SAKRAMEN TOBAT • Dalam perjanjian Lama Dosa dipahami sebagai pelanggaran terhadap larangan Allah dan ketidaksetiaan terhadap perintah-perintahNya. • Bertobat diartikan sesal, meninggalkan berhala dan perbuatan keji dan segala kedurhakaan, lalu kembali kepada Allah. • Pengungkapan: matiraga, puasa, merobek baju, korban. • Dalam perjanjian Baru Dosa adalah meninggalkan Allah untuk mencari kebahagiaannya sendiri, semu. • Bertobat adalah kesadaran dan niat manusia untuk kembali kepada Allah. • Pertobatan diungkapkan dg Penyesalan, Pengakuan. • Lihat Kisah: Lukas 15: 11-32 ANAK YANG HILANG • 15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. • 15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. • 15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat. • 15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. • 15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. • 15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. • 15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, • 15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. • 15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. • 15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. • 15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. • 15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. • 15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. • 15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba & bertanya kepadnya apa arti semuanya itu. • 15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. • 15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. • 15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. • 15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama- sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. • 15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. • 15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali KRISTUS DAN SAKRAMEN TOBAT •Injil memberitakan Yesus berkuasa mengampuni dosa (Mrk 2:10) •Ketika akn naik ke surga, Ia memberi Kuasa kepara para Rasul “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni” (Yoh 20:23) •Sabda ini menjadi dasar Gereja dapat mengampuni dosa kepada mereka yang bertobat dan percaya pada Yesus melalui para Imam MEMBANGUN SIKAP RENDAH HATI Pertobatan perlu bantuan ROH KUDUS, dan kesadaran akan hal berikut: 1. DOSA SELALU MENGHADANG • Meski ketika dibabtis orang telah diampuni dosanya ia masih dapat berdosa karena manusia itu lemah, dosa terus mengincar dan menunggu saat baik untuk menyerang (Luk 4:13) • Dosa ringan : tindakan dosa yg menyangkut hal kecil, dilakukan tanpa pengertian dan kebebasan yang cukup, kerugian yg diderita orang lain kecil • Dosa berat: tindakan dosa yg menyangkut hal besar, dilakukan dengan pengertian dan kebebasan yang cukup, kerugian yg diderita orang lain besar • 7 dosa pokok: KESOMBONGAN, KETAMAKAN, IRI HATI, KEMARAHAN, HAWA NAFSU, KERAKUSAN, MALAS DALAM PENERIMAAN SAKRAMEN TOBAT ORANG PERLU MENYADARI : 2. SESAL DAN TOBAT • Sebelum mengaku dosa seseorang perlu menyesali dosa dan kelemahannya. Hal ini tumbuh dari kesadaran akan buruknya dosa yang telah dilakukan • SESAL ini muncul karena melihat begitu maharahimnya Allah, baiknya Allah dan selalu bersedia mengampuni • Sesal sempurna: sesal yang tumbuh karena cintanya yang tulus kepada Allah maupun sesamanya. • Sesal tidak sempurna: tumbuh karena RASA TAKUT akan hukuman Allah dan akibat dosa • Tanpa sesal dan tobat, sakramen ini tak banyak berguna DALAM PENERIMAAN SAKRAMEN TOBAT ORANG PERLU MENYADARI : 3. PENGAKUAN DOSA Dilakukan SECARA: • JELAS: tidak ditutup-tutupi. Misal : dosa besar yang sengaja disembunyikan membuat dosa itu dan dosa lain tidak diampuni walau telah diberi ABSOLUSI. • Orang tersebut tetap harus mengaku dosa lagi dan mengaku lengkap dengan dosa2 besarnya. Jika dosa tidak diakukan (secara tak sengaja) terampuni • Perlu dikatakan jumlah dan secara jelas bagaimana perbuatannya. Ngomongnya dengan jelas pula • Maka perlu pemeriksaan diri yang teliti dan mendalam • LANGSUNG: para peniten (pengaku dosa) bertatap muka dengan Imam yang mendengarkan pengakuannya. Orang bisu/tuli dapat mengaku dosa dengan surat asal bertatap muka. • PRIBADI: tidak bersama-sama dan tidak dapat diwakilkan. Pengakuan dosa ditujukan pada ALLAH, Imam/romo berperan sebagai saksi dan pendukung pertobatan. Kerahasiaan terjamin. Dengan alasan apapun imam tidak berhak membuka rahasia pengakuan dosa, biarpun maut mengancam jiwanya DALAM PENERIMAAN SAKRAMEN TOBAT ORANG PERLU MENYADARI : 4. ABSOLUSI (PENGAMPUNAN) • Absolusi menjadi tanda: • Tanda kesediaan Allah dan Gereja untuk mengampuni dosa peniten • Tanda jawaban Allah akan kerinduan peniten yang mendambakan pengampunan • Tanda kesediaan Gereja untuk memohonkan rahmat Pengampunan dari Allah • Dosa yg terjadi setelah babtis merusak hubungan manusia dengan Allah dan Gereja • Yang mengampuni dosa bukan IMAM namun Allah Sendiri. 5. PENITENSI (DENDA DOSA) • Arti: hukuman atau denda dosa, yang diwujudkan dalam laku tobat. • Tindakan ini menjadi proses kembalinya pendosa untuk memulai hidup baru dan kembali kepada pangkuan Gereja. Maka Harus dijalankan sungguh-sungguh dan dilanjutkan dengan perbuatan Nyata • Merupakan bentuk bantuan Gereja agar seseorang bertobat secara sungguh-sungguh • Bentuk: mendoakan doa-doa, matiraga, namun juga tindakan (berupa pelayanan tertentu atau berupa karya Amal) Penitensi diberikan oleh IMAM CARA PENGAKUAN DOSA INTI Sakramen TOBAT PENGAKUAN yang dilandasi sesal dan Tobat, serta datangnya pengampunan dari Allah. 1. PERSIAPAN BATIN • Yakni merenung dan menyadari kerahiman Allah, memeriksa batin, dan mohon rahmat tobat serta pengampunan dari Allah. • Persiapan dapat dilakukan sendiri, tapi lbh baik jika bersama dalam Ibadat Tobat. tapi pengakuan tetap dilakukan pribadi 2. DI KAMAR PENGAKUAN : a. Berlutut di hadapan Pastor sambil berkata: “PASTOR, BERKATILAH SAYA ORANG BERDOSA” (waktu Pastor memberkati, buatlah Tanda Salib). “INI PENGAKUAN SAYA YANG PERTAMA” (Bila untuk pertama kalinya menerima Sakramen Tobat). atau “PENGAKUAN SAYA YANG TERAKHIR ….. MINGGU /BULAN YANG LALU” (Untuk penerimaan Sakramen Tobat yang selanjutnya). “DOSA-DOSA SAYA ADALAH ……………………. “. Sesudah selesai mengakui dosa-dosa, nyatakanlah: “PASTOR, SAYA MENYESAL ATAS DOSA-DOSA SAYA, DAN DENGAN HORMAT SAYA MOHON PENGAMPUNAN DAN PENITENSI yang berguna bagi perkembangan diri saya”. CARA PENGAKUAN DOSA b. Dengarkan Pastor memberi nasihat dan denda dosa (penitensi). • NASEHAT + Penitensi • DOA TOBAT (Hafalkan doa tobat “Allah yang maharahim…..” )
c. Pastor memberikan pengampunan (absolusi) “…maka saya melepaskan
saudara dari segala dosa, demi nama Bapa, putera dan Roh Kudus, Amin” sambil kita membuat tanda Salib d. Setelah selesai kita ucapkan: “TERIMA KASIH PASTOR/Romo”, lalu keluar dari kamar pengakuan.
3. KELUAR KAMAR PENGAKUAN : Berdoa mengucap syukur atas rahmat
pengampunan, mendoakan penitensi, jika penitensi dalam bentuk tindakan maka memohon kekuatan agar setia melakukannya, memohon berkat atas kehidupan selanjutnya., berdamai dengan sesama. LAIN-LAIN Pelaku Sakramen Tobat Pemimpin Ibadat: yang mempersiapkan penerimaan sakramen tobat dalam ibadat tobat dapat imam atau awam Bapa Pengakuan: imam yang mendengar pengakuan dan menerimakan absolusi Peniten: orang yang mengaku dosa Kapan sebaiknya menerima Sakramen Tobat ? Pada prinsipnya setelah ia berbuat dosa (khususnya dosa besar), orang perlu menerima sakramen Tobat agar tidak membahayakan hidup berimannya Mamfaatkan waktu yang disediakan Gereja: masa adven, prapaskah Makna dan Buah Sakramen Tobat sakramen Tobat membuat orang diperdamaikan kembali dengan Allah dan Gereja. Maka maknanya: Membuat seseorang terdorong mewartakan Kasih Allah yang tak terbatas Memberi kesaksaian kepada orang lain untuk selalu dapat membarui hidup Memberi harapan akan terwujudnya masyarakat dan dunia baru, yakni Kerajaan Allah. SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT ORANG SAKIT DALAM KITAB SUCI: KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA: • Sakitnya selalu dikaitkan dengan DOSA. • Orang berDOSA dihukum Allah dengn bermacam penderitaan; Mzm 107: 17-”Sakit” • Penyembuhan: dengan diurapi Balsam dan mohon penyembuhan Tuhan (Sir 38:9) KITAB SUCI PERJANJIAN BARU: • Para rasul terpengaruh pandangan lama. lihat kisah orang buta sejak lahir (Yoh 9:2) • Di sini pandangan diubah: orang SAKIT karena Karya Allah hendak dinyatakan di dalam dia (Yoh 9:3) • Sakit bukan muncul karena Orang SEDANG dihukum Allah
YESUS MEMBERI KUASA PENYEMBUHAN KEPADA PARA MURID
LIHAT dalam : • Mat 10:1 memberi kuasa pada para murid untuk mengusir Roh Jahat dan melenyapkan segala penyakit • Mrk 6:13 menyembuhkan dengan cara mengoleskan minyak pada si sakit. • Pengolesan minyak dilanjutkan setelah Yesus wafat. Yak 5:14 Penatua mendoakan dan oleskan minyak TRADISI PENGURAPAN ORANG SAKIT • Setiap kali Yesus menyembuhkan Orang sakit, Ia berkata: • “…imanmu telah menyelamatkan engkau” (luk 7:50, 8:48, dst) • Orang diselamatkan karena Imannya dan iman Gerejanya. • Dalam Tradisi Gereja tindakan yang terjadi dalam penerimaan sakramen: • Imam memerciki dengan air suci sebagai pengingat babtis • Imam menumpangkan tangan di atas kepala sisakit mendoakan (peneguhan Gereja) • Imam lalu memberi PENGURAPAN (pengolesan) minyak suci pada DAHI dan TELAPAK TANGAN si sakit oleh IMAM. Biasanya dilakukan dalam Ibadat Sabda • INTINYA DALAM kata-kata: I: Semoga dengan pengurapan suci ini, Allah yang maha rahim menolong Saudara dengan rahmat Roh Kudus. U: Amin I: Semoga Ia membebaskan Saudara dari dosa, menganugerahkan keselamatan dan berkenan menabahkan hati Saudara. U: Amin MAKNA SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT • BERKAT SAKRAMEN INI, SI SAKIT MENERIMA: • Kekuatan dan penghiburan untuk mengatasi kesulitan akibat sakit berat atau kelemahan akibat usia lanjut. Roh kudus memperbaharui dan menguatkan harapan serta imannya kepada Allah sehingga ia tidak putus asa dan takut pada kematian. • Pengampunan atas semua dosanya, baik dosa kecil maupun besar, bila sudah tak mampu lagi menerima sakramen Tobat. • Ajakan untuk mempersatukan penderitaan yang dialaminya dengan penderitaan Yesus Kristus. Dengan bercermin kepada sengsara Kristus ia dapat memikul penderitaannya, dengan penyerahan diri secara total kepada Bapa. Kalaupun pada akhirnya kematian merenggut dirinya, ia akan beroleh kebangkitan bersama Kristus. • Kekuatan berserah diri: Bila Tuhan menghendaki, si sakit menerima kesembuhan. Namun, Sakramen ini dapat menyiapkan orang agar bila akhirnya meninggal, ia layak menghadap Bapa
BAGI YANG MENGHADIRI PENERIMAAN SAKRAMEN INI:
• Menumbuhkan rasa solider • Menyadarkan akan keterbatasan hidup, sehingga terdorong untuk selalu berjaga-jaga • Menyadarkan bahwa setiap pengikut Kristus harus berpartisipasi dalam misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus • NAMA MINYAK: OLEUM INFIRMORUM (OI) SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT Sebagai Orang Beriman Kristiani, terhadap orang sakit: • Mengusahakan pengobatan yang layak guna penyembuhannya • Mengunjungi si sakit, berdoa bersama dia dan keluarganya • Mengusahakan penerimaan Sakramen Pengurapan orang sakit jika si sakit dalam bahaya Maut, diterimakan VIATICUM (komuni suci sebagai bekal perjalanan pada Bapa) • Viaticum memberi kekuatan untuk menjadi sembuh jika tuhan menghendaki, namun juga kekuatan berserah diri memasuki hidup abadi • Jangan sampai penerimaan ditunda sampai sisakit terlalu “parah” dan sulit menghayati sakramen ini. • Yang paling penting: memperlakukan mereka sebagai anggota umat allah, warga gereja dan bukan orang yang tak berguna • Perlengkapan yang perlu disediakan: Taplak putih, salib, lilin menyala, air suci • PELAKU SAKRAMEN: • IMAM: pemimpin upacara harus Imam/USKUP • Si sakit: yang berhak menerima adalah : Yang menderita sakit berat, dalam bahaya maut (menghadapi operasi,terdiagnosa penyakit serius), lanjut usia • Jemaat: keluarga si sakit, ataupun siapapun yang mendampinginya