Anda di halaman 1dari 4

KITAB INJIL

Injil (bahasa Yunani: ευαγγέλιον/euangelion - "kabar baik" atau "berita baik" atau
"berita suka cita") adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab
pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru. Kitab-kitab tersebut adalah: Injil Matius, Injil
Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes. Kata injil sendiri berasal dari bahasa Arab.

Arti
Injil biasanya mengandung arti:

1. Pemberitaan tentang aktivitas penyelamatan Allah di dalam Yesus dari


Nazaret atau berita yang disampaikan oleh Yesus dari Nazaret. Inilah asal-usul
penggunaan kata "Injil" menurut Perjanjian Baru (lihat Surat Roma 1:1 atau
Markus 1:1).
2. Dalam pengertian yang lebih populer, kata ini merujuk kepada keempat Injil
kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) dan kadang-kadang juga
karya-karya lainnya yang non-kanonik (mis. Injil Tomas), yang
menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
3. Sejumlah sarjana modern menggunakan istilah "Injil" untuk menunjuk kepada
sebuah genre hipotetis dari sastra Kristen perdana (bdk. Peter Stuhlmacher,
ed., Das Evangelium und die Evangelien, Tübingen 1983, juga dalam bahasa
Inggris: The Gospel and the Gospels).

Kata "injil" dipergunakan oleh Paulus sebelum kitab-kitab Injil dari kanon Perjanjian
Baru ditulis, ketika ia mengingatkan orang-orang Kristen di Korintus "kepada Injil
yang aku beritakan kepadamu" (1 Korintus 15:1). Melalui berita itu, Paul
menegaskan, mereka diselamatkan, dan ia menggambarkannya di dalam pengertian
yang paling sederhana, sambil menekankan penampakan Kristus setelah kebangkitan
(15:3-8):

"... bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang
ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada
Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia
menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan
dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah
meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian
kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan
diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya."

Penggunaan kata injil (atau ekuivalennya dalam bahasa Yunani evangelion) untuk
merujuk pada suatu genre tulisan yang khas yang berasal dari abad ke-2. Kata ini jelas
digunakan untuk menunjuk suatu genre dalam Yustinus Martir (l.k. 155) dan dalam
pengertian yang lebih kabur sebelumnya dalam Ignatius dari Antiokhia (l.k. 117).
Penulisan Injil
Beberapa catatan :

1. Kitab Perjanjian Baru terbit antara tahun 50 dan 100 Masehi. Yang mula-mula
adalah Surat-surat Paulus, kemudian barulah bagian-bagian lain. Beberapa
abad sesudah Masehi, Gereja baru mensahkan kanon Kitab Perjanjian Baru
setelah urutannya diubah dan sedapat mungkin disesuaikan dengan Sejarah
Keselamatan (Intisari Iman Kristen oleh Ds.B.J. Boland, 1964).
2. Umumnya boleh dikatakan bahwa kanon Perjanjian Baru sudah ditetapkan
kira-kira pada tahun 200, secara definitif pada tahun 380 (Sejarah Gereja oleh
Dr. H. Berkhof dan Dr.I.H. Enklaar, 1962).
3. De Arameesche tekst van het Mattheus-evengelie is reeds vroegtijdig gegaan.
De andrere drie evangelien, zijn in het Grieksch geschreven. De boeken van
de Heilige Schrift, zelfs de evengelien, zijn niet volkomen in de zelfds toestand
bewaard gebleven, waarin zijoorspronkelijk zijn geschreven. Daar de
boekdrukkeenst niet bestond, warden zij eeuwen long telkens overgeschreven
en hijdat overschrijoen werden soms woorden uitgelaten, verwisseld of
verkeerd geschreven ... Artinya : Injil Matius yang berbahasa Arami telah
lama hilang. Tiga Injil lainnya ditulis dalam bahasa Yunani. Buku-buku dari
Kitab Suci juga injil-injilnya tidak tersimpan dengan sempurna dalam keadaan
yang sama, dalam mana itu asalnya ditulis. Karena tidak adanya cetak-
mencetak buku maka seringkali dilakukan pemindahtulisan berabad-abad
lamanya, dan dalam memindahtuliskan itu kadang-kadang terjadi penghapusan
kata-kata, penukaran kata-kata atau penulisan terbalik ... (Het Evangelie, 1929,
Badan Perpustakaan Petrus Canisius)

Injil kanonik
Dari banyak injil yang ditulis, ada empat injil yang diterima sebagai bagian dari
Perjanjian Baru dan dikanonkan. Hal ini merupakan tema utama dalam sebuah tulisan
oleh Irenaeus, l.k. 185.

Dalam tulisannya yang diberi judul "Melawan Kesesatan" Irenaeus menentang


beberapa kelompok Kristen yang menggunakan hanya satu Injil saja, seperti
kelompok Marsion - yang menggunakan versi Injil Lukas yang sudah diubah
sedemikian rupa. Irenaeus juga menentang beberapa kelompok yang menekankan
tulisan-tulisan berisi wahyu-wahyu baru, seperti kelompok Valentinius (A.H. 1.11.9).

Irenaeus menyatakan bahwa ada empat injil yang adalah tiang-tiang gereja.

“tak mungkin ada lebih atau kurang daripada empat," katanya, sambil
mengajukan analogi sebagai logikanya bahwa ada empat penjuru dunia dan
empat arah angin (1.11.8). Citranya ini, yang diambil dari Kitab Yehezkiel
1:10, tentang takhta Allah yang didukung oleh empat makhluk dengan empat
wajah—"Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di
sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang"—
ekuivalen dengan Injil yang "berwajah empat", adalah lambang-lambang
konvensional dari para penulis Injil: singa, lembu, rajawali, dan manusia.
Irenaeus berhasil menyatakan bahwa keempat Injil itu bersama-sama, dan
hanya keempat Injil inilah, yang mengandung kebenaran. Dengan membaca
masing-masing Injil di dalam terang yang lainnya, Irenaeus menjadikan
Yohanes sebagai lensa untuk membaca Matius, Markus dan Lukas.

Pada peralihan abad ke-5, Gereja Barat di bawah Paus Inosensius I, mengakui sebuah
kanon Alkitab yang meliputi keempat Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes,
yang sebelumnya telah ditetapkan pada sejumlah Sinode regional, yaitu Konsili Roma
(382), Sinode Hippo (393), dan dua Sinode Karthago (397 dan 419).[1] Kanon ini,
yang sesuai dengan kanon Katolik modern, digunakan dalam Vulgata, sebuah
terjemahan Alkitab dari awal abad ke-5 yang dikerjakan oleh Hieronimus[2] atas
permintaan Paus Damasus I pada 382.

Perkiraan kurun waktu ditulisnya injil bervariasi. Berikut perkiraan kurun waktu yang
diberikan oleh Raymond E. Brown, dalam buku-nya "An Introduction to the New
Testament", sebagai representasi atas konsensus umum para sarjana, pada tahun 1996:

 Markus: l.k. 68-73


 Matius: l.k. 70-100
 Lukas: l.k. 80-100
 Yohanes: 90-110

Sedangkan, perkiraan kurun waktu yang diberikan dalam NIV Study Bible:

 Markus: l.k. tahun 50-an hingga awal 60-an, atau akhir 60-an
 Matius: l.k. tahun 50-70-an
 Lukas: l.k. tahun 59-63, atau tahun 70-an hingga 80-an
 Yohanes: l.k. tahun 85 hingga mendekati 100, atau tahun 50-an hingga 70

Injil Apokrif
Beberapa injil yang tidak dikanonkan meskipun mempunyai keserupaan dalam hal
sebagian isi dan gaya bahasa, dibandingkan dengan injil-injil kanonik. Kebanyakan
(yang lainnya) adalah gnostik dalam hal isi dan gaya bahasa, mempresentasikan /
mengemukakan ajaran-ajaran dari sudut pandang yang sangat berbeda dan dalam
beberapa kasus dicap sebagai bid'ah.

Injil-injil ini termasuk dalam tulisan-tulisan apokrif :

 Injil Tomas
 Injil Yudas
 Injil Filipus
 Injil Petrus
 Injil Maria Magdalena
 Injil Yakobus
 Injil Bartolomeus
 Injil Barnabas
 Injil Andreas
 Injil Nikodemus
 Injil Matias
 Injil Mesir
 Injil Ibrani
 Injil Nazaret
 Injil Ebionim (Ebionites)
 Injil Hawa
 Injil Kebenaran
 Injil Kesempurnaan
 Injil Empat Alam Surgawi (Four Heavenly Realms)
 Injil Dua Belas
 Injil Tujuh Puluh
 Injil Tadeus
 Injil Cerinthus
 Injil Basilides
 Injil Marsion
 Injil Appelles
 Injil Bardesanes
 Injil Mani

 Lihat juga "Injil Hermes" yang disalah-mengerti.

Kitab yang sering disebut sebagai Injil Barnabas adalah pemalsuan abad ke-16 M.
Penulisannya menggunakan bahasa Italia. karena tidak satupun injil kanon yang
ditulis menggunakan bahasa Italia, Injil kanon hanya umumnya ditulis dalam Bahasa
Ibrani, Yunani, dan Aram kuno. selain itu hanya berupa kitab terjemahan

Terjemahan dalam bahasa Indonesia yang beredar di Indonesia diterjemahkan dari


buku yang ditulis oleh Laura dan Racc namun komentar-komentar kritisnya tidak
diterjemahkan.

Anda mungkin juga menyukai