Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah pembuatan kapal layar makin berkembang dan kebutuhan berlayar


yang lebih cepat mulai dirasakan, seiring berjalannya waktu diciptakanlah kapal
uap sebagai primadona transportasi yang baru pengganti kapal layar.

Kapal uap mulai digunakan setelah ditemukannya mesin uap di Inggris oleh
James Watt yang memunculkan revolusi industri yang juga merupakan revolusi
bahan bakar sebab pada masa itu mulai digunakan batu bara dengan skala yang
lebih luas menggantikan kayu bakar. Mesin uap menjadi penggerak dari kapal itu
sendiri.

Pada perkembangan zaman sekarang ini yang memacu fikiran seseorang semakin
luas dan kritis. Rasa ingin tahu manusia yang tentu semakin besar terhadap hal-hal
yang ada dengan melakukan pembuktian-pembuktian yang tak elak memacuh
cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Terdapat fenomena fisika didalam penggunaan mesin uap sebagai penggerak


kapal uap.Oleh karena, itu untuk mengetahui bagaimana konsep fisika, dalam
percobaan ini akan menjelaskan prinsip kerja kapal uap dengan menggunakan
lilin dan kaleng bekas untuk mempermudah pemahaman.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat Kapal Uap Sederhana ?
2. Bagaimana prinsip kerja Kapal Uap Sederhana?

C. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui prinsip kerja kapal uap.
2. Membuktikan adanya hubungan antara hukum Newton III yaitu Hukum
Aksi – Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada
kapal uap.

D. Tujuan Pengambilan Judul Praktikum


1. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja hukum Newton III yaitu
Hukum Aksi – Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor
pada kapal uap.
2. Membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak.
3. Untuk mengetahui proses pembuatan kapal uap sederhana.

E. Kegunaan / manfaat Praktikum


1. Menambah ilmu pengetahuan tentang penerapan hukum Newton III
kedalam kehidupan sehari-hari.
2. Memberikan informasi tentang penerapan Hukum Newton III
3. Memberikan informasi tentang pembuatan Kapal Uap Sederhana

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penjelasan

Kapal uap adalah kapal yang digerakkan dengan tenaga uap yang
menggerakkan baling-baling ataupun roda kayuh. Kapal uap lintas lautan dikenal
dengan istilah steam ship atau disingkat menjadi SS, S.S. atau S/S. Setelah
pembuatan kapal layar makin berkembang dan kebutuhan berlayar yang lebih
cepat mulai dirasakan, sedangkan kapal layar mempunyai berbagai keterbatasan
maka kemudian kapal uap menjadi primadona transportasi baru.

Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energy panas dalam uap air
dan mengubahnya menjadi energy mekanis.Sehingga pada kesempatan ini saya
akan membuat kapal uap sederhana untuk dapat mengurangi bahan bakar yang
dapat membahayakan alam sekitar.
Tekanan uap adalah suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan
uapnya. Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Perpindahan kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor secara
konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas dan hal
ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Rumus
perpindahan kalor:

3
B. Hukum Fisika
Hukum fisika pada kapal uap sederhana adalah Hukum aksi-reaksi (Hukum
Newton III). Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas
keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan
mendorong kapal ke depan.
Bunyi Hukum Newton III:
“Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua
tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya =
gaya yang diterima tetapi berlawanan arah”.

4
BAB III
PEMBUATAN PROYEK

1. Alat dan Bahan


a) Styrofoam (Kurang lebih 20 cm x 10 cm)
b) Kaleng bekas minuman sprite ramping
c) Gunting dan Cuter
d) Lilin 4 buah
e) Kawat 50 cm
f) Koin lebar 4 buah/ Triplek
g) Baskom/ Ceper
h) Air
i) Korek Api
j) Double Tip

2. Cara Pembuatan
1) Di potong styrofoam dengan cutter membentuk runcing di satu sisi.
2) Di buang isi soda minuman, caranya melobangi bagian atas dengan paku
ukuran sedang.
3) Di potong kawat dengan panjang 35 cm sebanyak dua buah untuk
penyangga kaleng, lilitkan dengan tang di ujung kepala kaleng dan kaki
kaleng.
4) Di potong lilin sama panjang sekitar 4 cm sebanyak 4 buah dan rekatkan
pada uang koin kemudian taruh lilin dan koin di atas gabus secara berjejer.
5) Di isi kaleng dengan air.
6) Di letakkan kaleng berisi air (sudah dirakit dengan kawat).
7) Di nyalakan lilin dengan korek.
8) Di simpan rakitan styrofoam dan kaleng di atas baskom berisi air dan tunggu
percobaan menguap.
9) Di amati apa yang terjadi.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pembuatan Alat


1. Styrofoam
Styrofoam berfungsi sebagai bahan untuk pembuatan awak kapal.
2. Cutter
Cutter berfungsi untuk memotong pola.
3. Spidol
Spidol berfungsi untuk membuat pola.
4. Kaleng bekas
Kaleng bekas berfungsi untuk menyimpan air dan sebagai sumber keluarnya
uap.
5. Kawat
Kawat berfungsi Sebagai penyangga kaleng.
6. Lilin
Lilin berfungsi untuk memanaskan air dalam kaleng
7. Korek api
Korek api berfungsi untuk menyalakan lilin
8. Air
Air berfungsi untuk dimasukan kedalam kaleng dan sebagai sumber uap.
9. Selotif/Lem
Selotip berfungsi untuk menepelkan rakitan kapal uap sederhana.
10. Baskom
Sebagai alat untuk menguji coba kapal uap sederhana.

6
B. Petunjuk Penggunaan Alat
1. Nyalakan lilin pada rangkaian kapal uap.
2. Letakkan kapal uap kedalam baskom berisi air.
3. Perhatikan apa yang terjadi.

C. Hasil Uji Coba Alat


Berdasarkan hasil pengamatan dari kapal uap sederhana yang telah dibuat,
dapat dilihat bahwa Kapal uap sederhana ternyata membuktikan bahwa energi
panas dapat menghasilkan energi gerak. Air dalam kaleng mendidih dan
mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari lilin yang membuat
rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan adanya konversi dari
energi panas ke energi uap.

D. Pembahasan
Setelah lilin dinyalakan dan ditunggu beberapa menit air dalam kaleng
mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat, kapal akan melaju karena ada energi
panas dari lilin yang membuat rakitan kapal uap tersebut dapat berjalan.

7
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan kapal uap sederhana diatas
ternyata membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak. Air
dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas
dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan
adanya konversi dari energi panas ke energi uap.
Selain itu percobaan ini juga membuktikan bahwa adanya hubungan antara
hukum aksi reaksi, tekanan uap, massa jenis dan perpindahan kalor yang
menyebabkan kapal uap tersebut bisa berjalan.

B. Saran
1. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan memuaskan lakukanlah
percobaan dengan teliti.
2. Carilah lebih banyak referensi untuk dijadikan sebagai bahan perbandingan.
3. Kita harus teliti dalam membuat kapal uap sederhana agar percobaan
berhasil.
4. Untuk mencapai praktikum yang lebih baik, waktu harus dipergunakan
dengan sebaik-baiknya.
5. Jika masih ada yang kurang dalam laporan kami, mohon diberi petunjuk
agar pada praktikum selanjutnya bisa lebih baik.

8
9

Anda mungkin juga menyukai