********
PENGANTAR
Tidak terasa sebentar lagi kita sudah memasuki masa Prapaskah 2020, yang
dibuka dengan Hari Rabu Abu yang jatuh pada tanggal 26 Februari 2020,
dimana kita mengawalinya dengan penerimaaan abu. Selama masa Prapaskah
ini kita diajak berbenah diri, membangun sikap tobat dan membaharui relasi kita
dengan Allah sumber belas kasih yang abadi. Untuk mendukung usaha tobat
selama masa Prapaskah, kita mengadakan Katekese Aksi Puasa Pembangunan
(APP). Tema APP 2020: “Bertobat, Terlibat dan Berbuah Berkat”. Tema ini
adalah bagian dari tema kerangka dasar APP Nasional tiga tahunan (2020-
2022), yakni gerakan melindungi dan mengelola sumber Hak Ekonomi
masyarakat yang bermartabat, berbela rasa dan berkelanjutan.
Berdasarkan tema besar ini maka dibagi dalam 5 kali pertemuan katekese
dengan tahap sebagai berikut :
Pertemuan I : Puasa Panggilan Membangun Pertobatan Dalam
MengelolaEkonomi Yang Baik
Pertemuan II: Tantangan Membangun Hidup Ekonomi Yang
Bekelayakan
Pertemuan III : Terlibat Dalam Membangun Hidup Ekonomi Yang
Berkelayakan
Pertemuan IV : Diutus Untuk Mewujudkan Hidup Ekonomi Yang
Berkelayakan
Pertemuan V : Berdaya Ubah Dan Berbuah Berkat
Buku panduan ini mengikuti alur gagasan oleh PSE-KWI. Sangat dianjurkan
agar para pemandu mempersiapkan diri agar umat dapat mengikuti katekese ini
dengan baik sebagai persiapan menyambut Hari Raya Paskah (Kebangkitan
Tuhan). Bahan ini dapat disesuaikan dengan kondisi umat setempat.
Akhirnya semoga bahan-bahan ini dapat membantu para pemandu dan
pemimpin katekese di lingkungan masing-masing.
Selamat berkatekese
Sorong, 11 Februari 2020
Tujuan :
3. Pengantar
Bapak, ibu, sdr/i yang terkasih dalam Kristus
Selamat datang dan selamat berjumpa dalam rangkaian Katekese APP 2020
yang mengambil tema “Bertobat, Terlibat dan Berbuah Berkat”. Mengapa
demikian?
Di sekitar kita ada begitu banyak masyarakat bahkan umat kita yang
hidupnya sangat memprihatinkan. Di mana saja kita menjumpai ada orang
yang berkekurangan dalam hal: makanan, minuman, pakaian, rumah, obat,
pekerjaan, pendidikan. Kemudahan yang diperoleh untuk hidup yang benar-
benar manusiawi.
Karna itudalam masa Prapaskah ini kita mencoba melihat bagaimana
keterlibatan kita dalam membangun dan mengelola ekonomi secara baik
sebagai suatu gerak maju dalam memperbaiki ekonomi umat kita, agar hidup
mereka semakin baik dan berbudaya guna. Disinilah tanggung jawab kita
dalam masa tobat ini untuk menumbuhkan sikap tanggungjawab dan
keutamaan kristiani agar kita semakin peduli terhadap kehidupan sesama kita
maupun generasi mendatang.
Maka wujud pertobatan ada bermacam-macam dan selalu berkaitan erat
dengan keadilan. Sebagaimana dikatakan Nabi Yesaya: “Inilah puasa yang
Kusukai: membuka belenggu kelaliman, melepaskan tali-tali kuk,
membebaskan yang teraniaya, mematahkan setiap penindasan….” (bdk.
Yes.58).
Agar doa-doa kita layak dihadapan Tuhan, mari kita hening sejenak,
menyadari segala kelemahan dan dosa-dosa kita teristimewa dosa melawan
hak orang lain atau merampas milik orang lain dan memohon ampun.
5. Doa Pembuka
Allah Bapa Mahapengasih, terima kasih karena Engkau telah
menghimpunkan kamidi tempat ini. Karena kasih-Mu yang begitu besar
kepada kami, Engkau telah menyediakan berbagai sumber kehidupan
perekonomian yang harus kami kelola secara bijaksana agar memberi berkat
bagi kehidupan kemanusiaan kami dan keberlangsungan pemeliharaan
semesta.
Kami mohon bimbinglah kami dalam masa tobat ini agar kami mampu
menghayati panggilan-Mu kepada kami untuk ambil bagian dalam
mengupayakan hidup ekonomi yang baik dengan semangat solidaritas dan
berkesinambungan satu dengan yang lain. Kami mohon hadirlah disini
dengan Roh-Mu yang kudus agar kami dengan terbuka mau berbagi
pengalaman hidup dan iman kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
Amin.
6. Kisah Inspiratif
Kisah Seorang Petani Yang Membagikan Bibit Unggulnya
Alkisah, ada seorang petani yang memiliki bibit unggul di desanya. Dia
adalah satu-satunya pemilik bibit unggul tersebut. Dia tidak menyimpan dan
menanam bibit unggul itu di ladangnya sendiri, tapi dia membagikan bibit itu
pada seluruh petani yang lain. Petani itu tidak rugi, malah dia mendapat
panen yang sukses dan berlimpah. Saat ditanya mengapa dia mau membagi
bibit unggulnya pada petani lain, dia menjelaskan demikian, “jika saya
menyimpan dan menanam bibit unggul itu sendiri, panen saya mungkin tidak
akan berhasil karena angin akan menerbangkan serbuk sari dari lahan
disekitar saya ke lahan saya. Jika saya tidak memberikan bibit unggul kepada
mereka, maka ia akan menanam padi dengan kualitas jelek, maka serbuk
sarinya juga berkualitas jelek. Jika membuahi tanaman saya, padi saya juga
akan berkualitas jelek.”
7. Pertanyaan Sharing
a. Apa makna ekonomi yang baik yang dilakukan oleh Si Petani dalam cerita
tadi?
b. Nilai-nilai Kristiani apa yang mau diperjuangkan oleh Si Petani dalam
cerita diatas?
8. Peneguhan
Allah memanggil manusia untuk berusaha agar ia bertahan hidup. Allah
juga menghendaki manusia hidup sejahtera.
Ekonomi adalah usaha manusia menuju hidup sejahtera. Allah
mempercayakan tugas dan tanggungjawab kepada manusia untuk merawat
bumi agar kehidupan terus berlangsung/diwariskan dalam keadaan baik.
Mengusahakan hidup sejahtera harus berprinsip pada ekonomi yang
bermartabat yaitu demi manusia dan manusia sebagi pelaku usahanya.
“Betapapun benar manusia itu dimaksudkan dan dipanggil untuk bekerja, kerja
pertama-tama demi manusia dan bukan manusia demi kerja.” (LE 8)
9. Sabda Tuhan
Kej 2 : 15-17
15
Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman
Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. 16Lalu Tuhan Allah
memberi perintah itu kepada manusia: “Semua pohon dalam taman iniboleh
kaumakan buahnya dengan bebas, 17tetapi pohon pengetahuan tentangyang
baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari
engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
10. Pertanyaan Refleksi
a. Apa panggilan dasar manusia yang ditempatkan di taman Eden itu?
b. Apa maksud perintah Allah tentang larangan makan buah dari pohon
kehidupan itu?
Tujuan :
3. Pengantar
Bapak, ibu, sdr/i yang terkasih dalam Kristus
Pada pertemuan pertama kita telah menyadari bahwa salah satu panggilan
hidup manusia adalah berusaha mengelola segala sumber daya yang ada
untuk kelangsungan hidupnya. Usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya itu seringkali dihadapkan pada tantangan hasrat untuk menguasai
dan mencari keuntungan dengan cara-cara yang tidak adil. Hal ini tidak
sejalan dengan prinsip kehidupan ekonomi yang baik yaitu pada
kesejahteraan semua manusia. Melalui tantangan, kesulitan dan derita itu, kita
menyadari bahwa kasih Tuhan tetap menyertai kita sehingga kita harus tetap
bersyukur. Karena itu dalam pertemuan kedua ini kita diajak untuk
merefleksikan kembali, apakah usaha-usaha kita demi membangun hidup
sejahtera sudah sejalan dengan prinsip ekonomi yang lebih layak? Agar
kegiatan pendalaman serta doa-doa kita senantiasa berkenan kepada Tuhan,
mari kita hening sejenak dan menyadari segala dosa dan kekurangan kita agar
kita pantas di hadapan Tuhan.
5. Doa Pembuka
Allah Bapa sumber segala kebaikan dan kasih, kami bersyukur atas segala
berkat yang telah Engkau berikan kepada kami. Secara istimewa dalam masa
Prapaskah ini Engkau menghimpun kami untuk memperdalam iman kami
melalui permenungan. Kami mohon bukalah hati kami agar mampu
mendengar sabda-Mu dan sanggup melaksanakan-Nya dalam hidup kami.
Kiranya melalui pertemuan kedua ini, kami semakin sadar akan tantangan-
tantangan di sekitar kami. Berikanlah kepada kami kemampuan untuk dapat
mengatasi semua ini agar kami dapat mengupayakan kehidupan yang
sejahtera selaras dengan kehendak-Mu. Berilah kami kepekaan terhadap
kebutuhan orang lain dan mampu bertindak adil, tidak merampas hak orang
lain. Semuanya ini kami sampaikan kepada-Mu ya Bapa dengan perantaraan
Kristus Tuhan dan pengantara kami.
Amin.
7. Pertanyaan Sharing
a. Insipirasi apa yang bisa kita ambil dari cerita diatas?
b. Tantangan-tantangan apa saja yang sering muncul dari kegiatan ekonomi
kita?
c. Bagaimana sikap kita dalam mengatasi tantangan-tantangan yang muncul?
8. Peneguhan
9. Sabda Tuhan
Mat 21 : 33-34
33
”Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah
membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali
lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun
itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu
berangkat ke negeri lain. 34ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh
hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu menerima hasil yang
menjadi bagiannya.
11. Renungan
Tantangan untuk menguasai rupanya sudah mulai tampak sejak dahulu
kala. Hal ini dapat kita baca dalam kisah manusia pertama yang tergoda
untuk memakan buah terlarang karena dengan memakan buah tersebut
manusia akan memiliki kelebihan bahkanseperti Allah (Kej 3 : 1-7).
Kecenderungan sikap serakah ini juga diingatkan oleh Yesus dalam
perumpamaan tentang para penggarap kebun anggur (Mat 21 : 33-34).
Dari perumpamaan tersebut diceritakan bagaimana sang pemilik anggur
sudah sangat berbaik hati memberikan sumber penghidupan kepada para
penggarap, namun karena sikap serakah dan ketidakpuasan yang
menguasai para penggarap itu membuat mereka berupaya untuk
menguasai kebun anggur dan hasilnya bahkan dengan cara-cara yang
tidak benar.
Dari sini kita belajar bahwa ketika manusia tidak mensyukuri segala
sesuatu yang tersedia adalah cukup baginya, manusia akan mudah
didorong pada kecenderungan untuk menguasai, bahkan menguasai
dengan cara-cara yang tidak adil, dan tidak ada lagi rasa kepedulian
terhadap kebutuhan orang lain.
YANG BERKELAYAKAN
Tujuan :
Agar peserta memiliki sikap dan cara pandang menurut ajaran Kristiani
dalam mengusahakan kehidupan ekonomi yang berkelayakan.
3. Pengantar
Bapak, ibu, sdr/i yang terkasih dalam Tuhan
Membangun hidup ekonomi yang berkelayakan untuk kesejahteraan bersama
bukanlah hal yang mudah. Ada yang dengan susah payah bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara ada yang dengan mudah mencari
keuntungan dengan jalan mengorbankan atau merampas hak orang lain.
Pada malam ini, kita diajak untuk melihat dalam diri kita masing-masing
apakah kita sering berusaha untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri
dengan cara yang tidak adil dan tidak jujur dengan sesama? Keterlibatan saya
seperti apa dalam usaha membangun hidup ekonomi yang berkelayakan.
Sadar bahwa kita sering kali tidak adil dan tidak jujur dalam membangun
hidup ekonomi yang berkelayakan, mari kita hening sejenak dan menyadari
segala dosa dan kekurangan kita serta mohon ampun dan berusaha
membangun hidup yang lebih bermartabat.
4. Pernyataan Tobat (bisa diambil dari MB. 97-102)
P : Saya mengaku....
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita dan menghantar
dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
5. Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur karena Engkau senantiasa
memelihara dan mencukupi kebutuhan hidup kami. Ampunilah kami karena
kurang tahu bersyukur atas setiap berkat yang telah Engkau berikan kepada
kami. Kami sering merasa tidak puas dengan apa yang ada pada diri kami,
karena itu kami sering bersikap curang dan tidak adil. Bimbinglah kami agar
mampu memperbaiki diri dan selalu bersyukur atas apa yang sudah kami
miliki. Buatlah kami selalu peduli dengan mereka yang menderita. Demi
Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.
6. Ilustrasi
7. Pertanyaan Sharing
a. Situasi apa yang hendak digambarkan dalam karikatur atau berita diatas?
b. Bentuk ketidakadilan apa saja yang ada di sekitar kita dalam usaha
membangun hidup sejahtera?
c. Apakah anda memiliki pengalamandiperlakukan tidak adil atau mungkin
pernah berbuat tidak adil dalam usaha-usaha anda membangun hidup
sejahtera?
8. Peneguhan
9. Sabda Tuhan
11. Peneguhan
Melalui Perumpamaan orang kaya yang bodoh tadi setidaknya kita belajar
bahwa ketamakan membawa konflik yaitu rusaknya relasi antar manusia
bahkan antar saudara.
Yesus menegaskan bahwa memiliki dan menguasai harta kekayaan untuk
dirinya sendiri bukanlah jaminan keselamatan. Manusia harus
mengusahakan hidupnya kaya di hadapan Allah, yaitu dengan
membangun relasi yang baik dengan sesama melalui sikap solider, jujur,
dan adil (Kolose 3: 22-25, 4: 1-2), sehingga orang lainpun mengalami
hidup sejahtera.
Prinsip apa saja yang perlu kita perhatikan dalam membangun hidup
ekonomi yang bermartabat menurut ajaran Kristiani:
1) Kita perlu menyadari bahwa tujuan manusia berusaha adalah untuk
kesejahteraan manusia itu sendiri bukan untuk mencari keuntungan
(KGK. 2426).
2) Manusia memiliki hak atas pribadi untuk diusahakan sendiri memenuhi
kebutuhan pokoknya sendiri (KGK. 2402). Namun harus diingat bahwa
bumi ini pada awalnya diberikan kepada seluruh manusia, maka hak
kepemilikan memungkinkan kita untuk membangun sikap saling
menghormati atas hak milik itu dan sikap solider kepada orang lain
(KGK. 2403).
3) Kita perlu membangun sikap penguasaan diri dari ketergantungan barang-
barang duniawi yang seringkali membawa kecenderungan pada sikap
ingin menguasai, ketidakpedulian pada orang lain, dan sikap tidak adil
(KGK. 2407).
4) Dalam melakukan kegiatan ekonomi hendaknya selalu menghargai hak
milik orang lain, tidak mengambil secara paksa dan cara-cara yang tidak
adil (KGK. 2408). Contoh tindakan mengambil hak orang lain seperti
melakukan penipuan dalam perdagangan, memalsukan bukti transaksi,
tidak membayar/memotong upah karyawan, dan lain sebagainya dengan
maksud memanfaatkan ketidaktahuan mereka (KGK. 2409).
5) Perlu ada aturan-aturan yang adil untuk menjaga hak-hak pribadi tiap
manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya (KGK. 2410).
Bagi yang memiliki lapangan usaha tidak diperkenankan memperhamba
manusia dengan mengekspoitasi tenaganya, memperlakukan dengan tidak
manusiawi (seperti barang), dan menjadikan sebagai sumber keuntungan,
karena hal-hal tersebut bertentangan dengan perintah Allah ke-7 (KGK.
2414)
.
12. Lagu Pujian / Selingan (sambil edarkan kolekte)
Tujuan :
1. Lagu Pembuka :
3. Pengantar
Bapak, ibu, sdr/i yang dikasihi Tuhan
Malam ini adalah pertemuan yang ke-4. Kita sering dihadapkan pada
tantangan untuk bisa mengendalikan diri agar tidak jatuh pada sikap
rakus/tamak untuk menguasai segala sesuatu dengan cara-cara yang tidak
jujur dan tidak adil. Maka pertobatan kita yang hendak dibangun adalah
bagaimana sebagai orang Katolik mewartakan harapan keadilan untuk
menciptakan kesejahteraan bersama dengan terlibat dalam membangun
kehidupan ekonomi yang layak. Sadar bahwa kita sering kurang peka dalam
membangun kehidupan ekonomi yang layak, marilah kita mohon ampun
kepada Tuhan.
4. Pernyataan Tobat
P : Saya mengaku....
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita dan menghantar
dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
5. Doa Pembuka
Allah Bapa sang Pencipta, kami bersyukur karena Engkau telah
mengumpulkan kami dalam pertemuan masa prapaskah ini. Semoga Roh
Kudus-Mu senantiasa menjiwai kami agar kami dimampukan untuk menjadi
saksi kebenaran dan cinta di tengah dunia ini. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus,
kini dan sepanjang masa. Amin
6. Merenungkan Kisah
7. Pertanyaan Pendalaman
a. Penggunaan uang yang kurang bijak dapat membuat manusia celaka.
Adakah pengalaman anda terkait dengan peristiwa ini?
b. Penggunaan uang yang baik akan membawa berkat. Adakah pengalaman
yang menggambarkan peristiwa ini?
8. Simpul singkat
Suatu Manusia diberi sumber daya oleh Allah agar dikelola untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia. Uang merupakan salah satu sarana
bagaimana manusia mengelola kehidupan.
Ketika kita dipercaya Tuhan dengan keuangan, entah itu berupa gaji, uang
saku, atau pendapatan yang lain, maka kita harus dapat
mempertanggungjawabkannya dengan baik. Kita harus mampu menguasai
uang, bukan uang yang menguasai kita, sebab uang adalah hamba yang
baik, namun bisa juga menjadi tuan yang sangat jahat. Berapa pun nilai
rupiah yang kita miliki hari ini adalah sebuah kepercayaan dari Tuhan dan
Ia ingin kita setia dengan apa yang sudah dipercayakan.
Keserakahan dan ketidakmampuan dalam mengendalikan keinginan hanya
membuat manusia kehilangan martabatnya, dan hidupnya akan
dikendalikan oleh barang-barang fana.
9. Sabda Tuhan
Luk 16:10-13
10
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-
perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia
tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 11 Jadi, jikalau kamu tidak setia
dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan
kepadamu harta yang sesungguhnya? 12 Dan jikalau kamu tidak setia dalam
harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri
kepadamu? 13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena
jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau
ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu
tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
10. Pendalaman
a. Kata atau kalimat mana yang menarik atau menyentuh bagi anda?
b. Apa saja pesan yang kita dapat dari bacaan Kitab Suci tadi sehubungan
dengan membangun kehidupan ekonomi yang layak?
c. Berdasarkan sabda Tuhan ini, pesan apa yang dapat kita peroleh untuk
hidup harian kita?
11. Peneguhan
Sejak awal mula Allah memberikan segala sumber daya untuk dikelola
dan dipergunakan demi kelangsungan hidup manusia. Kepada setiap
manusia Allah juga mengaruniakan berbagai talenta dan mempercayakan
tanggungawab yang salah satunya adalah membangun kehidupan
bersama yang sejahtera. Dan atas apa yang telah diberikan itu, Allah
menghendaki kita untuk setia terhadap panggilan kita.
Bentuk ketidaksetiaan yang seringkali terjadi dalam hidup manusia
adalah keserakahan, gaya hidup konsumeris, dan hedonis yang berakibat
hilangnya kepekaan terhadap kebutuhan sesama.
Kita sering bepikir bahwa kesetiaan seringkali berhubungan dengan
tanggungjawab yang besar. Justru sebaliknya kesetiaan akan nampak
karena dimulai dari tanggungjawab yang kecil. Oleh karena itu,
sehubungan dengan usaha kita mewujudkan kehidupan ekonomi yang
layak, kita bisa memulai dari diri sendiri, yaitu melalui kesaksian hidup
kita bagaimana kita mengusahakan hidup sejahtera dengan jujur dan adil
(GS. 72).
Kita juga bisa memikirkan gerakan atau usaha-usaha bersama berupa
kegiatan ekonomi sederhana yang mensejahterakan. Melalui usaha-usaha
kecil dan sederhana yang dilakukan untuk kesejahteraan bersama, kita
telah turut serta dalam karya Allah merawat dan memelihara kehidupan
(Luk. 16: 10-13).
Tujuan :
Agar peserta menyadari bahwa dengan daya juang untuk berubah dalam
mengelola hidup layak akan membawa buah – buah berkat dalam hidup
1. Lagu Pembuka :
3. Pengantar
Bapak, ibu, sdr/i yang dikasihi Tuhan
Pertemuan ke-5 malam ini menghantar kita untuk berbuat sesuatu yang
konkrit dalam membangun kesejahteraan hidup manusia di tengah dunia
masa kini dengan segala macam problematiknya.
Tema terakhir: “Berdaya Ubah dan Berbuah Berkat” suatu ajakan dan
sekalipun tantangan yang menghantar kita untuk membuat sesuatu yang baru
dan yang membawa berkat seperti inspirasi dari penginjil Mat 5 : 13-16 :
Hendaklah kamu menjadi terang dan garam dunia. “Terang” untuk
menghantar orang keluar dari kegelapan hidup, kesulitan dan penderitaan.
“Garam” agar kehadiran kita memberi rasa damai, sukacita, menyenangkan
bagi sesama. Sadar bahwa kita sering tidak mau berubah bahkan tidak
menghasilkan buah-buah berkat dalam hidup menggereja, berkeluarga dan
komunitas maka marilah kita mohon ampun kepada Tuhan.
4. Pernyataan Tobat
P : Saya mengaku....
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita dan menghantar
dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
5. Doa Pembuka
Allah sumber kebahagiaan sejati, pandanglah kami putra-putri-Mu yang hadir
pada malam ini dalam pendalaman katekese yang terakhir. Semoga oleh
rahmat-Mu kami boleh menjadi terang bagi mereka yang berada dalam
kegelapan agar cahaya kasih-Mu mampu menghantar mereka untuk bangkit
dari kelemahannya menuju hidup baru yang penuh sukacita dan berkat. Demi
Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin
6. Sabda Tuhan
Mat 5 :13-16
13
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. 14Kamu
adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.15Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di
bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang
di dalam rumah itu.16Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
Bapamu yang di sorga."
7. Pertanyaan Sharing
a. Dalam firman yang kita baca/dengar tadi, kata atau kalimat manakah yang
berkesan bagi anda?
b. Mengapa anda terkesan dengan kata/kalimat tersebut?
c. Apa pesan konkrit yang bisa anda buat sebagai terang dan garam di tengah
masyarakat?
8. Peneguhan
Belas kasih Allahsungguh nampak dalam seluruh pergulatan hidup kita.
Tuhan tak pernah meninggalkan kita. Dalam masa tobat ini, kita diajak untuk
membangun dan mengelola ekonomi secara layak artinya semua pihak harus
merasa mendapat hak atau bagiannya secara baik. Namun seringkali kita
menjumpai bahwa ada orang-orang kecil yang tanah atau hartanya dirampas
dengan alasan-alasan tertentu.
Dari sinilah kita diajak untuk bangkit berjuang atas nama keadilan agar kita
mampu menciptakan rasa aman bagi sesama kita yang tertekan dengan
memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat/umat agar mereka
sendiri sadar bahwa kehidupan ekonomi yang layak mendatangkan berkat
dalam hidup mereka. Mereka bisa menyekolahkananak, dapat membangun
rumah sendiri, bisa beli obat, mendapat tempat keraj, dan seterusnya.
Maka hidup mereka dari hari ke hari dapat membawa berkat bagi kehidupan
mereka.