- Tanda : tidak menghadirkan secara nyata apa yang ditandakannya, hanya memberikan
gambaran.
- Sakramen adalah tanda keselamatan/rahmat dan kehadiran Tuhan dalam hidup manusia
- Yesus Kristus adalah SAKRAMEN DASAR, karena seluruh hidup Yesus Kristus
menghadirkan Allah kepada manusia. Rahmat dan kasih Allah menjadi nyata dalam diri
Yesus Kristus.
- Rahmat dalam sakramen hanya akan menjadi efektif jika penerima sakramen memiliki iman
dan keadaan batin yang siap dalam pelaksanaannya.
- Sakramen Baptis
- Sakramen Krisma
- Sakramen Imamat
Sakramen mempunyai 3 Aspek Simbolis:
- Aspek Antropologis
Adalah aspek yang berhubungan dengan sifat manusiawi atau kemanusiaan manusia.
Dalam setiap sakramen ada Materi (Tanda/Perbuatan) dan Forma ( Kata) yang dapat
dipahami (atau diindera) manusia.
- Aspek Kristologis
Adalah aspek yang bersumber pada Kristus sebagai asal dari semua sakramen karena Kristus
adalah Sakramen Dasar.
- Aspek Eklesiologis
Adalah aspek yang berhubungan dengan Gereja sebagai pelaksana sakramen berdasarkan
perintah Kristus, dan sebagai jemaat.
- Gereja adalah sakramen keselamatan karena Gereja adalah tanda persatuan mesra dengan
Allah dan kesatuan seluruh umat manusia.
- Gereja menghadirkan Kristus.
- Kristus menghadirkan Allah.
- Sakramen baptis adalah sakramen pertama yang diterima oleh seorang yang hendak menjadi
anggota Gereja Katolik.
- Sakramen baptis adalah sakramen pertama dalam inisiasi Katolik.
- Inisiasi adalah penerimaan seseorang masuk ke dalam atau menjadi anggota kelompok
tertentu.
Sesudah dibaptis, para baptisan baru menerima/mengalami masa pembinaaan iman sebagai
baptisan baru yang disebut mistagogi.
- Untuk dibaptis, seseorang harus percaya dan beriman kepada Kristus.
- Percaya kepada Kristus berarti hidup sesuai dengan ajaran Kristus dalam kehidupan sehari-
hari.
- Melalui sakramen baptis sesorang dilahirkan kembali dalam air dan Roh.
- Lilin bernyala yang diterima oleh baptisan baru dalam upacara sakramen baptis merupakan
lambang baptisan baru yang sudah diterangi oleh Kristus dan harus senantiasa berusaha hidup
dalam terang Kristus.
Materi dan Forma Sakramen Baptis
- Materi: Air
- Forma: “Aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
Macam-Macam Baptisan:
@ Baptisan bayi : baptisan yang diterima saat masih bayi
@ Baptisan dewasa: baptisan yang diterima saat sudah dewasa
@ Baptisan rindu: saat seseorang ingin dibaptis dan ingin menjadi anggota Gereja Katolik,
menjalani masa katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal. Maka ia sudah
menerima baptisan rindu
@ Baptisan darah: saat seseorang ingin dibaptis dan ingin menjadi anggota Gereja Katolik,
menjalani masa katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal karena membela
imannya.
- Dalam Perjamuan Terakhir bersama para murid,Yesus mengucap syukur dan dan
memberikan pesan “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi
kenangan akan Aku”. Ia juga berkata “Cawan in adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang
ditumpahkan bagimu”. Ia juga memberikan perintah untuk melakukan hal itu sebagai
kenangan akan diri-Nya “perbuatlah ini menjadi peringatan akan Daku”.
- Perjamuan Tuhan diteruskan oleh Gereja dalam perjamuan ekaristi (sakramen ekaristi)
- Perjamuan Ekaristi adalah peringatan syukur untuk mengenangkan dan sekaligus
menghadirkan kembali Yesus yang mempersembahkan diri-Nya dalam kematian di salib
demi keselamatan manusia, sesuai dengan perintah Yesus.
- Kata Ekaristi berasal dari kata ‘eukharistia’ yang artinya puji syukur.
- Ekaristi merupakan kehadiran Kristus melalui kekuatan Sabda-Nya dan Roh Kudus.
- Kehadiran Kristus paling nyata dapat dirasakan dalam sakramen Ekaristi.
- Bagian terpenting dalam sakramen ekaristi adalah DOA SYUKUR AGUNG.
- Skema besar Perayaan Ekaristi terdiri dari:
1. Ritus Pembukaan
2. Liturgi Sabda
3. Liturgi Ekaristi
4. Ritus Penutup
- Peralihan dari masa kanak-kanak ke kedewasaan bagi banyak budaya merupakan hal
penting.
- Kedewasaan bukan hanya secara fisik, namun juga keseluruhan diri.
- Demikian juga dalam hal iman. Sakramen Krisma merupakan tanda kedewasaan iman
seseorang.
- Bersama sakramen Baptis dan sakramen Ekaristi, sakramen Krisma merupakan inisiasi
Katolik.
- Penerimaan sakramen Krisma melengkapi rahmat pembaptisan, dan menyempurnakan
inisiasi.
- Melalui sakramen Krisma, seseorang diikat secara kebih kuat dan sempurna dengan Gereja
serta diperkaya dengan daya kekutan Roh Kudus.
- Konsekuensi dari sakramen Krisma adalah tanggung jawab iman dan semakin wajib untuk
menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus.
- Akibat dosa, manusia kehilangan rahmat Allah yang pernah ia terima dalam sakramen
baptis. Ia tidak layak lagi disebut sebagai anak Allah. Selain itu, dosa ikut mengotori
kesucian Gereja Kristus. Relasi dengan sesama pun ikut rusak.
- Jika seseorang bertobat maka, ia pun berdamai kembali dengan Allah, Gereja, dan sesama.
- Gereja melalui mereka yang memiliki kuasa para rasul, menjadi saluran rahmat
pengampunan dan pendamaian Allah dalam sakramen pengakuan dosa atau sakramen tobat.
- Yang dituntut dalam sakramen tobat adalah bukan hanya sekadar rasa sesal dan air mata,
melainkan “metanoia’.
- Metanoia berarti perubahan hati dan seluruh sikap hidup.
- Yang diminta Allah dari manusia adalah niat baik dan usaha pertobatan yang dilakukan
manusia.
- Allah selalu siap menerima orang yang bertobat.