Anda di halaman 1dari 5

Sekilas Tentang Sakramen

I. Sakramen Pada Umumnya

- Setiap manusia adalah mahluk simbolis dan ekspresif.


- Artinya kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari penggunaan simbol dan tanda.
Manusia mengekspresikan dirinya melalui simbol dan tanda.
- Oleh karena itu Allah mengkomunikasikan diri-Nya melalui bahasa manusia agar manusia
mengenal dirinya lewat simbol dan tanda yang dapat dimengerti manusia.

Perbedaan Simbol dan Tanda


- Simbol : menghadirkan secara nyata apa yang ditandakannya.

- Tanda : tidak menghadirkan secara nyata apa yang ditandakannya, hanya memberikan
gambaran.

Pengertian Sakramen: Tanda rahmat / keselamatan yang kelihatan, yang menghadirkan


rahmat yang tidak kelihatan.

- Sakramen adalah tanda keselamatan/rahmat dan kehadiran Tuhan dalam hidup manusia

- Yesus Kristus adalah SAKRAMEN DASAR, karena seluruh hidup Yesus Kristus
menghadirkan Allah kepada manusia. Rahmat dan kasih Allah menjadi nyata dalam diri
Yesus Kristus.

- Rahmat dalam sakramen hanya akan menjadi efektif jika penerima sakramen memiliki iman
dan keadaan batin yang siap dalam pelaksanaannya.

- Mengapa 7 Sakramen? 7 Sakramen dipilih karena ketujuh sakramen tersebut mewakili


seluruh hidup manusia, dan karena angka tujuh merupakan angka sempurna yang memiliki
makna khusus.

7 Sakramen dalam Gereja Katolik:


1) Sakramen Baptis
2) Sakramen Ekaristi
3) Sakramen Krisma/Penguatan
4) Sakramen Tobat/Pengakuan Dosa
5) Sakramen Pengurapan Orang Sakit/ Minyak Suci
6) Sakramen Perkawinan
7) Sakramen Imamat

Sakramen yang hanya dapat diterimakan satu kali seumur hidup:

- Sakramen Baptis

- Sakramen Krisma

- Sakramen Imamat
Sakramen mempunyai 3 Aspek Simbolis:
- Aspek Antropologis
Adalah aspek yang berhubungan dengan sifat manusiawi atau kemanusiaan manusia.
Dalam setiap sakramen ada Materi (Tanda/Perbuatan) dan Forma ( Kata) yang dapat
dipahami (atau diindera) manusia.
- Aspek Kristologis
Adalah aspek yang bersumber pada Kristus sebagai asal dari semua sakramen karena Kristus
adalah Sakramen Dasar.
- Aspek Eklesiologis
Adalah aspek yang berhubungan dengan Gereja sebagai pelaksana sakramen berdasarkan
perintah Kristus, dan sebagai jemaat.

- Gereja adalah sakramen keselamatan karena Gereja adalah tanda persatuan mesra dengan
Allah dan kesatuan seluruh umat manusia.
- Gereja menghadirkan Kristus.
- Kristus menghadirkan Allah.

II. Sakramen Baptis

- Sakramen baptis adalah sakramen pertama yang diterima oleh seorang yang hendak menjadi
anggota Gereja Katolik.
- Sakramen baptis adalah sakramen pertama dalam inisiasi Katolik.
- Inisiasi adalah penerimaan seseorang masuk ke dalam atau menjadi anggota kelompok
tertentu.

Sakramen Inisiasi dalam Gereja Katolik:


- Sakramen Baptis
- Sakramen Ekaristi
- Sakramen Krisma

3 Tahap Inisiasi Katolik


1) Masa pra-katekumenat/simpatisan menjadi Katekumen
Masa pemurnian motivasi calon, dituntut pertobatan dan iman
2) Masa Katekumen menjadi Calon Baptis
Masa perkembangan iman calon baptis, merupakan masa pengajaran dan pembinaan iman
3) Masa Calon Baptis menjadi Baptisan baru
Masa persiapan baptisan dan penerimaan menjadi angota Gereja Katolik

 Sesudah dibaptis, para baptisan baru menerima/mengalami masa pembinaaan iman sebagai
baptisan baru yang disebut mistagogi.
- Untuk dibaptis, seseorang harus percaya dan beriman kepada Kristus.
- Percaya kepada Kristus berarti hidup sesuai dengan ajaran Kristus dalam kehidupan sehari-
hari.
- Melalui sakramen baptis sesorang dilahirkan kembali dalam air dan Roh.
- Lilin bernyala yang diterima oleh baptisan baru dalam upacara sakramen baptis merupakan
lambang baptisan baru yang sudah diterangi oleh Kristus dan harus senantiasa berusaha hidup
dalam terang Kristus.
Materi dan Forma Sakramen Baptis
- Materi: Air
- Forma: “Aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus.

Buah Atau Rahmat Sakramen Baptis:


1. mendapat pengampunan dari segala dosa, baik dosa asal maupun dosa yang dibuatnya.
2. menjadi “ciptaan baru” dan dilantik menjadi anak Allah.
3. memperoleh rahmat pengudusan yang;
- membuatnya sanggup semakin percaya kepada Allah, berharap kepada-Nya, dan mencintai-
Nya.
- Membuatnya hidup di bawah bimbingan dan dorongan Roh Kudus.
- Membuatnya sanggup bertumbuh dalam kebaikan
4. digabungkan menjadi anggota Gereja, sebagai bagian dari Tubuh Mistik Kristus.
5. dimeteraikan secara kekal dalam sebuah meterai rohani yang tak terhapuskan, sebagai
bagian dari Kristus.

Macam-Macam Baptisan:
@ Baptisan bayi : baptisan yang diterima saat masih bayi
@ Baptisan dewasa: baptisan yang diterima saat sudah dewasa
@ Baptisan rindu: saat seseorang ingin dibaptis dan ingin menjadi anggota Gereja Katolik,
menjalani masa katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal. Maka ia sudah
menerima baptisan rindu
@ Baptisan darah: saat seseorang ingin dibaptis dan ingin menjadi anggota Gereja Katolik,
menjalani masa katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal karena membela
imannya.

Perbedaan Baptisan Yesus dan Baptisan kita


- Kitab Suci pernah menceritakan bahwa Yesus dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes
pembabptis.
- Baptisan Yesus dan baptisan yang kita terima tidak sama.
@ Baptisan kita adalah baptisan pertobatan sedangkan baptisan Yesus adalah bentuk
solidaritas Yesus dengan manusia yang selalu berdosa. Yesus tidak membutuhkan pertobatan,
karena Yesus adalah Allah yang menjadi manusia (sama dalam segala hal dengan manusia
kecuali dalam hal dosa).

III. Sakramen Ekaristi

- Sakramen Ekaristi adalah perjamuan syukur.


- Sebelum menderita sengsara dan wafat, Yesus merayakan perjamuan malam terakhir
bersama murid-murid-Nya.
- Perjamuan Malam Terakhir adalah asal dari Ekaristi.
- Perjamuan Malam Terakhir dilakukan Yesus dan murid-murid-Nya untuk memperingati
Perjamuan Paskah Yahudi.
- Yesus mengubahnya menjadi sebuah perjamuan syukur bagi murid-murid-Nya, dan sebagai
tanda perpisahan kepada mereka.

- Dalam Perjamuan Terakhir bersama para murid,Yesus mengucap syukur dan dan
memberikan pesan “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi
kenangan akan Aku”. Ia juga berkata “Cawan in adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang
ditumpahkan bagimu”. Ia juga memberikan perintah untuk melakukan hal itu sebagai
kenangan akan diri-Nya “perbuatlah ini menjadi peringatan akan Daku”.
- Perjamuan Tuhan diteruskan oleh Gereja dalam perjamuan ekaristi (sakramen ekaristi)
- Perjamuan Ekaristi adalah peringatan syukur untuk mengenangkan dan sekaligus
menghadirkan kembali Yesus yang mempersembahkan diri-Nya dalam kematian di salib
demi keselamatan manusia, sesuai dengan perintah Yesus.

- Kata Ekaristi berasal dari kata ‘eukharistia’ yang artinya puji syukur.
- Ekaristi merupakan kehadiran Kristus melalui kekuatan Sabda-Nya dan Roh Kudus.
- Kehadiran Kristus paling nyata dapat dirasakan dalam sakramen Ekaristi.
- Bagian terpenting dalam sakramen ekaristi adalah DOA SYUKUR AGUNG.
- Skema besar Perayaan Ekaristi terdiri dari:
1. Ritus Pembukaan
2. Liturgi Sabda
3. Liturgi Ekaristi
4. Ritus Penutup

Materi dan Forma Sakramen Ekaristi


- Materi: Roti dan Anggur
- Forma:
- “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi kenangan akan Aku”
- “Cawan in adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumapahkan bagimu”
- “…perbuatlah ini menjadi peringatan akan Daku”.

IV. Sakramen Krisma

- Peralihan dari masa kanak-kanak ke kedewasaan bagi banyak budaya merupakan hal
penting.
- Kedewasaan bukan hanya secara fisik, namun juga keseluruhan diri.
- Demikian juga dalam hal iman. Sakramen Krisma merupakan tanda kedewasaan iman
seseorang.

- Bersama sakramen Baptis dan sakramen Ekaristi, sakramen Krisma merupakan inisiasi
Katolik.
- Penerimaan sakramen Krisma melengkapi rahmat pembaptisan, dan menyempurnakan
inisiasi.
- Melalui sakramen Krisma, seseorang diikat secara kebih kuat dan sempurna dengan Gereja
serta diperkaya dengan daya kekutan Roh Kudus.
- Konsekuensi dari sakramen Krisma adalah tanggung jawab iman dan semakin wajib untuk
menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus.

Rahmat Dalam Sakramen Krisma


1) Menjadikan kita sungguh anak Allah.
2) Menyatukan lebih teguh dengan Kristus.
3) Menambahkan karunia Roh Kudus ke dalam diri kita.
4) Mengikat kita lebih sempurna dengan Gereja.
5) Menganugerahkan kepada kita kekuatan Roh Kudus.

Materi dan Forma Sakramen Krisma


- Materi: Minyak Krisma (Minyak Zaitun)
- Forma: “Semoga dimeterai oleh karunia Allah, Roh Kudus”.
V. Sakramen Tobat

- Dosa adalah perbuatan melawan cinta kasih Tuhan dan sesama.


- Setiap dosa berarti manusia menjauhkan diri dari Tuhan dan mendekatkan diri pada ciptaan.
- Pada dasarnya setiap manusia tidak menghendaki berbuat dosa, namun memiliki
kecenderungan untuk berdosa.
- Sebuah tindakan yang dikatakan sebagai dosa, jika dilakukan secara sadar, dengan sengaja
(diinginkan), dan dalam keadaan bebas, akan berakibat merugikan orang lain dan drinya
sendiri serta merusak hubungan dengan Tuhan.

- Akan tetapi, Allah kita adalah Allah yang mengampuni.


- Allah selalu memberikan kebebasan (kehendak bebas) kepada manusia. Manusia dapat
secara bebas memilih untuk hidup bersama-Nya dengan penuh kelimpahan stsu terpisah
dengan-Nya.
- Lewat perbuatan dosa, manusia memilih untuk memisahkan diri dari Allah dan hidup
menurut kehendaknya sendiri tanpa rahmat Allah.

- Akibat dosa, manusia kehilangan rahmat Allah yang pernah ia terima dalam sakramen
baptis. Ia tidak layak lagi disebut sebagai anak Allah. Selain itu, dosa ikut mengotori
kesucian Gereja Kristus. Relasi dengan sesama pun ikut rusak.

- Jika seseorang bertobat maka, ia pun berdamai kembali dengan Allah, Gereja, dan sesama.
- Gereja melalui mereka yang memiliki kuasa para rasul, menjadi saluran rahmat
pengampunan dan pendamaian Allah dalam sakramen pengakuan dosa atau sakramen tobat.
- Yang dituntut dalam sakramen tobat adalah bukan hanya sekadar rasa sesal dan air mata,
melainkan “metanoia’.
- Metanoia berarti perubahan hati dan seluruh sikap hidup.
- Yang diminta Allah dari manusia adalah niat baik dan usaha pertobatan yang dilakukan
manusia.
- Allah selalu siap menerima orang yang bertobat.

Langkah-langkah pertobatan seseorang:


1) Menyadari dan mengakui dosa
2) Menyesali dosa
3) Berniat untuk tidak berbuat dosa lagi
4) Mohon ampun
5) Mau menghidupi cara hidup yang baru

Anda mungkin juga menyukai