3. Perubahan Suhu (∆ T )
Suhu adalah suatu besaran yang menunjukan derajat panas
khususnya pada benda. Benda yang mempunyai panas dapat
menunjukan suhu yang tinggi dibandingkan pada benda yang
dingin. Untuk dapat mengetahui seberapa besar suhu pada benda
tersebut, maka alat yang digunakan yaitu termometer.
Jadi besarnya kalor dapat dirumuskan :
Q = m . c. ∆ T
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu sebesar 1 Celcius air murni yang massanya 1 gram.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan 1 kg
zat sebesar 1 Kelvin atau 1 Celcius
Asas black berbunyi "Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor
yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor
yang diterima zat yang suhunya lebih rendah" dimana teori ini dapat
dirumuskan sebagai berikut;
Qlepas = Qterima
m . c. ∆ T =m. c . ∆ T
Keterangan:
Qlepas = jumlah kalor yang dilepas oleh zat
Qterima = jumlah kalor yang diterima oleh zat
Dilihat dari persamaan di atas dan teori yang disampaikan oleh
Joseph Black dapat ditemukan hubungan - hubungan seperti berikut;
1. Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan,
benda yang panas memberi kalor pada benda yang dingin
sehingga suhu akhirnya sama.
2. Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor
yang dilepas benda panas .
3. Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan
kalor yang diserap bila dipanaskan.
Hubungan-hubungan ini akan menjawab fenomena mengapa air
panas saat dicampur dengan air biasa lama-kelamaan suhunya menjadi
turun? Dan mengapa saat kita keluar dari rungan ber-AC, kita akan
merasakan panas yang lebih dari biasanya namun lama-kelamaan panas
yang kita rasakan perlahan-lahan menghilang. Hal ini dapat dijelaskan
dengan Azas Black yang menyatakan bahwa "kalor yang dilepas sama
dengan kalor yang diterima", pada fenomena pertama dimana suhu air
panas yang tinggi lama-lama akan menjadi seimbang atau sama dengan
suhu air biasa karena air biasa akan menerima kalor yang sama dengan
kalor yang dilepaskan oleh air panas sehingga dalam hal ini akan terjadi
keseimbangan termal. Lalu pada fenomena kedua rasa panas yang
dirasakan saat keluar dari rungan ber-AC lama-kelamaan akan hilang
karena suhu tubuh akan selalu menyesuaikan dengan keadaan
sekitarnya. Jadi pada kasus ini, pada saat keluar dari rungan ber-AC kulit
akan menerima kalor dari luar hingga suhu badan menjadi setara dengan
suhu di luar dan akhir kembali terjadi keseimbangan termal.
Perpindahan kalor dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat yang
suhunya yang lebih rendah ini sebenarnya dapat diukur dengan
menentukan perubahan suhu pada zat tersebut. Salah satu cara yang
digunakan untuk mengukur disebut dengan "cara mencampurkan". Cara
ini didasarkan atas suatu Azas yang menyatakan bahwa bila dua zat yang
berbeda suhunya disentuhkan (dicampurkan) maka pada akhirnya suhu
kedua zat itu akan menjadi sama. Alat yang digunakan untuk mnegukur
pertukaran kalor antara zat-zat yang dicampur adalah calorimeter.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan asas Black dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Penentuan nilai pembakaran suatu bahan bakar (LHV/HHV/GHV).
2. Penentuan kapasitas beban pendinginan mesin (cooling water
rate).
3. Menentukan jumlah energi dalam bentuk perpindahan panas untuk
menaikkan temperatur pada derajat tertentu, sehingga dapat
memperkirakan waktu yang diperlukan untuk pemanasan.
4. Penentuan temperatur kesetimbangan termal insulasi reaktor
atau engine atau sistem apa saja yang menerapkan pemakaian
insulasi termal.
5. Penetapan untuk pemilihan bangunan rumah, semisal lantai. Dari
Asas Black, maka energi dalam bentuk perpindahan panas
haruslah sama, hanya ada konstanta panas jenis (kalor jenis). Jika
dipilih konstanta panas jenis yang tinggi, maka lantai tersebut akan
terasa lebih hangat dibanding lantai dengan bahan yang memiliki
panas jenis yang lebih rendah yang lebih terasa dingin.
6. Ketika kita minum segelas es teh. Pada pembuatan es teh, mula-
mula teh diseduh dengan air panas baru kemudian dicampurkan
es. Pada proses pencampuran ini, air seduhan yang panas dan es
akan berinteraksi termal dan mencapai temperatur kesetimbangan
baru, yang mana akan lebih rendah dari panas semula.
Tak terasa hujan pun reda, dan Bima pamit ijin pulang padaku, lalu
kuucapkan “Terimakasih atas ilmu fisikanya Bim, ternyata fisika sangat
dekat dengan kita ya”, “ Sama-sama, memang kok fisika itu dekat dengan
kita” Jawab Bima