A,C,B
RITUS PEMBUKA
1. UPACARA CAHAYA
Upacara cahaya dilaksanakan di depan kapel/gereja dan lilin Paskah akan
dinyalakan dari Api unggun. Ketika lampu-lampu sudah dipadamkan, rombongan
petugas menuju keluar pintu gerbang dan upacara di mulai dengan penyelaan Lilin
Paskah yang telah diberkati di Paroki.
2. KOMENTATOR
K : Bapak, ibu saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Pada malam ini, kita
berkumpul bersama dalam semangat kasih persaudaraan sejati. Kita merayakan
bersama puncak dan dasar iman kita, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus beralih dari
kematian kepada kehidupan dan kemuliaan- Nya, setelah menjalani siksaan yang
amat penuh kesengsaraan sampai wafat di kayu salib akibat sikap dan perilaku tidak
adil lawan-lawan-Nya.
Dengan kebangkitan- Nya, Tuhan Yesus telah mengalahkan kekuatan dosa dan
kematian serta kekuatan-kekuatan jahat lainnya yang merupakan benih ketidak-
adilan di dunia ini dan pada waktu yang sama merupakan penghalang terwujudnya
Kerajaan Allah di dunia ini. Untuk sampai pada perayaan suci dan agung malam ini
kita telah menjalani 40 hari masa puasa dan pantang. Selain menjalani puasa dan
pantang, kita juga mengadakan ibadat jalan Salib dan Pendalaman Iman.
Puncak Perayaan malam ini ditandai dengan Upacara Lilin Paska sebagai
lambang Kristus yang beralih dari cengkeraman kuasa kematian dan kejahatan dan
memasuki kehidupan dan kemuliaan. Kristus adalah cahaya yang menghidupkan
pengharapan di tengah kegelapan hidup ini, dan jaminan kebahagiaan dan
keselamatan sejati.
Dengan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus membebaskan kita dari kuasa dosa dan
maut, dan membawa kita untuk kembali hidup dalam kasih sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan dengan Allah Bapa-Nya dan dengan sesama
kita. Semoga di situ sikap dan perilaku kita pun bangkit dan hidup menjadi lebih adil
di hadapan Tuhan dan juga di hadapan sesama.
3. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
Pemandu/pengantar (P) mengucapkan salam berikut dengan tangan terkatup.
P : Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan
Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
4. KATA PENGANTAR
P : Saudara-saudara terkasih, pada malam suci ini Tuhan kita Yesus Kristus beralih
dari kematian memasuki kehidupan. Pada malam ini kita berkumpul bersama untuk
mengungkapkan iman kita akan Kristus yang bangkit dengan mulia jaya. Dialah
cahaya yang menghidupkan harapan serta memberikan kegembiraan karena telah
menang jaya atas maut. Malam ini kita akan memperbaharui janji baptis,
memperbarui iman kita akan Kristus. Hidup Yesus dalam warta Paskah ini membuka
harapan baru bahwa kita yang telah dikuduskan-Nya akan selalu menjunjung tinggi
kejujuran, kebenaran dan keadilan sebagai salah satu cara untuk melawan tindakan
korupsi yang telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan umat manusia,
menghancurkan kesejahteraan semua orang. Semoga berkat perayaan suci malam
ini, kita sanggup membangun sikap dan perilaku hidup baru, demi terciptanya
kesejahteraan semua orang. Kini marilah memulai perayaan malam ini dengan
pemberkatan api baru.
5. DOA PEMBUKA
P : Marilah berdoa
Ya Allah, dengan pengantaraan Kristus, Engkau telah menganugerahi kami cahaya
api kemuliaan-Mu. Kami mohon, sucikanlah api baru ini. Semoga perayaan Paskah
ini menghangatkan kerinduan kami akan hidup surgawi, sehigga dengan hati murni
kami kelak dapat merayakan Paskah dalam cahaya-Mu yang kekal. Dengan
pengantaraan Kristus Tuhan kami.
Pemandu memerciki api dengan air suci, kemudian pemandu memasang lima (5)
butir dupa pada lima (5) gambar salib, pada lilin yang disediakan pada Paskah,
sambil berkata:
P : Semoga Kristus Tuhan melindungi dan memelihara kita demi luka-luka–Nya yang
kudus dan mulia.
U : Amin.
Kemudian Pemandu memerciki Lilin Paskah dengan air suci,
lalu menyalakannya dengan api baru sambil berkata:
P : Semoga cahaya Kristus yang telah bangkit dengan mulia,
menghalau kegelapan dari hati dan budi kita.
U : Amin.
RITUS KOMUNI
28. CARA A : DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa pujian pemandu menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni.
Pemandu membentang kain korporale di atas altar kemudian mengambil Sakramen
Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk komuni Kudus, pemandu bersama para
pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah
itu pemandu mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
BAPA KAMI
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita
memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan
dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. Hening sejenak....
P : Atas petunjuk penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita
berdoa.
P+U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-
Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang
bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
SALAM DAMAI
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Setelah semua umat saling memberikan salam damai. Pemandu berlutut
menghormati Sakramen Mahakudus, lalu Pemandu mengunjukkan hosti kudus
kepada umat sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapuskan dosa dunia.
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
P+U : Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau dating pada saya, tetapi bersabdalah
saja, maka saya akan sembuh.
P : Tubuh Kristus
U : Amin
29. CARA B : TANPA KOMUNI
P : Saudara-saudari, pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni Kudus, maka
bersama dengan saudara-saudari se-paroki yang menyambut Komuni, marilah
menghayati Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita. Hening sejenak....
BAPA KAMI
P : Atas petunjuk penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita
berdoa...
P+U :Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-
Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang
bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat, amin.
SALAM DAMAI
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
DOA KOMUNI BATIN
P :Saudara-saudari terkasih, Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena
Firman yang telah ku katakana kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia
tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak
tinggal di dalam aku.” (yoh. 15:3-4). Oleh karena itu, marilah kita duduk dalam
keheningan untuk menyatukan diri dengan Tuhan yang kini hadir bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hati seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku jadikanlah hati seperti hati-Mu
Seruan di atas diulangi 3 x (tiga kali)
Sesudah Komuni Batin, pemandu mengajak umat melambungkan madah syukur
dengan salah satu mazmur (Mazmur 8, Mazmur 23, Mazmur 34, mazmur 147) atau
doa-doa yang sesuai dengan tema perayaan pada hari bersangkutan.
RITUS PENUTUP
36. KOMENTATOR
K : Bapak, ibu saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Pada malam ini, kita
berkumpul bersama dalam semangat kasih persaudaraan sejati. Kita merayakan
bersama puncak dan dasar iman kita, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus beralih dari
kematian kepada kehidupan dan kemuliaan- Nya, setelah menjalani siksaan yang
amat penuh kesengsaraan sampai wafat di kayu salib akibat sikap dan perilaku tidak
adil lawan-lawan-Nya.
Dengan kebangkitan- Nya, Tuhan Yesus telah mengalahkan kekuatan dosa dan
kematian serta kekuatan-kekuatan jahat lainnya yang merupakan benih ketidak-
adilan di dunia ini dan pada waktu yang sama merupakan penghalang terwujudnya
Kerajaan Allah di dunia ini. Untuk sampai pada perayaan suci dan agung malam ini
kita telah menjalani 40 hari masa puasa dan pantang. Selain menjalani puasa dan
pantang, kita juga mengadakan ibadat jalan Salib dan Pendalaman Iman.
Puncak Perayaan malam ini ditandai dengan Upacara Lilin Paska sebagai
lambang Kristus yang beralih dari cengkeraman kuasa kematian dan kejahatan dan
memasuki kehidupan dan kemuliaan. Kristus adalah cahaya yang menghidupkan
pengharapan di tengah kegelapan hidup ini, dan jaminan kebahagiaan dan
keselamatan sejati.
Dengan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus membebaskan kita dari kuasa dosa dan
maut, dan membawa kita untuk kembali hidup dalam kasih sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan dengan Allah Bapa-Nya dan dengan sesama
kita. Semoga di situ sikap dan perilaku kita pun bangkit dan hidup menjadi lebih adil
di hadapan Tuhan dan juga di hadapan sesama.
37. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
Pemandu/pengantar (P) mengucapkan salam berikut dengan tangan terkatup.
P : Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan
Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
38. KATA PENGANTAR
P : Saudara-saudara terkasih, pada malam suci ini Tuhan kita Yesus Kristus beralih
dari kematian memasuki kehidupan. Pada malam ini kita berkumpul bersama untuk
mengungkapkan iman kita akan Kristus yang bangkit dengan mulia jaya. Dialah
cahaya yang menghidupkan harapan serta memberikan kegembiraan karena telah
menang jaya atas maut. Malam ini kita akan memperbaharui janji baptis,
memperbarui iman kita akan Kristus. Hidup Yesus dalam warta Paskah ini membuka
harapan baru bahwa kita yang telah dikuduskan-Nya akan selalu menjunjung tinggi
kejujuran, kebenaran dan keadilan sebagai salah satu cara untuk melawan tindakan
korupsi yang telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan umat manusia,
menghancurkan kesejahteraan semua orang. Semoga berkat perayaan suci malam
ini, kita sanggup membangun sikap dan perilaku hidup baru, demi terciptanya
kesejahteraan semua orang. Kini marilah memulai perayaan malam ini dengan
pemberkatan api baru.
LITURGI SABDA
AJAKAN berdiri
Setelah menghormati altar, lektor membawa buku PSHMR ke mimbar, lalu sambil
Lektor mengangkat Buku itu, P1 atau salah seorang penyanyi membawakan lagu
berikut ini, dilanjutkan oleh seluruh umat:
58. HENING
PEMBAHARUAN JANJI BAPTIS
59. PEMBAHARUAN JANJI BAPTIS
Sesudah upacara pembaptisan, atau jika upacara ini tidak ada, sesudah
pemberkatan air, seluruh umat bersama para baptisan baru, memperbarui janji
baptis sambil berdiri dan memegang lilin bernyala yang dinyalakan dari api lilin
Paskah.
Pemimpin Umat menyapa umat dengan kata-kata berikut:
P : Saudara-saudari terkasih, berkat misteri Paskah, dalam pembaptisan kita
dikuburkan bersama Kristus, supaya bersama Dia kita menghayati hidup yang baru.
Oleh karena itu, setelah menjalani masa puasa selama 40 hari, marilah kita
memperbarui janji baptis suci. Dengan janji itu dulu kita telah menolak setan dan
perbuatan- perbuatannya dan berjanji mengabdi kepada Allah dalam Gereja Katolik
yang kudus. Hendaklah umat menjawab pertanyaan ini dengan berkata: “Ya, saya
menolak.”
P : Apakah Saudara menolak setan? U+P : Ya, saya menolak.
P : Dan semua perbuatannya? U+P : Ya, saya menolak.
P : Dan semua tipu muslihatnya? U+P : Ya, saya menolak.
P : Terima kasih atas janji-janji kita sekalian. Namun, ingatlah, bahwa janji itu harus
dijadikan kenyataan dalam hidup pada setiap saat. Dan hal ini merupakan suatu
tugas yang berat. Tetapi berkat bimbingan Allah, kita akan berhasil. Marilah kita
mengingat-ingat kata-kata Santo Yohanes ini: “Inilah kemenangan yang
mengalahkan dunia, yakni iman kita!” Maka, marilah dengan keyakinan yang teguh,
kita membaharui iman kita dan menyegarkan janji setia kita kepada Allah, seperti
yang telah kita ikrarkan pada saat kita dibaptis dulu.
Hendaklah umat menjawab pertanyaan ini dengan berkata: “Ya, saya percaya.”
P : Percayakah Saudara-saudara akan Allah, Bapa yang mahakuasa, Pencipta
langit dan bumi?
U+P : Ya, saya percaya.
P : Percayakah Saudara akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dilahirkan oleh Perawan Maria; yang menderita sengsara, wafat dan
dimakamkan; yang bangkit dari antara orang mati, naik ke surga dan duduk di sisi
kanan Allah Bapa?
U+P : Ya, saya percaya.
P : Percayakah Saudara akan Roh Kudus, Gereja katolik yang kudus, persekutuan
para Kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan dan kehidupan kekal?
U+P : Ya, saya percaya.
P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang mahakuasa, Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, telah melahirkan kita dari air dan Roh Kudus dan telah menganugerahi kita
pengampunan dosa. Semoga dengan rahmat-Nya Ia menjaga kita sampai ke hidup
yang kekal, dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
U : Amin.
P : Sekarang Saudara-saudari akan diperciki dengan air suci yang mengingatkan
kita akan peristiwa ketika kita dicurahi air baptis, sebagai tanda karunia Allah bagi
kita.
Pemimpin berjalan ke tengah umat dan memerciki umat dengan air suci. Sementara
itu umat menyanyikan PS: 592
60. DOA UMAT berdiri
P : Saudara-saudari seiman, marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga,
yang telah membangkitkan Yesus Kristus, Putra-Nya, dari kematian agar kita dapat
menemukan hidup sejati pada-Nya.
6. Bagi Gereja Kudus
Kita berdoa semoga seluruh Gereja menghayati peristiwa agung ini secara penuh
hormat dan khidmat sehingga iman dibangkitkan, harapan diperkokoh dan cinta
kasih diperteguh dalam diri seluruh umat beriman. Marilah kita mohon…
7. Bagi para pemimpin pemerintahan.
Kita berdoa kepada Allah Bapa semoga kebangkitan Yesus Kristus, Putra-Nya,
menjiwai para pemimpin dan seluruh rakyat. Semoga berkat kekuatan rahmat Allah,
mereka secara lebih bijaksana dan bertanggungjawab meneruskan pengembanan
tugas-tugas demi kesejahteraan bersama secara lebih bijaksana dan
bertanggungjawab. Marilah kita mohon…
8. Bagi para baptisan baru.
Semoga proses pematangan iman mereka berjalan dengan baik berkat
pendampingan Gereja semesta terutama umat di lingkungan sekitar mereka.
Semoga mereka pun semakin aktif mengambil bagian dalam berbagai kegiatan
Gereja. Marilah kita mohon…
9. Untuk intensi khusus.
Petugas Doa Umat menyampaikan ujud khusus yang aktual dialami umat setempat
10. Bagi kita yang hadir di sini.
Kita berdoa semoga kita selalu ingat dan sadar akan janji pembabtisan kita,
mendobrak cara hidup lama yang menajauhkan kita dari Tuhan dan sesama.
Semoga kebangkitan Kristus memperteguh kita dalam menunaikan tugas dan
tanggungjawab sehari-hari. Marilah kita mohon…
P : Marilah hening sejenak untuk menyampaikan permohonan kita masing-masing di
dalam hati … (hening sejenak)
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga
Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu
dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
61. KOLEKTE/PERSEMBAHAN duduk
62. DOA PUJIAN berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang maharahim amat mencintai kita. Tak henti-
hentinya Ia menawarkan pengampunan, dan mengundang orang berdosa supaya
bertobat, maka marilah kita bangkit berdiri untuk memuji Dia dengan berseru:
P : Pujilah Allah Alleluia
U : Pujilah Allah Alleluia
P : Kami memuji nama-Mu ya Bapa, sebab dengan mengutus Putra-Mu yang
tunggal Engkau menebus kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami berseru…
P :Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab kami telah Engkau selamatkan melalui
ketaatan dan penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam sengsara dan wafat-
Nya. Maka kami berseru…
P : Engkau telah membangkitkan Yesus, dan dengan kebangkitan-Nya itu fajar
hidup baru Engkau terbitkan bagi kami. Pintu Surga Engkau buka kembali dan kami
Engkau
tuntun masuk ke dalam surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka kami
berseru…
P : Kebangkitan Putra-Mu menjadi dasar iman Gereja-Mu, yang senantiasa
diwartakan bagi dunia. Setiap kali kami memperingati kebangkitan-Nya, iman kami
Engkau bangkitkan dan Engkau teguhkan. Maka kami berseru...
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup .......... dan Pastor
parokinkami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:
Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya “Haec Dies” PS 520.
RITUS KOMUNI
63. CARA A : DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa pujian pemandu menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni.
Pemandu membentang kain korporale di atas altar kemudian mengambil Sakramen
Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk komuni Kudus, pemandu bersama para
pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah
itu pemandu mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
BAPA KAMI
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita
memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan
dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. Hening sejenak....
P : Atas petunjuk penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita
berdoa.
P+U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-
Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang
bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
SALAM DAMAI
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Setelah semua umat saling memberikan salam damai. Pemandu berlutut
menghormati Sakramen Mahakudus, lalu Pemandu mengunjukkan hosti kudus
kepada umat sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapuskan dosa dunia.
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
P+U : Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau dating pada saya, tetapi bersabdalah
saja, maka saya akan sembuh.
P : Tubuh Kristus
U : Amin
64. CARA B : TANPA KOMUNI
P : Saudara-saudari, pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni Kudus, maka
bersama dengan saudara-saudari se-paroki yang menyambut Komuni, marilah
menghayati Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita. Hening sejenak....
BAPA KAMI
P : Atas petunjuk penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita
berdoa...
P+U :Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-
Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang
bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat, amin.
SALAM DAMAI
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
DOA KOMUNI BATIN
P :Saudara-saudari terkasih, Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena
Firman yang telah ku katakana kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia
tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak
tinggal di dalam aku.” (yoh. 15:3-4). Oleh karena itu, marilah kita duduk dalam
keheningan untuk menyatukan diri dengan Tuhan yang kini hadir bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hati seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku jadikanlah hati seperti hati-Mu
Seruan di atas diulangi 3 x (tiga kali)
Sesudah Komuni Batin, pemandu mengajak umat melambungkan madah syukur
dengan salah satu mazmur (Mazmur 8, Mazmur 23, Mazmur 34, mazmur 147) atau
doa-doa yang sesuai dengan tema perayaan pada hari bersangkutan.
RITUS PENUTUP