Anda di halaman 1dari 13

ES TEH MANIS DI MUSIM TAK TENTU

Es teh merupakan minuman yang sering diminum orang saat


suasana gerah. Apakah kamu menyadari bahwa ada ilmu fisika yang bisa
diajarkan dengan menggunakan es the?Pernahkah gurumu menggunakan
es teh sebagai media untuk mengajarkan fisika? Jika belum, mari lanjut
membaca bab ini karena pada bab ini ilmu fisika pada es the diungkapkan
melalui cerita yang menarik.
“Cetek!” kunyalakan kipas angin tuaku untuk mengusir gerahnya
hari ini. Maklum saja, saat ini dikotaku sedang musim tak tentu layaknya
sebuah hubungan yang tak berkomitmen, seharusnya saat ini adalah
musim hujan namun terik matahari dapat mengeringkan jemuran dengan
waktu yang cepat. Kamar kos 3 x 3,5 meter menjadi saksi bisu atas setiap
keringat yang kuusap dengan tisu yang ku beli di salah satu toko yang
menjamur di Indonesia.
Hal yang kurasakan saat ini hanyalah panas dan yang kuinginkan
hanyalah mandi, tapi berhubung kos kami dilanda kekeringan, dengan
sangat terpaksa hal yang bisa kulakukan hanyalah rebahan, scrolling
twitter, sambil menungu centang abu-abu berubah menjadi biru
diwhatsapp ku. Ada yang bilang biru itu menyenangkan tapi bagiku biru itu
menyebalkan karena apa? karena chatku yang sudah centang biru tak
kunjung dapat balasan darinya.
Dehidrasi adalah kata yang tepat untuk menggambarkan
keadaanku saat ini. Keadaan dimana tenggorokan keringku bergejolak
layaknya konser fiersa besari yang selalu penuh dengan lengkingan-
lengkingan kaum hawa yang terpukau dengan makna dalam disetiap baris
lirik lagunya. Kurogoh kantong bajuku untuk membeli es teh cap mbak nul
yang berada tepat di depan kosku. Setelah kurogoh kantong bajuku,
ternyata yang kutemukan hanyalah Rp 5000. “yaa ahlil kantong ternyata
ini tanggal tua” Ucapku lirih. Dikarenakan sudah tidak tahan lagi dengan
dehidrasi, tanpa pikir akupun langsung menuju ke balkon lantai 3 dan
berteriak ke penjual es teh cap mbak nul yang ada dibawah “lek haus nih,
beli es teh jumbo dua ya!”, “sorry mas, es teh sudah habis, waktune bali
ketemu anak bojo” sahut penjual es teh cap mbak nul, “Oke lek ndak pa-
pa” balasku.
“Duh harus cari es teh dimana ini?, apa mungkin aku disuruh untuk
berhedon ria gunain salah satu aplikasi GLAB, tapi kan uangku sedikit,
apa aku harus membedah paksa celenganku?’’ gumamku sendiri. Kubuka
lemariku, kuambil celengan babiku lalu kuhempaskan ke lantai. Setelah
kuhempaskan ke lantai celengan babinya tidak pecah dan aku baru sadar
kalau ternyata celengan babi itu terbuat dari plastik. Layaknya seorang
dokter aku pun mulai membedah celengan babi kesayanganku dengan
cutter. Setelah kuhitung uangnya, segenap syukur aku panjatkan karena
total uang yang telah terkumpul sekitar Rp 200.000. dan fikirku bisa buat
beli es teh selama sebulan.
Melalui salah satu aplikasi OJOL aku memesan 1 es teh dengan
harga satuannya Rp 3000 dan untuk biaya ongkirnya yaitu Rp 7000,
“sungguh pintar aku ini, harga pesananku lebih murah daripada biaya
ongkirnya, tapi tak apalah” ucapku dengan lirih. Sambil menunggu orderan
yang tak kunjung datang tetap kulanjutkan aktivitas rutinku yaitu scrolling
dan mencari kabarnya di twitter.
Pukul 13.20 WIB dering teleponku berbunyi, kukira itu telepon
darinya yang telah kunantikan. tetapi setelah kuangkat telepon itu ternyata
yang kudengar adalah suara berat dari seorang laki-laki yang
mengabarkan bahwa orderanku telah datang, Dan bagiku itu cukup untuk
membuatku bahagia meskipun itu bukan telepon darinya.
Saat melakukan transaksi didepan kos, tiba-tiba hujan turun
dengan lebat. “Mas, masuk dulu saja hujan nih” kupersilahkan tukang ojek
online tersebut masuk ke ruang tamu kos-kosanku. Sambil menunggu
hujan reda, kami berbincang-bincang mengenai banyak hal. Tukang ojek
online tersebut namanya Bima yang saat ini statusnya adalah mahasiswa
di program S1 Pendidikan Fisika di Universitas sekitar wilayah tersebut.
Sambil menunggu hujan reda kami berbincang bincang banyak hal. Di
sela-sela perbincangan, Bima bertanya kepadaku “Kenapa di luar gelas
tersebut ada butiran-butiran airnya?”, “air es tehnya merembes keluar?”
jawabku, “Jadi partikel air dapat melewati partikel penyusun gelas?”
sahutnya, lalu aku menjawab “Mungkin saja”,”bukan begitu” jawabnya.
Setelah itu Bima menerangkan alasan kenapa peristiwa tersebut terjadi.
Kira-kira begini penjelasannya, Materi merupakan segala sesuatu
yang memiliki masa dan mendiami suatu ruangan. Contoh meja, kursi,
kayu, busa dan lain-lain. Zat adalah istilah untuk sejumlah partikel atau
materi yang sifatnya spesifik (khusus). Berdasarkan wujudnya, zat dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Gas adalah kumpulan partikel dengan gerakan yang tidak teratur,
acak tapi berkesinambungan, kecepatan partikel tersebut akan bertambah
jika temperature dalam tempat tersebut dinaikkan. Parikel-partikel dari gas
terpisah jauh satu sama lain.
Cairan memiliki volume tetap dan dipengaruhi sedikit oleh tekanan,
rapat dan viskositasnya lebih besar dari pada gas, dua zat cair dapat
bercampur sempurna, bercampur sebagian ataupun tidak bercampur,
Sedangkan zat padat adalah zat yang mempunyai bentuk dan
volume tetap. Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang teratur dan
mempunyai jarak antarpartikel yang sangat rapat. Gaya tarik-menarik
antara partikel zat padat sangat kuat. Hal ini menyebabkan partikel tidak
dapat bergerak secara bebas untuk berpindah tempat. Keadaan ini
menyebabkan zat padat dapat mempertahankan bentuk dan volumenya
sehingga zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap .
Agar mudah dipahami mari kita lihat tabel perbedaan zat berikut ini
Zat Padat Zat Cair Zat Gas
Jarak antarpartikel Jarak antarpartikel Jarak antarpartikel
sangat berdekatan dan masih berdekatan, sangat berjauhan,
teratur, tetapi letaknya tidak
teratur,
Gerakan partikel- Gerakan partikel- Gerakan partikel-
partikelnya tidak bebas partikelnya lebih bebas partikelnya sangat
dan saling dan tarik-menarik bebas dan tarik-
tarik-menarik dengan antarpartikel menarik antarpertikel
kuat, tidak begitu kuat; sangat lemah,
sehingga partikel-
partikelnya dapat
bergeser,
Partikel-partikel itu Partikel-partikel Partikel-partikelnya
bergetar dan berputar bergerak lebih bebas sangat mudah
di tempatnya, dan sehingga, lebih mudah diceraiberaikan.
partikel-partikelnya diceraiberaikan.
sulit untuk
diceraiberaikan.
Mempunyai volume Mempunyai sifat volume Mempunyai volume
dan bentuk yang tetap. tetap dan bentuk yang dan bentuk yang
berubah-ubah sesuai berubah-ubah sesuai
dengan tempatnya wadahnya.
(wadahnya).
Kalor dapat mengubah wujud zat. Kalian tentu masih ingat bahwa
zat dapat berwujud padat, cair atau gas. Perubahan wujud zat bergantung
pada jumlah kalor yang diterima atau jumlah kalor yang dilepaskan oleh
zat yang bersangkutan. Zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair
apabila zat itu menerima kalor. Zat cair dapat berubah wujud menjadi gas
apabila zat itu menerima kalor. Sebaliknya, gas dapat berubah wujud
menjadi zat cair apabila melepaskan kalor. Zat cair dapat berubah wujud
menjadi zat padat apabila melepaskan kalor. Sebagai contoh, es (zat
padat) berubah wujud menjadi air (zat cair) apabila dipanaskan. Artinya,
es menerima kalor. Air (zat cair) berubah wujud menjadi uap (gas) apabila
dipanaskan. Artinya, air menerima kalor. Sebaliknya, uap air akan
berubah wujud menjadi air apabila didinginkan. Artinya, uap air
melepaskan kalor. Air (zat cair) akan berubah wujud menjadi es (zat
padat) apabila didinginkan. Artinya, air melepaskan kalor. Adapun
perubahan wujud tersebut antara :
a. Membeku (pemadatan) yaitu perubahan wujud zat dari suatu benda
cair menjadi benda padat. Contohnya air menjadi es batu.
b. Mencair (pelehan) perubahan wujud zat dari suatu benda padat
menjadi benda cair. Contohnya lilin yang di bakar.
c. Menguap yaitu perubahditambah gambaran wujud zat dari suatu
benda cair menjadi benda padat. Contohnya jemuran yang basah
menjadikering.
d. Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari suatu benda gas menjadi
benda cair. Contohnya embun dipagi hari.
e. Mrenyublin yaitu perubahan wujud zat dari suatu benda gas menjadi
benda cair. Contohnya kapur barus menjadi gas.
f. Mengkristal yaitu perubahan wujud zat dari suatu benda gas menjadi
padat.
Agar mudah dipahami, berikut adalah skema perubahan zat yang
telah disampaikan diatas
Nah, Butiran air di dinding gelas yang dingin adalah peristiwa yang
umum terjadi, namun kebanyakan orang memiliki jawaban yang salah
atas peristawa tersebut. Kebanyakan orang akan menjawab bahwa titik-
titik air tersebut berasal dari air es teh di dalam gelas yang meresap
melalui pori-pori gelas, padahal kenyataannya tidaklah seerti itu. Jika
memang itu penyebabnya, lantas mengapa jika air yang kita taruh di
dalam gelas adalah air panas, tidak timbul tetes-tetes air di permukaan
luar gelas ? Proses yang terjadi di atas merupakan salah satu proses
Kondensasi atau pengembunan adalah proses perubahan wujud zat dari
gas menajdi cair. Kondensasi merupakan proses perubahan zat yang
melepaskan kalor/ panas. Proses terjadinya pengembunan atau
kondensasi ini adalah saat uap air di udara melalui permukaan yang lebih
dingin dari titik embun uap air, maka uap air ini akan terkondensasi
menjadi titik-titik air atau embun. Embun terbentuk ketika udara yang
berada di dekat permukaan tanah menjadi dingin mendekati titik dimana
udara tidak dapat lagi menahan semua uap air. Kelebihan uap air itu
kemudian berubah menjadi embun di atas benda-benda di dekat tanah.
Nah, pada kasus di atas, udara yang ada di sekeliling gelas
mengandung uap air. Ketika gelas diisi es, gelas menjadi dingin. Udara
yang ada di sekeliling gelas mengandung uap air. Ketika gelas diisi es,
gelas menjadi dingin. Udara yang bersentuhan dengan gelas dingin ini
akan turun suhunya. Uap air yang ada di udara pun ikut mendingin. Jika
suhunya sudah cukup dingin, uap air ini akan mengembun membentuk
tetes-tetes air di bagian luar gelas.
Sebagai penutup pertanyaan bima yang pertama, dia menjelaskan
bagaimana cara untuk membuktikan bahwa titik-titik air tersebut
bukan berasal dari dalam gelas, dapat dilakukan percobaan dengan cara
memberikan zat pewarna pada es yang ada di dalam gelas tersebut. Titik-
titik air yang muncul akan tetap bening, tidak berwarna seperti halnya es.
Hal ini menunjukkan bahwa titik-titik air tersebut tidak berasal dari dalam
gelas.
“Lalu ada berapa jenis perubahan wujud dalam es teh jika peristiwa
tadi juga dihitung?” tanya bima padaku, “ya saya tidak tau kan saya anak
IPA yang berjiwa IPS hehe, itupun waktu SMA sering bolos pas Fisika”
jawabku. “Ya sudah sekarang coba ambil satu es batu, lalu taruhlah
dimeja dan amati apa yang terjadi pada es batu tersebut” ucap bima. Lalu
kubuka segelnya, kuambil satu es batu, dan kutaruh diatas meja.
Beberapa waktu kemudian kuamati bentuk dari es batu tersebut, dan
hasilnya es batu yang semula padat berubah menjadi seperti air.
Lalu Bima menjelaskan bahwa peristiwa tersebut adalah perubahan
zat dari wujud padat ke cair, sehingga disebut mencair. Ketika suatu zat
dipanaskan dalam peristiwa tersebut ada perbedaan suhu es batu dengan
lingkungan dimana suhu lingkungan lebih tinggi daripada suhu es batu,
maka partikel-partikel es batu tersebut akan menyerap energi panas
(kalor). Energi panas ini kemudian digunakan oleh partikel-partikel
tersebut untuk bergetar dengan cepat dan bergerak saling menjauh,
sehingga pada keadaan tertentu keadaan es batu tersebut tersebut akan
berubah wujud menjadi cair.
“Kira-kira apakah ada lagi perubahan fisika dalam es teh?”tanya
bima, “Kalau saat mengaduk gula itu perubahan fisika bukan sih?”
tanyaku balik, lalu bima menjelaskan peristiwa larutnya gula dalam air,
kurang lebih seperti ini Perubahan yang terjadi di alam dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan
zat baru. Adapun iri-ciri perubahan fisika adalah: 
1) Tidak terbentuk zat jenis baru; 
2) Umumnya, zat yang mengalami perubahan dapat kembali ke
bentuk semula; 
3) Perubahan yang terjadi hanya diikuti perubahan sifat fisik. 
Beberapa contoh perubahan fisika, yaitu:
1. Beras ditumbuk
2. Pensil diraut
3. Kertas digunting
4. Gula dilarutkan dalam air
5. Mentega meleleh
6. Es batu melebur
7. Es krim meleleh
8. Air membeku
9. Kamper menyublim
10. Daging dicincang
11. Lilin mainan dibentuk menjadi boneka
12. Kelapa diparut
13. Kayu dibentuk menjadi kursi
14. Kain dibentuk menjadi pakaian
15. Air menguap
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan
zat jenis baru. Perubahan kimia sifatnya kekal. Adapun ciri-ciri perubahan
kimia adalah: 
1) Terbentuk zat jenis baru; 
2) Zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula; 
3) Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum dan sesudah
reaksi sama; 
4) Perubahan yang terjadi diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui
reaksi kimia. 
Ciri-ciri yang menyertai terjadinya reaksi kimia, yaitu: perubahan
warna, suhu, timbulnya gas, dan terbentuknya endapan. Contoh
Perubahan kimia yaitu:
1. Singkong difermentasi menjadi tapai
2. Tomat membusuk
3. Mangga mengkal menjadi matang
4. Kembang api menyala
5. Kayu dibakar
6. Gula dilelehkan menjadi gulali
7. Nasi basi
8. Fotosintesis
9. Besi berkarat
10. Kedelai difermentasi menjadi tempe
11. Bensin dalam kendaraan menjadi asap
12. Sisa makanan di tubuh dibusukkan menjadi feses
13. Daun kering diolah menjadi pupuk kompos
14. Redokson dimasukkan ke dalam air
15. Soda kue dimasukkan ke dalam cuka
Untuk mengetahui dengan mudah perbedaan perubahan fisika dan
kimia dapat dilihat pada tabel berikut:
Pelarutan gula termasuk perubahan fisika. Gula yang dilarutkan
tidak mengalami perubahan senyawa dan tidak terjadi reaksi kimia pada
saat pelarutan. Ini bisa terlihat dengan tidak adanya panas yang timbul
atau diserap saat pelarutan. Ini berbeda dengan misalnya pembakarab
gula. Bila gula dibakar akan timbulan zat baru yaitu karbon dioksida dan
uap air. Pembakaran gula juga akan menghasilkan panas sebagai tanda
adanya reaksi kimia. Pelarutan gula di dalam air juga dapat dibalikkan lagi
menjadi gula yang terpisah dari air. Pembalikan ini bisa dilakukan dengan
penyulingan. Dikarenakan titik didih gula lebih tinggi dari air maka bila
larutan gula dipanaskan maka gula akan tetap di wadah sementara air
menguap dan meninggalkan wadah.
“Lalu kira-kira dari es teh kita bisa belajar apalagi?”, tanya Bima.
“apa ya bim?”tanya aku balik, “Kamu tau kenapa teh yang semula
suhunya normal, menjadi dingin saat dimasukkan es kedalamnya?”, tanya
bima. Lalu aku berfikir sebentar dan menjawab “mmm, apa mungkin
karena ada perpindahan kalor?”, “iya betullll nanti ada kaitannya dengan
asas black, ” jawab Bima dan disertai dengan penjelasan yang kurang
lebih seperti ini, Asas Black yaitu prinsip mengenai perbedaan antara
suhu dan kalor.
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan melainkan hanya dapat diubah
dari suatu bentuk energi ke bentuk energi lain. Misalnya pada peristiwa
gesekan energi mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin uap panas
diubah menjadi energi mekanik. Demikian pula energi listrik dapat diubah
menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya kesetaraan
antara panasdengan energi listrik atau mekanik secara kuantitatif hal ini
hal ini dinyatakan dengan angka kesetaraan panas – energi listrik atau
mekanik. ( Alvarenga, 1997 )
Kesetaraan panas – energi mekanik pertama kali diukur oleh Joule
dengan mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air
dalam kalorimeter sehingga air menjadi panas. Energi listrik dapat diubah
menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat
tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter.
Kalori adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling
berhubungan. Benda yang menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan
benda yang melepas kalor, suhunya akan turun.
Besarnya kalor yang dierap atau dilepas oleh suatu benda
berbanding lurus dengan:
1. Massa benda (m)
Massa adalah banyaknya materi yang terkandung
pada benda tersebut dan tidak bergantung dengan gravitasi.
Banyak yang menyamakan antara massa, dan berat, tetapi 2 hal
tersebut sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada
tabel dibawah ini

No Faktor Massa Berat


Pembeda
1 Definisi Massa adalah Berat adalah
jumlah materi dalam ukuran gaya
tubuh terlepas dari gravitasi yang
volume atau gaya bekerja pada
yang bekerja benda.
padanya.
2 Efek dari Massa selalu Berat benda
gravitasi konstan di mana tergantung pada
saja dan kapan saja gravitasi di tempat
itu
3 Satuan Ukuran Massa dinyatakan Berat dinyatakan
dalam kilogram (kg), dalam Newton (N)
gram (g), dan
miligram (mg).
4 Neraca yang Massa diukur Berat diukur
digunakan dengan dengan
untuk menggunakan menggunakan
pengukuran neraca dua lengan, neraca pegas.
neraca ohauss,
neraca tuas atau
timbangan
elektronik.
5 Tipe Besaran Besaran skalar Besaran turunan
dan vektor
2. Kalor jenis benda (c)
Kalor didefinisikan sebagai energi yang berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika
kedua benda bersentuhan (Kanginan, 2007). Benda yang
menerima kalor, suhunya akan naik atau wujudnya berubah.
Benda yang melepas kalor suhunya akan turun atau wujudnya
berubah. Pengertian kalor berbeda dengan suhu, jika suhu adalah
ukuran derajat panas dan dinginnya suatu benda, sedangkan kalor
adalah ukuran banyaknya panas.
Kalor jenis adalah sifat khas suatu benda atau zat yang
menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor. Zat yang kalor jen
isnya tinggi mampu menyerap lebih banyak kalor untuk kenaikan suhu
yang rendah. Zat-zat seperti ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk
menyimpan energi termal.
Kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg benda setinggi 1 Kelvin atau 1 derajad celcius.
Kalor jenis adalah bilangan yang menujukkan berapa kalori panas
yang diperlukan untuk menaikkan suhu tiap satu satuan massa zat dalam
satu derajad.
Kalor jenis suatu benda adalah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 gram benda setinggi 1 derajad celcius. Atau dalam
satuan Internasional sering juga orang mendefinisikan kalor jenis
menunjukkan kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg benda
setinggi 1 Kelvin.
Berikut adalah daftar kalor jenis beberapa zat
Zat Kalor Jenis
(J/kg K)
Aluminium 900
Tembaga 390
Kaca 670
Besi atau 450
Baja 130
Timah hitam 860
Marmer 230
Perak 1.700
Kayu 2.400
Alkohol (etil) 140
Raksa 2.100
Es 4.200
Air 1.000
Udara

3. Perubahan Suhu (∆ T )
Suhu adalah suatu besaran yang menunjukan derajat panas
khususnya pada benda. Benda yang mempunyai panas dapat
menunjukan suhu yang tinggi dibandingkan pada benda yang
dingin. Untuk dapat mengetahui seberapa besar suhu pada benda
tersebut, maka alat yang digunakan yaitu termometer.
Jadi besarnya kalor dapat dirumuskan :
Q = m . c. ∆ T
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu sebesar 1 Celcius air murni yang massanya 1 gram.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan 1 kg
zat sebesar 1 Kelvin atau 1 Celcius
Asas black berbunyi "Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor
yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor
yang diterima zat yang suhunya lebih rendah" dimana teori ini dapat
dirumuskan sebagai berikut;

Qlepas = Qterima
m . c. ∆ T =m. c . ∆ T

Keterangan:
Qlepas = jumlah kalor yang dilepas oleh zat
Qterima = jumlah kalor yang diterima oleh zat
Dilihat dari persamaan di atas dan teori yang disampaikan oleh
Joseph Black dapat ditemukan hubungan - hubungan seperti berikut;
1.        Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan,
benda yang panas memberi kalor pada benda yang dingin
sehingga suhu akhirnya sama.
2.      Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor
yang dilepas benda panas .
3.      Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan
kalor yang diserap bila dipanaskan.
Hubungan-hubungan ini akan menjawab fenomena mengapa air
panas saat dicampur dengan air biasa lama-kelamaan suhunya menjadi
turun? Dan mengapa saat kita keluar dari rungan ber-AC, kita akan
merasakan panas yang lebih dari biasanya namun lama-kelamaan panas
yang kita rasakan perlahan-lahan menghilang. Hal ini dapat dijelaskan
dengan Azas Black yang menyatakan bahwa "kalor yang dilepas sama
dengan kalor yang diterima", pada fenomena pertama dimana suhu air
panas yang tinggi lama-lama akan menjadi seimbang atau sama dengan
suhu air biasa karena air biasa akan menerima kalor yang sama dengan
kalor yang dilepaskan oleh air panas sehingga dalam hal ini akan terjadi
keseimbangan termal. Lalu pada fenomena kedua rasa panas yang
dirasakan saat keluar dari rungan ber-AC lama-kelamaan akan hilang
karena suhu tubuh akan selalu menyesuaikan dengan keadaan
sekitarnya. Jadi pada kasus ini, pada saat keluar dari rungan ber-AC kulit
akan menerima kalor dari luar hingga suhu badan menjadi setara dengan
suhu di luar dan akhir kembali terjadi keseimbangan termal.
Perpindahan kalor dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat yang
suhunya yang lebih rendah ini sebenarnya dapat diukur dengan
menentukan perubahan suhu pada zat tersebut. Salah satu cara yang
digunakan untuk mengukur disebut dengan "cara mencampurkan". Cara
ini didasarkan atas suatu Azas yang menyatakan bahwa bila dua zat yang
berbeda suhunya disentuhkan (dicampurkan) maka pada akhirnya suhu
kedua zat itu akan menjadi sama. Alat yang digunakan untuk mnegukur
pertukaran kalor antara zat-zat yang dicampur adalah calorimeter.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan asas Black dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Penentuan nilai pembakaran suatu bahan bakar (LHV/HHV/GHV).
2. Penentuan kapasitas beban pendinginan mesin (cooling water
rate).
3. Menentukan jumlah energi dalam bentuk perpindahan panas untuk
menaikkan temperatur pada derajat tertentu, sehingga dapat
memperkirakan waktu yang diperlukan untuk pemanasan.
4. Penentuan temperatur kesetimbangan termal insulasi reaktor
atau engine atau sistem apa saja yang menerapkan pemakaian
insulasi termal.
5. Penetapan untuk pemilihan bangunan rumah, semisal lantai. Dari
Asas Black, maka energi dalam bentuk perpindahan panas
haruslah sama, hanya ada konstanta panas jenis (kalor jenis). Jika
dipilih konstanta panas jenis yang tinggi, maka lantai tersebut akan
terasa lebih hangat dibanding lantai dengan bahan yang memiliki
panas jenis yang lebih rendah yang lebih terasa dingin.
6. Ketika kita minum segelas es teh. Pada pembuatan es teh, mula-
mula teh diseduh dengan air panas baru kemudian dicampurkan
es. Pada proses pencampuran ini, air seduhan yang panas dan es
akan berinteraksi termal dan mencapai temperatur kesetimbangan
baru, yang mana akan lebih rendah dari panas semula.
Tak terasa hujan pun reda, dan Bima pamit ijin pulang padaku, lalu
kuucapkan “Terimakasih atas ilmu fisikanya Bim, ternyata fisika sangat
dekat dengan kita ya”, “ Sama-sama, memang kok fisika itu dekat dengan
kita” Jawab Bima

Anda mungkin juga menyukai