Anda di halaman 1dari 18

Sakramen Penyembuh

• Rekonsiliasi / Pengakuan Dosa

• Pengurapan Orang Sakit


Sakramen Penyembuh

Apa itu Dosa / pengertian dosa


Kriteria perbuatan dikatan dosa
Sakramen Penyembuh

Penamaan Sakramen Tobat


Untuk apa sakramen Pendamai setelah di baptis
Pertobatan orang yang telah dibaptis
Tobat Batin
Aneka Ragam Bentuk Tobat dalam Hidup Kristen
Sakramen Tobat dan Perdamaian
Kegiyatan Peniten
Pemberi Sakramen Pengakuan
Buah Sakramen Pengakuan
Indulgensi
Perayaan Sakramen Pengakuan
Sakramen Penyembuh

Penamaan Sakramen Tobat


 Sakramen Tobat
 Sakramen Pemulih
 Sakramen Pengakuan
 Sakramen Pengampunan
 Sakramen Perdamaian
Sakramen Penyembuh

Untuk apa sakramen Pendamai setelah di baptis


 Rahmat Sakramen inisiasi menghapus dosa.
 Kodrat manusia rapuh ( Concupiscentia)
Sakramen Penyembuh

Pertobatan orang yang telah dibaptis


 Seruan Yesus supaya bertobat, sebagai pewartaan Kerajaan
Allah
 Pertobatan dalam Gereja
 Pertobatan persekutuan gereja berdasar pertobatan Petrus
Sakramen Penyembuh

Tobat Batin
 Sesal sempurna
 Animi Cruciatus (Kesedihan Jiwa) dan Compunctio Cordis
(Penyesalan hati)
 Terjadi bukan karena takut api neraka, tetapi kesedihan karena
kita menjauhkan diri dari cinta Allah.
Sakramen Penyembuh

Aneka Ragam Bentuk Tobat dalam Hidup Kristen


 Wujud nyata pertobatan batin adalah dengan : Puasa, berdoa
dan bersedekah
 Berdamai dengan alam dan isinya (termasuk manusia)
 Masa dan hari pertobatan : Masa Prapaskah (masa Puasa),
Setiap hari Jumat (kenangan akan sengsara dan kematian Yesus),
 Jalan Metanoia dan Pertobatan ( kembali ke arah Allah/
pangkuan Gereja)
Sakramen Penyembuh
Sakramen Tobat dan Perdamaian
 Hanya Allah yang mengampuni Dosa
 Allah yang berkuasa mengampuni dosa, hadir dalam diri Yesus : “bahwa di dunia Anak Manusia
mempunyai kuasa mengampuni dosa” (Mrk. 2:10).
 Kuasa ini diteruskan melalui Gereja sebagai pelayan pendamaian (2 Kor. 5:18), para rasul diutus
dalam nama Kristus dan melaui dia Allah sendiri menasehati dan memohon : ”berilah dirimu
didamaikan dengan Allah” (2 Kor. 5:20)
 Berdamai dengan Gereja
 Tuhan memberi kuasa pengampuna kepada para Rasul, yang kemudian dilanjutkan
melalui otoritas gereja :”kepadamu akan Kuberikan kunci kerajaan surga apa yang
kamu ikat dunia akan terikat di surga, dan apa yang kamu lepaskan di dunia juga akan
terlepas di surga.” (Mat. 16:19) bdk. LG. 22
 Sakramen pengampunan (2 unsur dasar)
 Kegiatan manusia yang bertobat (penyesalan, pengakuan dan Penitens)
 Kegiatan Allah melalui Gereja : pemberian Absolusi (penyembuhan dari dosa)
Sakramen Penyembuh

Kegiatan Peniten
 Penyesalan
 Pengakuan Dosa
 Menjalankan silih
Sakramen Penyembuh

Pemberi Sakramen Pengakuan


 Pengakuan pertama-tama diberikan kepada Petrus dan para
rasul.
 Dilanjutkan oleh pengganti Petrus dan Para rasul yaitu paus dan
para uskup
 Karane situasi umat yang semakin banyak, kuasa ini di berikan
juga kepada para imam. (sekurang-kurangnya satu atau dua
bulan setelah tahbisan, imam mendapatkakn lisensi untuk
mendengarkan pengakuan dosa yang disebut Facultas
Confessiones Excipiendi
Sakramen Penyembuh

Buah Sakramen Pengakuan


 Berdamai dengan Allah : Memulihkan kembali hubungan
yang retak antara Allah dan manusia karena kedosaan
manusia
 Berdamai dengan Gereja : kedoasaan tidak hanya
menyangkut hubungan dengan Allah tetapi juga dengan
sesamanya. Melalui pengakuan dosa yang diterima dari
Gereja, maka peniten juga berdamai dengan Gereja
Sakramen Penyembuh

Indulgensi
 Pengertian : adalah penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk
dosa-dosa yang Sudah diampuni.
 Warga beriman Kristen yang benar-benar siap menerimanya, di bawah
persyaratan yang ditetapkan dengan jelas, memperolehnya dengan bantuan
Gereja, yang sebagai pelayan penebusan membagi-bagikan dan
memperuntukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus secara
otoritati.
 "Ada indulgensi sebagian atau seluruhnya, bergantung dari apakah ia
membebaskan dari siksa dosa temporal itu untuk sebagian atau
seluruhnya."
 Indulgensi dapat diperuntukkan bagi orang hidup dan orang mati (Paulus VI,
Konst. Ap. "Indulgentiarum doctrina" normae 1-3).
Sakramen Penyembuh

Indulgensi
 Siksa Dosa : Supaya mengerti ajaran dan praktik Gereja ini, kita harus mengetahui bahwa
dosa mempunyai akibat ganda.
 Dosa berat merampas dari kita persekutuan dengan Allah dan karena itu membuat kita tidak
layak untuk kehidupan abadi.
 Perampasan ini dinamakan "siksa dosa abadi". Di lain pihak, setiap dosa, malahan dosa
ringan, mengakibatkan satu hubungan berbahaya dengan makhluk, hal mana membutuhkan
penyucian atau di dunia ini, atau sesudah kematian di dalam apa yang dinamakan
purgatorium [api penyucian].
 Penyuciaan ini membebaskan dari apa yang orang namakan "siksa dosa sementara". Kedua
bentuk siksa ini tidak boleh dipandang sebagai semacam dendam yang Allah kenakan dari
luar, tetapi sebagai sesuatu yang muncul dari kodrat dosa itu sendiri.
 Satu pertobatan yang lahir dari cinta yang bernyala-nyala, dapat mengakibatkan penyucian
pendosa secara menyeluruh, sehingga tidak ada siksa dosa lagi yang harus dipikul?.
Sakramen Penyembuh

Indulgensi
 Pemberi Indulgensi
Kan. 995 -§ 1. Selain otoritas tertinggi Gereja, orang-orang yang yang dapat memberi indulgensi hanyalah
mereka yang diakui memiliki kuasa itu oleh hukum atau yang diberi oleh Paus.
§ 2. Tak satu otoritas pun di bawah Paus dapat menyerahkan kuasa untuk memberi indulgensi kepada
orang lain, kecuali hal itu secara jelas dianugerahkan oleh Takhta Apostolik.
Kan. 996 - § 1. Agar seseorang mampu memperoleh indulgensi haruslah ia sudah dibaptis, tidak terkena
ekskomunikasi, dalam keadaan rahmat sekurang-kurangnya pada akhir perbuatan-perbuatan yang
diperintahkan.
§ 2. Namun agar orang yang mampu itu memperolehnya, haruslahla sekurang-kurangnya mempunyai
intensi untuk memperolehnya dan melaksanakan perbuatan-perbuatan yang diwajibkan, pada waktu yang
ditentukan dan dengan cara yang semestinya, menurut petunjuk pemberian itu.
Kan. 997 - Mengenai pemberian dan penggunaan indulgensi ini haruslah disamping itu dipatuhi ketentuan-
ketentuan lain yang tercantum dalam peraturan-peraturan Gereja yang khusus.
Sakramen Penyembuh

Perayaan Sakramen Pengakuan


 Perayaan :
 Seperti semua Sakramen, Pengakuan adalah satu kegiatan liturgi. Perayaannya biasanya
terdiri dari: salam dan berkat imam; pembacaan Sabda Allah untuk menerangi hati nurani
dan membangkitkan penyesalan; ajakan untuk menyesal; pengakuan dosa secara
perorangan di depan imam; penyampaian dan penerimaan penitensi; pengampunan
[absolusi] oleh imam; pujian sebagai tanda terima kasih dan pengutusan dengan berkat
imam.

 Viaticum adalah istilah yang utamanya digunakan dalam Gereja Katolik untuk menyebut
Ekaristi yang diberikan, dengan ataupun tanpa pengurapan orang sakit, kepada orang
yang sekarat atau menjelang ajalnya, dan karenanya merupakan salah satu ritus terakhir.
a k a
e r i m
T
h

Anda mungkin juga menyukai