Anda di halaman 1dari 2

B.

Sakramen Babtis
1. Kata babtis berasal dari kata Yunani babtizein ( kata bendanya: babtisma), yang berarti membenamkan atau
menenggelamkan diri kedalam air atau mencuci diri, entah seluruhnya atau sebagian. Dari arti kata ini kita
dapat mengambil suatu pengertian secara sederhana bahwa pembabtisan adalah suatu pembersihan diri dari
segala kotoran-kotoran dosa khususnya dosa yang disebabkan oleh nenek moyang yg juga disebut dosa asal.
2. Sakramen Babtis adalah sakramen yang diterima pertama kali oleh orang yang masuk dalam persekutuan
Gereja Katolik. Dengan sakramen babtis, oramg tersebut secara resmi diterima menjadi warga Gereja katolik,
entah itu bayi, anak-anak, remaja, ataupun dewasa.
3. Gereja adalah persekutuan orang-orang beriman kepada Yesus. Sebagai persekutuan, Gereja mempunyai
persyaratan bagi setiap orang yang ingin bergabung menjadi anggotnya. Syarat utamanya adalah seseorang
harus sungguh-sungguh beriman kepada Yesus Kristus sebagai juruselamat. Bila persyaratan tersebut sudah
dipenuhi, maka penerimaan menjadi anggota Gereja itu dinyatakan dalam upacara Sakramen Babtis.
4. Inisiasi berasal dari kata inire yang berarti masuk ke dalam atau initare yang berarti memasukkan ke dalam.
Inisiasi adalah proses memasukkan seseorang secara sah ke dalam kelompok.
5. Penerimaan sakramen inisiasi dalam Inisiasi Kristen meliputi 3 sakramen yaitu sakramen babtis, Krisma,
Ekaristi.
6. Upacara inisiasi Kristen dilaksanakan dalam 4 masa dan 3 tahap yakni:
➢ Masa Prakatekumenat : masa pemurnian motivasi calon, di akhiri dengan upacara tahap pertama:
pelantikan menjadi katekumen ( calon babtis )
➢ Masa Katekumenat : masa pengajaran dan pembinaan iman serta latihan hidup dalam jemaat, yang
diakhiri dengan upacara tahap kedua: upacara pengukuhan katekumenat terpilih.
➢ Masa Persiapan terakhir: masa khusus untuk mempersiapkan diri menerima sakramen-sakramen
inisiasi.
➢ Masa mistagogi : masa pembinaan lanjutan setelah seseorang menerima sakramen inisiasi.
7. Melalui upacara Sakramen babtis, seseorang dilahirkan kembali dari air dan Roh, artinya, orang itu
memperoleh air kehidupan dan Roh kehidupan.
8. Tanda-tanda yang digunakan dalam sakramen babtis :
➢ Tanda salib ( di dahi dan di dada )
Menandakan bahwa melalui salib, Kristus menebus/menghapus dosa-dosa manusia. Melalui akal budi
hal tersebut harus sungguh-sungguh diketahui/dimengerti dan dicamkan dalam hati. Sebagai
jawabannya manusia juga harus sanggup memikul salib kehidupannya, tanggung jawabnya. Juga
karena kebenaran berani menanggung akibat yang bukan kesalahannya.
➢ Air suci ( di curahkan di dahi )
Menandakan kehidupan Allah sendiri yang dicurahkan untuk membersihkan kita dari dosa, melalui
air dosa-dosa kita dihnayutkan. Dengan air Allah memberikan kekuatan untuk menghayati hidup
Allah sendiri ( hidup seperti Kristus )
➢ Kain Putih
Menandakan jiwa kita telah bersih dari segala dosa dan terus menjaga serta berusaha agar tetap bersih.
➢ Minyak Krisma ( di dahi )
Menandakan bahwa kita diurapi oleh Roh Kudus, seperti Kristus diurapi Roh Kudus menjadi imam,
nabi dan raja. Kita juga diurapi mendapatkan martabat imamat umum ( perantara hubungan manusia
dengan Allah : misalnya: memimpin doa), kenabian ( mengingatkan agar manusia kembali kepada
Allah)dan raja ( menguasai dalam arti memelihara kehidupan )
➢ Lilin menyala
Menandakan terang, Kristus yang diterima untuk selalu menerangi hidup kita dan terang itu harus
tetap terjaga agar hidup kita juga mampu menjadi terang bagi orang lain. Lilin menyala juga
melambangkan Kristus yang telah bangkit dengan mulia.
9. Cara membabtis pada gereja-gereja kristen berbeda. Babtisan katolik air dicurahkan di dahi dan mengalir
sebagai tanda membersihkan/menghanyutkan dosa manusia. Kristen dicelup, ditenggelamkan dan babtisan
kristen hanya memakai lambang air saja.
10. Pada umumnya hanya seorang uskup, imam, atau diakon tertahbis yang dapat membabtis seorang menjadi
katolik. Tetapi dalam keadaan darurat, siapapun dapat dan wajib melakukannya. Formatnya adalah : Aku
membabtis engkau dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
11. Ada tiga bentuk pembabtisan yaitu dengan air, dengan darah ( martir), dan dengan kerinduan ( seseorang
yang rindu menerima pembabtisan, tetapi meninggal dunia sebelum sempat menerimanya).
12. Setiap calon babtis harus mempunyai Wali babtis. Wali babtis adalah orang yang dianggap tepat untuk
menjadi penjamin pada Sakramen Penguatan ketika anah sudah cukup besar untuk menerimanya. Jika sesuatu
terjadi yang menghalangi orang tua untuk membesarkan anaknya dalam iman katolik, wali babtis mempunyai
tanggung jawab untuk memastikan bahwa anak memperoleh pendidikan iman yang diperlukan.
13. Wali babtis memiliki 2 peran utama yaitu:
➢ Saksi upacara pembabtisan: Dalam pembabtisan, wali babtis bertindak sebagai wakil umat/jemaat.
Oleh karena itu, biasanya ada beberapa persyaratan yang sifatnya umum yang ditetapkan oleh gereja
setempat untuk para wali babtis.
➢ Melindungi anak babtis: peran kedua membutuhkan jauh lebih banyak keterlibatan, yaitu hubungan
yang berkelanjutan dengan si anak.
14. Buah-buah atau rahmat pembabtisan:
➢ Mendapat pengampunan dari segala dosa, baik dosa asal maupun dosa serta siksa-siksa dosa
➢ Menjadi ciptaan baru ( lih. 2Kor 5:17), dan dilantik menjadi Anak Allah ( lih. Gal 4:5-7) dan “
mengambil bagian dalam kodrat Ilahi “ ( Lih. 2 ptr 1:4 )
➢ Memperoleh rahmat pembenaran/pengudusan yang:
~ membuat dia sanggup semakin percaya kepada Allah, berharap kepadaNya dan mencintaiNya
~ membuat dia hidup di bawah bimbingan dan dorongan Roh Kudus
~ membuat dia sanggup bertumbuh dalam kebaikan
➢ Di gabungkan menjadi anggota gereja, sebagai bagian dari Tubuh Kristus
➢ Dimeteraikan secara kekal dengan satu meterai rohani yang tak dapat dihapuskan; ia termasuk
bilangan Kristus, sehingga boleh berharap untuk mati dan bangkit bersama Kristus dan layak
mendapat kehidupan kekal di surga.

Anda mungkin juga menyukai