Anda di halaman 1dari 7

Balon Tahan API

Sifat Konduktivitas panas dari air


Mengapa hal ini dapat terjadi?
Nyala api akan memanaskan apapun yang ditempatkan di dekatnya. Ketika nyala api di
dekatkan ke balon pertama yang tidak berisi air, karet balon akan menjadi sangat panas ,
sehingga karet menjadi lemah dan tidak dapat menahan tekanan udara didalam balon
sehingga balon meletus .
Ketika nyala api di dekatkan ke balon kedua yang berisi air, air menyerap sebagian besar
panas dari nyala api itu, sehingga balon tidak pecah.
"Air merupakan penyerap panas yang baik . Diperlukan 10 kali lebih banyak Kalor untuk
menaikkan temperatur 1 gram air sebesar -1 derajat Cellcius dibandingkan untuk
menaikkan temperatur 1 gram besi sebesar 1 derajat Cellcius".

Eksperimen telur melayang


Mengajarkan tentang Hukum Archimedes

Hukum Archimedes mengatakan bahwa " Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu
zat cair, maka benda itu pun mendapat tekanan ke atas yang sama besarnya dengan
beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut."

Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara,
karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki
berat yang sesungguhnya.

1. Terapung
Untuk dapat terapung, suatu benda dalam air harus mempunyai massa jenis lebih kecil
daripada massa jenis air. Benda dikatakan terapung jika sebagian atau seluruh bagiannya
berada di atas permukaan cairan. Saat benda diletakkan di dalam cairan, benda akan bergerak
ke atas, sehingga gaya ke atas (Fa) lebih besar daripada gaya berat (w).

2. Melayang
Untuk dapat melayang, suatu benda dalam air harus mempunyai massa jenis yang sama
dengan massa jenis air. Benda dikatakan melayang jika seluruh bagiannya berada di dalam
cairan. Saat benda diletakkan di dalam cairan, benda tidak akan bergerak ke atas ataupun ke
bawah (melayang) , sehingga gaya ke atas (Fa) sama dengan gaya berat (w).

3. Tenggelam
Untuk dapat tenggelam, suatu benda dalam air harus mempunyai massa jenis lebih besar
daripada massa jenis air, maka benda akan mengalami gaya total ke bawah yang tidak
sama dengan nol. Benda dikatakan tenggelam benda berada di dasar wadah atau tempat
cairan. Saat benda diletakkan di dalam cairan, benda akan bergerak ke bawah sampai
menyentuh dasar wadah cairan dan tetap berada di dasar, sehingga gaya ke atas (Fa) lebih
kecil daripada gaya berat (w).
.

Eksperimen air tersisa dalam corong dengan lilin pada leher botol

Mengambil Koin tanpa basah


Dasar Teori
Yang kita maksud dengan fluida disini adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir
misalnya zat cair dan gas. Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan
dengan tempatnya berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
Meskipun demikian hukum-hukum yang berlaku pada dua sistem ini tidak berbeda. Pada
bagian ini kita akan meninjau fluida dalam keadaan tidak mengalir, contohnya air di dalam
suatu wadah ( misalnya piring ) .Fluida memiliki bentuk dan ukuran yang berubah-ubah
tergantung dengan wadah tempat fluida berada. Namun ada satu besaran dari fluida yang
dapat mencirikan suatu jenis fluida dan membedakannya dengan fluida yang lain. Misalnya
apa perbedaan cairan air dan cairan minyak tanah selain dari baunya. Sifat yang membedakan
fluida satu dengan yang lainnya dinamakan dengan massa jenis. Massa jenis tidak hanya
berlaku pada fluida saja, tapi berlaku juga pada semua benda tak terkecuali benda tegar.
Namun, pengertian massa jenis akan sangat berguna untuk membedakan fluida satu dengan
yang lainnya karena bentuk fluida yang tidak tentu..
Konsep tekanan identik dengan gaya, gaya selalu menyertai pengertian tekanan. Tekanan
yang besar dihasilkan dari gaya yang besar pula, sebaliknya tekanan yang kecil dihasilkan
dari gaya yang kecil. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa tekanan sebanding
dengan gaya. Mari kita lihat orang memukul paku sebagai contoh. Orang menancapkan paku
dengan gaya yang besar menghasilkan paku yang menancap lebih dalam dibandingkan
dengan gaya yang kecil.
Pembahasan
Pada saat melakukan percobaan langkah awal yang kami lakukan adalah menuangkan air
ke piring kemudian memasukkan koin kedalamnya. Setelah itu memasukkan kertas yang
telah dibakar ke dalam gelas. Membiarkannya beberapa menit kemudian, dan kemudian
diperoleh hasil bahwa air akan naik ke dalam gelas dan meninggalkan koin di dalam piring
kering, sehingga kita dapat mengambil koin di dalam piring tanpa takut tangan kita akan
basah. Ajaib, bukan ? itulah asyiknya fisika, dengan fisika kita dapat bermain sulap dan
menghibur orang disekitar kita. Bahkan kita dapat membuat orang heran dan timbul
pertanyaan kok bisa seperti itu ya ? .
Secara fisika dapat dijelaskan bahwa jika kertas terbakar, karbon dan oksigen di udara
bergabung membentuk karbondioksida. Tekanan gas dalam gelas akan jatuh, terus
mengembang selama tahap pembakaran dan menyusut selama tahap pendinginan. Tekanan
yang berkurang membuat air naik ke dalam gelas.
Balon Kabur
Mempelajari Hukum Newton II
1. Siapkan benang yang kuat sepanjang sekitar 10 meter, atau disesuaikan dengan
kondisi di tempat masing-masing
2. Selipkan sedotan plastik pada benang.
3. Ikatkan pangkal benang pada punggung kursi atau paku di tembok
4. Ikatkan ujung benang pada punggung kursi yang lain atau paku di tembok
sehingga membentuk lintasan. Pastikan benang meregang (tidak kendur).
5. Rekatkan balon pada sedotan
6. Tiup balon sampai besar, tahan pangkalnya dengan tangan supaya udara tidak
keluar kembali
7. Tarik sedotan yang sudah ditempeli balon ke pangkal lintasan
8. Lepaskan pegangan dari balon.
Apa Yang Terjadi?
Balon meluncur kencang menyusuri lintasan benang
Mengapa?
Ketika pengangan pada leher balon dilepaskan, balon yang lentur menekan udara di dalam
balon sehingga keluar mulut balon. Udara yang mengalir dari mulut balon ini menyebabkan
balon bergerak ke arah yang berlawanan. Begitu juga dengan roket yang sebenarnya.
Asapnya ke bawah, sedangkan roketnya ke atas. Percobaan ini membuktikan bahwa setiap
ada dorongan ke arah tertentu, maka akan ada dorongan lain yang sama kuatnya ke arah yang
berlawanan. Ini dikenal dengan nama hukum Aksi-Reaksi, atau Hukum Newton III tentang
gerak.

Mengembangkan balon tanpa ditiup

Satu , dua, tiga balonnya bisa menggelembung tanpa ditiup, kenapa ya ?

Menggelembungkan balon dengan cairan cuka dan soda kue, ini merupakan kegiatan Sains
Interaktif yang dilaksanakan di KB TK Tarakanita Citra Raya pada tanggal 29 Agustus 2014,
bahan yang dibutuhkan adalah balon, botol bekas, cuka dan soda kue, Pada kegiatan Sains ini
kita ingin membuktikan bahwa soda kue apabila di campur dengan cairan cuka akan berubah
menjadi gelembung gelembung udara , gelembung udara tersebut dinamakan gas karbon
dioksida ( Co2) , gas inilah yang masuk ke dalam balon sehingga balon dapat
menggelembung tanpa di tiup.

Tujuan: Untuk mengembangkan balon tanpa ditiup


Alat dan Bahan:

1. Soda Kue
2. Asam cuka
3. Botol You C 1000
4. Corong
5. Balon

Peringatan: Pengawasan orang dewasa diperlukan pada saat penggunaan soda kue dan asam
cuka. Jika terkena tangan, jangan lupa bilas dengan air bersih.

Langkah kerja:

1. Masukkan larutan asam cuka ke dalam botol.

2. Masukkan soda kue ke dalam balon dengan menggunakan corong.

3. Regangkan mulut balon dan masukkan ke dalam mulut botol.

4. Satu tangan pegang mulut balon dan satu tangan pegang balon yang menjuntai tersebut dan

angkat balon sehingga soda kue jatuh ke dalam botol.

Amati hasilnya.

Pembahasan:
Ketika soda kue (NaHCO3) bercampur dengan cuka (CH3COOH), maka akan menghasilkan
banyak gelembung-gelembung udara. Gelembung udara tersebut merupakan gas yang
dihasilkan dari pencampuran soda kue, dan cuka. Gas tersebut dinamakan karbon dioksida
(CO2). Nah, gas inilah yang masuk ke dalam balon sehingga balon dapat menggelembung
tanpa ditiup. Adapun persamaan reaksinya sbb:

NaHCO3 + CH3COOH = NaCH3COO + H20 + CO2 Besar kecilnya balon yang


mengembang juga bergantung besar kecil takaran soda kue dan cuka yang dicampurkan,
semakin besar takaran keduanya maka balon mengembung besar dan/atau sebaliknya.

Inersia dalam Benda Bergerak


Apa kamu tahu hukum pertama Newton? Paling tidak kamu sudah pernah mendengarnya?
Tapi mungkin kamu kurang memahami maksud dari hukum tersebut. Nah, sekarang kita akan
mencoba untuk memahami dengan lebih baik hukum tersebut.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Tumpukan beberapa buah buku
Cobalah Ini:
Letakkan beberapa tumpuk buku diatas meja. Lalu doronglah kedepan, dan usahakan gaya
yang kamu berikan konstan sehingga kecepatannya tidak berubah. Dengan cepat, hentikanlah
tumpukan buku yang kamu dorong. Perhatikanlah buku yang berada di posisi paling atas, apa
yang terjadi?

Apa yang terjadi?


Ketika kamu berhentikan tumpukan buku yang sedang bergerak, maka buku yang berada
diatas akan maju kedepan, mungkin malah akan terjatuh dari tumpukan yang kamu dorong
tadi. Hal ini karena si buku-buku tersebut memiliki yang namanya Inersia. Buku yang
bergerak secara konstan tadi akan berusaha mempertahankan posisinya yang bergerak ketika
secara tiba-tiba diberhentikan. Akibatnya buku tetap akan bergerak kedepan walau hanya
beberapa jaraknya.
Contoh lainnya adalah ketika kamu menaiki mobil yang berjalan secara konstan, kemudian
mobil tersebut berhenti secara tiba-tiba. Kamu akan merasakan badanmu tertarik kedepan.
Mungkin kamu akan melihat hal lain yang serupa dengan kasus ini. Coba kamu cari.

Pembiasan

Apakah kamu bisa membengkokkan pinsil? Jika tidak, kamu harus mencoba ini.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Pinsil
2.Gelas berisi air

Cobalah Ini:
Siapkanlah gelas berisi air. Pastikan gelas yang kamu gunakan transparan. Bukan mug
keramik atau melamin yang bercorak. Masukkanlah pinsil kedalamnya. Sekarang, coba
kamu lihat pinsil
itu dari luar gelas. Bagaimana kelihatannya?
Apa yang terjadi?
Pinsil yang kamu lihat menjadi bengkok! Kamu akan melihat bagian yang ada di atas
permukaan air dan yang berada dibawah permukaan air tidak sama. Hal ini terjadi karena
adanya pembiasan cahaya.
Pembiasan adalah proses pembelokan cahaya ketika melewati medium yang berbeda. Maka,
cahaya yang melewati air dan yang tidak melewati air, akan dibelokkan dengan arah dan
sudut yang berbeda. Karena itu kita akan melihat pinsil tersebut bengkok.

Tekanan Udara

Kamu suka sulap? Cobalah ini dan peragakan didepan teman-temanmu! Buatlah teman-
temanmu terkejut ketika kamu membuat air dalam gelas tidak tumpah walau kamu
terbalikkan gelasnya.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Satu gelas berisi air
2.Selembar kertas
Cobalah Ini:
Siapkan gelas berisi air. Usahakan hingga penuh. Lalu tempelkan kertas di bibir gelas dengan
sangat rapat. Dengan cepat baliklah gelas dengan sambil menempelkan kertas dibibir gelas.
Lepas tanganmu perlahan-lahan dan biarkan kertas menempel dengan sendirinya pada bibir
kertas.
Apa yang terjadi?
Kertas menempel pada bibir gelas dan air dalam gelasnya ternyata tidak tumpah. Tapi
memang setelah beberapa lama air akan tumpah karena merembes kedalam kertas.
Ketika kita membalik gelas, kita membuat udara tidak ada yang keluar masuk, dan tekanan
udara didalam gelas menjadi kecil. Sehingga tekanan diluar gelas yang lebih tinggi akan
menahan kertas dan air pada posisinya dan menjaga air agar tidak tumpah dari gelas. Hebat
ya?
Aliran Udara
Apakah tiupan udara akan selalu membuat benda melengkung membesar? Ternyata tidak
juga. Coba kamu lakukan percobaan ini.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Dua buku yang sama besar atau banda lain yang berukuran sama
2. Selembar kertas
3. Sedotan
Cobalah Ini:
Letakkanlah selembar kertas diantara dua buah buku, sehingga menyerupai sebuah jembatan.
Pastikan bentuk kertasnya tidak melengkung. Kemudian, dengan menggunakan sedotan,
tiuplah bagian bawah kertas yang berada diantara dua buku. Perhatikanlah apa yang terjadi
dengan kertasnya.
Apa yang terjadi?
Ketika kamu meniup di bagian bawah kertas, kamu akan melihat kertas akan melengkung
kedalam mendekati sedotan. Tidak terbang atau tertiup keluar. Ketika kamu meniup, kamu
membuat tekanan udara dibawah kertas menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan
tekanan udara diatas kertas. Sehingga tekanan udara diatas kertas akan menekan kertas
kebawah, dan bentuk kertas akan melengkung mendekati sedotan dan tidak terbang keatas.

Balon Super
1.Tiup Balonsampai berukuran cukup besar. Ikat pangkalnya.
2.Siapkan tusuk sate yang runcing. Celupkan ke minyak goreng.
3Tusukkan ke puncak balon yang tebal.
Apa Yang Terjadi?
Balon tidak meletus!
Mengapa?
Balon terbuat dari karet yang merupakan molekul kimia yang panjang. Karet bersifat lentur
danketika diregangkan (balon ditup) permukaan karet menjadi tegang. Ketika ditusuk batang
kayu permukaan karet rusak secara tidak beraturan dan meletus. Apabila balon ditusuk
dengan batangkayu yang dilumuri minyak maka balon terlumasi. Di samping itu bagian
ujung balon merupakan bagian yang tebal sehingga lebih kuat. Akibatnya kerusakan hanya
terjadi pada bagian yangditusukkan (lubang yang terbentuk seukuran dengan lubang jarum).
Akibatnya tidak terjadiletusan.

Anda mungkin juga menyukai