Tobat Batin
Sesal sempurna
Animi Cruciatus (Kesedihan Jiwa) dan Compunctio Cordis
(Penyesalan hati)
Terjadi bukan karena takut api neraka, tetapi kesedihan karena
kita menjauhkan diri dari cinta Allah.
Sakramen Penyembuh
Kegiatan Peniten
Penyesalan
Pengakuan Dosa
Menjalankan silih
Sakramen Penyembuh
Indulgensi
Pengertian : adalah penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk
dosa-dosa yang Sudah diampuni.
Warga beriman Kristen yang benar-benar siap menerimanya, di bawah
persyaratan yang ditetapkan dengan jelas, memperolehnya dengan bantuan
Gereja, yang sebagai pelayan penebusan membagi-bagikan dan
memperuntukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus secara
otoritati.
"Ada indulgensi sebagian atau seluruhnya, bergantung dari apakah ia
membebaskan dari siksa dosa temporal itu untuk sebagian atau
seluruhnya."
Indulgensi dapat diperuntukkan bagi orang hidup dan orang mati (Paulus VI,
Konst. Ap. "Indulgentiarum doctrina" normae 1-3).
Sakramen Penyembuh
Indulgensi
Siksa Dosa : Supaya mengerti ajaran dan praktik Gereja ini, kita harus mengetahui bahwa
dosa mempunyai akibat ganda.
Dosa berat merampas dari kita persekutuan dengan Allah dan karena itu membuat kita tidak
layak untuk kehidupan abadi.
Perampasan ini dinamakan "siksa dosa abadi". Di lain pihak, setiap dosa, malahan dosa
ringan, mengakibatkan satu hubungan berbahaya dengan makhluk, hal mana membutuhkan
penyucian atau di dunia ini, atau sesudah kematian di dalam apa yang dinamakan
purgatorium [api penyucian].
Penyuciaan ini membebaskan dari apa yang orang namakan "siksa dosa sementara". Kedua
bentuk siksa ini tidak boleh dipandang sebagai semacam dendam yang Allah kenakan dari
luar, tetapi sebagai sesuatu yang muncul dari kodrat dosa itu sendiri.
Satu pertobatan yang lahir dari cinta yang bernyala-nyala, dapat mengakibatkan penyucian
pendosa secara menyeluruh, sehingga tidak ada siksa dosa lagi yang harus dipikul?.
Sakramen Penyembuh
Indulgensi
Pemberi Indulgensi
Kan. 995 -§ 1. Selain otoritas tertinggi Gereja, orang-orang yang yang dapat memberi indulgensi hanyalah
mereka yang diakui memiliki kuasa itu oleh hukum atau yang diberi oleh Paus.
§ 2. Tak satu otoritas pun di bawah Paus dapat menyerahkan kuasa untuk memberi indulgensi kepada
orang lain, kecuali hal itu secara jelas dianugerahkan oleh Takhta Apostolik.
Kan. 996 - § 1. Agar seseorang mampu memperoleh indulgensi haruslah ia sudah dibaptis, tidak terkena
ekskomunikasi, dalam keadaan rahmat sekurang-kurangnya pada akhir perbuatan-perbuatan yang
diperintahkan.
§ 2. Namun agar orang yang mampu itu memperolehnya, haruslahla sekurang-kurangnya mempunyai
intensi untuk memperolehnya dan melaksanakan perbuatan-perbuatan yang diwajibkan, pada waktu yang
ditentukan dan dengan cara yang semestinya, menurut petunjuk pemberian itu.
Kan. 997 - Mengenai pemberian dan penggunaan indulgensi ini haruslah disamping itu dipatuhi ketentuan-
ketentuan lain yang tercantum dalam peraturan-peraturan Gereja yang khusus.
Sakramen Penyembuh
Viaticum adalah istilah yang utamanya digunakan dalam Gereja Katolik untuk menyebut
Ekaristi yang diberikan, dengan ataupun tanpa pengurapan orang sakit, kepada orang
yang sekarat atau menjelang ajalnya, dan karenanya merupakan salah satu ritus terakhir.
a k a
e r i m
T
h