Anda di halaman 1dari 11

SAKRAMEN

PERMINYAKAN
• Michael Ardi /21
• R Junianto /24
• Djuliet Arfenti /7
• Elisabeth Yakobus /8
MAKNA
 Pengurapan Orang Sakit adalah sakramen penyembuhan yang kedua. Dalam
sakramen ini seorang imam mengurapi orang yang sakit dengan minyak yang khusus
diberkati untuk upacara ini. Pengurapan orang sakit dapat dilayankan bagi setiap umat
beriman yang, karena telah mencapai penggunaan akal budi, mulai berada dalam
bahaya yang disebabkan sakit atau usia lanjut. Baru menderita sakit ataupun makin
memburuknya kondisi kesehatan membuat sakramen ini dapat diterima berkali-kali oleh
seseorang.

 Dalam tradisi Gereja Barat, sakramen ini diberikan hanya bagi orang-orang yang
berada dalam sakratul maut, sehingga dikenal pula sebagai "Pengurapan Terakhir",
yang dilayankan sebagai salah satu dari "Ritus-Ritus Terakhir". "Ritus-Ritus Terakhir"
yang lain adalah pengakuan dosa (jika orang yang sekarat tersebut secara fisik tidak
memungkinkan untuk mengakui dosanya, maka minimal diberikan absolusi, yang
tergantung pada ada atau tidaknya penyesalan si sakit atas dosa-dosanya), dan
Ekaristi, yang bilamana dilayankan kepada orang yang sekarat dikenal dengan sebutan
"Viaticum", sebuah kata yang arti aslinya dalam bahasa Latin adalah "bekal perjalanan".
DASAR ALKITAB
 Tanda Kehadiran Kerajaan Allah
 Selama hidupNya, Tuhan Yesus mewartakan datangnya Kerajaan Allah. Hal itu
ditandai dengar pengusiran roh-roh jahat dan pengampunan dosa (Mark 2:5-12).
Dalam pandangan alkitab penyakit selalu dihubungkan dengan dosa. Karena itu
Yesus juga menyembuhkan banyak orang sakit, bahkan mengikutsertakan para
murid untuk mengolesi orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka
(Mark 6:7-13). Penyembuhan orang sakit ditandai dengan penumpangan tangan
(Luk 4:40), pengurapan dengan minyak (lambang penyembuhan), dan kontak
jasmaniah (Yoh 9:6).

 Apa yang diperbuat Yesus itu kemudian diteruskan oleh Gereja Perdana seperti
yang diberitakan oleh Rasul Yakobus:
 'Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua
jemaat supaya mereka mendoakan mereka serta mengolesnya dengan minyak
dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit
itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa maka
dosanya itu akan diampuni' (Yak 5:14-15).
TATA CARA PENERIMAAN
 (I: Imam, U: Umat)
 Tanda Salib
 Percikan Air Suci
 Doa Pembukaan
 Pengurapan:
 I: Semoga dengan pengurapan suci ini, Allah yang maha rahim menolong Saudara
dengan rahmat Roh Kudus.
 U: Amin
 I: Semoga Ia membebaskan Saudara dari dosa, menganugerahkan keselamatan
dan berkenan menabahkan hati Saudara.
 U: Amin
 I: Marilah berdoa, Ya Allah, hamba-Mu yang sedang terbaring sakit ini telah
menerima Sakramen Pengurapan. Ia sangat mendambakan rahmatMu untuk
keselamatan jiwa dan raganya. Tunjukkanlah kasih sayang-Mu dan tabahkanlah
hatinya dengan Roh-Mu. Semoga ia menjadi teladan kesabaran dan kebahagiaan
oleh karena imannya yang teguh dan pengharapannya yang tak tergoncangkan.
Semua ini kami mohonkan demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
 U: Amin
PEMBERI/PENERIMA
 seorang imam mengurapi si sakit dengan minyak yang khusus
diberkati untuk upacara ini. "Pengurapan orang sakit dapat
dilayankan bagi setiap umat beriman yang, karena telah
mencapai penggunaan akal budi, mulai berada dalam bahaya
yang disebabkan sakit atau usia lanjut. Baru menderita sakit
ataupun makin memburuknya kondisi kesehatan membuat
sakramen ini dapat diterima berkali-kali oleh seseorang.
MINYAK PENGURAPAN

 OI atau Oleum Infirmorum adalah minyak yang diberikan


kepada orang sakit atau pada saat Sakramen Pengurapan
Orang Sakit. Minyak ini melambangkan penyembuhan
manusia dari dosanya dan dari penyakitnya.
FORMAL DAN MATERIAL
Kata kata yang digunakan;
 Semoga dengan pengurapan suci ini, Allah yang maha rahim
menolong Saudara dengan rahmat Roh Kudus

 Material:
 Minyak pengurapan
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai