Anda di halaman 1dari 7

JUTEKIN Vol.5 No.

1 (2017) – ISSN :2338-1477 – EISSN : 2541-6375

JURNAL TEKNIK INFORMATIKA


Halaman Jurnal: http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jutekin/
Halaman LPPM STMIK DCI : http://lppm.stmik-dci.ac.id/

PERBANDINGAN ANALISIS DESAIN TERSTRUKTUR DAN ORIENTASI OBJEK

a b c d
Wahyuni , Jhoanne Fredricka , Aexsa Alfyano , Andayani
b
aTeknik Informatika, unniecandoit@gmail.com, Universitas Amikom
Teknik Informatika, j.fredricka@yahoo.com, Universitas Amikom
c Teknik Informatika, aexsa24@gmail.com, Universitas Amikom
dTeknik Informatika, yaniatika45@yahoo.com , Universitas Amikom

ABSTRAK

Dalam membangun sebuah sistem dibutuhkan suatu tahapan analisis dan desain
baik yang bersifat terstuktur maupun berorientasi objek. Saat ini untuk mengembangkan
sebuah sistem para pengembang masih banyak menggunakan analisis desain secara
terstruktur. Dalam analisis desain terstruktur dibutuhkan tools dan teknik untuk
pengembangan sistem sehingga hasil akhir akan didapatkan sistem yang strukturnya
didefinisikan dengan baik dan jelas. Adapun tools yang digunakan pada analisis desain
terstruktur seperti DFD, Kamus Data, ERD dan lain-lain. Akhir-akhir ini analisis desain
berorientasi objek mulai populer digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem.
Analisis desain berorientasi objek melakukan pendekatan terhadap masalah dari
perspektif objek, tidak pada perspektif fungsional seperti analisis desain terstruktur.
Semua data dan fungsi dimasukkan ke dalam kelas-kelas atau objek-objek. Adapun tools
yang digunakan dalam analisis desain orientasi objek antara lain UML, RUP, Fusion, OOA,
dll. Dari kedua perancangan sistem tersebut sudah pasti masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk para pengembag
dalam memilih jenis perancangan yang akan mereka gunakan.
Kata Kunci: orientasi-objek, analisis desain, analisis desain terstruktur, analisis desain
berorientasi objek.

I. PENDAHULUAN disebut analisis desain yang berorientasi


Dalam tahap pengembangan system objek mulai popular digunakan dalan tahap
terdapat dua metode yang popular yaitu pengembangan sistem. Bahkan
Structured System Analysis and Design penggunaan metode OOAD saat ini lebih
(SSAD) dan Object-Oriented Analysis and meningkat dibandingkan dengan metode
Design (OOAD). Metode Structured System SSAD.
Analysis and Design adalah analisis dan Pendekatan berorientasi objek untuk
desain yang bersifat terstruktur yang perancangan dan pemrograman mewakili
masih umum digunakan para pengembang. suatu pergeseran paradigm utama dalam
Namun akhir-akhir ini metode Object- pengembangan perangkat lunak.
Oriented Analysis and Design atau bisa Pendekatan ini selanjutnya akan
25
Wahyuni, dkk / Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 (2017) 25 - 31

menimbulkan akibat utama dalam


perangkat lunak dalam beberapa tahun
selanjutnya. Paradigma dari perancangan
structural dan dekomposisi fungsional,
pendekatan berorientasi objek telah
menjadi sebuah dasar utama dari rekayasa
perangkat lunak (Software Engineering).

II. LANDASAN TEORI


1. Analisis dan Desain Terstruktur
Metode analisis desain terstruktur
adalah metode yang umum digunakan oleh
pengembang. Metode ini diperkenalkan
pada tahun 1970, yang merupakan hasil
dari turunan pemrograman terstruktur Gambar 2. Simbol Kamus Data
(Kadir, 2003). Untuk melakukan
pengembangan sistem terstruktur
dibutuhkan alat-alat atau tools. Adapun
alat-alat yang digunakan umumnya berupa
gambar, diagram atau grafik. Alat-alat
pengembangan sistem yang berbentuk
grafik diantaranya adalah Data Flow
Diagram (DFD), Kamus Data, Entity
Relation Diagram (ERD),dll.

Gambar 3. Simbol ERD


Analisis system terstruktur adalah
penguraian dari suatu sistem yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan, dan kebutuhan sehingga dapat
Gambar 1. Simbol Data Flow diusulkan perbaikan.
Diagram
2. Analisis Desain Berorientasi Objek
Metode analisis desain berorientasi
objek melakukan pendekatan terhadap
masalah dari perspektif objektif, tidak pada

26
Wahyuni, dkk / Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 (2017) 25 - 31
perspektif fungsional seperti pemrograman 2.2 Inheritance

terstruktur (Kadir, 2003). Pemrograman - Inheritance adalah tehnik yang


berorientasi objek dilakukan berdasarkan menyatakan bahwa anak dari
objek dengan sekumpulan data yang objek akan mewarisi data/atribut
ditetapkan dan sekumpulan operasi – dan metode dari innduknya
operasi (metode) yang dapat dilaksanakan langsung. Atribut dan metode dari
dalam data.(Branson dan Herness, 1993). objek induk diturunkan pada anak
Tools yang biasa digunakan dalam metode objek, demikian seterusnya.
analisis desain berorientasi objek adalah - inheritance mempunyai arti bahwa
Unified Modeling Language (UML). atribut dan operasi yang dimiliki
bersama diantara kelas yang
mempunyai hubungan secara
hirarki.
- Inheritance menggambarkan
generalisasi sebuah kelas.
2.3 Polymorphism
- Polimorfisme yaitu konsep yang
menyatakan bahwa sesuatu yang
sama dapat mempunyai bentuk
dan perilaku berbeda.
- Kemampuan objek objek yang
berbeda untuk melakukan metode
yang pantas dalam merespon
message yang sama.
Gambar 4. UML - Seleksi dari metode yang sesuai
Dalam metodologi pengembangan system bergantung pada kelas yang
berorientasi objek mempunyai tiga seharusnya menciptakan objek.
karakteristik utama, yaitu (Jogiyanto, Metode analisis desain orientasi objek
2005): melakukan pendekatan terhadap masalah
2.1 Encapsulation dari perspektif objek, dimana orientasi
- Encapsulation merupakan dasar objek ini memungkinkan adanya
untuk pembatasan ruang lingkup standarisasi objek yang akan memudahkan
program terhadap data yang memahami desain dan mengurangi resiko
diproses. pelaksanaan proyek (Simarmata, 2009).
- Data dan prosedur atau fungsi Pengembangan berorientasi objek
dikemas bersama-sama dalam menyediakan sebuah sumber potensial
suatu objek, sehingga prosedur yang besar dari komponen – komponen
atau fungsi lain dari luar tidak yang dapat digunakan kembali, yang harus
dapat mengaksesnya. disamaratakan untuk dapat digunakan
- Data terlindung dari prosedur atau dalam lingkungan pengembangan yang
objek lain, kecuali prosedur yang baru.
berada pada objek itu sendiri.

27
Wahyuni, dkk / Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 (2017) 25 - 31

III. ANALISIS MASALAH


Adapun analisis masalah yang terdapat a. desain database (normalisasi database)
pada penelitian ini adalah sebagai berikut: b. desain form dan laporan atau
1. Model pengembangan yang manakah Graphical User Interface (GUI)
yang lebih baik untuk digunakan dalam (Omieno, 2016).
pengembangan suatu sistem informasi. Tahap awal dari desain terstruktur
2. Apa kelebihan dan kekurangan untuk adalah desain database atau normalisasi
masing-masing model pengembangan. database. Normalisasi database adalah
proses mengkonversi struktur data yang
IV. PERANCANGAN SISTEM kompleks menjadi lebih praktis dan stabil.
1. Perancangan Analisis Terstruktur Hasil dari normalisasi adalah setiap atribut
Adapun fase-fase dari analisa system yang bukan primary key sangat bergantung
terstruktur adalah: pada primary key tersebut.
a. menentukan kebutuhan system, Setelah melakukan normalisasi
b. menyusun kebutuhan proses sistem, database maka dilakukanlah tahap
c. menentukan kebutuhan-kebutuhan mendesain form dan laporan atau (GUI).
logic (logical model)
d. menyusun kebutuhan data sistem 3. Perancangan Analisis Berorientasi
(2016). Objek
Untuk menentukan kebutuhan sistem Adapun tahapan analisis pada metode
dapat dilakukan dengan wawancara ini adalah:
terhadap individu ataupun kelompok. a. Mengumpulkan kebutuhan,
Setelah menentukan kebutuhan sistem menganalisis dan merancang.
dilakukanlah fase selanjutnya yaitu b. Setelah itu membuat Use Case Model
menyusun kebutuhan proses sistem. Untuk untuk menentukan Use Case, Flow of
menyusun kebutuhan proses sistem dapat Events, dan Activity Diagram.
digambarkan melalui Data Flow Diagram c. Setelah membuat Use Case Model,
(DFD) dan Context Diagram (CD). maka dibuatlah model objek untuk
Setelah itu maka dilakukanlah logical menentukan kelas-kelas, dan relasi
model. Logical Model atau model logika antar kelas.
bisa merupakan penjelasan dari DFD yang d. Setelah itu dilakukan tahap Object-
telah kita buat sebelumnya atau dengan Relational Modeling atau merancang
menggunakan decision table/tree. relasi objek. Tujuan dilakukannya
Langkah terakhir yaitu menyusun tahapan tersebut adalah untuk
kebutuhan data sistem dengan menciptakan kelas entitas, membuat
menggunakan Entity Relation Diagram struktur database, dan meningkatkan
(ERD). serta mengakhiri atribut pada model
data (Omieno, 2016).
2. Perancangan Desain Terstruktur
Setelah melakukan analisis sistem 4. Perancangan Desain Berorientasi
terstruktur, maka dilanjutkan dengan Objek
desain sistem terstruktur. Adapun tahapan Setelah melakukan tahapan analisis,
atau fase dari desain terstruktur adalah: maka dilakukan tahapan desain sebagai
berikut:

28
Wahyuni, dkk / Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 (2017) 25 - 31
a. mendesain database fisikal, Dari tabel di atas dapat dilihat

b. mendesain elemen-elemen, bahwa banyak perbedaan antara metode


c. mendesain arsitektur sistem, analisis desain sistem terstruktur dan
d. mendesain kelas-kelas (memeriksa berorintasi objek, di mulai dari metodologi
model, mengkombinasikan kelas-kelas, yang digunakan, dari fokusnya metode,
memisahkan kelas-kelas, dan resiko yang ditimbulkan, penggunaan
menyisihkan kelas-kelas), kembali sistem, kematangan, dan
e. mendesain komponen, dan mendesain kecocokan penggunaan metode terhadap
Graphical User Interface (GUI) suatu sistem. Karena analisis desain
(Omieno, 2016). berorientasi objek lebih cocok untuk projek
besar dan dengan kebutuhan user yang
V. IMPLEMENTASI sering berganti maka metode tersebut saat
1. Perbandingan Antara Analisis Desain ini semakin dipertimbangkan untuk Sistem
Terstruktur dan Berorientasi digunakan dalam perancangan sebuah
Object. sistem atau proyek.
Dari dua buah metode pengembangan
sistem tersebut, terdapat beberapa 2. Kelebihan dan Kekurangan
perbedaan sehingga dalam Adapun antara kedua buah metode
penggunaannya dapat disesuaikan dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya,
kebutuhan. Adapun perbandingannya masing-masing memiliki kelebihan dan
dapat dilihat pada tabel 1. kekurangan.
Tabel 1. Perbandingan SSAD dan Kelebihan yang dimiliki analisis desain
OOAD(Omieno, 2016). sistem terstruktur antara lain:
Terstruktur Object 1. Milestone diperlihatkan dengan jelas
Oriented yang memudahkan dalam manajemen
Metodologi SDLC Iterative/I proyek.
ncrement 2. SSAD merupakan pendekatan visual
al sehingga lebih mudah dimengerti.
Fokus Proses Objek 3. Penggunaan analisis grafis seperti DFD
Resiko Tinggi Rendah menjadikan SSAD bagus untuk
Reuse Rendah Tinggi digunakan.
Kematangan Matang dan Muncul 4. Sudah begitu lama diterapkan sehingga
meluas metode ini sudah matang dan layak
Cocok untuk Projek yang Projek untuk digunakan.
sudah yang 5. Memungkinkan melakukan validasi
didefinisikan beresiko antara berbagai kebutuhan.
dengan baik besar 6. Relative simple dan mudah dimengerti.
dan dengan Selain kelebihan, SSAD pun memiliki
kebutuhan kebutuha kekurangan antara lain:
user yang n user 1. Berorientasi utama pada proses
stabil. yang sehingga mengabaikan kebutuhan non
berganti- fungsional.
ganti. 2. Sedikit sekali manajemen yang
langsung terkait terhadap SSAD.

29
Wahyuni, dkk / Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 (2017) 25 - 31
3. Menggunakan pengembangan mengurangi resiko pelaksanaan

waterfall sedangkan kebutuhan akan proyek.


berubah pada setiap proses. 6. Dekomposisi obyek, memungkinkan
4. Interaksi antara analisis atau pengguna seorang analis untuk memcah masalah
tidak komprehensif, karena sistem menjadi pecahan-pecahan masalah
telah didefinisikan dari awal, sehingga dan bagian-bagian yang dimanage
tidak adaptif terhadap perubahan secara terpisah. Kode program dapat
(kebutuhan-kebutuhan baru). dikerjakan bersama-sama. Metode ini
5. Selain dengan menggunakan desain memungkinkan pembangunan
logic dan DFD, tidak cukup tool yang software dengan cepat, sehingga dapat
digunakan untuk mengkomunikasikan segera masuk ke pasaran dan
dengan pengguna, sehingga sangat sliit kompetitif. Sistem yang dihasilkan
bagi pengguna untuk melakukan sangat fleksibel dan mudah dalam
evaluasi. memelihara.
6. Pada SAAD sulit sekali untuk Selain kelebihan, metode ini pun
memutuskan ketika ingin memiliki kekurangan sama seperti analisis
menghentikan dekomposisi dan mliai desain terstruktur, antara lain:
membuat sistem. 1. Pada awal desain OOAD, sistem
7. SSAD tidak selalu memenuhi mungkin akan sangat simple.
kebutuhan pengguna. 2. Pada OOAD lebih fockus pada coding
Adapun dari metode analisis desain dibandingkan dengan SSAD.
berorientasi objek memiliki kelebihan 3. Pada OOAD tidak menekankan pada
sebagai berikut: kinerja team seperti pada SSAD.
1. Dibandingkan dengan metode SSAD, 4. Pada OOAD tidak mudah untuk
OOAD lebih mudah digunakan dalam mendefinisikan class dan obyek yang
pembangunan sistem. dibutuhkan sistem.
2. Tidak ada pemisahan antara fase Sering kali pemrogramam berorientasi
desain dan analisis, sehingga obyek digunakan untuk melakukan anlisisis
meningkatkan komunikasi antara user terhadap fungsional siste, sementara
dan developer dari awal hingga akhir metode OOAD tidak berbasis pada
pembangunan sistem. fungsional sistem.
3. Analis dan programmer tidak dibatasi
dengan batasan implementasi sistem, VI. KESIMPULAN
jadi desain dapat diformliasikan yang Sebagai penutup dari tulisan ini, akan
dapat dikonfirmasi dengan berbagai dihasilkan berupa kesimpulan dari
lingkungan eksekusi. perbandingan antara metode analisis
4. Encapsliation data dan method, desain terstruktur dan orientasi objek.
memungkinkan penggunaan kembali Adapun kesimpulannya yaitu
pada proyek lain, hal ini akan a. Bahwa masing – masing metodologi
memperingan proses desain, mempunyai kelemahan dan kelebihan
pemrograman dan reduksi harga. untuk setiap model.
5. OOAD memungkinkan adanya b. Metode orientasi objek lebih mudah
standarisasi obyek yang akan digunakan dalam pembangunan system.
memudahkan memahami desain dan c. Terdapat beberapa fase pada analisa
system terstruktur yaitu menentukan
30
Wahyuni, dkk / Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 (2017) 25 - 31

kebutuhan system, menyusun


kebutuhan proses sistem, menentukan
kebutuhan-kebutuhan logic (logical
model) dan menyusun kebutuhan data
system.
d. Pada proses pengembangan
berorientasi objek, proses gabungan
merupakan proses yang cukup terkenal
diantara komunitas berorientasi objek.
e. Analisis system terstruktur lebih cocok
digunakan pada Projek yang sudah
didefinisikan dengan baik dan
kebutuhan user yang stabil. Sedangkan
orientasi objek lebih cocok digunakan
pada Projek yang beresiko besar dengan
kebutuhan user yang berganti-ganti.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Simarmata, J. (2009). Rekayasa


Perangkat Lunak. Medan : Andi
Yogyakarta.
Ch. Triwahtuni, A. K. (2003).
Pengenalan Teknologi Informasi.
Yogyakarta: Andi Yogya
Omieno, K. Kelvin. (2016). Structured
vs Object Orient Analysis and Design:
Teknology for Development, University of
Choice
Jogiyanto, (2005). Sistem Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Andi Yogya
Branson, M.J dan E.N. Herness. (1993).
The Object – Oriented Development
Process. Object Magazine.

31

Anda mungkin juga menyukai