Dia yang tanpa memandang muka
menghakimi semua orang menurut perbuatannya,
maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan
selama kamu menumpang di dunia ini.
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari
nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang
fana, bukan pula dengan perak atau emas,
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang
tak bernoda dan tak bercacat.
Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi
karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada
zaman akhir. Oleh Dialah kamu percaya kepada
Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati dan yang telah memuliakan-Nya,
sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju
kepada Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Sesungguhnya Tuhan sungguh telah bangkit,
sepertinya yang telah dikatakan-Nya.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Luk. 24:13-35)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Lukas.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus
pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang
terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu
yang telah terjadi.
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar
pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka,
lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi
ada sesuatu yang menghalangi mata mereka,
sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu
percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka
berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang
dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya:
"Adakah Engkau satu-satunya orang asing di
Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ
pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada
mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang
terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah
seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan
perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh
bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan
pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia
untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-
Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa
Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa
Israel.
Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak
semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan
dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-
pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak
menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan
berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka
malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia
hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke
kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar
yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi
Dia tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya
hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala
sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah
Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk
ke dalam kemuliaan-Nya?"
Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang
tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai
dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu
Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan
perjalanan-Nya.
Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya:
"Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari
telah menjelang malam dan matahari hampir
terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-
sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan
dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap
berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberi-
kannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata
mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia
lenyap dari tengah-tengah mereka.
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah
hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan
kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab
Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus
kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati
kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul
bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata
mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan
telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua
orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di
tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia
pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT


Petrus dalam bacaan pertama dan kedua dengan
tegas menyatakan bahwa Yesus itu telah bangkit.
Keyakinan ini diperolehnya melalui pengalaman
pribadinya dan pengalaman murid-murid yang lain.
Salah satu pengalaman itu adalah kisah perjalanan ke
Emaus. Ada dua hal yang bisa kita petik dari kisah ini.
Pertama, mengapa mereka memilih pergi ke Emaus.
Emaus adalah kota yang dimenangkan oleh Yudas
Makabeus melawan kekuasaan Yunani, yang bisa kita
baca dalam kitab 1 Makabe. Sepertinya kedua murid
ini menginginkan Yesus sebagai mesias atau
pembebas mereka dari penjajahan Romawi yang saat
itu sedang menguasai wilayah mereka. Perjalanan ke
Emaus menandai kekecewaan mereka karena
ternyata Yesus mati. Mereka juga tidak melihat lagi
harapan hidup meskipun mereka sudah mendapatkan
informasi dari perempuan yang pulang dari makam
Yesus bahwa Yesus sudah bangkit. Namun pada
akhirnya, mereka pun tahu bahwa Mesias itu sudah
bangkit, mengalahkan maut.
Kadangkala harapan kita amat berbeda dengan
rencana Tuhan. Kita mungkin merencanakan hal
begini, begitu, dan sebagainya. Namun, terkadang
rencana tersebut mungkin tidak berhasil. Sudah pasti
sebagai manusia, kita pasti kecewa. Namun kisah hari
ini mengajak kita untuk tetap setia kepada Tuhan. Kita
tidak mesti meninggalkan Tuhan di Yerusalem dan
pergi ke Emaus kita sendiri. Mungkin Tuhan memiliki
rencana yang lain yang lebih baik bagi hidup kita.
Kedua, dua orang murid. Dalam kisah ini disebutkan
bahwa ada dua orang murid ke Emaus; satunya
bernama Kleopas dan yang satunya lagi tidak memiliki
nama. Keduanya saling bercerita atau curhat.
Sayangnya curhat mereka tidak terarah dan
menjauhkan mereka dari kebenaran yang
sesungguhnya. Untunglah Yesus datang dan menegur
mereka dengan keras. Yesus meluruskan kebenaran
dan mata mereka pun terbuka.
Mungkin kita juga menjadi salah satu dari kedua murid
itu. Kita kecewa pada orang lain, lalu kita
mencurahkan isi hati kita kepada sesama yang lain.
Seringkali kekecewaan hati kita membuat kita tidak
lagi melihat kebaikan atau maksud baik dari mereka.
Apalagi kalau teman yang mendengarnya mendukung-
dukung kita. Kita mungkin merasa benar. Tetapi kisah
hari ini mengajak kita untuk tidak lupa berdoa atau
memohonkan penyertaan Tuhan agar hati kita terbuka
terhadap kebenaran yang bisa saja muncul dari situasi
yang mengecewakan hati kita. Doa dan memohonkan
bantuan Tuhan adalah sarana curhat yang baik. Tuhan
mengetahui segalanya, maka Dia juga akan
membantu kita menemukan hal yang baik juga.
13. HENING ATAU NYANYIAN
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Mari kita panjatkan doa-doa permohonan kepada
Allah kita yang selalu mendengarkan kita.
P : Semoga semua keluarga Kristiani merasakan dan
mengalami bahwa Tuhan selalu berjalan bersama
mereka. Marilah kita mohon….
P : Semoga para pemimpin negara dan petugas
penanganan virus corona selalu dikaruniai rahmat
kebijaksanaan dan kekuatan dalam menangani
wabah ini. Marilah kita mohon….
P : Semoga mereka yang sakit dan yang amat
menderita karena wabah virus corona ini,
mendapatkan peneguhan dan bantuan dari
sesamanya. Marilah kita mohon….
P : Semoga sama seperti Yesus yang mendampingi dua
murid ke Emaus, kita pun digerakkan untuk saling
menolong dalam situasi wabah virus ini. Marilah kita
mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan
permohonan pribadi kita masing-masing.
(hening sejenak lalu lanjut).
P : Ya Tuhan, demikianlah doa-doa permohonan kami.
Kabulkanlah demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Setelah mendengar dan merenungkan Sabda
Tuhan, kita sadar betapa baiklah Allah terhadap
kita, hingga telah menebus kita. Oleh sebab itu,
marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab dengan
mengutus Putra-Mu yang tunggal, Engkau menebus
kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kita berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami memuji nama-Mu ya Bapa, sebab kami telah
Engkau selamatkan, melalui ketaatan dan
penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam
sengsara dan wafat-Nya. Maka kita berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Engkau telah membangkitkan Yesus, dan dengan
kebangkitan-Nya itu fajar hidup baru Engkau
terbitkan bagi kai. Pintu surga Engkau buka
kembali, dan kami Engaku tuntún masuk ke dalam
surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka
kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan Putra-Mu menjadi dasar iman Gereja-
Mu, yang senantiasa diwartakan bagi duia. Setiap
kali kami memperingati kebangkitan-Nya, iman
kami Engkau bangkitkan dan Engkau teguhkan.
Maka kami berseru:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami (nama Uskup setempat) dan Pastor
Paroki (nama pastor paroki setempat), kami
melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan
berseru:
(menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur)
17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami
rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke
dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari
yang jahat.
18. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
PASKAH atau lagu komuni.

19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon,
jauhkanlah kami dari virus
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit,
kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
20. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah, kami telah mendalami kisah perjalanan ke
Emaus di hari ini. Semoga kami pun bisa merasakan
dalam hidup kami bahwa Engkau sendiri selalu
berjalan menemani hidup kami. Buatlah agar kami
pun bisa membuat anggota keluarga kami
merasakan kehadiran-Mu di dalam rumah kami
dengan sikap dan tutur kata kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
21. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda Hari Minggu Kedua Masa Paskah
kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
22. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk menjadi saksi
kebangkitan-Nya.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP

***

Roma, 23 April 2020


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai