Anda di halaman 1dari 3

Pembukaan.

Nyanian Pembuka : Adoramus Te Domine

Tanda salib/ pengantar

Doa Pembuka: (Didoakan bersama dengan penuh penghayatan)

Tuhan anugerahkanlah kepadaku hati yang jernih, sehingga aku dapat melihat
serta mendengarkan Engkau dalam ibadat suci yang khidmat ini. Betapa sering aku
mendaraskan mazmur, namun namun aku tetap tuli, betapa sering aku mendengarkan
firman-Mu namun aku tidak begitu peka, betapa sering melihat roti dan anggur. Namun
aku tetap buta. Tuhan mengapa Engkau menunggu begitu lama sebelom Engkau
membawa aku kepuncak gunung dan memperlihatkan kepadaku cahaya kemuliaan-Mu.
Serta membiarkan aku mendengarkan sabda yang kau ucapkan di sana? Aku tahu hatiku
tidak jernih. Hatiku penuh dengan keinginan-keinginanku sendiri. Gelisah karena
kekurangan dan kelemahan, terpecah belah. Maka aku tetap buta dan tuli. Tanpa mampu
melihat dan mendengarkan Engkau yang menghendaki dilihat dan didengar. Tuhan
sungguh aku ingin melihat. Namun setiap perjuangan untuk membuat hatiku jernih
tampak sia-sia. Seringkali aku merasa seolah-olah hidupku dikelilingi oleh mimpi-mimpi
buruk. Semakin aku berusaha dan berjuang, semakin aku terhambat dan terhalang.
Hanya Engkau Tuhan yang dapat membebaskan aku dari jerat ini. Tuntun dan pimpinlah
aku mendaki sampai kepuncak gunung, buatlah hatiku bersih dan tunjukkanlah cahaya
kemuliaan-Mu. Aku tidak harus pergi jauh, Engkau telah memberikan sabda yang harus
aku dengarkan serta roti dan anggur untuk kusantap. Tuhan datanglah aku membuka
seluruh inderahku memasrahkan diriku, untuk merasakan kehadiran diri-Mu dalam diriku.
Biarkan aku mengenal-Mu ditempat Engkau berada…….
Nyanian: Oh Kriste Domine Jesu

Doa Ungkapan Hati: (Didoakan bersama dengan penuh penghayatan)

Tuhan Yesus Sabda yang kau tunjukkan kepada Bapa-Mu lahir dari keheningan hidup-
Mu. Pimpin dan tuntunlah aku masuk dalam keheningan, agar kata-kata-Mu menjadi
matang didalamnya, aku ucapkan dalam nama-Mu dan menghasilkan buah. Tuhan
betapa sulit untuk diam dan hening. Diam tanpa membuka mulut ddan lebih lagi hening
didalam hati. Diriku ini penuh dengan hiruk pikuk kehidupan. Rasa-rasanya terus menerus
aku terlibat dalam debat dengan diriku sendiri. Dengan kawan-kawanku. Pendukung,
sahabat, musuh dan orang-orang yang membenciku. Keadaan hati ini menyatakan
betapa jauh aku dari-Mu. Seandainya aku dapat tunduk tenang dikaki-Mu dan menyadari
bahwa aku adalah milik-Mu, milik-Mu saja mungkin akan sangat mudah bagiku untuk
berhenti berceloteh, dengan orang-orang disekitarku. Baik yang sungguh ada maupun
yang aku banyangkan. Kesibukan itu menunjukkan bahwa aku merasa tidak nyaman
menyadarkan aku tentang ketakutan, rasa benci dan kebutuhan akan pengakuan dan
perhatian yang menuntut dari dalam batinku. Tuhan Engkau akan memberikan seluruh
perhatian yang aku butuhkan. Kalua aja aku dapat berhenti berbicara tentang diriku
sendiri dan mulai mendengarkan Engkau. Aku tahu bahwa dalam keheninan batinku,
Engkau akan berbicara dan menyatakan kasih-Mu kepadaku. Tuhan anugerahkanlah
keheningan itu kepadaku, dengan demikian aku tau disitu aku dapat tinggal bersama-
Mu……..

Lagu Kyrie…

Lagu Glorya: Laudate Omnes Gentes

Lagu Alleluya: Magnificat.

Bacaan: Yoh: 17: 1-26

Renungan singkat

Nyanyian: El Senyor
Pembaharuan diri (Maju satu persatu menuju ke Api Unggun membakar kertas yang
sudah ditulis sebelomnya) diselingi lagu. Istrumen pertobatan

Doa; Bapa Kami (membentuk lingkaran sambal bergandengan tangan mengelilingi api
unggun)

Lagu: Ubi Caritas

Doa penutup: (Didoakan bersama dengan penuh penghayatan)

Allah sumber hidup dan cinta, bantulah kami dating dihadapan-Mu bukan dengan
keinbinan yang muluk-muluk dan kepura-puraan, bantulah kami menyadari bahwa
Engkau menerima seluruh diri kami, apa adanya. Berikanlah kami keberanian untuk
melepaskan segalah sesuatu yang sangat sulit kami lepaskan ajarilah kami untuk tetap
tenang dibawah tindakan-Mu dan hasilkan dalam diri kami doa-doa yang mendalam serta
sederhana yang tidak mengatakan sepatah katapun.

Anda mungkin juga menyukai