Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

“KAPAL UAP SEDERHANA”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
1. FATMAWATI
2. SITTI HAJRAH

UPT SMAN 6 PINRANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Pertama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas
segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan Fisika ini. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai
hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan
ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun, karena
adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan
dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran fisika yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan laporan ini. Kami juga berterima kasih kepada
anggota kelompok, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.

Kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat


terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja
maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.
Terima kasih

LANDASAN TEORI
Hukum aksi-reaksi (Hukum Newton III), kapal uap juga menggunakan
konsep hukum III Newton. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan
menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan
gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan.
Bunyi Hukum Newton III: “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada
benda kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda
pertama, yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan
arah”.Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja pada dua
benda yang berlainan. F aksi = - F reaksi.

Tekanan uap adalah suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan
uapnya. Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Rumus  untuk menentukan massa jenis adalah

ρ=mxV
Keterangan:

Ρ = massa jenis,

m = massa,

V = volume.

Perpindahan kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor


secara konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas
dan hal ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut.
Rumus perpindahan kalor:

 Q = m . c . ∆T

Dengan ketentuan:

Q       = Kalor yang diterima atau dilepas suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori,
Kilokalori)

m       = Massa zat (Gram, Kilogram)

c        = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)

∆T     = Perubahan suhu (°C)→ (t2 - t1)


TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari praktikum yang akan dilaksanakan adalah:

Membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak.

ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini meliputi:

 Gabus atau Styrofoam.  Air (jika perlu)


 Kaleng bekas minuman/  Lem tembak
sprite ramping  Korek Api
 Gunting dan Cuter  Plester Bolak Balik/
 Lilin 8 buah Double Tip
 Kawat 50 cm
 Triplek

PRINSIP ATAU CARA KERJA


1. Potong gabus dengan sebanyak 2 buah dengan ukuran 20×10 cm.

2. Buang isi soda minuman, caranya melobangi bagian atas dengan paku
ukuran sedang.

3. Potong kawat dengan panjang 50 cm sebanyak dua buah untuk penyangga


kaleng, lilitkan dengan tang di ujung kepala kaleng dan kaki kaleng.

4. Potong triplek membentuk persegi panjang dengan ukuran 7×13 cm.

5. Gabungkan kedua gabus dan tripleks tersebut dengan menggunakan


doubel tip dan dililit menggunakan kawat.

6. Taruh lilin di atas gabus secara berjejer.

7. Isi kaleng dengan air jika perlu. (boleh tidak menggunakan air jika sudah
beruap).

8. Letakkan kaleng berisi air (sudah dirakit dengan kawat).

9. Nyalakan lilin dengan korek.


10. Taruh rakitan gabus dan kaleng di atas baskom berisi air dan tunggu
percobaan menguap.

11. Amati apa yang terjadi

12. Berikan kesimpulan.

HASIL PENGAMATAN
Dari pengamatan percobaan kapal uap tersebut terbukti bahwa Kapal uap
sederhana ternyata membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan
energi gerak. Air dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat
karena ada energi panas dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut
berjalan. Ini membuktikan adanya konversi dari energi panas ke energi uap.

Setelah lilin dinyalakan dan ditunggu beberapa menit air dalam kaleng
mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari lilin
yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan kapal uap sederhana diatas
ternyata membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak.
Air dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi
panas dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini
membuktikan adanya konversi dari energi panas ke energi uap.

Selain itu percobaan ini juga membuktikan bahwa adanya hubungan


antara hukum aksi reaksi, tekanan uap, massa jenis dan perpindahan kalor yang
menyebabkan kapal uap tersebut bisa berjalan.

Anda mungkin juga menyukai