a b c d
Wahyuni , Jhoanne Fredricka , Aexsa Alfyano , Andayani
b
aTeknik Informatika, unniecandoit@gmail.com, Universitas Amikom
Teknik Informatika, j.fredricka@yahoo.com, Universitas Amikom
c Teknik Informatika, aexsa24@gmail.com, Universitas Amikom
dTeknik Informatika, yaniatika45@yahoo.com , Universitas Amikom
ABSTRAK
Dalam membangun sebuah sistem dibutuhkan suatu tahapan analisis dan desain
baik yang bersifat terstuktur maupun berorientasi objek. Saat ini untuk mengembangkan
sebuah sistem para pengembang masih banyak menggunakan analisis desain secara
terstruktur. Dalam analisis desain terstruktur dibutuhkan tools dan teknik untuk
pengembangan sistem sehingga hasil akhir akan didapatkan sistem yang strukturnya
didefinisikan dengan baik dan jelas. Adapun tools yang digunakan pada analisis desain
terstruktur seperti DFD, Kamus Data, ERD dan lain-lain. Akhir-akhir ini analisis desain
berorientasi objek mulai populer digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem.
Analisis desain berorientasi objek melakukan pendekatan terhadap masalah dari
perspektif objek, tidak pada perspektif fungsional seperti analisis desain terstruktur.
Semua data dan fungsi dimasukkan ke dalam kelas-kelas atau objek-objek. Adapun tools
yang digunakan dalam analisis desain orientasi objek antara lain UML, RUP, Fusion, OOA,
dll. Dari kedua perancangan sistem tersebut sudah pasti masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk para pengembag
dalam memilih jenis perancangan yang akan mereka gunakan.
Kata Kunci: orientasi-objek, analisis desain, analisis desain terstruktur, analisis desain
berorientasi objek.
26
Wahyuni, dkk / Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 (2017) 25 - 31
perspektif fungsional seperti pemrograman 2.2 Inheritance
27
Wahyuni, dkk / Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 (2017) 25 - 31
28
Wahyuni, dkk / Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 (2017) 25 - 31
a. mendesain database fisikal, Dari tabel di atas dapat dilihat
29
Wahyuni, dkk / Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 (2017) 25 - 31
3. Menggunakan pengembangan mengurangi resiko pelaksanaan
31