Perancangan Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
Teknik terstruktur merupakan pendekatan formal
untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah. Perancangan Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
• Aktivitas mentransformasikan suatu
hasil analisis ke dalam suatu perencanaan untuk dapat di implementasikan (diotomatisasikan).
• Pengertian Rancangan ialah Outline,
sketsa, perancangan dari bentuk atau struktur sebuah kegiatan/ pekerjaan Ciri-Ciri Utama Pendekatan Terstruktur
1. Merancang berdasar modul
Modularisasi adalah proses yang membagi suatu sistem menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara independen 2. Bekerja dengan pendekatan top-down Dimulai dari level atas (secara global) kemudian diuraikan sampai tingkat modul (rinci) 3. Dilakukan secara iterasi Dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik Ciri-Ciri Utama Pendekatan Terstruktur… lanjutan
4. Kegiatan dilakukan secara pararel
Pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan secara pararel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem Kelebihan Pendekatan Terstruktur 1. Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyekSSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer. 2. Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan. SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan. 3. SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti. Kekurangan Pendekatan Terstruktur
a) SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga
mengabaikan kebutuhan non-fungsional. b) Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD c) Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non- iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses. d) Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru). Kekurangan Pendekatan Terstruktur
e) Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak
cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi. f) Pada SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem. g) SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna. h) SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002). Tools Pendekatan Perancangan Terstruktur
1) DFD (Data Flow Diagram )
2) Kamus Data 3) Entity Relationship Diagram (ERD) 4) State Transition Diagram (STD). Analisa dan Desain Berorientasi Object
a) Memahami domain permasalahan dan merumuskan solusinya dengan
menggunakan pendekatan object(benda, konsep, atau entitas) b) Memudahkan pemanfaatan ulang code dan arsitektur c) Lebih mencerminkan dunia nyata (lebih tepat dalam menggambarkan entitas perusahaan, dekomposisi berdasarkan pembagian yang natural, lebih mudah untuk dipahami dan dirawat) d) Kestabilan (perubahan kecil dalam requirement tidak berarti perubahan yang signifikan dalam system yang sedang dikembangkan) Lebih mudah disesuaikan dengan perubahan Pendekatan analisis berbasis objek 1. Suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak. System informasi, atau sistem lainnva). 2. Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. 3. Ada banvak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dan abstraksi objek. kelas. hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Metode Analisis • Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan (requirement) yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. (Mis: klien, developer, pakar, dll) • Dokumen permintaan memiliki 2 fungsi: 1. memformulasikan kebutuhan klien 2. membuat suatu daftar tugas Karakteristik atau sifat Pendekatan Objek
• Abstraksi, yaitu prinsip untuk merepresentasikan dunia
nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan. • Enkapsulasi, yaitu pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek. • Pewarisan (Inheritance), yaitu mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai bagian dan dirinya. • Reusability, yaitu pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut. Karakteristik atau sifat Pendekatan Objek (Lanjutan)
• Generalisasi dan Spesialisasi, yaitu
menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus. • Komunikasi Antar Objek, yaitu dilakukan lewat pesan yang dikirim dari satu objek ke objek lainnya. • Polymorphism, yaitu kemampuan suatu objek untuk digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama, sehingga menghemat baris program. Kelebihan Pendekatan Berorientasi Objek
1. Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan
dalam pembangunan system 2. Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000). 3. Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem. 4. Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi. 5. Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan Kelebihan Pendekatan Berorientasi Objek
4. Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi
sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi. 5. Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama- sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara. Kekurangan Pendekatan Berorientasi Objek 1) Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple. 2) Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD. 3) Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD. 4) Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem. 5) Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem. Tools Pendekatan Berorientasi Objek
1. Rational Unified Process (RUP) (Rational Software – IBM