Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH SINOPTIK

Dosen Pengampu: Dr. St.Eko Riyadi,Pr

Tugas: Masalah Sinoptik

Oleh :

-Felix Kris Alfian (186114021)

Semester III

Tahun Ajaran 2019/2020

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


MASALAH SINOPTIK
Masalah sinoptik adalah adanya pelbagai kemiripan dan perbedaan antara ketiga Injil
Sinoptik. Perbedaan itu muncul salah satunya karena konteks pembaca yang ingin dituju. Secara
ringkas, masalah sinoptik dapat dipaparkan demikian:
Ada tiga pemecahan tradisional terkait persamaan ketiga Injil Sinoptik yaitu:
- Inspirasi Roh Kudus
- Catatan-catatan akurat tentang sabda dan karya Yesus
- Tradisi lisan yang digunakan oleh para penginjil
Ketiga pendapat tersebut dapat menjelaskan persamaan dari Injil Sinoptik, hanya saja tidak
bisa menjelaskan perbedaannya. Oleh karena itu muncullah beberapa hipotesis berikut.
a. Hipotesis Griesbach
Pada tahun 1744, Johann Jacob Griesbach, ketika ia mencetak ketiga Injil, ia melihat ada
kesamaan di antara ketiganya. Hal ini memunculkan hipotesis dari Griesbach yang lebih mudah
untuk diterima yaitu demikian:
- Matius adalah Injil yang tertua
- Lukas mengikuti Matius
- Markus adalah ringkasan dari Matius dan Lukas
Kelemahan dari teori ini hampir sama dari sebelumnya yaitu hanya dapat menjelaskan
tentang persamaannya saja, namun tidak bisa menjelaskan perbedaannya. Perbedaan terjadi
karena Injil Lukas dan Matius tidak melulu mengikuti Matius. Akhirnya, teori ini tidak
bertahan lama.
b. Hipotesis Johann G. Eichhorn. Mirip dengan hipotesis Hipotesis Farel Gourder.
Johann G.Eichhorn menjelaskan bahwa prioritas utama dari sinoptik adalah Injil Markus.

Hampir sama dengan pendapat dari Johann G.Eichhorn, bagan dalam Hipotesis Farel
Gourder demikian. Perbedaannya adalah Lukas juga mengambil dari Matius sedang dalam
Hipotesis Johann G.Eichhorn, Lukas tidak mengambil dari Matius.

c. Hipotesis Dua Sumber


Dengan teknik historis kritis, hipotesis dari Griesbach mulai dipatahkan. Hal ini karena jika
Markus adalah Injil yang paling muda, mengapa bagian-bagian penting dalam iman Kristiani
dihilangkan oleh Markus, ada teks yang hanya dimiliki oleh Markus dan banyak kesalahan
gramatika dalam Injil Markus. Akhirnya muncullah suatu teori baru yaitu Markuslah Injil yang
tertua.
Injil Markus merupakan Injil yang tertua karena paling pendek. Biasanya, tulisan yang
pendek dan gramatikalnya jelek itu didahulukan. Injil Markus memiliki kesan singkat, ngebut,
identik dengan kata “lalu kemudian, lalu, segera sesudah itu dll”. Secara Teologi, Injil Markus
paling sederhana namun juga sulit dipahami. Yesus disebut sebagai Rabbi, Guru, pembuat
mukjizat dan itulah ciri dari Yesus yang dikenal umat pada zaman itu. Selain itu, Yesus juga
digambarkan sebagai “yang taat”. Yesus disebut sebagai Anak Allah karena ketaatan-Nya.
Biasanya orang yang mati di salib adalah terkutuk (Ul 21:22-23) namun mengapa kepala
pasukan di bawah salib Yesus mengakui-Nya sebagai Anak Allah. Teologi yang sulit biasanya
didahulukan.
Dalam Injil Lukas dan Matius, Yesus disebut sebagai Tuhan dan Allah. Tentu hal ini lebih
reflektif daripada Markus. Teologi dari Lukas dan Matius juga dijabarkan dalam kisah
menjelang kelahiran Yesus. Ketika Yesus yang masih dalam kandungan, Ia sudah disebut
sebagai Tuhan. Bahkan dalam kabar dari malaikat Gabriel istilah “Anak Allah dan Juru
Selamat” sudah digunakan.
Jika dilihat secara literer adanya persamaan, Matius dan Lukas mengambil sumber dari
Markus. Namun, ada pula perbedaannya. Matius dan Lukas kira-kira menampilkan 200 ayat
yang umumnya berisi sabda-sabda Yesus yang tidak ditemukan dlam Injil Markus. Hal ini
menunjukkan bahwa ada suatu sumber tertulis yang digunakan oleh kedua Injil tersebut namun
kini sumber itu telah hilang. Para ahli menyebutnya sebagai sumber “Q” (Quelle dari Bahasa
Jerman yang berarti Sumber).
Selain itu, ada juga banyak bahan dari Injil Matius yang tidak ditemukan baik dalam
Markus maupun Lukas. Ada 250 ayat yang khas dari Matius. Kekhasan inilah yang disebut
sumber Matius (“M”). Lukas juga memiliki kekhasan bahkan 50% dari bagian Injilnya tidak
ditemukan dalam Injil Matius maupun Markus. Hal itu meliputi kisah kelahiran Yesus dan
banyak perumpamaan. Inilah yang disebut sebagai sumber Lukas (“L”).
Berikut bagan dari teori dua sumber.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui alasan-alasan adanya perbedaan dan persamaan
dari ketiga Injil sinoptik. Hal ini dijelaskan karena ketiga Injil memiliki sumbernya masing-
masing. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
 Keene, Michael. Yesus. Yogyakarta: Kanisius. 2007.
 Catatan kuliah Injil Sinoptik dari PDF Rm. St. Eko Riyadi,Pr tentang masalah Sinoptik
 Diktat Mata Pelajaran KSPB di Seminari Mertoyudan yang dicuplik dari Walters,
Patricia. The Synoptic Problem, dalam Davied E.Aune (ed), The Blackwell Companion to
The New Testament. United Kingdon: Blakwell Publishing. 2010.
 Diktat Mata Pelajaran KSPB di Seminari Mertoyudan yang dicuplik dari Orchad,
Berhnard. Preface, dalam Berhnard Orchad dkk (eds). J.J. Griesbach: Synoptic and Text
Critical Sudies 1776-1976. New York: Cambrigde University Press. 1978.

Anda mungkin juga menyukai