Anda di halaman 1dari 12

YOGHURT DAUN PEGAGAN (Centella asiatica)

SEBAGAI PANGAN SEHAT ALTERNATIF ANAK USIA DINI


Faishal Dary Firdaus
(201610330311048/A)
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Abstrak:
Pegagan merupakan tanaman merambat yang kurang dikenal oleh
kalangan masyarakat luas. Tanaman yang banyak tumbuh di tempat lembab ini
dapat ditemukan di berbagai tempat di Indonesia. Bahkan beberapa kalangan
menganggapnya tanaman liar dan hama bagi tanaman lain. Tanpa banyak
diketahui, pegagan sangat berkhasiat sebagai herba yang berpotensi tinggi untuk
dunia kesehatan. Kandungan zat kimianya terkenal mampu menyembuhkan
berbagai penyakit dan meningkatkan kecerdasan anak. Dari kandungan dan
manfaatnya tersebut, maka youghurt daun pegagan ini dapat dijadikan sebagai
alternatif pengobatan herbal yang tidak memiliki efek samping berbahaya,
sekaligus inovasi sebagai makanan pencerdas anak bangsa.
Tanaman pegagan memiliki kualitas atau potensi sebagai alternatif
makanan untuk anak-anak dimana tanaman ini berkhasiat untuk mencerdaskan
anak kandungan tanaman ini juga dapat dapat merawat kulit, baik untuk ibu hamil
terutama untuk perkembangan otak anak yang ada dalam kandungan. Saat ini
banyak makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya yang telah diperjual
belikan di Indonesia yang dapat merusak pertumbuhan dan perkembangan
pemuda-pemuda generasi selanjutnya karena pangan merupakan faktor penting
dalam tumbuh kembang anak-anak. Penggunaan tumbuhan pegagan untuk
pengganti pangan alternatif dapat menutupi kesalahan yang selama ini telah
terjadi dengan itu kita dapat membuat pangan dari tanaman yang dianggap sebagai
hama sebelumnya menjadi makanan yang bergizi tinggi untuk tumbuh kembang
anak kedepannya.
Kata Kunci : Yoghurt, Daun Pegagan,Potensi,Kandungan

A. Pendahuluan
Daun Pegagan dengan nama latin Centella asiatica termasuk salah satu
tanaman liar yang banyak tumbuh di ladang, tepi jalan, pematang sawah, serta
pekarangan rumah. Tanaman ini merupakan tanaman asli Asia Tropik dan banyak
tersebar di India, RRC, Jepang, dan Asia Tenggara yang kemudian menyebar ke
berbagai negara di dunia. Di Indonesia sendiri, Daun Pegagan sangat mudah
ditemukan karena Indonesia memiliki iklim tropis serta curah hujan yang tinggi

sehingga cocok sebagai habitat tanaman tersebut. Jenis pegagan yang banyak
dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau.
Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena
banyak

ditemukan

di

daerah

bebatuan,

kering

dan

terbuka.

Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan


disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak
lembap dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan
atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan
gunung dan antanan air.
Pegagan memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside,
madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, mesoinositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam
mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida
triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka
yang sangat luar biasa. Zatvellarine yang ada memberikan rasa pahit.
Meskipun banyak tersebar di Indonesia, sayangnya masyarakat kurang
menaruh perhatian pada tanaman tersebut. Padahal, daun pegagan memiliki
banyak khasiat terutama bagi anak-anak usia dini. Berdasarkan beberapa literatur
dan sumber informasi yang pernah kami ketahui, pegagan sangat baik untuk
meningkatkan kecerdasan anak. Selain itu pegagan terkenal banyak dimanfaatkan
sebagai obat herbal yang mampu menyembuhkan beberapa gangguan kesehatan.
Bahkan ia mendapat pengakuan dari organisasi-organisasi kesehatan dunia
sebagai herba yang berpotensi tinggi untuk dunia kesehatan.
Untuk mendapatkan khasiat dari Daun Pegagan, dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Cara yang paling mudah adalah dengan mengkonsumsi Daun
Pegagan sebagai lalapan. Produk lain dari Daun Pegagan biasanya berupa Teh
Daun Pegagan dan ekstrak Daun Pegagan yang berupa kapsul. Sedangkan untuk
pemakaian luar seperti obat penyembuh luka, Daun Pegagan biasanya diolah
menjadi produk krim atau salep yang dapat dioleskan ke tempat luka. Daun
pegagan juga dapat dicampur dengan bedak dingin dimana daun dihancurkan lalu
digunakan seperti kita menggunakan bedak secara umumnya jadi sangat lah
banyak cara untuk memanfaatkan tanaman pegagan ini yang penuh dengan
potensi yang dapat membuat kita sehat.

Sampai saat ini, inovasi Daun Pegagan menjadi produk makanan sangatlah
terbatas. Padahal tanaman ini memiliki manfaat yang banyak dan tentulah sangat
baik jika dapat dikonsumsi sehari-hari. Maka dari itu, kami mempunyai inisiatif
untuk mengolah Daun Pegagan menjadi produk makanan yang disukai banyak
orang. Dengan ini diharapkan Daun Pegagan semakin dikenal masyarakat luas
karena sesungguhnya Daun Pegagan memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita
terlebih bagi anak-anak, generasi penerus bangsa.

B. Pembahasan
1. Ciri Umum Tanaman Pegagan
Pegagan termasuk kelas Ambelliferae atau Apiaceae. Tanaman ini
memiliki nama latin Centella asiatica (L.) atau Hidrocotyle asiatica. Pada
beberapa daerah di Indonesia dikenal dengan sebutan panegowang, pegago
(Sumatra),

Pacul

Gowang,(Jawa/Sunda),

kos-kosan

(Madura),

kisu-kisu

(Sulawesi), antanan, daun kaki kuda, rumput kaki kuda (Stennis, 1992) karena
bentuknya yang memang mirip dengan tapak kuda, Asiatic pennyworth, Indian
pennyworth ataupun gotu cola (Padua and Bunyapraphatsara, 1999). Di Amerika
tanaman ini dikenal dengan nama Gotu Kola, masyarakat Cina menyebutnya
Chow Sui, sementara di India disebut dengan Valeeri atau Gotu Kola.
Pegagan merupakan tanaman liar metropolitan tahunan yang tumbuh
merambat di atas tanah dan tidak memiliki batang. Pegagan mampu tumbuh subur
di saat musim penghujan, biasnya ditemukan pada daerah lembab, seperti rawa,
areal persawahan, tepi sungai, pinggir jalan, bahkan tepi-tepi tembok atau pagar.
Perkembangbiakannya menggunakan stolon atau geragih. Panjang
tanaman bisa mencapai 10-80 cm, bahkan lebih. tinggi tanaman antara 10 15
cm, memiliki daun satu helaian yang tersusun dalam roset akar dan terdiri dari 2
10 daun. Umumnya daun berwarna hijau, berbentuk seperti kipas, buah pinggang
atau ginjal, permukaan dan punggungnya licin, bagian tepinya agak melengkung
ke atas, bergerigi dan kadang-kadang berambut, tulangnya berpusat di pangkal
dan tersebar ke ujung, berdiameter 2 7 cm.
Tangkai daun berbentuk seperti pelepah, agak panjang berukuran 5 15
cm. Sepanjang tangkai daun beralur dan di pangkalnya terdapat daun sisik yang
sangat pendek, licin, tidak berbulu dan berpadu dengan pangkal tangkai daun.

Pegagan memiliki tangkai bunga yang sangat pendek, keluar dari ketia
daun, tersusun dalam karangan seperti payung, berwarna putih atau merah muda,
agak kemerah-merahan, berbentuk bundar, lonjong, cekung dan runcing ke ujung
dengan ukuran sangat kecil. Kelopak bunga tidak bercuping, bertajuk bunga
berbentuk bulat telur dan meruncing ke ujung.
Buah Pegagan berukuran kecil, panjang antara 2 2,5 mm, lebar 7 cm,
berbentuk lonjong atau pipih, menggantung, baunya wangi, pahit rasanya,
berdinding agak tebal, berkulit keras berbentuk dua, berusuk jelas, dan berwarna
kuning.
Akar Pegagan berbentuk rimpang dengan banyak stolon (akar berbentuk
rumpun), berkelompok dan lama-kelamaan meluas hingga menutupi tanah,
merayap dan berbuku-buku. Akar ke luar dari buku-buku tersebut dan tumbuh
menjurus ke bawah atau ke dalam tanah.
Pegagan akan tumbuh dengan baik di daerah-daerah dengan ketinggian
500 meter dari permukaan air laut dan memiliki pH netral. Pertumbuhannya akan
semakin maksimal jika daerah tersebut terbuka, tetapi cukup terlindung dari sinar
matahari secara langsung.
2. Kandungan Pegagan
Zat aktif utama pegagan adalah triterpenoid dalam bentuk asam
triterpenik,

termasuk

madecassoside,

asam

Asiatik,

brahmoside, asam

asiaticoside,

asam

madecassic,

brahmic, brahminoside,

thankuniside,

isothankuniside, centelloside, asam madasiatic, asam centic, asam cenellic, asam


betulinic, asam indocentic, dll. Dalam kadar yang lebih sedikit, pegagan
mengandung polialkin, asam amino, beta-karoten, inositol, vitamin C, B1 dan B2,
kalium, kalsium, kromium, besi, fosfor, selenium, silikon, timah dan seng, asam
betulinic, asam linoleat, asam oleat, asam palmitat, asam stearat, alkaloid, dan
pektin.
3. Khasiat
Pegagan

mengandung

asiaticoside,

thankuniside,

isothankuniside,

madecassoside, brahmoisde, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid,


hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam mineral (seperi garam
kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi) zat pahit vellarine dan zat samak.

Diduga senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam


berbagai aktivitas penyembuhan penyakit. Asiaticoside berperan dan senyawaan
sejenis juga berkhasiat anti lepra (kusta). Secara umum, pegagan berkasiat sebagai
hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun
dan zat berbahaya.
Selain itu, Pegagan mengandung berbagai senyawa berkhasiat obat seperti
asiatikosida (triterpenoids), karotenoids, dan garam-garam mineral bermanfaat.
Triterpenoids yaitu antioksidan sebagai penangkap radikal bebas yang dapat
mematikan sel-sel otak dan merevitalisasi pembuluh darah.
Vitamin yang berfungsi untuk meningkatkan stamina dan vitalitas serta
sebagai antioksidan yang membantu dalam perkembangan sel-sel otak. Selain itu
garamgarammineral sebagai pembentuk sel darah merah (zat besi) yang berfungsi
dalam mylenisasi otak dan peningkatan daya konsentrasi. Menurut penilitian yang
dilakukan di Afrika oleh salah satu Mahasiswi IPB Ine Wasillah, tumbuhan
pegagan ini mampu mengobati penyakit sifilis.
1.
Senyawa komponen bioaktif Asiaticoside (Tritepenoid)
Senyawa ini terbukti dapat mengurangi lesi Tuberkular di dalam paruparu, hati dan limpa. Selain itu pegagab juga berpotensi sebagai imunomodulator
(peningkat daya tahan tubuh dalam proses penyembuhan HIV) dan antioksidan
(penangkap radikal bebas yang dapat mematikan sel-sel otak dan merevitalisasi
pembuluh darah) serta berkhasiat sebagai anti lepra.
Dengan catatan Senyawa ini dapat mengurangi kesuburan (Fertilisasi).
2. Vitamin-vitamin (Vitamin B1, B2, dan B6)
Vitamin yang berfungsi untuk meningkatkan stamina dan vitalitas serta
sebagai antioksidan yang mambantu dalam perkembangan sel-sel otak (nutrisi
bagi otak).
3.
Garam Mineral
Garam mineral (seperti garam, kalium, natrium, magnesium, kalsium dan
zat besi). Khusus untuk (zat besi) sebagai pembentuk sel darah merah yang
berfungsi dalam mylenisasi otak, peningkat daya ingat dan daya konsentrasi.
4. Vellarine
Sebagai zat yang menyebabkan pahit pada pegagan.
5.
Saponin
Menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan.
4. Yougurt
4.1 Fermentasi Susu

Susu dapat disimpan lebih lama jika diolah. Salah satu cara untuk
penyimpanan adalah cara fermentasi. Fermentasi mempunyai definisi yaitu proses
biokimia dimana terjadi perubahan protein, karbohidrat dan lemak oleh
mikroorganisme spesifik. Fermentasi didefinisikan sebagai proses biokimia dan
terjadi perubahan karbohidrat, protein dan lemak yang menghasilkan unsur
organik oleh aktifitas enzim yang dihasilkan oleh mikroba secara spesifik.
fermentasi merupakan proses aktifitas mikroorganisme pembentuk asam laktat
yang dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme proteolitik dan lipolitik.
fermentasi merupakan perubahan laktosa menjadi asam laktat oleh aktifitas enzim
yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat, sedangkan fermentasi susu yaitu
perubahan laktosa menjadi asam laktat oleh aktifitas enzim yang dihasilkan oleh
bakteri asam laktat serta senyawa yang terkandung dalam susu seperti albumin,
kasein, sitrat dan fosfat (Habibillah, 2009).
4.2 Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang berasal dari
Bulgaria (Haryani dan Aisyah, 2012). Yoghurt difermentasi dengan bantuan
bakteri asam laktat yang mempunyai khasiat bagi kesehatan dan pengobatan
tubuh. Khasiat ini diperoleh karena adanya bakteri dalam yoghurt dan tingkat
keasaman dari yoghurt sehingga pertumbuhan bakteri pathogen yang merugikan
dapat dihambat. Mikroorganisme tersebut akan menghasilkan karakter fisik
yoghurt asam dan agak kental. Yoghurt apabila dikonsumsi akan lebih mudah
dicerna karena protein, karbohidrat dan lemaknya telah terurai dulu menjadi
komponen yang lebih sederhana oleh bakteri yang dipakai sebagai starter (Buckle
et al, 1987). Bakteri yang biasanya digunakan daam pembuatan yoghurt adalah
Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus (Gulo, 2006).
4.3 Kandungan Yougurt
Yoghurt mengandung energi sebesar 52 kilokalori, protein 3,3 gram,
karbohidrat 4 gram, lemak 2,5 gram, kalsium 120 miligram, fosfor 90 miligram,
dan zat besi 0 miligram. Selain itu di dalam Yoghurt juga terkandung vitamin A
sebanyak 73 IU, vitamin B1 0,04 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil
tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Yoghurt, dengan
jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
4.4 Khasiat
6

Yoghurt bermanfaat karena dapat memproduksi vitamin, meningkatkan


nilai gizi dan membantu pertmbuhan. Saat proses fermentasi, terjadi kenaikan
kadar vitamin-vitamin sebagai hasil kerja bakteri, diantaranya vitamin A, B2, B3,
biotin dan asam folat. Yoghurt juga mengandung asam amino yang tinggi sebagai
hasil kerja bakteri. Bakteri yoghurt juga mampu mensintesis beberapa vitamin
seperti riboflavin dan niacin serta thiamin. Sifat karakteristiknya halus, kental
dengan citarasa spesifik. Flavor dan mutu yoghurt banyak kaitannya dengan
fermentasi yang dilaksanakan dengan memasukkan jenis mikroorganisme tertentu.
Senyawa seperti karbihidrat, protein, lemak dan asam-asam nukleat akan berubah
selama proses fermentasi. Hasil pemecahan senyawa tersebut berpengaruh
terhadap flavor dan tekstur produk yang dihasilkan. Beberapa manfaat yoghurt
diantaranya :
Meremajakan wajah (Anti Aging)
Yogurt yang kaya kandungan asam laktat, penting perannya sebagai
komponen dalam prenting bahan kimia untuk proses pergantian kulit. Menurut
Hema Sundaram, MD. ahli hermatologi mengatakan "Pengelupasan lapisan atas
kulit dapat membersihkan noda dan menyebabkan perubahan warna, bahkan dapat
mengurangi kerutan-kerutan halus pada permukaan kulit".
Caranya sangat sederhana : Campur 1 cangkir yoghurt dengan 2-3 tetes
minyak zaitun atau minyak almon serta 1 sdm madu. Oleskan di seluruh bagian
kulit wajah, biarkan selama 20-30 menit, bilaslah dan keringkan. Rasakan
hasilnya, kulit wajah akan lebih kencang dan bersinar. Lakukan Rutin.
Permbersih perabot ramah lingkungan
Perabot rumah tangga sangat rawan terhadap debu yang menyebabkan
kusam. Yogurt dapan menjadi bahan pembersih dan mampu membuat berkilau
dan mengkilapkan perabotan berbahan kuningan. Seorang pakar lingkung dan
penulis buku 'Better Basics for the Home' bernama Annie Bond mengatakan
bahwa Asam laktat yang terkandung berfungsi merotokan kotoran atau kerak debu
yang menempel pada perabotan.
Caranya usap seluruh bagian permukaan perabotan dengan kain basah, lalu
basahi kain bersih dengan beberapa sendok yogurt, gosok permukaan perabot
kuningan hingga mengkilap. Hasilnya perabot lama dari kuningan akan tampak
sebagai perabot baru.
Memperlancar pencernaan dalam tubuh

Menurut ahli kuliner dan gizi, Robin Plotkin, RD, Kandungan probiotik
yang merupakan bakteri baik dalam yogurt mampu membuat keseimbangan
mikroflora dalam usus yang berperan penting dalam proses pencernaan usus dan
menjaga kebugaran tubuh.
Manfaat diatas didapat jika yoghurt dipastika mengandung sedikitnya
probiotik hidup sebanyak satu miliar unit pembentuk koloni (colony-forming units
atau CFUs). Untuk mengetahui kandungan probiotik hidup bisa dilihat di iklan
produk yogurt ternama.
Menjaga kesehatan jantung
"Yoghurt adalah bahan makanan rendah lemak bisa jadi bahkan bebas
lemak sehingga baik untuk kesehatan jantung. Alvaro Alonso, MD, PhD, seorang
profesor di University of Minnesota mengatakan bahwa mengkonsumsi yogurt
dengan porsi tepat mampu mencegah atau setidaknya menurunkan risiko serangan
darah tinggi". Hal ini disebabkan karena kandungan protein dalam susu mampu
mengendalikan tekanan darah, magnesium, kadar kalsium, potasium serta
efektifitas nya dalam penurunan tekanan darah.
Menjaga kekebalan tubuh terhadap bakteri patogen (Antimikroba)
Selain asam laktat yang dihasilkan yoghurt, dihasilkan pula zat yang
bersifat antimikroba yang menghasilkan antibiotik dan beberapa bakteri baik yang
mencegah serangan bakteri jahat yang dihasilkan oleh asam asetat dan hydrogen
peroksida.
Mencegah timbulnya Candida Albicans
Candida Albicans, merupakan jenis jamur penyebab penyakit wanita yang
disebut vaginitis yang merupakan penyakit kelamin yang menyebabkan rasa gatal
dan ketidaknyaman pada bagian kelamin wanita. Jamur Candida Albican mampu
dikendalikan pertumbuhannya oleh bakteri probiotik.
Pencegah Osteoporosis
Penyerapan Kalsium dan fosfor yang berfungsi untuk kekuatan tulang
dihasilkan oleh asam laktat yang memproduksi metabolit. Metabolisme tulang
juga mampu berjalan baik karena yoghurt membantu memproduksi vitamin K
yang berpera penting dalam hal ini.
Mendukung pencernaan laktosa
Minuman hasil fermentasi dan yoghurt lebih mudah dicerna oleh tubuh
daripada susu tanpa proses fermentasi sehingga baik digunakan sebagai alternatif
bagi penderita ketidak mampuan mencerna laktosa susu atau laktose intolerance.
Pencegah tumor dan kanker

Efek anti tumor didapat dari Lactobasillus achidophilus dan Lactobasillus


bulgaricus yang dihasilkan yoghurt. Kanker rahim dan kanker prostat mampu di
cegah oleh kandungan yoghut dengan kandungan asam folat dan seng.
5. Anak Usia Dini
5.1 Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Menurut
Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010: 7), anak usia dini adalah anak yang
berusia antara 3-6 tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini (Augusta, 2012)
adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan
komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh
anak tersebut. Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini
adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan, baik fisik maupun mental.
Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah golden age atau masa
emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk
tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Perkembangan setiap anak tidak
sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang berbeda. Makanan
yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Apabila anak diberikan stimulasi secara
intensif dari lingkungannya, maka anak akan mampu menjalani tugas
perkembangannya dengan baik.
Masa kanak-kanak merupakan

masa

saat

anak

belum

mampu

mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Mereka cenderung senang


bermain pada saat yang bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah
aturan main untuk kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, dibutuhkan upaya
pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan, baik
perkembangan fisik maupun perkembangan psikis. Potensi anak yang sangat
penting untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kognitif, bahasa,
sosioemosional, kemampuan fisik dan lain sebagainya.
5.2 Karakteristik Anak Usia Dini
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, sosial,
moral dan sebagainya. Menurut Siti Aisyah,dkk (2010: 1.4-1.9) karakteristik anak

usia dini antara lain; a) memiliki rasa ingin tahu yang besar, b) merupakan pribadi
yang unik, c) suka berfantasi dan berimajinasi, d) masa paling potensial untuk
belajar, e) menunjukkan sikap egosentris, f) memiliki rentang daya konsentrasi
yang pendek, g) sebagai bagian dari makhluk sosial, penjelasannya adalah sebagai
berikut.
Usia dini merupakan masa emas, masa ketika anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Pada usia ini anak paling peka dan
potensial untuk mempelajari sesuatu, rasa ingin tahu anak sangat besar. Hal ini
dapat kita lihat dari anak sering bertanya tentang apa yang mereka lihat. Apabila
pertanyaan anak belum terjawab, maka mereka akan terus bertanya sampai anak
mengetahui maksudnya. Di samping itu, setiap anak memiliki keunikan sendirisendiri yang berasal dari faktor genetic atau bisa juga dari faktor lingkungan.
Faktor genetik misalnya dalam hal kecerdasan anak, sedangkan faktor lingkungan
bisa dalam hal gaya belajar anak.
Anak usia dini suka berfantasi dan berimajinasi. Hal ini penting bagi
pengembangan kreativitas dan bahasanya. Anak usia dini suka membayangkan
dan mengembangkan suatu hal melebihi kondisi yang nyata. Salah satu khayalan
anak misalnya kardus, dapat dijadikan anak sebagai mobil-mobilan. Menurut
Berg, rentang perhatian anak usia 5 tahun untuk dapat duduk tenang
memperhatikan sesuatu adalah sekitar 10 menit, kecuali hal-hal yang biasa
membuatnya senang. Anak sering merasa bosan dengan satu kegiatan saja.
Bahkan anak mudah sekali mengalihkan perhatiannya pada kegiatan lain yang
dianggapnya lebih menarik. Anak yang egosentris biasanya lebih banyak berpikir
dan berbicara tentang diri sendiri dan tindakannya yang bertujuan untuk
menguntungkan dirinya, misalnya anak masih suka berebut mainan dan menangis
ketika keinginannya tidak dipenuhi. Anak sering bermain dengan teman-teman di
lingkungan sekitarnya. Melalui bermain ini anak belajar bersosialisasi. Apabila
anak belum dapat beradaptasi dengan teman lingkungannya, maka anak anak akan
dijauhi oleh teman-temannya. Dengan begitu anak akan belajar menyesuaikan diri
dan anak akan mengerti bahwa dia membutuhkan orang lain di sekitarnya.
C. Penutup
1.Kesimpulan
Khasiat daun pegagan yang tidak patut diremehkan dan diragukan lagi
dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal yang dapat meringankan berbagai macam

10

penyakit. Selain dapat langsung di konsumsi sebagai sayur , daun pegagan dapat
diikreasikan menjadi bentuk olahan pangan yang beraneka macam. Salah satunya
adalah yoghurt daun pegagan. Olahan daun pegagan berbahan dasar susu
fermetasi ini memiliki rasa yang unik dan banyak digemari oleh seluruh lapisan
masyarakat terutama anak usia dini yang mayoritas, banyak dari mereka sangat
menyukai susu dan olahannya.
Senyawa triterpenoid yang terkandung dalam daun pegagan dapat
meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh, menyeimbangkan energy
level, serta menurunkan gejala stress dan depresi sehingga sangat baik untuk anak
usia dini yang dinilai pada tahap usia dini lah masa puncak pertumbuhan anak.
2. Saran
Sara saya adalah kerja keras, kretifitas dan rasa peduli terhadap lingkungan
terlebih pada masa depan bangsa kita sangat diperlukan oleh setiap individu.
Sudut pandang yang dinamis dan mental yang belum terbenahi sempurna harus
menjadi motif masyarakat Indonesia untuk lebih berpikir praktis dan efisien demi
mensejahterakan bangsa dan Negara kita.
Melalui inovasi pembutan yoghurt daun pegagan, kami berharap mampu
berkontribusi kepada industry pangan di Indonesia untuk membuat pangan yang
lebih aman dan berkualitas. Terlebihnya bagi makanan anak usia dini agar
pertumbuhan, perkembangan emosional dan intelejensi generasi masa depan
Indonesia menjadi lebih baik.
D. Daftar Pustaka
NN. 2013. Isi Kandungan Gizi Yoghurt. [http://organisasi.org/1970/01/isikandunga-gizi-yoghurt-komposisi.html] Diakses Desember 2016.
NN. 2013. Manfaat dan kandungan yoghurt. [http://manfaat dan kandungan
yoghurt.html] Diakses Desember 2016.
Kitab Perubatan Jawi. 2003. Pegaga/antanan/pegagan.
Padua, L.S., Bunyapraphatsara, N., Lemmems, R.H.M.J., (1999). Plant Resources
of South-East Asia. Laiden: Backhuys Publisher

11

12

Anda mungkin juga menyukai