Anda di halaman 1dari 1

1. 1.

Permohonan umat beriman Katolik untuk diampuni oleh Allah melalui pelayan
yang legitim dan diperdamaikan kembali dengan Gereja karena dosa dan dosa
tersebut diakukan kepada pelayan dengan penuh pemyesalan serta niat untuk
memperbaiki, sehingga lewat absolusi yang diberikan pelayan itu, diperoleh daya
pengampunan dan diperdamaikan kembali dengan Allah melalui gereja yang telah
dilukai dosa-dosa itu.
2. 2. syarat umat mengaku dosa adalah seorang beriman Katolik yang telah dibaptis,
memiliki niat memperbaiki diri dan mengakukan semua dosa-dosa yang telah
diperbuatnya setelah dibaptis tanpa terkecuali.
3. 3. Gereja atau ruang doa
4. 4. Imam yang ditahbiskan dan memiliki wewenang untuk mendengarkan pengakuan
dosa dan memberi absolusi. Fakultas (wewenang) tersebut diberikan oleh uskup atau
superior setempat.
5. 5. Dalam sakramen tobat, bapa pengakuan yang diangkat oleh Allah untuk mengabdi
kehormatan Allah bertindak sebagai berikut:

-Sebagai hakim, yang tenang mendengarkan tanpa menunjukkan keheranan


-Sebagai penasehat, pelayan keadilan dan belaskasih ilahi dengan memberikan
penitensi yang berguna dan absolusi tanpa syarat yang memberatkan.
-Sebagai tabib, yang mampu mendiagnosa dan menyembuhkan keadaan dan kedosaan
peniten.
6. 6. -untuk tetap setia menjaga rahasia sakramenta (pengakuan dari peniten) sehingga
baik dari kata-kata ataupun suatu cara sekecil apa pun tidak boleh bapa pengakuan
mengkhianati peniten.
-Tidak boleh menggunakan pengetahuan yang didapat bapa pengakuan dari
pengakuan memberatkan peniten. Walaupun, tidak ada bahaya membocorkan rahasia.
-Untuk yang memegang otoritas tidak boleh menggunakan pengetahuan yang
didapatnya tentang dosa-dosa di pengakuan untuk pemerintahan luar.
-Untuk penerjemah dan semua orang yang dengan cara apa pun memperoleh
pengetahuan mengenai dosa-dosa dari pengakuan harus menjaga rahasia itu.
7. 7. -mengakukan semua dosa berat apa pun jenis dan banyak jumlahnya yang telah
dilakukan sesudah baptis dan belum diampuni melalui kuasa kunci Gereja,
-termasuk mengakukan dosa-dosa ringan (apa pun jenisnya), dosa-dosa melalui
pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian.
-Belum melakukan pengakuan pribadi, menyesal serta memiliki niat yang
disadari untuk memperbaiki diri kemudian melakuka pengakuan dosa.
8. 8. Wajib dengan setia mengaku dosa beratnya, sekurang-kurangnya sekali setahun dan
yang wajib adalah mereka yang sudah sampai pada usia diskresi (mampu
membedakan yang baik dan yang buruk)

Anda mungkin juga menyukai