Workflowsnya meliputi:
16. Business modelling
digunakan untuk menemukan permasalahan dan
dapat mengidentifikasi proyek yang mungkin
dikerjakan
17. Requirements
digunakan untuk melakukan elisitasi kebutuhan
baik secara fungsional dan nonfungsional.
18. Analysis
merupakan pekerjaan yang meliputi analisis dari
problem/business domain.
19. Design
meupakan pekerjaan yang mentransformasikan
analisi model ke dalam bentuk yang daat
digunakan untuk implementasi sistem yaitu
desain model.
20. Implementation
merupakan pekerjaan pembangunan sistem.
Contoha aktifitas yang dilakukan, adalah coding.
21. Test atau pengujian
bertujuan agar produk yang dibuat memenuhi
kriteria kualitas yang telah ditentukan untuk
sistem yang dibuat.
22. Deployment
bagian ini berhubungan dengan tahapan transisi
pada RUP. Aktifitasnya meliputi packaging,
distribution , beta testing, dan pada akhirnya
adalah sistem yang telah jadi.
23. Project management
merupakan cross-phase flow. Contoh dari
aktifitas yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
risk identification & management, scope
management, time estimation, cost estimation,
dan tracking progress.
24. Configuration and change management
bertujuan untuk menjejaki sampai sejauh mana
sistem yang sedang dibangun.
25. Environment
merupakan dukungan perangkat yang
digunakan. Environmental workflows adalah
kelompok perkerjaan yang berhubungan dengan
penyediaan perangkat untuk pembuatan sistem
b. Abstraksi Data
Abstraksi data dalam DBMS biasanya dibagi menjadi
3 lapis, yaitu:
1) Lapis fisis
Lapis fisis merupakan lapisan terendah dalam
abstraksi data. Lapis ini menjelaskan bagaimana
data sesungguhnya disimpan.
2) Lapis konseptual
Lapis konseptual bersifat lebih tinggi daripada lapis
fisis. Lapis ini menjabarkan data apa saja yang
sesungguhnya disimpan pada basis data, dan juga
menjabarkan hubungan-hubungan antar data.
3) Lapis pandangan
Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi pada
abstraksi data. Pada lapis ini pengguna hanya
mengenal struktur data yang sederhana yang
berorientasi pada kebutuhan pengguna.
1. Struktur Kontrol
a. Struktur Kontrol Proses
Struktur kontrol proses bertujuan untuk
dapat menentukan urutan
statement/perintah yang akan dikerjakan
atau diproses. Struktur kontrol proses ini
antara lain:
b. Struktur Kontrol Kondisional
Struktur kontrol ini untuk menyatakan proses
yang berbentuk persyaratan/kondisional.
a. Struktur Kontrol IF
b. Statement SWITCH
c. Struktur Kontrol Perulangan (Looping)
a. Statement FOR
b. Statement WHILE
c. Statement DO WHILE
2. Larik (Array)
Seperti halnya bahasa pemrogaman yang lain, di
dalam Java juga ada penggunaan Array
3. Pewarisan (Inheritance)
Di dalam Java, sifat suatu class dapat
diturunkan atau diwariskan pada sebuah class
lain. Istilah sifat yang diwariskan ini adalah
atribut atau method. Class yang sifatnya
diwariskan ini dinamakan superclass, dan class
yang sifatnya mewarisi class lain dinamakan
subclass.
4. Overriding Method
Jika diperhatikan, maka baik di superclass
maupun di subclass1 dan subclass2 terdapat
method dengan nama yang sama yaitu
method1(). Dalam hal ini, method1() yang ada di
subclass1 dikatakan overriding method dari
method1() yang ada di superclass1. Demikian
juga untuk method1() yang ada di subclass2.
Jika suatu obyek diinstasiasikan dari class
subclass1, dan kemudian obyek tersebut
diberikan method method1() maka akan
memanggil method1() yang ada dalam subclass1
tersebut karena sudah mengoverride method1()
yang ada di superclass1.
5. Polimorfisme
Istilah polimorfisme secara umum adalah suatu
materi yang bisa memiliki banyak bentuk. Dalam
PBO, istilah polimorfisme adalah kemampuan
untuk mendefinisikan karakteristik subclass-
subclass secara unik. Untuk contoh gambaran
dari kemampuan polimorfisme dalam Java ini,
adalah tinjau kembali superclass1, subclass1
dan subclass2 dari bab Overriding Method.
2. Error Handling
Error handling atau sering juga disebut exception
handling merupakan mekanisme yang paling
diperlukan dalam menangani error yang terjadi
pada saat runtime (program berjalan) atau yang
lebih dikenal dengan sebutan runtime error.
Secara umum, adanya kesalahan yang terjadi
pada program pada saat runtime dapat
menyebabkan program berhenti atau hang.
Untuk itulah diperlukan mekanisme untuk
memastikan bahwa program tetap dapat berjalan
meskipun terdapat kesalahan yang terjadi.
3. Object Exception
Object exception yang dihasilkan dihasilkan
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai error atau exception yang
terjadi. Exception merupakan subclass dari class
Throwable
Berikut ini merupakan method yang diwarisi
oleh exception:
a. getMessage()
b. printStackTrace()
c. printStackTrace(PrintStreams)
2 Daftar materi yang sulit KB 1. Konsep object oriented analysis design dalam
dipahami di modul ini perancangan aplikasi/sistem infomasi.
1. Pembahasan Use Case diagram.
3 Daftar materi yang sering 1. Pembahasan Use Case diagram kepada peserta didik
mengalami miskonsepsi 2. Penerapan relasi pada model relasional kepada Peserta
didik
3. Penerapan konsep OOP dalam pemrograman Java bersama
peserta didik