NIM: 2102090152
PRODI/UNIT: PGSD/E
SEMESTER: III
PERUBAHAN WUJUD BENDA DAN SIFATNYA
(Pembelajaran IPA di SD Dengan Teori Ausubel)
A. TUJUAN UMUM
Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan perubahan bentuk benda. Pembelajaran
saintifik dengan menggunakan teori model Ausubel pada dasarnya karena pembelajaran
bermakna terjadi ketika informasi baru berkaitan dengan konsep yang sudah terkandung dalam
kemampuan kognitif seseorang. Saat belajar IPA, siswa perlu menggunakan contoh langsung
dari benda nyata yang sudah tersedia di lingkungan.Dengan mengambil sampel air, siswa dapat
dengan mudah memetakan informasi baru (seperti perubahan dari cair ke padat). Padatan
membeku menjadi cairan, seperti ketika es mencair, dan padatan membeku menjadi gas, seperti
dalam contoh memanaskan air menjadi uap, sehingga mengasimilasi/menghubungkan informasi
baru ke subsumer masing-masing.
B. DESKRIPSI MATERI
Alasan Pembelajaran IPA dengan teori model Ausubel adalah karena pada
dasarnya, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan dengan
konsep-konsep yang sudah terdapat dalam kognitif seseorang. Dalam pembelajaran IPA
pastilah siswa secara langsung menggunakan contoh benda secara nyata yang telah
tersedia dilingkungan sekitar. Sejalan dengan teori Ausubel dengan diterapkan desain
pembelajaran melalui peta konsep (mind mapping) siswa akan mudah mengkaitkan suatu
informasi baru contoh perubahan wujud benda diantaranya cair menjadi padat dengan
mengambil contoh air yang dibekukan menjadi es, padat menjadi cair dengan mengambil
contoh es yang mencair, dan padat menjadi gas dengan mengambil contoh air yang
dipanaskan menjadi uap, yang pada proses tersebut asimilasi/informasi baru tersebut di
kaitkan pada subsumer-subsumer yang relevan.
Jika dibandingkan dengan teori Gagne, teori Piaget,dan teori Burner dalam
pelaksanaan disekolah kami khususnya dan disekolah lain pada umumnya, dalam
membangun struktur pengetahuan baru membutuhkan waktu yang relatif lama , mulai
pada tahap “pengenalan” ( teori piaget) , tahap pemahaman, pengenalan ( teori Brunner )
dan perubahan tingkah laku ( teori Gagne ).Maka untuk mencapai tahap teori Ausubel
sangatlah cocok di terapkan di kelas 5 SD. Karena siswa kelas 5 sudah dapat mengaitkan
konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep yang lebih khusus dan secara tidak
langsung sudah terbentuk struktur pemahaman kognitif pengetahuannya.
a. Keuntungan menggunakan pendekatan dalam pembelajaran IPA di SD adalah
a. Seorang guru dapat memilih pendekatan yang dapat memberikan kesempatan dalam
memberikan pengalaman belajar langsung, melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah
b. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa yang tinggi
c. Sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi
antara IPA ,lingkungan,teknologi dan masyarakat
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelediki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan
b. Meningkatkan kesadaran untuk berperan dalam memelihara lingkungan alam
Ada banyak hal di sekitar kita. Benda di alam terbagi menjadi tiga jenis: padat, cair, dan
gas. Setiap tipe objek memiliki properti yang membedakannya dengan tipe objek lainnya. Juga,
semua benda padat memiliki berbagai sifat. Sifat umum lain dari zat padat, cair, dan gas adalah
ruang yang ditempatinya. Ini berarti bahwa semua jenis benda membutuhkan ruang. Semua
objek memiliki konten atau ukuran volume.
Apalagi jika dibiarkan di bawah terik matahari, es akan mudah mencair. Es krimnya
masih set, tapi padat. Namun, saat terkena panas, es krim berubah menjadi cair. Saat es krim cair
mendingin, ia mengeras lagi. Perubahan benda, misalnya dari padat ke cair atau sebaliknya,
disebut juga perubahan wujud.
1. Sifat-sifat Benda Padat
a. Bentuk benda padat tetap, tidak mengikuti bentuk wadahnya
Kacang goreng yang ada di dalam toples sama bentuknya dengan kacang goreng di
piring. Bola dalam keranjang tidak berubah bentuk jika diletakkan dilantai. Demikian juga,
pensil, penghapus, dan penggaris tidak berubah bentuk jika dimasukkan ke kotak pensil. Hal itu
bearti bentuk benda padat tetap, tidak mengikuti bentuk wadahnya. Benda padat tetap atau tidak
berubah vbentuk jika tidak ada perlakuan tertentu.1
b. Bentuk benda padat Dapat Diubah
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat benda padat berubah bentuk. Misalnya
piring yang jatuh berserakan, kertas robek, dan kacang tanah diremukkan lalu diremukkan.
1
Haryanto, Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV, (Jakarta: Erlangga, 2002), hlm 82
Menekan tanah liat mengubah bentuk tanah liat. Begitu juga dengan bentuk pensil yang Anda
pertajam pasti akan berubah. Ujung pensil yang tajam itu tajam. Bentuk padatan dapat berubah
bila mengalami perlakuan tertentu misalnya ditekan, didorong, atau dipotong.
C. PERTANYAAN
1. Apakah dengan menggunakan teori ausubel ini memudahkan mahasiswa/guru dalam
mengajar mata pelajaran IPA?
2. Bagaimana materi yang disajikan diatas? Apakah mudah apabila menggunakan teori
ausubel!
3. Cobalah anda deskripsikan satu contoh materi pembelajran materi IPA di SD dengan
menggunakan teori ausubel?
4. Jelaskanlah perbedaan penggunaan teori Ausubel dengan teori Piaget dalam materi
pembelajaran IPA di SD!
5. Dan coba terapkanlah teori Ausubel dengan materi ipa disaat mepresentasikan dalam
ruang!
D. REFERENCE
Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga..
Iskandar. 2009.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press.
Maulidya Nurwigya, Adhin. 2012. Pengembangan Buku Panduan Praktikum IPA untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V pada Materi Sifat Cahaya dan Alat
Optik di MIN Gedog Kota Blitar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Mbulu, Joseph dan Suhartono. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas.
Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press
Samatowa, Usman. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks