Anda di halaman 1dari 16

1

PAPER AVERTEBRATA AIR


“FILUM CTENOPHORA”

Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Fauzi, S.Pi, Msi.

OLEH :

1. AHMAD RIZKY LANOPERI (1804112171)


2. ANNISA WIRNA AGESTI (1804112350)
3. NORALISA NILAM SARI (1804123907)
4. REFWINA CAPRICA (1804123902)
5. WULAN RAHFIANI (1804124284)

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

tentang Ctenephora ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan

juga kami berterima kasih Dosen mata kuliah Avertebrata yang telah memberikan

tugas ini kepada kami.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan serta pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di

dalam paper ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,

kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan paper yang telah kami

buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa

saran yang membangun.

Semoga paper sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun

orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan

kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan di masa depan.

Pekanbaru, November 2019

Penulis
3

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i

PENDAHULUAN ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I.

1.1. Pendahuluan .................................................................................. 1


1.2. Pengertian .......................................................................................... 5
1.3. Ciri-ciri2…………………………………………………………….. 5

BAB II.
2.1. Klasifikasi .......................................................................................... 7
2.2. Morfologi ........................................................................................... 10
2.3. Anatomi ............................................................................................. 11
2.4. Fisiologi ............................................................................................. 10

BAB III.

3.1. Peranan ................................................................................................. 13

BAB IV.
4.1. Kesimpulan .......................................................................................... 14

GLOSSARIUM/ Istilah
DAFTAR PUSTAKA
4

BAB 1

1.1.PENDAHULUAN

Ctenophora atau Ubur-Ubur sisir adalah filum hewan tak bertulang belakang

yang hidup di perairan laut di seluruh dunia. Anggota filum ini sekilas menyerupai

hewan ubur-ubur walaupun memiliki perbedaan yang mendasar. Fitur khas mereka

adalah “sisir” yang berjumlah delapan baris, sisir ini adalah kumpulan silia yang

mereka gunakan untuk berenang, dan mereka adalah hewan terbesar yang berenang

dengan menggunakan silia. Ctenophora ukurannya berkisar dari beberapa milimeter

sampai 1,5 m. Seperti cnidaria, tubuh mereka terdiri dari jeli, dengan satu lapisan sel

di luar dan yang lain melapisi rongga internal.

Sebelumnya Ctenophora dan Cnidaria (ubur-ubur, anemon laut, dll.)

dimasukkan dalam satu filum, yaitu Coelenterata, karena mereka sama-sama

menggunakan aliran air lewat rongga tubuh untuk mendapatkan makanan dan

bernafas. Namun, perbedaan lainnya ditemukan dan akhirnya kedua filum ini dipisah.

Tidak seperti cnidaria, ctenophora memiliki sedikit spesies, hanya sekitar 100-150

spesies dan dibagi dalam dua kelas: Tentaculata dan Nuda. Walaupun begitu,

anggotanya sangat beragam, dari Platyctenida yang tipis dan tinggal di dasar laut,

sampai Beroe yang tidak mempunyai tentakel seperti ctenophora lainnya tetapi

memiliki mulut yang besar dan silianya mengeras membentuk “gigi”.

Hampir semua ctenophora adalah predator, makanannya terdiri dari larva

mikroskopis sampai krustasea kecil, bahkan ctenophora lain, sisanya adalah parasit.

Ctenophora sering dibandingkan dengan laba-laba yang mempunyai berbagai cara


5

untuk menangkap mangsa, ada yang berdiam diri dan menggunakan tentakelnya

seperti jaring, dan ada yang menjadi predator aktif dalam berburu mangsa. Hal itulah

yang menyebabkan ctenophora beranekaragam walaupun spesiesnya sedikit.

Walaupun tubuh mereka lunak dan tak bertulang, fosil mereka dapat

ditemukan dan terbukti sudah ada sejak zaman kambrium, 515 juta tahun yang lalu.

Posisi ctenophora dalam pohon kehidupan evolusi masih diperdebatkan, pendapat

mayoritas sekarang didukung oleh ilmu filogenetik molekuler, adalah cnidaria lebih

dekat dengan bilateria, dibandingkan dengan ctenophora.

1.2. Pengertian Ctenophora

Ctenophora (Ctenophore berasal dari bahasa Yunani "Kteis" yang berarti

"Sisir" dan "Phero" yang berarti "Membawa", dikenal sebagai ubur ubur sisir) adalah

filum hewan invertebrata yang hidup diperairan seluruh dunia. Anggota filum ini

sekilas menyerupai ubur ubur walaupun memiliki perbedaan yang mendasar.

Perbedaannya terletak pada "sisir" yang berjumlah delapan baris, sisir ini adalah

kumpulan silia yang mereka gunakan untuk berenang dan sekaligus dinobatkan

sebagai hewan terbesar yang berenang menggunaakan silia.

1.3. Ciri-ciri Ctenophora

 Secara morfologi hewan ini memiliki ciri-ciri diantaranya:

1. Memiliki tubuh yang lunak, tidak berwarna dan mampu menghasilkan cahaya

(bioluminesensi). Ukuran tubuh berdiameter yang berkisar dari 1 sampai 10

cm. Sebagian besar diantaranya berbentuk bulat dan oval. Tetapi ada juga

yang berbentuk memanjang dan seperti pita yang mencapai panjang 1 m.


6

2. Pada permukaan tubuh bagian luar dilengkapi oleh delapan baris silia yang

membantunya untuk bergerak dalam air.

3. Merupakan hewan diploblastik yang tubuhnya memiliki simetri radial.

4. Dinding tubuhnya dapat dibedakan menjadi mesoderma dan endoderma.

5. Hewan ini tidak memiliki nematosista, akan tetapi tentakelnya dilengkapi oleh

sel – sel yang menghasilkan zat perekat untuk menangkap mangsanya.

6. Memiliki tentakel yang mengandung struktur lengket yang disebut dengan

koloblas (colloblast) atau disebut juga dengan lasso.

 Secara anatomi hewan ini memiliki ciri-ciri diantaranya:

1. memiliki system pencernaan yang berbeda dengan cnidaria yaitu ctenophora

memiliki mulut untuk masuknya makanan serta dua lubang anus untuk

mengeluarkan air dan kotoran di ujung lain.

2. Hewan ini juga memiliki struktur anatomi yaitu pada mesoglea terdapat sel

amebocyte dan sel otot.

3. Memiliki Statocyst yang terdapat pada ujung aboral dekat lubang anal.

4. Reproduksi dilakukan secara seksual, hermafrodit.


7

BAB II

2.1. Klasifikasi Filum Ctenophora

Semua hewan yang tergolong Ctenophora hidup di laut. Ctenophora terdiri

dari dua kelas, yaitu kelas Nuda dan kelas Tentaculata.

1. Kelas Nuda

Kerajaan: Animalia
Divisi : Ctenophora
Kelas : Nuda

Kelas Nuda adalah jenis ubur-ubur tanpa tentakel. Pada spesies nuda dari

ctenophara ini, disaat mereka menangkap mangsanya, mereka membuka mulut

dengan sangat lebar karena pada kelas nuda rongga mulut yang dimilikinya juga

cukup lebar. Nuda memiliki jaringan sel yang sederhana hanya ada dua lapisan saja.

Hampir dari seluruh spesies ini hidup di laut. hewan yang terbagi dalam kelas nuda,

seluruhnya memiliki tekstur tubuh yang lunak. Tidak berwarna namun pada waktu-
8

waktu tertentu mereka mampu membuat cahaya yang disebut dengan istilah

bioluminesensi

Nuda Memiliki Ciri-ciri yaitu:

 Nuda memiliki mulut yang besar. Hal ini memungkinkan bagi spesies ini untuk

menelan mangsanya secara bulat-bulat.

 Tubuh nuda berbentuk bundar seperti melon dan mengerucut.

 Memiliki faring yang besar. Letak faring tersebut berada di mulut yang besar

 Panjang nuda bisa mencapai 30 cm. Akan tetapi sebagian besar memiliki panjang

kurang lebih 10 cm.

Cara bereproduksi dari kelas Nuda ini yaitu:

Mereka adalah jenis tipe hewan hermafrodit. Yaitu spesies yang memiliki sel

kelamin betina dan jantan secara bersamaan. Pada spesies ini mka nuda bereproduksi

secara seksual menurut wikipedia, tidak ada perincian yang jelas. Akan tetapi dari

beberapa pendapat mengatakan, telur yang telah dibuahi kemudian menetas. Setelah

telur menetas nuda tidak seperti ubur-ubur lainnya yang melewati fase hidup dari

larva. Pada telur nuda yang baru saja menetas, keluar dari dalamnya nuda muda

seperti nuda dewasa.

Nuda memiliki peranan di ekosistem sebagai berikut:

Sebagai Makhluk Hidup yang membutuhkan makanan. Peranan nuda dalam

ekosistem dapat dikatakan untuk mengurangi jumlah hewan-hewan kecil dan lunak

lainnya yang besar kemungkinan mampu beregenerasi dengan sangat cepat.


9

2. Kelas Tentaculata

Kerajaan: Animalia
Divisi : Ctenophora
Kelas : Tentaculata
Kelas Tentaculata adalah jenis kelas dari filum Ctenophora. Pada kelas ini

terdapat dua tentakel yang ada dalam tubuh mereka. Ada juga tentakel sekunder yang

memiliki fungsi untuk menangkap mangsa. Tentakel ini dilapisi oleh sel yang disebut

sebagai colloblast. Pengertian colloblast sendiri adalah sel yang strukturnya sangat

lengket berguna sebagai alat untuk menangkap mangsanya ketika menyentuh lapisan

sel tersebut.

Anatomi dari Tentaculata yaitu:

Kelas tentaculata ini memiliki dua tentakel yang bentuknya seperti benang. Tentakel

tersebut di sembunyikan didalam tubuh mereka. Spesies pada kelas tentaculata

memiliki jenis tipe mulut yang besar. Hal ini dikarenakan jenis makan mereka yang

berasal dari spesies larva copepoda dan moluska. Beberapa dari spesies ini memiliki

pita. Untuk tubuh orgnisme spesies tentaculata tubuhnya berbentuk datar. Ukuran

tubuhnya mampu mencapai 1 yard.


10

Reproduksi dari Tentaculat yaitu:

Adapun seluruh dari spesies tentaculata ini adalah spesies yang melakukan

reproduksinya dengan cara seksual. Hal ini dikarenakan seluruh hewan Ctenophora

adalah jenis hewan Hermafrodit. Hermafrodit adalah makhluk hidup yang memiliki

organ reproduksi lalki-laki dan perempuan sekaligus. Proses reproduksi dimulai

ketika sel telur dan sel sperma dilepaskan di dalam air. Kemudian sel telur dan sel

sperma tersebut sama-sama dibuahi.

Peranan Tentaculata terhadap lingkungan.

Semua filum Ctenophora, meraka adalah jenis hewan karnivora. Spesies dari

tentaculata ini, mereka memakan apa saja berdasarkan hasil tangkapannya. Pada kelas

tentaculata dalam ekosistem dapat dikatakan untuk mengurangi jumlah hewan-hewan

kecil dan lunak lainnya yang besar kemungkinan mampu beregenerasi dengan sangat

cepat.

2.2. Morfologi Filum Ctenophora

Ctenophora memiliki bentuk tubuh yang bulat, lonjong, lunak dan simetris

radial. Salah satu keunikan Ctenophora adalah mampu mengeluarkan cahaya dari

tubuhnya sendiri.. Bagian permukaan luar Ctenophora mempunyai delapan baris

sisir yang disebut dengan cilia yang dapat digunakan sebagai alat gerak. Oleh karena

itu, hewan ini dikenal sebagai ubur-ubur sisir karena secara vertikal tubuhnya terbagi

oleh 8 helai cilia yang tampak seperti deretan sisir. Ctenophora memiliki mulut

untuk masuknya makanan serta dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan kotoran

di ujung yang lain.


11

2.3. Anatomi Filum Ctenophora

Ctenophora adalah hewan diplobastik yaitu hanya mempunyai dua lapisan

badan yang terdiri dari dua lapisan sel transparan yang hanya menyusun kulit

terluarnya (ektoderm) dan kulit bagian dalam (gastroderm). Ektoderm menyusun dua

lapisan sel, yang kebanyakan ditutup oleh suatu lapisan lumpur yang bersifat

melindungi, lapisan lumpur ini dihasilkan oleh kelenjar/penekan khusus. Dinding

tubuhnya terdiri dari epidermis. Dibawah epidermis terdapat lapisan semacam

mesenkhim tebal, setara dengan mesoglea (Saraf Penggerak) pada coelenterata.

Mesenkhim ctenophora mempunyai sel otot sejati. Sedangkan gastroderm lebih

melindungi organ-organ bagian dalam, contohnya : melindungi suatu rongga pada

perut.

2.4. Fisiologi Filum Ctenophora

Jaringan otot Ctenophora terdapat di lapisan mesoglea. Kontraksi otot di

jaringan tersebut menyebabkan hewan ini bergerak. pada Ctenophora tidak dijumpai

polimorfisme dan spesies yang berkoloni. Juga, pada setiap sel tubuh Ctenophora

dijumpai dua atau lebih silia. HewanCtenophora ini bergerak dengan bantuan silia

berbentuk barisan sisir-sisir sepanjang poros oral-aboral, dan umumnya berjumlah

lajur. Sistem digesti Ctenophora sudah sempurna. tentakel Ctenophora yang hanya

sepasang ini, dipenuhi oleh sel-sel koloblas., pada umumnya Ctenophora adalah

hewan yang hermafroditsimultan, walaupun ada beberapa anggotanya yang

melakukan reproduksi secara aseksual(biasanya melalui fragmentasi).


12

2.5. Peranan Ctenophora

Ctenophora mempunyai peranan positif dan negatif. Peranan posisti

ctenophora diantaranya adalah ikut menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Hal

karena Ctenophora suka memakan fitoplankton (plankton tumbuhan). Selain itu juga

Ctenophora juga sebagi sumber makanan bagi hewan laut seperti: Salmon, penyu,

dan ubur ubur.

Namun Ctenophora juga memiliki dampak negatif yaitu membawa kerugian

bagi peternakan tiram karena hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram sehingga

merugikan petani tiram. Selain itu, bila terjadi ledakan populasi, maka dapat

membuat ekosistem tidak seimbang. Hal ini pernah terjadi di tahun 1989 di Laut

Hitam saat Ctenophora memkan larva ikan Pelgis. Dan tahun 1999 di Laut

Kaspia. Hasilnya adalah bahwa 75% dari zooplankton sudah habis, sehingga

mempengaruhi seluruh rantai makanan danau.


13

BAB III

3.1. Peranan Ctenophora

Ctenophora mempunyai peranan positif dan negatif. Peranan posisti

ctenophora diantaranya adalah ikut menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Hal

karena Ctenophora suka memakan fitoplankton (plankton tumbuhan). Selain itu juga

Ctenophora juga sebagi sumber makanan bagi hewan laut seperti: Salmon, penyu,

dan ubur ubur.

Namun Ctenophora juga memiliki dampak negatif yaitu membawa kerugian

bagi peternakan tiram karena hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram sehingga

merugikan petani tiram. Selain itu, bila terjadi ledakan populasi, maka dapat

membuat ekosistem tidak seimbang. Hal ini pernah terjadi di tahun 1989 di Laut

Hitam saat Ctenophora memkan larva ikan Pelgis. Dan tahun 1999 di Laut

Kaspia. Hasilnya adalah bahwa 75% dari zooplankton sudah habis, sehingga

mempengaruhi seluruh rantai makanan danau.


14

BAB IV

4.1. Kesimpulan

Ctenophora adalah salah satu filum hewan tak bertulang belakang. Anggota

filum ini menyerupai hewan ubur-ubur. Ctenophore berasal dari bahasa

Yunani kteno/kteis yang berarti "sisir" dan phore, "pembawa" yang dalam bahasa

Latin disebut ctenophorus. Fitur yang paling khas pada mereka adalah "sisir" dan

kumpulan silia yang mereka gunakan untuk berenang. tubuh mereka terdiri dari

massa jelly, dengan satu lapisan sel di luar dan lain melapisi rongga internal.

Ctenophora dapat ditemukan di berbagai lingkungan perairan laut, dari laut kutub

sampai ke tropis, dari laut dekat pantai sampai laut lepas. Semua hewan yang

tergolong Ctenophora hidup di laut. Ctenophora terdiri dari dua kelas, yaitu kelas

Nuda dan kelas Tentaculata. 1. Kelas Nuda, 2. Kelas tentaculata.

Filum Ctenophora memiliki Tubuh lunak, tidak berwarna (Transparan), dan

mampu menghasilkan cahaya. Berdiameter sekitar 1-10cm. sebagian besar berbentuk

bulat atau oval, namun ada yang berbentuk memanjang seperti pita hingga mencapai

1 m. menangkap mangsanya dengan menggunakan tentakel yang dilengkapi dengan

struktur sel-sel perekat koloblas. Ctenophora memiliki satu mulut untuk masuknya

makanan serta dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan kotoran di ujung yang

lain. Ctenophora adalah hermafrodit atau memiliki alat kelamin ganda. Reproduksi

Ctenophora dilakukan secara seksual.


15

DAFTAR PUSTAKA

Taufik Abdullah. 2017. “Makalah Ctenophora”. http://taufiqabd.blogspot.co.id/2017/


01/makalah-ctenophora.html.

Dewi Ayu. 2015. “Minor Phylum”. http://dewiayu39.blogspot.co.id/2015/06/minor-


phylum.html

Mbak Wiwin. 2017. “Kelas Nuda Ctenophora”. http://www.klasifikasi.id/kelas-nuda-


ctenophora/

Adi Setiawan. 2015. “Tugas Biologi Animalia”. http://animaliaxipa.blogspot.co.id/20


15/05/tugas-biologi-animalia.html

Wikiwand. “Ctenophora” http://www.wikiwand.com/id/Ctenophora,

Mbak Wiwin. 2017. “Penjelasan Kelas Tentaculata Klasifikasi Dari filum


Ctenophora”. http://www.klasifikasi.id/penjelasan-kelas-tentaculata-
klasifikasi-dari-filum-ctenophora/.
16

GLOSARIUM

Predator : Hewan yang memakan hewan lain

Mesoderm : Se-sel yang berada pada lapisan tengah saat fase embrionik
dalam perkembangan makhluk hidup

Endoderma : Epitel organ pencernaan dan pernafasan serta kelenjar yang


terdapat dalam saluran pencernaan.

Filogenetika moleculer: Cabang dari filogeni yang menganalisis perbedaan molekul


genetik yang dapat diturunkan, terutama dalam urutan DNA,
untuk mendapatkan informasi tentang hubungan evolusi
organisme.

Hermafrodit : Dalam 1 tubuh hewan memiliki 2 jenis alat kelamin yaitu


jantan dan betina

Colloblast : Sel yang strukturnya sangat lengket berguna sebagai alat


untuk menangkap mangsanya ketika menyentuh lapisan sel

Polimorfisme : Ketika dua atau beberapa fenotip yang berbeda ada dalam
populasi suatu spesies

Mesoglea : Bahan berbentuk seperti jeli (zat gelatin) dan berisi sel-
sel syaraf,

Bioluminesensi : Tidak berwarna namun pada waktu-waktu tertentu mereka


mampu membuat cahaya
Tentakel : Organ tubuh yang dapat memanjang dan fleksibel. Dimiliki
oleh hewan-hewan tertentu, terutama hewan tak bertulang
belakang. Kegunaan utamanya adalah untuk makan, meraba,
dan menggengam.

Anda mungkin juga menyukai