Anda di halaman 1dari 2

1. Ya, saya sudah dibaptis.

Baptis merupakan pintu gerbang menuju sakramen-sakramen


selanjutnya, entah diterima secara nyata atau sekurang-kurangnya dalam kerinduan,
dengannya manusia dibebaskan dari dosa, dilahirkan kembali sebagai anak-anak
Allah serta digabungkan dengan Gereja setelah dijadikan serupa dengan Kristus oleh
materai yang tak terhapuskan, hanya dapat diterimakan secara sah dengan
pembasuhan air sungguh bersama rumus kata-kata yang seharusnya.
2. Proses Inisiasi Kristiani berlangsung tidaklah cepat, oleh karena itu harus melewati 3
tahap dan 4 masa. Untuk 3 tahap yaitu Pelantikan Katekumenat; di mana simpatisan
sungguh mulai bertobat dan beriman, Pemilihan Calon Baptis; di mana simpatisan
telah berkembang dan disiapkan untuk menjadi calon baptis, dan Tahap Sakramen-
sakramen Inisiasi; di mana persiapan terakhir sudah selesai dan calon itu
diperkenankan menerima sakramen-sakramen inisiasi (pembaptisan, krisma dan
ekaristi pertama) sehingga ia menjadi anggota penuh Gereja. Sedangkan untuk 4 masa
yaitu Prakatekumenat; bertujuan untuk menampung para simpatisan, menjernihkan
motivasi mereka dan memperkenalkan Kristus kepada mereka, sehingga me reka mulai
bertobat dan beriman, Katekumenat; masa yang dijalani oleh para katekumen sebagai
pembinaan menyeluruh untuk menjadi orang kristiani, baik melalui katekese dan
perayaan-perayaan liturgi, maupun melalui latihan-latihan lain untuk menanam sikap-
sikap kristiani dan mengintegrasikan mereka dalam umat , Photizomenat; biasa juga
disebut dengan masa penyucian dan penerangan serta Masa Mistagogi; yang
sebaiknya berlangsung selama masa paskah. Masa ini bertujuan untuk membimbing
para baptisan baru kepada penghayatan misteri iman secara lebih mendalam, baik
dalam perayaan Ekaristi, maupun dalam persekutuan umat beriman.
3. Baptis hendaknya dilaksanakan entah dengan dimasukkan ke dalam air entah dengan
dituangi air, dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan dari Konferensi para Uskup.
4. Hendaknya, bapak/ibu baptis dan pastor paroki menjaga agar jangan memberikan
nama yang asing dari citarasa kristiani (Sensus Cristiana).
5. Di luar keadaan mendesak, tempat yang semestinya untuk baptis adalah gereja atau
ruang doa.
6. Pelayan biasa baptis adalah Uskup, presbiter dan diakon, dengan tetap berlaku
ketentuan kan. 530, 1°,

Bilamana pelayan biasa tidak ada atau terhalang, baptis dilaksanakan secara licit oleh
katekis atau orang lain yang oleh Ordinaris Wilayah ditugaskan untuk tugas itu,
bahkan dalam keadaan membutuhkan oleh siapapun yang mempunyai maksud yang
semestinya; hendaknya para gembala jiwa-jiwa, terutama pastor paroki,
memperhatikan agar umat beriman kristiani diajar tentang cara membaptis yang benar.

Yang dapat dibaptis ialah setiap dan hanya manusia yang belum dibaptis.
7. Sekurang-kurangnya salah satu dari orang tua atau yang secara legitim menggantikan
orang tuanya menyetujuinya.
Ada harapan cukup beralasan bahwa anak itu akan dididik dalam agama Katolik; bila
harapan itu tidak ada, baptis hendaknya ditunda menurut ketentuan hukum partikular,
dengan memperingatkan orang tuanya mengenai alasan itu.

Anak dari orang katolik, bahkan juga dari orang tua tidak katolik, dalam bahaya mati
dibaptis secara licit, juga meskipun berlawanan dengan kehendak orang tuanya.
8. Baptis hendaknya diberlakukan dengan syarat jika diragukan sudah dibaptis atau
belum.
Melihat kembali rumusan baptisan di gereja sebelumnya aoakah sudah sesuai dengan
ketentuan Forma dan Materianya atau belum. Jika sudah maka tidak perlu, namun jika
belum maka perlu diberikan penerimaan baptis.
9. Ditunjuk oleh calon baptis atau orang tua calon baptis secara langsung, oleh romo
paroki atau pelayan baptis, selain itu ia harus mampu dan mau melaksanakan tugas
tersebut. Telah berumur sekurang-kurangnya 16 tahun, telah menerima sakramen
penguatan, dan tidak menerima suatu hukuman kanonik.
10. Sebagai bukti dan catatan di Paroki tempat ia dibaptis bahwa dia sudah diterimakan
secara sah.
11. Mencatat dalam buku baptis secara lengkap meliputi saksi-saksi, tempat, tanggal
baptis, tempat dan tanggal kelahiran, dicantumkannya nama ibu kandung/angkat.

Anda mungkin juga menyukai