“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh
memang penurut, tetapi daging lemah.” (Mat 26:41)
Pengantar
P Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan.
Pada malam yang hening ini kita berkumpul bersama sambil duduk di kaki
Tuhan untuk menyampaikan sembah sujud kita di hadapan Yesus yang saat ini
hadir di dalam Sakramen Mahakudus. Melalui Sakramen Mahakudus ini
Kristus Tuhan kita menjalin kesatuan yang akrab mesra dan tak terpisahkan
dengan kita. Perayaan ekaristi yang kita rayakan dalam perayaan Kamis Putih
tadi mengenangkan misteri pemberian diri Yesus Kristus dan misteri kasih
Kristus yang total untuk melaksanakan kehendak Bapa bagi keselamatan umat
manusia. Kini pada jam tuguran, kita ingin berdoa dan berjaga bersama
Kristus. Sesudah perjamuan malam terakhir Yesus berdoa semalam-malaman
di taman Getsemani. Di saat itulah Ia mengajak para murid untuk menemani
Dia. “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan (Mrk. 14 : 38).
Pada malam yang hening ini, kita juga ingin ambil kesempatan untuk berjaga
dan berdoa sambil merenungkan sengsara dan derita Tuhan.
Doa Pembuka
P Marilah berdoa
Allah sumber belaskasih abadi, dalam hati Putera-Mu yang terluka karena
dosa-dosa kami, Engkau menganugerahi kami harta cinta kasih-Mu yang tak
terhingga. Kini dalam keheningan malam, perkenankan kami menyatakan
sembah bakti kami sebagai silih atas dosa dan kelemahan kami melalui
permenungan-permenungan ini. Demi Kristus Tuhan kami. Amin
Renungan II
P Tuhan bersabda: “Barangsiapa telah meihat Aku, iatelah melihat Bapa. Tidak
percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa
yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi
Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya”.
U “Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku;
atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri”.
P “Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang
lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang
kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa
dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam
nama-Ku, Aku akan melakukannya”.
U “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku, Aku
akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran”.
(Yohanes 14:9, 10-14, 15-17)
(hening sejenak)
Renungan III
P Tuhanbersabda: “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah
pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan
setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya lebih anyak berbuah”.
U “Kamu memang sudah bersih karna firman yang telah Ku-katakan kepadamu.
Tinggalah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, ama seperti ranting tidak
dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di alam Aku”.
P “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rangtingnya. Barangsiapa tinggal
di dalam Aku dan Aku di dalam Dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, Ia
dibuang keluar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan
orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar”.
U “jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan
dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku”. (Yohanes 15: 1-8)
Nyanyian renungan (Misalnya: MB
P Akulah pokok anggur…
1. Firman pertama: Pohon selalu berbuah dalam sunyi. Rehasia kekudusan
murid-murid Yesus pertama-tama terletak dalam kesunyian-kesunyian
doa kontemplasi. Pokok anggur adalah sumber kehidupan. Dari
keheningan batin yang menyatu dengan Tuhan, akan keluar semua
perbuatan baik, tindakan kasih, kata-kata yang meneguhkan sesama
seperti pohon yang sarat buah.
2. Pohon selalu berbuah untuk yang lain. Tak ada pohon yang makan
buahnya sendiri. Apabila buah-buah itu telah matang, pohon
mengulurkan lengan-lengannya yang sarat buah, agar orang yang lapar
dan haus boleh memetiknya, makan dan dipuaskan. Semua anugerah
dan rahmat yang saya terima dalam hidup saya tidaklah dimaksud hanya
untuk diri sendiri, tapi agar saya menjadi saluran kasih Tuhan untuk
sesama. Inilah amanat dari Sang Pemberi hidup untuk setiap kita
3. Kalau orang memuji dan mensyukuri buah-buah pada ranting, terimalah
itu dengan rendah hati dan teruskan kepada pokok hidup yang satu itu
karena semuanya berasal dari Dia
4. Kalau sesudah berbuat baik, engkau difitnah dan dihujat baiklah engkau
ingat hanyalah ranting yang beuat baik akan diguncang dan dilempar
dengan batu oleh mereka yang hendak memetik buahnya. Lakukan
tugasmu dengan setia dan rendah hati, apapun yang kamu lakukan akan
selalu ada kritiknya. Pohon yang baik akan selalu dikenal dari buahnya.