Anda di halaman 1dari 10

IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA V TAHUN B

MINGGU, 7 FEBRUARI 2021


Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari Minggu ini kita mendengarkan bahwa Yesus
menyembuhkan banyak orang sakit. Meskipun
sibuk, Dia tidak pernah melupakan waktu khususnya
bersama Bapa yang mengutus-Nya. Dia berkomu-
nikasi dengan Bapa dalam doa. Hal ini mengajarkan
kita bahwa sekalipun sibuk, kita hendaknya tidak
lupa untuk berdoa, agar kita bisa menemukan
kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Dalam bacaan pertama kita akan mendengarkan
keluhan Ayub yang sedang menderita. Dia merasa
hidupnya tidak berguna karena ia hanya merasakan
sakit. Perasaan yang sama dialami oleh kita dan
semua yang sakit. Kadangkala orang menjadi stres
dan merasa tidak berguna. Kita memohonkan
penyertaan Tuhan agar mereka tetap kuat dan tetap
merasa dicintai oleh Tuhan dan sesama.
Dalam bacaan kedua, kita juga akan mendengarkan
Rasul Paulus yang penuh semangat memberitakan
Injil. Di tengah kesulitan hidupnya, ia tetap menjadi
pewarta Sabda Tuhan. Hidupnya adalah untuk
Tuhan. Mungkin ini menjadi inspirasi bagi kita untuk
tetap setia kepada Tuhan dan tetap menjadi pewarta
Sabda Tuhan melalui hidup kita. Entah kita sakit atau
kita sehat, kita bisa tetap menjadi saksi pewartaan
Sabda Tuhan. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Ya Tuhan, kami berterima kasih atas penyertaan-Mu
di dalam hidup kami. Sama seperti Yesus yang
berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan
banyak orang, maka kami mohon, kiranya rahmat
penyembuhan juga diberikan kepada semua yang
sedang sakit, terutama yang sakit karena wabah
virus sekarang ini. Semoga oleh kuasa-Mu, wabah
ini bisa diatasi dan kami semua dilindungi.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Ayb. 7:1-4,6-7)
L : Bacaan dari Kitab Ayub.
"Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan
hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? Seperti
kepada seorang budak yang merindukan naungan,
seperti kepada orang upahan yang menanti-nantikan
upahnya, demikianlah dibagikan kepadaku bulan-
bulan yang sia-sia, dan ditentukan kepadaku malam-
malam penuh kesusahan. Bila aku pergi tidur, maka
pikirku: Bilakah aku akan bangun? Tetapi malam
merentang panjang, dan aku dicekam oleh gelisah
sampai dinihari.
Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, dan
berakhir tanpa harapan. Ingatlah, bahwa hidupku
hanya hembusan nafas; mataku tidak akan lagi
melihat yang baik.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
09. BACAAN KEDUA (1Kor. 9:16-19,22-23)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
jemaat di Korintus
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak
mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab
itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika
aku tidak memberitakan Injil. Kalau andaikata aku
melakukannya menurut kehendakku sendiri,
memang aku berhak menerima upah. Tetapi
karena aku melakukannya bukan menurut
kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas
penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.
Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini:
bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah,
dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku
sebagai pemberita Injil. Sungguhpun aku bebas
terhadap semua orang, aku menjadikan diriku
hamba dari semua orang, supaya aku boleh
memenangkan sebanyak mungkin orang.
Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti
orang yang lemah, supaya aku dapat menyela-
matkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku
telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat
mungkin memenangkan beberapa orang dari
antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan
karena Injil, supaya aku mendapat bagian
dalamnya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat. 8:17)
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Yesus memikul kelemahan kita, *
dan menanggung penyakit kita.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Mrk. 1:29-39)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan
Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan
Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit
demam. Mereka segera memberitahukan keadaan-
nya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan
itu, dan sambil memegang tangannya Ia mem-
bangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya.
Kemudian perempuan itu melayani mereka.
Menjelang malam, sesudah matahari terbenam,
dibawalah kepada Yesus semua orang yang
menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka
berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan
pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang
menderita bermacam-macam penyakit dan
mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan
setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal
Dia.
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun
dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan
berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya
menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka
berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab-
Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota
yang berdekatan, supaya di sana juga Aku
memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah
datang." Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan
memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat
mereka dan mengusir setan-setan.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang karya awal
Yesus. Mari kita renungkan satu dua poin berikut ini
untuk meningkatkan iman kita kepada Tuhan.
Pertama, kesibukan dan doa. Dalam Injil kita
mendengarkan bahwa Yesus amat sibuk. Ia
menyembuhkan mertua Petrus. Lalu pada sore hari,
banyak orang sakit dihantar kepada-Nya dan Ia
menyembuhkan mereka. Namun, yang menarik
adalah Yesus mengawali karya-Nya dengan keluar dari
rumah ibadah dan kemudian pada pagi berikutnya Ia
ditemukan berdoa.
Kisah ini mengajarkan kepada kita untuk tidak
melupakan Tuhan dalam hidup kita. Tidak dapat
disangkal bahwa kadangkala kita amat sibuk dengan
kegiatan dan kita kelelahan. Kita pun menjadi lupa
bersyukur kepada Tuhan yang telah menjaga hidup
kita. Yesus mengajarkan kita untuk selalu memulai
hari baru dengan mendekatkan diri kepada Tuhan,
memohonkan bantuan, petunjuk dan perlindungan-
Nya. Pertanyaan untuk kita, seberapa sering kita
memulai hari kita dengan berdoa? Atau seberapa
dalam kita berbicara dengan Tuhan tentang hidup
kita? Adakah kebiasaan doa bersama di dalam
keluarga kita?
Kedua, kerendahan hati. Yesus menyembuhkan
banyak orang dan makin banyak orang mencari-Nya.
Melalui mulut para murid-Nya, Ia diminta untuk tinggal
tetap bersama mereka. Yesus menyatakan bahwa Ia
juga harus pergi ke banyak tempat karena untuk itulah
Ia diutus. Yesus tidak mau terikat pada popularitas.
Pernyataan Yesus ini mengajarkan kita untuk tidak
berbangga dengan diri kita sendiri dan melupakan
bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang sedang berkarya
melalui kita. Ketika kita mencapai kesuksesan, kita
hendaknya tidak melupakan bahwa Tuhan sedang
menanti kita untuk melanjutkan kesuksesan kita
dengan sesama yang lain. Kita mesti selalu tetap
rendah hati sebab kebanggaan yang berlebihan
(apalagi kalau disanjung-sanjung oleh banyak orang)
kadangkala membuat kita lupa diri dan kita jatuh. Baik
juga kita menanamkan sikap menghargai sesama
namun juga tetap rendah hati mulai dari dalam
keluarga kita.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang sakit
yang dihantar kepada-Nya. Maka, marilah kita
menyampaikan doa-doa permohonan kita kepada
Allah, Bapa kita yang selalu mendengarkan kita.
P : Semoga semua umat manusia tidak melupakan
Tuhan dalam setiap hidup dan perjuangan hidup
mereka. Marilah kita mohon…
P : Semoga mereka semua yang sakit, tidak merasa
sendirian. Untuk mereka yang sedang terpapar virus
corona, semoga mereka tetap kuat dan semangat
dan berkat kemurahan Tuhan, mereka pun
disembuhkan. Marilah kita mohon…
P : Semoga para petugas medis yang menangani orang
sakit dan terlantar, diberi kekuatan dan kesehatan
yang baik agar mereka dapat melayani dengan
penuh tanggungjawb. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita sekalian tidak melupakan Tuhan
dalam setiap perjuangan hidup kita. Dan semoga
kita pun bisa menjadi pribadi yang menyembuhkan
sesama yang sakit atau yang terluka. Marilah kita
mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik
kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia
datang melayani kita. maka marilah kita memuji Dia
dan berseru: Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh
baik.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah
penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam
kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-
kan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka
kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika
dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau
menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu
dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau
serahkan Dia bagi maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami.
Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyem-
purnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri.
Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Setiap hari Engkau limpahi kami dengan karunia dan
berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas
sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani
sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji
Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan
madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
18. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu komuni yang bertemakan syukur.
19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH
DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku-
kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat
solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan
tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam
melaksanakan tugas mereka.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.
Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan
penyakit, doakanlah kami. Amin

20. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami telah mendengarkan dan merenung-
kan Sabda-Mu. Semoga kami pun bisa saling
meneguhkan dan menjadi pembawa kesembuhan
bagi sesama kami yang menderita dan yang
sengsara.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
21. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
22. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP
***

Roma, 4 Februari 2021


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai