Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka. NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin. P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. 02. KATA PEMBUKA P : Hari Minggu ini kita mendengarkan bahwa Yesus menyembuhkan banyak orang sakit. Meskipun sibuk, Dia tidak pernah melupakan waktu khususnya bersama Bapa yang mengutus-Nya. Dia berkomu- nikasi dengan Bapa dalam doa. Hal ini mengajarkan kita bahwa sekalipun sibuk, kita hendaknya tidak lupa untuk berdoa, agar kita bisa menemukan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Dalam bacaan pertama kita akan mendengarkan keluhan Ayub yang sedang menderita. Dia merasa hidupnya tidak berguna karena ia hanya merasakan sakit. Perasaan yang sama dialami oleh kita dan semua yang sakit. Kadangkala orang menjadi stres dan merasa tidak berguna. Kita memohonkan penyertaan Tuhan agar mereka tetap kuat dan tetap merasa dicintai oleh Tuhan dan sesama. Dalam bacaan kedua, kita juga akan mendengarkan Rasul Paulus yang penuh semangat memberitakan Injil. Di tengah kesulitan hidupnya, ia tetap menjadi pewarta Sabda Tuhan. Hidupnya adalah untuk Tuhan. Mungkin ini menjadi inspirasi bagi kita untuk tetap setia kepada Tuhan dan tetap menjadi pewarta Sabda Tuhan melalui hidup kita. Entah kita sakit atau kita sehat, kita bisa tetap menjadi saksi pewartaan Sabda Tuhan. [hening sejenak] 03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita. U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. U : Amin. 04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN 05. DOA PEMBUKA P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Tuhan, kami berterima kasih atas penyertaan-Mu di dalam hidup kami. Sama seperti Yesus yang berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan banyak orang, maka kami mohon, kiranya rahmat penyembuhan juga diberikan kepada semua yang sedang sakit, terutama yang sakit karena wabah virus sekarang ini. Semoga oleh kuasa-Mu, wabah ini bisa diatasi dan kami semua dilindungi. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin. 06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar- kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab] 07. BACAAN PERTAMA (Ayb. 7:1-4,6-7) L : Bacaan dari Kitab Ayub. "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? Seperti kepada seorang budak yang merindukan naungan, seperti kepada orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, demikianlah dibagikan kepadaku bulan- bulan yang sia-sia, dan ditentukan kepadaku malam- malam penuh kesusahan. Bila aku pergi tidur, maka pikirku: Bilakah aku akan bangun? Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh gelisah sampai dinihari. Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, dan berakhir tanpa harapan. Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas; mataku tidak akan lagi melihat yang baik. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 08. MENYANYIKAN LAGU 09. BACAAN KEDUA (1Kor. 9:16-19,22-23) L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyela- matkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 10. ALLELUIA (Mat. 8:17) P : Alleluia, Alleluia, Alleluia U : Alleluia, Alleluia, Alleluia P : Yesus memikul kelemahan kita, * dan menanggung penyakit kita. U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 11. INJIL (Mrk. 1:29-39) P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaan- nya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia mem- bangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab- Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan. P : Demikianlah Injil Tuhan. U : Terpujilah Kristus. [Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok] 12. RENUNGAN SINGKAT Bacaan Injil hari ini berbicara tentang karya awal Yesus. Mari kita renungkan satu dua poin berikut ini untuk meningkatkan iman kita kepada Tuhan. Pertama, kesibukan dan doa. Dalam Injil kita mendengarkan bahwa Yesus amat sibuk. Ia menyembuhkan mertua Petrus. Lalu pada sore hari, banyak orang sakit dihantar kepada-Nya dan Ia menyembuhkan mereka. Namun, yang menarik adalah Yesus mengawali karya-Nya dengan keluar dari rumah ibadah dan kemudian pada pagi berikutnya Ia ditemukan berdoa. Kisah ini mengajarkan kepada kita untuk tidak melupakan Tuhan dalam hidup kita. Tidak dapat disangkal bahwa kadangkala kita amat sibuk dengan kegiatan dan kita kelelahan. Kita pun menjadi lupa bersyukur kepada Tuhan yang telah menjaga hidup kita. Yesus mengajarkan kita untuk selalu memulai hari baru dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, memohonkan bantuan, petunjuk dan perlindungan- Nya. Pertanyaan untuk kita, seberapa sering kita memulai hari kita dengan berdoa? Atau seberapa dalam kita berbicara dengan Tuhan tentang hidup kita? Adakah kebiasaan doa bersama di dalam keluarga kita? Kedua, kerendahan hati. Yesus menyembuhkan banyak orang dan makin banyak orang mencari-Nya. Melalui mulut para murid-Nya, Ia diminta untuk tinggal tetap bersama mereka. Yesus menyatakan bahwa Ia juga harus pergi ke banyak tempat karena untuk itulah Ia diutus. Yesus tidak mau terikat pada popularitas. Pernyataan Yesus ini mengajarkan kita untuk tidak berbangga dengan diri kita sendiri dan melupakan bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang sedang berkarya melalui kita. Ketika kita mencapai kesuksesan, kita hendaknya tidak melupakan bahwa Tuhan sedang menanti kita untuk melanjutkan kesuksesan kita dengan sesama yang lain. Kita mesti selalu tetap rendah hati sebab kebanggaan yang berlebihan (apalagi kalau disanjung-sanjung oleh banyak orang) kadangkala membuat kita lupa diri dan kita jatuh. Baik juga kita menanamkan sikap menghargai sesama namun juga tetap rendah hati mulai dari dalam keluarga kita. 13. HENING SEJENAK 14. SYAHADAT P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 15. DOA UMAT P : Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang sakit yang dihantar kepada-Nya. Maka, marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kita kepada Allah, Bapa kita yang selalu mendengarkan kita. P : Semoga semua umat manusia tidak melupakan Tuhan dalam setiap hidup dan perjuangan hidup mereka. Marilah kita mohon… P : Semoga mereka semua yang sakit, tidak merasa sendirian. Untuk mereka yang sedang terpapar virus corona, semoga mereka tetap kuat dan semangat dan berkat kemurahan Tuhan, mereka pun disembuhkan. Marilah kita mohon… P : Semoga para petugas medis yang menangani orang sakit dan terlantar, diberi kekuatan dan kesehatan yang baik agar mereka dapat melayani dengan penuh tanggungjawb. Marilah kita mohon…. P : Semoga kita sekalian tidak melupakan Tuhan dalam setiap perjuangan hidup kita. Dan semoga kita pun bisa menjadi pribadi yang menyembuhkan sesama yang sakit atau yang terluka. Marilah kita mohon…. P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut]. P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. U : Amin [Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia datang melayani kita. maka marilah kita memuji Dia dan berseru: Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta- kan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau: U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau serahkan Dia bagi maka kami memuji Engkau. U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. P : Betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami. Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyem- purnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri. Maka kami memuji Engkau. U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. P : Setiap hari Engkau limpahi kami dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau. U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik. P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama- Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. 18. KOMUNI BATIN Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak] P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. ▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. ▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. ▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu komuni yang bertemakan syukur. 19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH DARI WABAH VIRUS CORONA Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia, pengharapan kami yang sejati, kasihanilah kami dan bebaskanlah kami dari segala kemalangan. Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus yang sedang mewabah di seluruh dunia ini, sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat, topanglah mereka yang berjuang bagi kesehatan sesama. Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku- kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam melaksanakan tugas mereka. Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu, dan selamatkanlah kami dalam cinta kasih-Mu yang besar. Engkaulah, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin. Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami. Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami. Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, doakanlah kami. Santo Sebastianus, doakanlah kami. Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami. Santo Antonius Agung, doakanlah kami. Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami. Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan penyakit, doakanlah kami. Amin
20. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami telah mendengarkan dan merenung- kan Sabda-Mu. Semoga kami pun bisa saling meneguhkan dan menjadi pembawa kesembuhan bagi sesama kami yang menderita dan yang sengsara. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. U : Amin 21. MOHON BERKAT TUHAN P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak] P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. U : Amin. P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. U : Syukur kepada Allah. 22. PENGUTUSAN P : Marilah pergi, kita diutus. U : Amin. 23. LAGU PENUTUP ***