Anda di halaman 1dari 2

Felix Kris Alfian 186114021

UTS METAFISIKA

1. 4 Penyebab menurut Aristoteles dalam Secangkir Kopi


- Penyebab Material: adalah yang darinya sesuati itu berasal atau dibuat. Bubuk Kopi
dan air adalah penyebab material karena yang darinya (kopi dan air), secangkir
seduhan kopi muncul.
- Penyebab Formal: adalah apa yang membuat sesuatu menjadi sesuatu atau apa yang
membuat sesuatu mempunyai bentuk tertentu. Dalam hal ini, kopi cair dengan
kekentalan atau keharuman, atau rasa tertentulah yang menjadikan kopi itu enak
dan disebut sebagai penyebab formal. Bentuk kopi yang terseduh tersebut dengan
segala cita rasanya adalah “sesuatu” yang membuat kopi dan air tersebut menjadi
secangkir kopi yang terseduh.
- Penyebab Efisien: adalah sumber dari perubahan dan berhentinya perubahan atau
darinya terjadi perubahan. Dalam hal ini, sesuatu yang menyebabkan perubahan adalah
orang yang menyeduh kopi itu. Orang yang meracik dan memanaskan kopi dan air
lalu kemudian menuangkannya di cangkir itu disebut sebagai penyebab efisien. Orang
tersebutlah yang menyebabkan kopi dan air tercampur sehingga terbentuk secangkir
kopi yang terseduh.
- Penyebab Final: adalah tujuan dari hadirnya sesuatu. Dalam hal ini, tujuan dari
Secangkir kopi adalah tersaji untuk diminum dan dinikmati baik untuk si pembuat
sendiri ataupun untuk suguhan tamu dan seterusnya.

2. Perubahan dari muda-tua-meninggal


Perubahan dari orang muda ke orang tua adalah perubahan aksidental. Mengapa?
Karena hanya karakteristik aksidentalnya saja yang berubah, misalnya rambut dari yang
warnanya hitam menjadi putih, kulit yang awalnya kencang menjadi keriput, tubuh yang
awalnya tegak menjadi bungkuk dan seterusnya. Mengapa bisa berubah? Karena tubuh
manusia memiliki potensi untuk berubah. Tubuh bisa berubah karena ada perkembangan
sel-sel, begitu pula jika sudah tua, maka akan ada kematian sel-sel yang mengaktualkan
potensi tubuh manusia itu. Itulah yang disebut sebagai perubahan aksidental di mana sebuah
substansi yaitu dalam hal ini manusia, kehilangan satu atau lebih karakteristik aksidentalnya
tetapi ia tetap sebagai sebuah substansi yang sama yaitu manusia. Meskipun manusia itu
secara aksidental berubah, tetapi secara substansi tetap sama yaitu manusia.

1|UTS Metafisika-Felix Kris Alfian-186114021


Felix Kris Alfian 186114021

Bagaimana dengan orang yang telah meninggal? Seorang yang telah meninggal
mengalami perubahan substansial. Perubahan substansial adalah perubahan di mana
sebuah substansi menjadi substansi yang lain atau sesuatu kehilangan forma substansialnya
dan mendapatkan forma substansial yang lain. Tubuh manusia mengalami perubahan
substansial yang konsekuensinya juga mengalami perubahan aksidental dalam perjalanan
waktunya. Secara substansial, tubuh manusia itu bukanlah manusia lagi. Dalam arti
tertentu, tubuh manusia itu menjadi artifak. Tubuhlah yang meninggal dan berganti forma
substansialnya sehingga lalu menjadi artifak. Tetapi forma substansial dari jiwa (manusia)
tetap dan berpisah dari tubuh. Dengan bahasa agak kasar, tubuh manusia itu menjadi “bekas”
manusia. Selain itu, secara aksidental, tubuh manusia yang meninggal lama kelamaan akan
membusuk sehingga mengalami perubahan aksidental juga.

4. Apakah sepasang kembar memiliki perbedaan dalam konsep metafisika Aristoteles


atau justru malah sama?
Sepasang anak kembar itu beda tetapi juga sama. Anak kembar itu memiliki dua
jiwa. Mengapa dua jiwa? Karena materinya terpisah. Awalnya, ketika masih di rahim ibu,
masih satu karena masih menunggu jiwa yang satu lagi. Pada satu titik tertentu mereka
memiliki dua jiwa dan dua jiwa itu juga memiliki tubuh yang berbeda (2 tubuh) meskipun
tampilan aksidentalnya sama atau setidaknya mirip. Karena mereka telah terpisah, maka
secara materi, mereka berbeda. Meskipun demikian, mereka juga bisa dibilang sama. Sama
secara Substansinya. Mereka sama-sama substansi manusia. Maka, jika ditanya apakah
jiwanya sama atau beda? Jawabannya sama, tetapi juga berbeda. Mengapa sama? Karena
secara substansial, jiwa mereka sama-sama jiwa manusia. Tetapi jiwa mereka juga
berbeda. Ada dua jiwa dalam dua tubuh (materi) yang berbeda. Dengan kata lain dalam diri si
pasangan kembar, substansinya sama tetapi materinya berbeda. Bagaimana dengan
kembar siam yang dampit? Jika mereka memiliki kesadaran masing-masing atau
kesadarannya berbeda, maka jiwanya juga berbeda. Adanya perbedaan kesadaran,
menunjukkan jiwa yang berbeda. Pun secara material, biasanya ada perbedaan kepemilikan.
Bagaian tubuh tertentu akan diatur oleh salah satu dari si kembar.

2|UTS Metafisika-Felix Kris Alfian-186114021

Anda mungkin juga menyukai