A. JUDUL
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
orang spanyol pada tahun 1560 di Minahasa, Sulawesi. Kakao merupakan salah
Indonesia. Produksi kakao Sumatera Utara pada tahun 2010 adalah 36.289,78 ton,
dan memiliki luas areal yang tercatat 59.370, 90 ha (Damanik dkk., 2013).
dijumpai dari sektor hulu hingga hilir. Beberapa masalah di sektor hulu antara lain
produktivitas tanaman masih rendah, serta adanya serangan hama dan penyakit.
tingginya kandungan biji yang tidak difermentasi sehingga biji kakao Indonesia
baik, langkah awal usaha budidaya kakao yang baik adalah mempersiapkan bahan
pertumbuhan bibit kakao juga dipengaruhi jenis tanah yang digunakan sebagai
Salah satu jenis pupuk organik cair yang dikembangkan untuk pembibitan
tanaman kakao adalah POC Nasa. POC Nasa diproduksi PT. Natural Nusantara
(Nasa) dengan formula yang dirancang secara khusus terutama untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi lengkap pada tanaman, peternakan dan perikanan yang dibuat
murni dari bahan-bahan organik dengan fungsi multiguna. POC Nasa memiliki
kandungan unsur hara makro dan mikro, lemak, protein, asam-asam organik dan
Pupuk NPK yang dibutuhkan pada tanaman kakao yaitu pupuk NPK
baik diberikan pada saat usia tanaman kakao di pembibitan berusia 4 minggu.
Pada masa vegetatif tanaman membentuk tubuhnya agar menjadi tanaman yang
2. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh pemberian POC Nasa dan pupuk NPK terhadap
3. Hipotesis
3. Ada interaksi pengaruh pemberian POC Nasa dan pupuk NPK terhadap
4. Kegunaan Praktikum
C. TINJAUAN PUSTAKA
a. Iklim
b. Tanah
di Jl. Dwikora Pasar VI, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah biji kakao varietas
criollo, forastero, trinitario, abu cuci piring, polybag, paranet, bambu, tali plastik,
Metode Pelaksanaan
Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan :
5
P0 : Kontrol
N0 : Kontrol
N1 : 10 g/tanaman
N2 : 20 g/tanaman
Panjang naungan : 10 m
(ANOVA) dan di lanjutkan dengan menurut uji beda rataan menurut Duncan
adalah :
Keterangan :
Yijk = Nilai pengamatan karena pengaruh faktor P ke-i pada taraf ke-j dan faktor N
(PN)jk = Efek interaksi dari faktor P pada taraf ke-j dan faktor N pada taraf ke-k
εijk = pengaruh galat karena blok ke-i perlakuan P pada taraf ke-j dan perlakuan N
E. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Persiapan Lahan
2. Pembuatan Naungan
4. Pengisian Polybag
5. Penyediaan Benih
6. Persemaian Benih
10. Pemeliharaan
a. Penyiraman
b. Penyiangan
c. Penyisipan
F. PARAMETER PENGAMATAN
4. Luas Daun
DAFTAR PUSTAKA
Asrar, I., Saharia. K dan Rustam. A. R. 2015. Analisis Produksi Usahatani Kakao
di Desa Masari Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong.
Jurnal Agrotekbis. Vol. 3, No. 6. Hal 765-778. ISSN : 2338-3011.
Damanik, H. F., Jonis. G dan Irsal. 2013. Respons Pertumbuhan Bibit Kakao
(Theobroma cacao L.) terhadap beberapa Komposisi Kompos Kulit Buah
Kakao dengan Subsoil Ultisol dan Pupuk Daun. Jurnal Online
Agroekoteknologi. Vol. 2, No. 1. Hal 162-171. ISSN : 2337- 6597.
Neli, S., Noor. J dan Abdul. R. 2016. Pengaruh Pupuk Organik Cair Nasa dan Zat
Pengatur Tumbuh Ratu Biogen terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Terung (Solanum melongena L.) Varietas Antaboga-1. Jurnal Agrifor. Vol.
15, No. 2. ISSN : 2503-4960.
Sitompul, H. F., Toga. S dan Lisa. M. 2014. Respons Pertumbuhan Bibit Kakao
(Theobroma cacao L.) terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kelinci dan
Pupuk NPK (16:16:16). Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol. 2, No. 3. Hal
1064 – 1071. ISSN : 2337- 6597.
9
LAMPIRAN
b
P1N1 P2N2 P0N0
Keterangan :
Keterangan :
: Tanaman sampel