Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA MINGGU PALMA MINGGU, 28 MARET 2021

Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga mempersiapkan ruangan yang baik
untuk berdoa bersama dan semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja dengan
lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Jangan lupa untuk
tetap memakai masker dan menjaga jarak.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang
menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
Dalam perayaan bersama, jika ada izinan untuk merayakan Ibadah dengan perarakan dari luar Gereja
menuju ke dalam Gereja, maka urutannya adalah no. 1-4, lalu ke nomor 6 dan selanjutnya.
Jika TIDAK diperkenankan adanya perarakan (ibadah dalam keluarga), maka urutan Ibadahnya adalah no.
1-2 lalu ke nomor 5 dan selanjutnya. Daun Palma dapat diletakkan di depan pintu masuk dan direciki
dengan air berkat oleh Pemimpin dengan rumusan nomor 03. Umat dapat mengambil daun Palma
tersebut sesudah ibadah.

1. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

2. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Palma. Perayaan ini mengenangkan kembali
kedatangan Yesus ke Yerusalem dan disorak-sorai sebagai seorang raja. Amat
berbeda dengan seorang raja yang biasanya menunggangi kuda perkasa, Yesus
malah memilih menunggangi seekor keledai, seekor hewan yang tidak bisa
dipakai untuk berperang karena lamban.
Namun, demikianlah Yesus. Ia datang untuk meniadakan pertikaian dan
peperangan karena Ia menawarkan perdamaian dan saling mencinta. Ia
menunjukkan hal ini dengan menerima siksaan dan penghinaan tanpa mengutuk,
sebaliknya memohonkan pengampunan atas kesalahan mereka.

Mari kita memasuki perayaan Pekan Suci kita ini dengan membuka hati kita
terhadap cinta Tuhan yang luar biasa kepada kita.
[hening sejenak]

3. MOHON BERKAT ATAS DAUN PALMA


P : Allah yang kekal dan kuasa, sudilah memberkati daun palma ini. Kami hendak
menggunakannya untuk menghormati Kristus yang datang dalam nama-Mu.
Semoga seluruh hidup kami pun merupakan penghormatan kepada Kristus,
agar sesudah pengabdian di dunia ini, kami boleh bergabung dengan himpunan
para kudus yang tak henti-hentinya mengelu-elukan Kristus di kota surgawi.
Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
Pemimpin memerciki daun palma dengan air suci, diiringi lagu Hormat Puji dan Sembah (Puji Syukur
no, 493) atau lagu yang sesuai.

4. BACAAN INJIL SEBELUM PERARAKAN [Mrk. 11:1-10]


Dengan tangan terkatup, Pemimpin mengajak umat:

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus.


Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan
Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid- Nya
dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu
masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat,
yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke
mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu,
jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."
Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan
pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. Dan beberapa orang yang
ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai
itu?" Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-
orang itu membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada
Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke
atasnya.

Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang


menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang
yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru:
"Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah
Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha
tinggi!"
Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
Lalu dimulai perarakan menuju Gereja, dan dilanjutkan dengan Doa Pembuka (tanpa pernyataan
tobat dan permohonan pengampunan).

5. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN


P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap
mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian,
bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu
saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang
kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan
kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan
mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
6. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru selamat kami
yang telah menjadi manudia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai
teladan kerendahan hati bagi umat manusia.
Perkenankanlah agar kami meneladan sengsara- Nya dan pantas untuk bengkit
bersama Dia, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

7. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar- kan Sabda Tuhan dan
menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun
jalan hidup kita.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]

8. BACAAN PERTAMA (Yes. 50:4-7) L : Bacaan dari Kitab Yesaya.


Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah
seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru
kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku
untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka
telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku
kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan
mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku;
sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti
keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat
malu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

9. MENYANYIKAN LAGU
[atau mendaraskan Mazmur berikut:] Refren:
Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?

Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24.
Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya,
menggelengkan kepalanya:
"Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya,
biarlah Dia yang melepaskannya!
Bukankah Dia berkenan kepadanya?" (Refren)

Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat


mengepung aku,

12. INJIL (Mrk. 15:1-39)


P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi,
mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua- tua dan ahli-ahli Taurat dan
seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu
Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. 2 Pilatus
bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau
sendiri mengatakannya." 3 Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan
terhadap Dia. 4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau
memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!" 5
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran.
6 Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-

tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak.


7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama

Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya.


Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. 8 Maka datanglah
orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. 9 Pilatus
menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki supaya
kubebaskan raja orang Yahudi ini?" 10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-
imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. 11 Tetapi imam-imam
kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang
dibebaskannya bagi mereka. 12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya
kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang
kamu sebut raja orang Yahudi ini?" 13 Maka mereka berteriak lagi, katanya:
"Salibkanlah Dia!" 14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan
apakah yang telah
dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!"
15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia

membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu


diserahkannya untuk disalibkan. 16 Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus
ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan
berkumpul. 17 Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam
sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. 18 Kemudian mereka
mulai memberi hormat kepada- Nya, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!" 19
Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut
menyembah-Nya. 20 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan
jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya.
(15- 20b) Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.
21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama

Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar
kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. 22 Mereka
membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat
Tengkorak. 23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada- Nya, tetapi
Ia menolaknya. 24 Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi
pakaian- Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian
masing-masing.
25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. 26 Dan alasan mengapa Ia dihukum

disebut pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". 27 Bersama
dengan Dia disalibkan dua orang
penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. 28
(Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara
orang-orang durhaka.") 29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan
sambil menggelengkan kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau
merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, 30
turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!" 31 Demikian juga imam-imam
kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka
sendiri dan
mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia
selamatkan! 32 Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita
lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan
Dia mencela Dia juga.
33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung

sampai jam tiga. 34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
"Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku? 35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ
berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." 36 Maka datanglah seorang dengan bunga
karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada
sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu
dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." 37 Lalu berserulah
Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
[Semua diajak berlutut dan hening sejenak]
38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. 39 Waktu

kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya


demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
P : Demikianlah Injil Tuhan. U : Terpujilah Kristus.

13. RENUNGAN SINGKAT


Hari Minggu ini kita mengenangkan Yesus memasuki kota Yerusalem dan
disambut dengan meriah oleh orang-orang Yerusalem. Semua orang berteriak,
“Hossana, Putra Daud”. Kata Hossana berarti “Selamatkanlah!” Mereka meminta
Putra Raja Daud untuk menyelamatkan mereka. Sayangnya, Yesus naik
keledai, dan bukan kuda kokoh yang merupakan lambang kehadiran seorang raja.
Yesus hendak menunjukkan bahwa Ia adalah Raja Damai. Kedamaian akan
menyelamatkan banyak hati. Dia datang untuk mendamaikan banyak orang.
Kita diajak untuk berdamai; damai dengan diri, damai dengan orang lain, damai
dengan situasi dan damai dengan Tuhan. Semoga kita dapat memasuki Pekan
Suci ini dengan hati
yang damai dan membantu orang lain juga untuk merasakan damai yang sejati.
--
Bacaan Injil tadi berbicara tentang Kisah Sengsara. Kita hanya mendengarkan
kisah singkatnya saja. Tetapi kita bisa membayangkan bahwa Yesus seorang
diri saja. Dia tidak bisa melawan apa-apa. Dia hanya pasrah (seperti yang kita
dengarkan juga dari bacaan Pertama dan Kedua) meskipun Dia tidak bersalah.
Dia bisa saja berontak pada Bapa dan bisa menolak ketidakadilan ini. Tetapi
Yesus menerimanya dan Dia mati dengan cara yang mengenaskan; mati
seorang diri.
Kisah ini mengajarkan kita untuk tidak serta merta menghakimi orang lain. Apa
yang terjadi pada Yesus adalah pelajaran yang amat berharga bagi kita. Mereka
menghukum mati orang yang tidak bersalah. Kita berterimakasih karena Yesus
mau mati bagi kita yang merasa diri benar, tetapi kita juga mesti melanjutkan
perintah Yesus untuk saling mengasihi. Kita saling membantu agar kita bisa
menjadi lebih baik. Kalaupun ada orang yang bersalah, mungkin baik kita
membantunya untuk memperbaiki dirinya. Kita tidak membenarkan
perbuatannya yang salah, tetapi kita bisa membantunya menjadi lebih baik. Kita
juga berdoa, semoga orang yang bersalah, menerima kesalahannya dan
memperbaikinya juga.
14. HENING SEJENAK
15. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang
mahakuasa…..

16. DOA UMAT


P : Bersama Yesus yang taat sampai wafat, kita menghadap Bapa dengan
memanjatkan permohonan kita.
P : Semoga Gereja yang sedang mengalami penderitaan diteguhkan dan tetap yakin
bahwa sesudah cobaan akan datang pembebasan. Marilah kita mohon….
P : Semoga para pemimpin masyarakat tetap tabah dan teguh mengupayakan
kesejahteraan umum dan kerukunan di tengah masyarakat. Marilah kita
mohon….
P : Semoga semua orang yang menderita mampu mempersatukan penderitaan dan
kemalangan mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan umat
manusia. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita semua senantiasa tabah dan saling menolong untuk memikul salib
hidup kita setiap hari. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita
masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-
Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke
depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing
Keuskupan].

17. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari terkasih, sungguh besar kasih Allah akan dunia ini. Ia telah
mengaruniakan Putra- Nya yang Tunggal untuk menyelamatkan manusia, agar
setiap orang yang percaya kepada-Nya, memperoleh keselamatan. Maka
marilah kita berseru:
Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Kami memuji Engkau, ya Bapa, sebab Engkau mengutus Putra-Mu untuk
menyelamatkan kami. Ia telah menghampakan Diri dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia, kecuali dalam hal dosa.
Maka kami berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Ia telah merendahkan Diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di salib.
Maka kami berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Ya Bapa, Putra-Mu telah menderita bagi kami dan telah meninggalkan teladan
bagi kami, supaya kami
pun mengikuti jejak-Nya, yakni berani menderita demi kemuliaan nama-Mu dan
demi kebahagiaan sesama. Maka kami berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau mempersiap- kan kami, agar kami dapat
merayakan Paskah dengan pantas, dan merasakan kegembiraan Kebangkitan
Putra-Mu terkasih. Maka kami berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup….. dan Pastor
Paroki......., kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur yang sesuai]

18. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian,
marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita
masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan merenungkannya, serta
mengungkapkan isi hati dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah kita
sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama- Mu, datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang
bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
19. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan
ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam
hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah
Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
2

Anda mungkin juga menyukai