1. PRELUDE
2. KATA PEMBUKAAN DAN PANGGILAN BERIBADAH (Yesaya 53:1-3)
P: Tuhan beserta saudara
J: Dan beserta saudara juga
P: Kami berkumpul disini untuk menyembah Tuhan
J: Kami berkumpul untuk mengingat bagaimana Yesus menderita dan mati bagi kami dan kami
bersyukur kepada Allah atas kasihNya dan kemurahanNya
P: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan
kekuasaan TUHAN dinyatakan?
J: Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak
tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga
kita menginginkannya.
P: Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita
kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia
tidak masuk hitungan.
Narator: Mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat Mereka tidak tahu? Mereka....yang
membunuh Yesus? Siapa mereka itu? Mudah bagi kita menamakan orang lain, menyalahkan
orang lain, orang romawi, orang banyak, Pilatus, Herodes, Kayafas. Mereka semua memainkan
peran mereka dan bekerjasama melawan Yesus...
Mereka lebih mengikuti perintah untuk mempertahankan damai yang semu dengan membiarkan
perlawanan mereka terhadap kerajaan Yesus..Namun dimanakah kita ketika kerajaan Yesus
menantang kita? Pada damai dan aturan diri kita sendiri? Pada rasa nyaman dan rasa tentram kita
sendiri? Dimana kita kala korban-korban dari rasa nyaman diri kita sendiri berteriak bagi keadilan?
Kala mereka berteriak memohon belas kasihan? Kala yang lapar dan haus serta kesepian
memohon kepada kita untuk berbagi rasa aman, damai dan ketenangan kita? Dimana kita kala
Kristus disalibkan diantara kita?
Sesungguhnya Dia sudah disiksa bagi para pendosa yang justru memakukan Dia disalib.
Sesunguhnya Dia dapat menuntut balas kepada kita atas kejahatan yang kita lakukan, baik sadar
ataupun tidak sadar...Namun belas kasihn ada dalam perkataan pertama itu...Dia menaikkan
syafaat bagi kita kepada BapaNya yang di Sorga. Belas kasihan memanggil Dia dengan rela ada
1
dalam kandungan ibuNya. Belas kasihan itulah yang membawa Dia ke salib, membawa anugerah
yang luar biasa dan yang senantiasa bergema sepanjang zaman....BAPA AMUNILAH MEREKA
KARENA MEREKA TIDAK TAHU APA YANG MEREKA PERBUAT.....
6. PUJIAN: kj 173:1,5
NARATOR: Berapa banyak dari kita seperti pencuri itu? Penuh kemarahan karena kita tidak
dibebaskan dari dosa? Penuh kebencian karena kita menderita karena dosa orang lain? Berapa
banyak kita menginginkan Allah membunyikan jemariNya dan menjadikan kita benar terhadap
kesalahan yang sudah kita lakukan? Apakah kita sudah mengijinkan orang lain melakukan
kesalahan terhadap kita. Betapa mudahnya mengatakan selamatkan kami dan mengeluh kepada
Allah kala tidak ada penyembuhan magis, tidak ada pemulihan ajaib, tidak ada bala tentara sorga
yang mengangkat penderitaan dan membawa kesembuhan... Betapa mudahnya menghina
Mesias, mengejek Sang Kebaikan dan mengutuk terang dunia itu karena kita tidak rela
menghadapi apa yang sudah kita lakukan?
Namun ada kebaikan...ada pemulihan bagi dosa, suatu pemulihan yang tidak menjanjikan solusi
magis, namun...suatu janji bahwa penderitaan dari dosa bukanlah akhir..kala semua berakhir...kala
penderitaan usai..kala kata-kata terakhir bukan lagi siksa dan kekalahan..namun hiduphidup
yang bersemi dari debu..hidup diubah dan digenapi di Firdaus.
Kepada pencuri yang berbelas kasih..
Kepada mereka yang masih mengenal kebaikan di dunia
Kepada mereka yang berusaha menghibur dan melindungi kebaikan itu
Kepada mereka yang mencari kebaikanpenghiburan diberikan
HARI INI JUGA ENGKAU AKAN ADA BERSAMA DENGAN AKU DI FIRDAUS
(MEMATIKAN LILIN KEDUA)
NARATOR: Siapa yang dapat menyelami penderitaan ini? Penderitaan Maria yang menyaksikan
putranya menderita? Penderitaan Maria yang menyaksikan Putranya sekarat?
Siapa yang dapat menyelami penderitaan dari Sang Putra? Sang Putra yang harus melihat
dukacita ibuNya? Pemberian apakah yang seorang anak dapat berikan kepada ibunya? Apa yang
akan die berikan kala dia pergi? Bagaimana dia dapat menolongnya? Memeluk diakah..?
menghibur diakah...? menghormati diakah...? Perempuan, inilah anakmu,
Inilah dia yang aku kasihi, mengasihimu dan bagimulah kasih itu...seseorang yang mengenal
aku..seseorang yang adalah saudaraku dan yang dapat berbicara tentang aku..seseorang yang
dapat memelukmu, menghiburmu..menghormatimu dan berbagi dukacitamu..
2
inilah ibumu
Inilah dia yang aku kasihi, bagimu kasih itu dan untuk mengasihimu
Seseorang yang mengajar daku, memberi aku makan, menghapus air mataku, memeluk aku, yang
berduka bersamaku...
Perempuan, lihatlah anakmu, anakku, lihatlah ibumu.
NARATOR: Dari semua penderitaan padahari siksaan itu, pukulan dari cambuk, dikenakan
mahkota duri dikepalaNya..dehidarasi tubuh kala tegantung pada siang hari di kayu salib...tidak satupun
yang dapat menggapai kedalaman dari seruan penderitaan keterpisahan...ALLAHKU-ALLAHKU
MENGAPA ENGKAU MENINGGALKAN AKU? Yesus yang menemukan tujuan dan kekuatanNya dalam
hadirat Allah, yang dipertahankan oleh relasi langsungNya dengan Allah, dan yang sellau menikmati kuasa
Allah yang bekerja dalam diriNya...kuasa Allah yang menjadi vitalitas dan damai sejahteraNya...sekarang
sendiri berjalan di salib...
Yesus yang adalah ALLAH, menemukan diriNya sungguh terkucilkan,
terpotong dari dunia orang hidup
terpotong dari sumber diriNya
tercabik dari diriNya sendiri..
menyelam kedalaman darim kondisi manusia
berjalan ditempat dari ketidakhadiran Allah
di tempa torang berdosa
ditempat dari mereka yang menolak Allah
ALLAHKU..ALLAHKU..MENGAPA ENGKAU MENINGGALKAN AKU?
Dalam kata-kata ini misteri dari penyaliban yang tidak dapat dipahami dengan sempurna
Tidak ada pendritaan yang sedemikian dalam, atau kejahatan yang sedemikian luar biasa atau tempat yang
begitu jauh terpisah dari sukacita, terang dan kasih..dari hadirat Allah... yang belum pernah demikian...dan
dimana Allah tidak dapat bertemu kita dan sekarang kita telah dibawa pulang....
3
suatu waktu kala waktu tidak lagi dapat diukur kecuali dalam kelemahan yang perlahan-lahan dari
tubuh..dan suatu permintaan yang kokoh bagi suatu substansi yang begitu penting dalam hidup,
begitu mendasar bagi semua yang hidup, begitu dasar dari kebutuhan, ya...air...air.. Air untuk
membasahi mulut...membebaskan mulut yang lebam...membuka tenggorokan yang tidak dapat
menyerap cukup air...yang membiat pengharapan itu hidup...membuat hidup itu bertahan lebih lagi
sejenak....air bagi seorang yang tersalib adalah kehidupan...
Ya Tuhan, engkaulah Allahku, jiwaku haus kepadaMu,, tubuhku rindu akan Engkau seperti tanah
yang kering dan gersang yang merindukan air... siapa yang dapat mengira kata-kata dari Maz. 63
ini merayap dalam pikiran Kristus...haus akan air adalah haus akan kehidupan... haus akan
kehidupan adalah haus akan Allah yang sudah menjanjikan aliran-aliran air dipadang
gurun..sungai-sungai yang luar biasa di tanah yang kering dan gersang....dan air hidup untuk
menghapus setiap air mata. Disini pada akhirnya semua janji-janji itu kelihatan sangat
jauh...jauh...namun Yesus yang ditinggalkan oleh Allah...masih tetap berpegang kepada kenangan
dan harapan akan hidup... AKU HAUS.
NARATOR: Ini adalah akhir akhir dari penderitaan..Yesus sendiri di salib..ditinggalkan oleh
sahabat-sahabatNya dan BapaNya..menarik nafas terakhir dan mengumpulkan tenaga untuk
teriakan terakhir...mengapa Dia memilih bicara begitu denkat pada akhirnya..mengapa Dia
menyusus eneri terakhir yang Dia miliki dengan berteriak dengan suara nyaring? Tidakkah Allah
4
mendengarkan percakapan pikiranNya? Hanya karena agar Allah bukanlah satu-satunya yang
mendegar, maka kita juga mendengar dedikasi akhir dari jiwaNya...suatu penyerahan yang dibuat
terlepas dari rasa sakit..ejekan, penderitaan dan keadaan mengerikan karena diitnggalkan sendiri
yang Dia rasakan...penyerahan dibuat kepada Allah, sebelum kebangkitan..kemenangan dari
kerajaan...sebelum segaja jaminan ang lain yang iman dapat hasilkan...Yesus memercayakan
nyawaNyahidupNya dan segala yang sudah memberikan makna terhadap kehidupan kepada
Bapa. Bahkan pada saat ditinggalkan, kala kebaikan itu sepertinya sangat jauh..Dia
memproklamasikan kepercayaanNya kepada Allah, kegelapan tidak dapat menguasaiNya...
BAPA KEDALAM TANGANMU KUSERAHKAN NYAWAKU.
MEDITASI HENING
Persembahan syukur:
5
THANK YOU LORD FOR SAVING MY SOUL
THANK YOU LORD FOR MAKING ME WHOLE
THANK YOU LORD FOR GIVING TO ME
THY GREAT SALVATION SO FULL AND FREE
Liturgi GMIT
Pulanglah didalam kemenangan Kristus dan berjalanlah senantiasa didalam kemenangan karena
kebangkitannya memberikan harapan baru dalam kehidupan
Lagu pengutusan
Kj 397:1,4
Petugas:
Liturgist: Yubilate
Narator: 1.
2.
3.
4.
Pembaca Kitab Suci: .........
Petugas lilin: .............
Pemusik: ..............
Pembawa Salib: ................