Anda di halaman 1dari 1

1. 1.

Daya pengampunan yang Allah berikan sendiri dan daya penyembuhan yang
menyelamatkan orang yang sedang berada bahaya maut/sakit yang bertujuan memberi
harapan kesembuhan pada orang dalam bahaya maut/sakit.
2. 2. Imam tertahbis lah (bukan frater, bruder, daikon, suster dan awam) yang dapat
melayani sakramen pengurapan orang sakit karena mereka memiliki kewajiban dan
hak melayani pengurapan orang sakit untuk menggembalakan jiwa-jiwa. Maka dari
itu, imam mana pun boleh membawa minyak yang telah disucikan untuk berjaga-jaga
bila sewaktu-waktu terdapat yang membutuhkan.
3. 3. Orang beriman yang telah dibaptis, mampu menggunakan akal budi dengan baik,
sedang mengalami bahaya akan maut dan juga seorang yang lanjut usia. Umat juga
dapat menerima lebih dari sekali jika pemohon memang secara sadar meminta untuk
diberi pengurapan orang sakit saat situasi sakit/maut serta lanjut usia
4. 4. Umat yang tidak boleh menerima pengurapan orang sakit adalah umat yang
membandel dalam dosa berat yang nyata (yang tidak menyesal dan tidak mau
bertobat)
5. 5. Materi Sakramen ini adalah minyak yang telah diberkati sesuai dengan ketentuan,
yang berasal dari zaitun atau dari nabati lainnya. Minyak suci untuk Urapan Orang
Sakit tersebut diberkati oleh Uskup, pada pagi hari, di hari Kamis Putih. Minyak ini
adalah yang pertama dari ketiga jenis minyak yang diberkati Uskup. 

Anda mungkin juga menyukai