Anda di halaman 1dari 10

Yuyun Setiawan Lawolo

YOHANES CHRYSOSTOMUS lahir pada Tahun 347 di kota


Antiokhia, Ia mendapat julukan
“CHRYSOSTOMUS” Χρυσόστομος, dari bahasa Yunani,
yang artinya “Mulut emas” dan “Maha seorang
pengkhotbah” atau “mulut kencana”.

Ayahnya adalah seorang perwira militer yang tewas tak


lama setelah Yohanes lahir. Ibunya bernama Anthusa.
Yohanes mempunyai kakak perempuan. Dia berasal dari
keluarga yang berada dan mampu memberikan pendidikan
yang sangat bagus bagi Yohanes.
Tahun 381 Ia ditabiskan menjadi diaken. Yohanes dikenali
karena kemampuannya berkhotbah. Dalam kemampuannya
itu, ia mendapat julukan “Chrysostomus”.

Tahun 397, keuskupan Konstantinopel kosong. Kaisar


Arcadius memilih Yohanes Chrysostomus sebagai uskup di
Konstantinopel. Ia ditabiskan dan dikukuhkan sebagai Uskup
Agung kota Konstantinopel pada tahun 398.
PENDIDIKAN YOHANES
CHRYSOSTOMUS
• Yohanes mempelajari ilmu Retorika (keterampilan
berbahasa, berpidato) dari seorang guru kafir
terkenal yang bernama Libanius. Setelah kematian
ibunya, Ia masuk biara yang dikhususkan untuk
ajaran agama.
• Yohanes juga mengikuti Sekolah Theologi Antiokhia
dan melakukan pendekatan harfiah terhadap Alkitab.
• Yohanes mengkhotbahkan tentang pesan-pesan
kitab Kejadian, injil Matius, Yohanes dan Surat
Roma. Ia juga menulis tafsiran-tafsiran.
TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan pendidikan menurut Yohanes


Chrysostomus adalah melayani lingkungan
dengan berani dan setia. Keberanian dan
kesetian dia pelajari dari seorang Ibunya.
SIAPA GURU
Guru menurut Yohanes Chrysostomus adalah
guru yang mampu mendidik dengan baik dan
mampu menegur atau menentang segala
perbuatan dosa. Salah satu Guru Yohanes
Chrysostomus adalah Libanius, yang mengajarkan
tentang ilmu Retorika.
SIAPA PELAJAR/MURID

Murid menurut Yohanes Chrysostomus


adalah murid yang memiliki keterampilan
berbahasa dan melakukan pendekatan
terhadap Alkitab.
KURIKULUM
Menghasilkan seorang olahragawan bagi Kristus.
Seorang olahragawan yang mampu menganut pola
hidup yang sederhana dibawah bimbingan yang
tegas dan disiplin. bukan pola hidup yang
menggairahkan hasrat akan kemewahan.
SUMBANGAN PEMIKIRAN
Sebagai seorang Uskup Agung Konstantinopel, Yohanes
Chrysostomus sangat berani dalam usaha menerapkan
peraturan Gerejawi.
Sumbangan pemikiran dari Yohanes Chrysostomus adalah
buah pikirannya yang ditulis dalam buku “jalan yang layak
bagi para orangtua untuk mendidik anaknya”

Anda mungkin juga menyukai